Gangguan supranatural yang dialami keluarga Wijaya meningkat tajam setelah mereka menemukan Cermin Kebenaran. Malam-malam yang sebelumnya tenang kini dipenuhi dengan suara-suara aneh, bayangan-bayangan yang bergerak, dan perasaan dingin yang menusuk tulang. Meskipun mereka telah berhasil menutup portal, entitas-entitas gelap tampaknya semakin marah dan berusaha lebih keras untuk menyerang.Suatu malam, Michael terbangun karena suara gemuruh dari loteng. Dengan hati-hati, ia mengendap-endap naik dan menemukan beberapa barang berserakan dan pintu loteng yang terbuka lebar. Bayangan gelap melintas cepat di sudut matanya, membuatnya terlonjak kaget."Kita tidak bisa menunggu lebih lama lagi," kata Michael kepada keluarganya keesokan paginya. "Gangguan ini semakin parah. Kita harus menyelesaikan ritual perlindungan secepat mungkin."David mengangguk setuju. "Kita harus bertindak cepat. Keamanan kita semua terancam."Ny. Sari, yang selalu menjadi penasehat spiritual mereka, datang lagi untu
Setelah berhasil memperkuat perlindungan rumah mereka, keluarga Wijaya menyadari bahwa ancaman dari makhluk-makhluk kegelapan mungkin belum sepenuhnya berakhir. Ny. Sari, yang telah menjadi pemandu spiritual mereka, menyarankan agar mereka mendapatkan pelatihan khusus untuk menghadapi kemungkinan ancaman di masa depan."Kalian telah melakukan pekerjaan yang luar biasa sejauh ini," kata Ny. Sari pada suatu sore. "Namun, untuk memastikan keselamatan kalian ke depannya, penting bagi kalian untuk memahami lebih dalam tentang cara menghadapi makhluk-makhluk ini."Keluarga Wijaya setuju dengan cepat. Mereka menyadari bahwa pengetahuan adalah kekuatan, dan semakin banyak yang mereka ketahui tentang musuh mereka, semakin baik mereka bisa melindungi diri.Pelatihan dimulai keesokan harinya. Ny. Sari membawa seorang teman, Pak Ahmad, seorang paranormal berpengalaman yang telah berurusan dengan berbagai entitas kegelapan selama bertahun-tahun. Pak Ahmad memiliki aura tenang dan bijaksana, dan di
Lisa merasa ada sesuatu yang belum mereka temukan, sesuatu yang krusial untuk menyelesaikan misi mereka sepenuhnya. Ia memutuskan untuk menyelidiki kembali ruang bawah tanah, tempat mereka menemukan banyak petunjuk sebelumnya. Dengan hati-hati, dia membuka setiap kotak dan laci, memeriksa setiap sudut untuk mencari petunjuk yang mungkin terlewatkan.Saat memeriksa salah satu kotak kayu tua, dia menemukan sebuah dokumen yang tersembunyi di bawah tumpukan buku-buku tua. Dokumen tersebut tampak kuno dan rapuh, namun masih terbaca dengan jelas. Dengan hati-hati, Lisa membuka dokumen itu dan mulai membacanya.Dokumen itu berisi instruksi rinci tentang langkah-langkah ritual yang harus mereka ikuti untuk menutup portal dan mengusir makhluk kegelapan secara permanen. Ini termasuk mantera-mantera yang belum pernah mereka dengar sebelumnya, bahan-bahan spesifik yang harus digunakan, dan waktu yang tepat untuk melaksanakan ritual.Lisa segera bergegas menemui David dan Michael yang sedang berad
Keluarga Wijaya sadar bahwa ritual penutupan yang akan mereka lakukan adalah puncak dari semua usaha dan perjuangan mereka selama ini. Setelah menemukan catatan penting Mr. Blackwood, mereka tahu bahwa kali ini mereka tidak bisa membuat kesalahan sedikit pun. Setiap detail harus diperhatikan dengan saksama.Malam sebelum ritual, mereka berkumpul di ruang tengah untuk membahas persiapan terakhir. Ny. Sari dan Pak Ahmad telah datang untuk memberikan bimbingan dan dukungan. Ruangan itu penuh dengan peralatan dan bahan-bahan ritual yang mereka butuhkan."Kita harus memastikan bahwa semua bahan sudah siap dan ditempatkan dengan benar," kata Pak Ahmad. "Setiap langkah dalam ritual ini harus dilakukan dengan hati-hati."Lisa memeriksa daftar bahan yang telah mereka siapkan. "Kita sudah punya semua yang kita butuhkan: lilin, ramuan perlindungan, mantera, dan barang-barang yang disebutkan dalam dokumen."Michael, yang selalu teliti, mengatur bahan-bahan itu di atas meja, memastikan semuanya da
Malam itu, angin bertiup kencang di sekitar rumah keluarga Wijaya, seolah-olah alam merasakan ketegangan yang meliputi mereka. Di dalam rumah, keluarga sedang mempersiapkan diri untuk ritual penutupan yang telah lama mereka tunggu. Semua bahan dan peralatan sudah siap di ruang bawah tanah, tempat di mana ritual akan dilaksanakan.Pak Ahmad dan Ny. Sari berada di sana bersama mereka, memberikan dukungan dan bimbingan terakhir. "Ingatlah, tetap tenang dan fokus," kata Pak Ahmad. "Kita telah mempersiapkan ini dengan baik, dan kalian semua tahu peran masing-masing."Lisa mengangguk, menggenggam erat mantera yang telah dipelajarinya dengan tekun. Michael, dengan lilin perlindungan di tangan, mempersiapkan hati dan pikirannya. David dan Lily berdiri di sisi altar, siap untuk menjalankan bagian mereka dalam ritual.Saat jam menunjukkan pukul tengah malam, mereka memulai ritual. Ny. Sari memimpin dengan doa pembuka, menciptakan lingkaran perlindungan di sekitar mereka. Energi di dalam ruangan
Keesokan harinya, suasana di rumah keluarga Wijaya terasa lebih tenang daripada sebelumnya. Pagi yang cerah menyapa mereka dengan sinar matahari yang lembut, seolah-olah alam sedang merayakan kemenangan mereka. Meski begitu, ada perasaan waspada yang tetap mengintai di benak mereka. Mereka tahu bahwa meskipun portal telah ditutup, ancaman belum sepenuhnya hilang.David duduk di meja makan, memandangi keluarganya dengan perasaan bangga sekaligus khawatir. "Kita sudah melakukan hal yang luar biasa tadi malam, tetapi kita harus tetap waspada. Kita tidak bisa menganggap semuanya sudah berakhir."Lisa mengangguk, setuju dengan ayahnya. "Aku juga merasakan hal yang sama, Ayah. Meskipun portal sudah ditutup, rasanya masih ada sesuatu yang belum selesai."Ny. Sari dan Pak Ahmad datang untuk mengecek kondisi mereka setelah ritual malam sebelumnya. "Kalian telah melakukan pekerjaan yang sangat baik," kata Pak Ahmad dengan suara lembut. "Menutup portal itu bukan hal yang mudah, tapi kalian berha
Pagi itu, keluarga Wijaya berkumpul di ruang tamu untuk mendiskusikan hasil ritual yang mereka lakukan. David membuka pertemuan dengan membagikan pengamatannya. “Meskipun kita sudah melakukan banyak ritual pembersihan, aku masih merasa ada sesuatu yang belum selesai. Ada energi yang masih tersisa.”Lisa mengangguk setuju. “Aku juga merasakannya, David. Rasanya seperti ada sesuatu yang tersembunyi, sesuatu yang belum kita temukan.”Michael, yang selalu berpikir analitis, berkata, “Mungkin kita perlu menganalisis lebih dalam hasil dari setiap ritual yang sudah kita lakukan. Mungkin ada pola atau petunjuk yang terlewat.”Mereka mulai meninjau catatan yang mereka buat selama setiap ritual. Michael mengambil buku catatan yang penuh dengan detail setiap langkah yang telah mereka ambil. “Mari kita lihat kembali setiap detailnya,” katanya. “Mungkin ada sesuatu yang kita lewatkan.”Saat mereka menelusuri catatan tersebut, Lily menunjukkan sebuah pola aneh. “Lihat ini,” katanya sambil menunjuk
Setelah berhasil membersihkan energi negatif dari rumah mereka, keluarga Wijaya merasa ada satu langkah terakhir yang harus mereka lakukan untuk benar-benar memastikan bahwa ancaman dari Mr. Blackwood telah berakhir. Mereka memutuskan untuk mengunjungi kembali tempat-tempat yang terkait dengan Mr. Blackwood, berharap menemukan jawaban yang hilang.Pagi itu, keluarga berkumpul di ruang tamu. David mengeluarkan peta lama yang mereka temukan di antara barang-barang Mr. Blackwood. “Kita akan memulai dari tempat-tempat yang ditandai di peta ini. Ada beberapa lokasi yang mungkin menyimpan petunjuk lebih lanjut,” katanya.Lisa mengangguk. “Tempat pertama yang akan kita kunjungi adalah rumah tua di pinggir kota. Menurut catatan, itu adalah tempat tinggal pertama Mr. Blackwood saat dia pindah ke sini.”Michael dan Lily bersiap dengan peralatan yang mereka perlukan, termasuk kamera untuk mendokumentasikan temuan mereka dan alat perekam suara. Mereka bertekad untuk tidak melewatkan detail apapun