Share

BAB 2 - Rumah penuh misteri

Keesokan paginya, David terbangun lebih dulu. Sinar matahari pagi menembus tirai tipis kamar tidur, menciptakan pola cahaya yang hangat di lantai kayu yang berderit. Dia menggeliat, merasakan sisa kelelahan dari hari sebelumnya, dan kemudian bangkit untuk memulai hari baru di rumah tua itu. Sementara Lisa masih terlelap, dia memutuskan untuk menjelajahi lebih banyak bagian rumah.

Dengan hati-hati agar tidak membangunkan Lisa dan anak-anak, David berjalan keluar kamar dan menuju ke dapur. Suasana pagi yang hening membuat suara langkah kakinya terdengar jelas di lorong yang sepi. Dia menyiapkan kopi dan duduk di meja dapur, merenungkan semua hal yang harus mereka lakukan untuk membuat rumah itu layak huni kembali.

Setelah beberapa menit menikmati kopi, Lisa muncul di dapur, terlihat sedikit lelah namun tersenyum.

“Selamat pagi,” sapanya lembut.

“Selamat pagi,” balas David. “Bagaimana tidurmu?”

Lisa menghela napas. “Tidak terlalu nyenyak. Ada sesuatu yang aneh di rumah ini. Aku merasa seperti ada yang mengawasi kita.”

David mengangguk, menyadari bahwa perasaan yang sama juga menyelimuti dirinya. “Mungkin kita hanya butuh waktu untuk beradaptasi. Bagaimanapun, ini rumah tua yang penuh dengan sejarah.”

Anak-anak mereka, Michael dan Lily, segera menyusul, tampak lebih bersemangat untuk menjelajahi rumah tersebut. “Apa yang akan kita lakukan hari ini?” tanya Michael dengan antusias.

“Kita akan membersihkan beberapa ruangan lagi dan mungkin menemukan lebih banyak harta karun tersembunyi,

” jawab David, mencoba menyemangati anak-anaknya.

Setelah sarapan sederhana, mereka kembali melanjutkan kegiatan membersihkan rumah. Hari ini, mereka fokus pada ruang tamu utama dan ruang bawah tanah yang besar dan gelap.

Ruang tamu, meskipun berdebu dan kotor, memiliki potensi untuk menjadi tempat yang nyaman dengan perapian besar dan jendela-jendela yang menghadap ke halaman depan.

Saat membersihkan ruang bawah tanah, Michael dan Lily menemukan sebuah pintu tersembunyi di balik tumpukan kotak tua. Pintu itu tampak sudah lama tidak dibuka, dengan engsel yang berkarat dan pegangan yang hampir tidak terlihat.

“Ayah, lihat ini!” seru Lily dengan suara penuh rasa ingin tahu.

David menghampiri mereka dan memeriksa pintu tersebut.

“Sepertinya ini pintu ke ruangan lain,”

gumamnya. Dengan sedikit usaha, dia berhasil membuka pintu tersebut, dan mereka menemukan sebuah lorong sempit yang menurun ke arah yang tidak mereka kenali.

“Haruskah kita masuk?” tanya Michael, matanya bersinar dengan antusiasme.

“Kita harus berhati-hati,” jawab David. “Tapi tidak ada salahnya kita lihat sebentar.”

Dengan senter di tangan, mereka berjalan menyusuri lorong yang gelap dan sempit itu. Dinding-dindingnya dipenuhi sarang laba-laba dan debu tebal.

Lorong itu berakhir di sebuah ruangan kecil yang tampaknya digunakan sebagai ruang penyimpanan. Di dalam ruangan itu, mereka menemukan beberapa kotak kayu tua dan sebuah meja dengan tumpukan buku berdebu.

Lisa mengambil salah satu buku dan membersihkan debunya.

“Ini seperti jurnal-jurnal lama,

” katanya, membuka salah satu buku itu.

“Mungkin kita bisa menemukan sesuatu yang menarik di sini.”

Mereka membawa beberapa buku itu ke ruang tamu dan mulai membacanya. Buku-buku tersebut ternyata adalah jurnal yang ditulis oleh nenek David.

Di dalamnya, neneknya mencatat berbagai kejadian aneh yang terjadi di rumah tersebut. Ada cerita tentang suara-suara aneh di malam hari, bayangan yang bergerak sendiri, dan benda-benda yang berpindah tempat tanpa alasan.

“Ini luar biasa,” kata Lisa sambil membalik halaman-halaman jurnal itu.

“Nenekmu menulis semua ini dengan sangat detail. Sepertinya dia mengalami banyak hal aneh di rumah ini.”

David mengangguk, merasakan ketegangan yang perlahan membesar.

“Mungkin itulah alasan kenapa nenek selalu bilang rumah ini punya ‘penghuni’ lain.”

Malam itu, setelah seharian bekerja keras, mereka kembali ke kamar masing-masing. Lisa masih merasa gelisah, terutama setelah membaca jurnal-jurnal nenek yang penuh dengan kejadian aneh. Dia berbaring di tempat tidur, berusaha meyakinkan dirinya bahwa semua itu hanyalah imajinasi.

Namun, di tengah malam, dia terbangun lagi oleh suara langkah kaki yang samar di lantai atas. Dia duduk dan mendengarkan dengan seksama, berharap suara itu akan menghilang seperti malam sebelumnya. Tapi kali ini, suara itu semakin mendekat, seolah-olah ada seseorang yang berjalan perlahan-lahan menuju kamar mereka.

Lisa merasakan jantungnya berdegup kencang. Dia membangunkan David dengan lembut. “David, dengar. Ada yang berjalan di lorong.”

David membuka mata dengan malas, tapi begitu mendengar suara itu, dia langsung terjaga sepenuhnya.

Mereka berdua bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju pintu kamar mereka. Saat membuka pintu, mereka melihat bayangan samar di ujung lorong, tetapi bayangan itu segera menghilang begitu mereka mendekat.

“Kita harus mencari tahu apa yang terjadi di rumah ini,” bisik Lisa dengan ketakutan.

David mengangguk, memegang tangan Lisa dengan erat.

“Kita akan mencari tahu. Kita akan membuat rumah ini aman untuk kita semua.”

Keesokan paginya, mereka memutuskan untuk mencari bantuan. Mereka mengunjungi perpustakaan desa untuk mencari informasi lebih lanjut tentang sejarah rumah tersebut dan mencari tahu apakah ada orang lain yang pernah mengalami hal serupa.

Di perpustakaan, mereka bertemu dengan seorang pustakawan tua yang mengetahui banyak tentang sejarah desa dan rumah mereka. Pustakawan itu, Pak Herman, menyambut mereka dengan ramah dan mendengarkan cerita mereka dengan penuh perhatian.

“Rumah itu

memang dikenal memiliki sejarah yang kelam,” kata Pak Herman.

“Banyak orang yang melaporkan kejadian aneh di sana selama bertahun-tahun. Bahkan nenek kalian sering datang ke sini untuk mencari informasi tentang rumah itu.”

David dan Lisa merasa lega mendengar bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi situasi ini. Pak Herman memberikan mereka beberapa buku dan artikel lama yang mungkin bisa membantu mereka memahami lebih banyak tentang rumah itu.

Malam itu, setelah membaca lebih banyak tentang sejarah rumah mereka, David dan Lisa merasa lebih siap untuk menghadapi apapun yang mungkin terjadi. Walaupun mereka merasa cemas dan gelisah dengan kejadian yang akan terjadi setelah ini.

Mereka berjanji untuk tetap bersatu dan melindungi keluarga mereka dari segala ancaman yang mungkin muncul. Kekhawatiran yang muncul dan kegelisahan mereka di dalam rumah tersebut akan menjadi perjalanan awal mereka di dalam rumah tersebut, karna misteri yang terjadi di dalamnya akan baru dimulai

Dalam keheningan malam, rumah tua itu terasa lebih hidup dari sebelumnya, penuh dengan misteri yang menunggu untuk diungkap.

David dan Lisa tahu bahwa perjalanan mereka baru saja dimulai, dan mereka harus bersiap untuk menghadapi segala sesuatu yang akan datang. Kini mereka semakin terjebak dalam situasi dan kondisi yang mencemaskan yang bahkan nenek dari si david sendiri pun tidak mengetahui apa misteri yang ada di dalam rumah nya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status