Ivanna’s PoV
Jax menatapku intens dengan sepasang bola mata indahnya yang sewarna safir itu. Aku seketika hanyut seolah ia tengah menghipnotisku dengan sorot matanya yang tajam tetapi penuh cinta terhadapku. Aku tahu itu.Aku memang memaksanya untuk bercinta sekali lagi dan ia harus langsung menggigitku agar rasa sakitnya tersamarkan dengan nikmat pergumulan kami. Namun, ia terus melakukan kesalahan yang membuatku kesal.Kesal karena aku mendambakannya terus-menerus. Aku tak pernah cukup dengannya dan meski sekujur tubuhku terasa remuk redam, tetapi aku menikmatinya.“Jax, ayo lakukan sekarang. Aku siap untuk risiko apa pun yang harus kutanggung setelah aku menjadi vampir sepertimu,” desakku agar pria itu segera menggigitku. Setelah lama tertegun, ia kemudian meraih pinggulku dan mendekatkan wajahnya padaku.“Bagaimana kalau kita nikmati hidup sebelum aku menggigitmu? Karena aku tak bisa menjamin kalau kau masih mencintaiku nantiJax’s PoV“Jax, hentikan, Jax! Jax, sadarlah! Kau bisa membunuh Ivanna jika kau teruskan mengisap darahnya!” Suara itu terdengar lamat-lamat di telingaku. Aku tak bisa mengembalikan diriku menjadi Jax yang tak akan pernah menghisap darah manusia, sampai kemudian satu pukulan mendarat di pelipisku.BUGH!!!Entah sejak kapan Ayden berada di sini. Meski memang aku yang menghubunginya untuk datang agar bisa mengendalikanku untuk tidak menghabiskan darah Ivanna nantinya, tetap saja, menyadari kedatangannya aku cukup terkejut.Terlebih ketika ia menarik kerah bajuku dan hendak melayangkan pukulan lain yang mungkin bisa membuatku tewas karena ia memakai sarung tangan berduri yang menjadi senjata andalannya.“Ayden, stop! Oke, aku sudah berhenti menghisap darahnya sejak tadi. Mengapa kau masih menyerangku?!” teriakku yang membuat lelaki itu melepaskan cengkeramannya dariku.“Maafkan aku, teman. Aku hanya cemas kalau kau menghis
Ivanna’s PoVAku tertegun saat melihat apa yang ada dalam genggamanku. Rambutku sendiri, tak hanya rontok satu atau dua helai, melainkan nyaris seluruhnya.Apakah ini masih efek penyakitku? Ataukah memang seperti ini tahap setelah menerima gigitan dan menjadi seorang vampir—yang dengan kata lain, aku masih akan mengalami gejala penyakitku sampai serum itu berhasil menyebar ke seluruh tubuhku?Jax menghampiriku dan memastikan apakah pertanyaanku mengenai gejala ini adalah dikarenakan efek serum, ataukah hanyalah penyesuaian. Aku tidak tahu pasti.Aku bahkan tak ingat berapa lama aku tak sadarkan diri sebelum akhirnya membuka mata setelah Jax menggigitku.Ia memandangi gumpalan rambut dalam genggamanku. “Ivanna, apa yang terjadi?” tanya pria itu sembari mengambil ponselnya dan tampak menekan beberapa nomor di layar.Aku meraih benda itu dari tangannya, kemudian memandangi dan membelai rahang tegasnya yang mulai ditumbuhi bu
Jax’s PoVIvanna tak lagi seperti Ivanna yang kukenal. Ada banyak hal yang berbeda. Ia tidak merespon ketika namanya kupanggil bahkan berulang kali. Tak hanya itu. Perubahan fisik pun terlihat sangat signifikan dan itu membuatku cemas. Dan kemarin adalah ke sekian kalinya ia hilang kesadaran dan berubah menjadi sesuatu yang mulai membuat otakku memikirkan hal yang tidak-tidak.“Apa yang terjadi padaku?” tanya gadis itu, setelah untuk ke sekian kalinya pingsan dan kini ia telah kembali memperoleh kesadarannya. Aku meraih jemarinya yang masih terikat di ranjang.Ia menatapku dengan tatapan berbeda, seolah kami tak lagi saling mengenal. Kedua bola mata indahnya itu terbelalak liar seolah merasakan teror yang tak bisa kubaca dan kurasakan.Apa yang dilakukan oleh Dokter Avery memang sudah seharusnya ia lakukan. Ia seolah tahu kalau gejala yang Ivanna alami adalah sesuatu hal yang tidak wajar.Meski akan wajar jika mengetahui penyakitn
Jax’s PoV Aku bergegas kembali ke rumqah sakit untuk menemui Dokter Avery dan meminta Ayden untuk datang. Jika memang benar Ivanna sedang dalam proses untuk berubah menjadi feral, ia tak boleh sampai melarikan diri.Saat bulan darah, kekuatan feral akan semakin meningkat, ditambah lagi saat itu adalah waktunya mereka untuyk mencari mangsa. Berdasarkan pernyataan Jason, itu artinya nyawa Ivanna sedang berada dalam bahaya. “Apa yang terjadi, Jax? Sepertinya sangat urgent,” komentar Ayden saat tiba di rumah sakit. Ivanna masih belum sadarkan diri setelah berubah menjadi makhluk setengah mengerikan itu. “Apakah kau sudah tahu kondisi Ivanna?” Aku balik bertanya. Ia menggeleng, kemudian mengeluarkan senter kecil dari saku jasnya dan memeriksa mata juga gigi Ivanna. “Hmm ... aku seperti pernah mengenali kondisi seperti ini,” ucapnya yang kemudian terhenti saat Dokter Avery muncul dan menyapa kami serta melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap Ivanna dan mengatakan hal yang sama seper
Jax’s PoV Aku berhasil menemukan di mana Gabby dan Ayden membawa Ivanna setelah menghadapi ancaman dari Jason yang nyaris membuatku gentar. Demi Ivanna, aku akan lakukan apa pun.Meski kemungkinan sembuhnya kecil, tetapi aku setuju agar Ayden menjadikan Ivanna sebagai bahan percobaan. Pilihannya tetap tiga; berhasil menjadi vampir, mati, atau tetap menjadi feral yang bahkan jauh lebih ganas. Dan persentase kemungkinan keseluruhannya sama besar. Aku tak masalah. Aku percaya pada dua orang ini. Dan selama percobaan, aku yang bertugas melindungi mereka. “Alat ini sebagai neurotransmiter yang akan membantu kinerja neurotransmiter alami dalam tubuh Ivanna yang mungkin tak lagi berfungsi,” tutur Gabby sembari memasangkan peralatan di beberapa titik di tubuh Ivanna. “Yang kupikirkan saat ini, Ivanna mengalami ini adalah dikarenakan fungsi senyawa tubuhnya yang tidak stabil dan pada akhirnya berhasil dikuasai oleh venom feral yang ada di dalam tubuhnya.” Aku mengernyit mendengar penjelasa
Jax PoV Aku masih berada di pesta yang tengah berlangsung. Tak menarik bagiku untuk bergabung dengan mereka. Aku hanya memerhatikan dari sudut yang tidak berbaur dengan lainnya. Namun, dari sini saja aku bisa melihat dengan jelas apa saja yang tengah mereka lakukan. Bulan darah telah berbentuk bulat sempurna dengan permukaan berwarna merah pekat mirip seperti yang ada di film horor. Kami memang salah satu tokoh dalam film semacam itu, tetapi feral lebih mengerikan. Dan itulah yang sekarang tengah terpampang di hadapanku. Beberapa dari mereka mengikat feral pada sebuah tiang besi yang telah mereka sediakan di tanah lapang yang langsung tersinari cahaya kemerahan dari rembulan sepekat darah.Beberapa lainnya memegang sebuah obor di tangan mereka masing-masing. Aku tergelitik untuk tahu apa yang akan mereka lakukan selanjutnya dan bergerak mendekat saat Jason maju di hadapan lainnya untuk memberikan semacam pidato sebagai pimpinan klan. “Selamat malam, saudaraku. Kita sudah berkumpul
Jax’s PoV Aku mengedar pandangan di seluruh penjuru tempat di mana diadakan pesta. Aku mengendus, mengawasi, tetapi tak kutemukan keberadaan Ivanna di mana pun. Ia tak mungkin datang kemari tanpa alasan. Terlebih lagi, Ivanna baru saja berubah menjadi feral, maka artinya ia masih belum memiliki kemampuan untuk berburu. Itu buruk, bahkan sangat buruk. Ivanna akan menggigit dan menghisap manusia secara acak siapa pun yang ia inginkan dan itu pasti akan menimbulkan keributan di kota. Aku tak peduli apakah pesta itu telah selesai, langsung hengkang dari tempat itu dan berniat mencari Ivanna. Ayden dan Gabby telah lebih dulu menuju ke pusat kota, di mana pasti akan ada lautan manusia yang juga menyaksikan bulan merah.Bagaimana pun, fenomena alam ini sangat jarang terjadi, dan para manusia tak akan menyiakan kesempatan untuk menyaksikan dan mengabadikannya. Kuabaikan panggilan Jason, karena ia tak boleh tahu bahwa kekasihku, wanita yang ia buru sejak lama, kini memenuhi syarat untuk ia
Jax’s POV Aku tahu mengapa Jason bekerja sama dengan Damon yang berbeda ras dan Kay yang notabene merupakan pimpinan klan lain yang baru saja kusadari. Tentu saja untuk mengambil Ivanna dan melancarkan niat mereka atau entah untuk apa.Ada banyak hal yang kini menjadi pertanyaan dan terus mengganggu. Namun, aku tak punya waktu untuk itu, karena Damon dan Kay kini ada di hadapanku, dengan penampilan yang tidak bisa dikatakan baik. Atau mungkin akulah yang tidak baik-baik saja sekarang. “TSK! Ternyata dia yang harus kami hadapi. Kau tidak salah, J?” tanya Kay pada Jason yang terdengar mengejek di telingaku. Jason tampak menyunggingkan ujung bibirnya, lantas menepuk punggung Kay. “Jangan salah, adikku ini sangat tangguh. Nah, kuserahkan dia pada kalian, oke. Aku akan mencari iblis kecil itu. Adikku yang bodoh ini telah membuatnya terlepas.” Siapa yang dia sebut iblis kecil? Apakah Ivanna? Jadi selama ini Jason telah memburu Ivanna. Dan apakah alasannya tetap sama, karena Ivanna beru