Share

Bab 22: Pertengkaran di Pinggir Jalan

Penulis: Bemine
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-23 20:59:38

Bab 22: Pertengkaran di Pinggir Jalan

Awal pertemuan dengan Mas Janu, saat itu aku masih mahasiswi magang di kantor Mas Janu. Kulakukan semua hal demi memperbaiki reputasiku sebagai seorang mahasiswi dan menunjukkan keahlian di depan para atasan dengan harapan dijadikan karyawan tetap.

Di sanalah aku bertemu Mas Janu yang saat itu sudah menjabat sebagai karyawan tetap. Dia baik, ramah dan murah senyum. Semuanya terasa mudah dan menyenangkan di kantor karena ada Mas Janu yang kudambakan. Saat itu, aku tidak tahu apa pun soal pertunangannya dengan Desty karena memang Mas Janu yang membimbing anak-anak magang tidak pernah mengungkit hal itu.

Sampai, karyawan perempuan yang juga rekan kerja Mas Janu memperingatkan kami untuk tidak menaruh hati pada Mas Janu. Dia sudah ada yang punya, katanya dengan ekspresi serius.

Kutemukan bukti nyata saat jam pulang kerja. Mas Janu dijemput oleh seorang perempuan dengan wajah cantik dan berpenampilan sanga

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suamiku Terjerat Mantan Tunangannya yang Menjanda   Bab 23: Pertikaian Berlanjut

    Bab 23: Pertikaian BerlanjutSuaraku melengking di hadapan Mas Janu. Selama menikah dengan pria ini, kuupayakan segala cara agar bisa bertutur halus dan bersikap santun terhadapnya demi mempertahankan Mas Janu. Semua itu karena patah hati yang kurasa saat mengetahui Mas Janu telah bertunangan dengan Desty.Selama dekat dengannya serta menjadi bagian dari hidupnya, sebenarnya aku dihantui rasa takut akan kehilangan Mas Janu. Meski sudah melahirkan Nandya dan menemani Mas Janu dalam perjuangannya, pria itu tetap saja pergi dariku.Sekarang, Mas Janu membiarkanku tinggal bersama Nandya tanpa dirinya. Semua itu karena satu orang, Desty!“Pergilah, aku tidak ingin bertengkar,” ucapku pada Mas Janu.Pria itu masih mengepalkan tangan. Meski aku memalingkan muka, dia tetap saja memandangiku yang telah diabaikannya untuk Desty. “Aku tidak ingin pergi, Sari!”“Lalu apa maumu, Mas? Tolong pergi!” teg

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-24
  • Suamiku Terjerat Mantan Tunangannya yang Menjanda   Bab 24: Bertemu Kembali

    Bab 24: Bertemu Kembali “Ka-kamu ....” Mas Janu terbata melihatku datang. Manik matanya juga naik dan turun memerhatikan penampilanku hari ini. Sungguh sangat jauh berbeda dengan yang selama ini dilihat olehnya. Padahal, aku hanya memakai baju zirah saat ke medan perang.“Mas, kenapa kamu diam saja setelah ditabrak seperti itu?” Desty protes pada Mas Janu. Dia langsung menghampiri Mas Janu dan menggandeng lengan pria itu tepat di hadapanku. Desty juga memasang wajah kepuasan karena berhasil membuat diriku mencebik kesal.Anehnya lagi, tidak ada rasa malu di antara mereka berdua. Seluruh kantor tahu soal pernikahanku dengan Mas Janu dan kami belum bercerai. Tapi Desty sudah berani menggandeng Mas Janu di depan umum. Pantas saja wajah dua satpam itu dipenuhi kekagetan begitu melihat kehadiranku. Ternyata, ini penyebabnya.Melihat Mas Janu yang tetap diam, kudekati dia dengan berani. Aku memandangi Mas

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-25
  • Suamiku Terjerat Mantan Tunangannya yang Menjanda   Bab 25: Pria yang Terdiam

    Bab 25: Pria yang TerdiamDitegur begitu, kedua mata ini seketika basah. Aku tidak menyangka akan ada seseorang yang bersedia memanggil diri mereka orang tua untuk wanita yatim piatu sepertiku. Selama ini, aku hanya mampu menyebut mereka bibi dan paman, karena mereka adalah dua orang yang selalu berdiri untukku setelah ayah dan ibu pergi untuk selamanya.Ya, aku memang belum menjelaskan apa pun sejak awal. Aku tidak punya orang tua, lebih tepatnya mereka sudah berpulang beberapa tahun lalu dan meninggalkan sedikit warisan. Mereka berdua ini adalah teman baik ayah dan ibu semasa hidup. Mereka punya anak perempuan, namun tinggal di luar negeri dan tidak pernah pulang kecuali lebaran.“Kenapa malah bengong?” Presiden direktur menegur. Pria yang tidak pernah kusebut sepanjang kisah ini memandangi diriku dari ujung kepala hingga kaki. Mungkin saja dia sedang mencoba memahami alasan dari kepergianku selama satu bulan.“Mas, ja

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-26
  • Suamiku Terjerat Mantan Tunangannya yang Menjanda   Bab 26: Keputusan Terbaik

    Bab 26: Keputusan TerbaikAku terlonjak mendengar perintah dari presdir untuk Mas Janu. Dia tidak menunjuk, tapi jemarinya menekan permukaan meja sebagai tanda penegasan. Ditambah lagi, sorot matanya tidak menjauh dari Mas Janu dan Desty, bahkan urat-urat nadi yang bermunculan di bawah kulit beningnya menjelaskan betapa kesalnya dia dengan mereka berdua.“Dipindahkan?” Desty yang menjawab. Dia langsung melirik Mas Janu di sebelahnya.“Ya, kamu juga dipecat!” Presdir kembali bersuara. “Posisimu di sini tidak lebih dari karyawan baru dalam masa percobaan dan kamu sudah membuat masalah sebesar ini. Apa kamu kira perusahaan tidak akan peduli dengan hal seperti ini? Aku takut jika semakin banyak karyawan yang bersikap seperti kamu.”Suara presdir menggetarkan hati. Pria itu bahkan tidak berpaling usai mencerca kedua orang yang telah mengkhianatiku. Terlihat tangannya dikepal kuat sampai buku jemarinya menjad

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-27
  • Suamiku Terjerat Mantan Tunangannya yang Menjanda   Bab 27: Setelah Hari Itu

    Bab 27: Setelah Hari ItuSeminggu berlalu sejak presdir memecat Desty dan mencopot jabatan Mas Janu. Menurut isu yang beredar dari staff HRD, Mas Janu akan bekerja di posisi yang sama, hanya saja di Aceh.Sebenarnya, hal yang paling tidak disukai oleh Mas Janu adalah bekerja di tempat yang sepi dengan omset kecil. Ya, di Aceh sendiri perusahaan ini baru saja berdiri untuk mengelola distribusi dan pemasaran.Di sana, sangat sepi. Omsetnya tidak hanya kecil, bahkan sudah dua bulan awal hasilnya minus. Siapa pun akan merasa jika ini adalah penurunan dari karier, karena mereka harus bekerja dari awal untuk membangun dan mengembangkan. Belum termasuk ancaman akan dipindahkan ke tempat yang lebih tidak memuaskan.“Bapak akan keluar dari rumah, Bu?” Anganku soal mutasi Mas Janu buyar begitu saja saat Mbok Sunem muncul.Dia membawa sebuah nampan berisi pisang goreng panas dan segelas teh tawar. “Ya, begitulah.” Kuja

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-28
  • Suamiku Terjerat Mantan Tunangannya yang Menjanda   Bab 28: Tentang Mas Surya

    Bab 28: Tentang Mas Surya“Jadi kamu tidak tahu apa pun, Sari?” Mas Surya berujar lembut padaku.Setelah mendengarkan berita soal Mas Janu dan Desty, aku memutuskan untuk keluar sejenak dari rumah demi menenangkan diri. Dan Mas Janu, dia meminta izin untuk menemani.Kini, dia yang menyetir mobil. Pria itu membawa mobilnya yang berjenis fortuner ke jalan raya. Kecepatan yang dipilihnya juga sedang, karena memang tujuan kami berangkat adalah mencari ketenangan.Aku menggeleng mendengarnya. “Mana mungkin, bahkan saat kami bertemu di perusahaan sekalipun, Mas Janu tidak berkata apa-apa. Dia hanya memaksaku agar aku berbicara dengan presdir soal mutasinya itu.”Mas Surya ikut mengangguk. Dia paham dengan satu kalimat dingin dariku itu. Tidak ditanyanya lagi akan hal lain, Mas Surya hanya fokus menyetir sampai kami tiba di mall yang kumaksudkan tadi pada Mbok Sunem.Mall besar ini terlihat sunyi. Hanya ada

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-29
  • Suamiku Terjerat Mantan Tunangannya yang Menjanda   Bab 29: Keputusan Singkat Mas Surya

    Bab 29: Keputusan Singkat Mas Surya “Ke-kenapa kamu ....” Wanita itu terbata menemukan Mas Surya mencegat dirinya.Aku yang tidak mengenali wanita itu bisa segera menebak jika dia adalah mantan istri Mas Surya yang digosipkan membuang suaminya demi masa lalunya. Entah apa yang sebenarnya terjadi sampai perempuan yang berasal dari Kalimantan itu bisa muncul di Jakarta.“Jawab aku dulu!” tuntut Mas Surya.Pria itu melihat troli yang berisi sang balita serta setumpuk belanjaan. Bisa kutebak jika hatinya sama teririsnya denganku saat menemukan Mas Janu tidur di kamar rumah sakit bersama Desty dan anaknya.“Mas, jangan begini di depan suamiku!” balas sang wanita. Dia mencibir Mas Surya yang menghentikan dirinya di tempat umum dan memprotes soal apa yang dilakukan olehnya. Wanita itu segera menutup tubuhnya dengan selembar selendang yang melilit leher.Mas Surya seketika terdiam. Dia melangkah

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-30
  • Suamiku Terjerat Mantan Tunangannya yang Menjanda   Bab 30:  Keinginan

    Bab 30: Keinginan“Bu, kenapa bengong?” Mbok Sunem bertanya entah untuk keberapa kalinya.Aku masih gagal menenangkan diri usai kembali dari perjalanan dengan Mas Surya. Pria itu telah meninggalkan Tornado menyeramkan yang hampir saja melahap diriku dalam-dalam.“Bu?” Mbok Sunem menegur seraya mengguncang pelan sisi baru kiri.Saat itu aku menggelengkan kepala demi menyadarkan diri. Ternyata, gelas yang sedang kuisi dengan air mineral penuh dan meluap. Alirannya mencapai pinggiran meja makan dan langsung tumpah ruah ke lantai.“Astagfirullah!” Aku memekik kaget. Lekas berdiri, malah tangan ini menyenggol gelas dan menumpahkan isinya.Kacau, sungguh sangat kacau!“Kamu kenapa, Sari? Kok jadi linglung?” Ibu mertua berbicara.Wanita itu rupanya memerhatikan sedari tadi. Kulirik ibu mertua segera usai beranjak dari kursi. “Maaf, Bu ... aku ....”

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-31

Bab terbaru

  • Suamiku Terjerat Mantan Tunangannya yang Menjanda   Bab 56: Pilihan Terakhir (Tamat)

    Bab 56: Pilihan Terakhir (Tamat)“Pengantin prianya, tolong geser ke kanan, lebih dekat dengan pengantin perempuan!” perintah itu turun dari pria yang memakai kemeja berkerah dengan tulisan Gun Foto.Pria yang memakai setelan pengantin putih dan batik khas yang melilit pinggang tersenyum lagi. Dia mendekat perlahan ke arah kanan sesuai dengan instruksi dan langsung mengapit lengan mempelai perempuan yang tidak lain adalah diriku.Ya ... ini adalah hari pernikahan kami. Tidak ada tamu undangan, tidak ada pesta pernikahan dan kemewahan.Semuanya sangat sederhana, termasuk gaun putih dan jilbab yang saat ini membalut tubuhku. Kami sepakat akan hal ini sejak satu bulan lalu saat permintaan ibu mertua kupenuhi.“Oke ... senyum!” Pria itu berseru kembali.Aku hampir saja lupa melengkungkan bibir karena gugup melihat ibu mertua terus memandang ke arah kami berdua. Ditambah lagi

  • Suamiku Terjerat Mantan Tunangannya yang Menjanda   Bab 55: Jawaban yang Ditunggu

    Bab 55: Jawaban yang DitungguKata orang, wanita itu kerap kali buta matanya jika sudah berbicara soal cinta. Sepintar dan semandiri apa pun dia, seluruh indranya akan mati saat berurusan dengan perasaan. Mereka sering kali terjebak, terjerat dan terseret dalam. Jatuh dari ketinggian ke lembah tanpa dasar. Terdorong dan terperangkap dalam penjara yang dibangun olehnya sendiri. Akibatnya, mereka terluka parah, sampai kritis dan koma. Kadang ada yang mati rasa lalu menganggap semua pria itu sama. Jika sudah begitu, para wanita sering kali menyalahkan orang lain. Menuduh para prialah yang membuatnya seperti ini, tanpa sadar jika mereka sendiri yang memberi kontribusi dan memudahkan semua kejahatan itu terjadi.Buruknya lagi, ada yang sudah terluka, namun masih berusaha dan bertahan. Angan mereka terus melayang dan terikat dengan masa lalu yang sebenarnya kelam. ‘Mereka

  • Suamiku Terjerat Mantan Tunangannya yang Menjanda   Bab 54: Pengakuan Mas Janu

    Bab 54: Pengakuan Mas Janu “Bagaimana dengan masa laluku dan Mas Janu, Bu? Aku tidak yakin masih bisa bertemu dengannya jika kami kesbali ke Jakarta,” sahutku pada ibu mertua.Ada banyak faktor yang harus aku pertimbangkan lebih dulu, bukan? Jika kembali dengan Mas Surya, itu artinya kami harus pulang ke Jakarta. Di sana ada terlalu banyak orang yang mengetahui kisah pedih hidup kami. Lalu, ada Desty dan Yulia yang telah mempermainkan diriku.Membayangkannya saja sungguh saat memuakkan. Aku tidak ingin bekerja keras membiasakan diri dengan lingkungan yang menjijikkan.“Aku paham maksud dan keinginan Ibu, tapi di sini aku merasa nyaman dan tenang. Duniaku dan Nandya sudah tumbuh di sini.”Manik mata ibu mertua memendar mendengarku. Dia berusaha menahan perasaan kecewa dengan seutas senyum tipis.Lekas dia berpaling, lalu mengambil secarik tisu yang diletakkannya dekat dengan Nandya. Ibu mertua mengusa

  • Suamiku Terjerat Mantan Tunangannya yang Menjanda   Bab 53: Permintaan

    Bab 53: Permintaan “Silakan, Bu?” Mbok Sunem bertutur lembut pada ibu mertua dan Mas Surya yang memaksa ikut dengan kami ke rumah setelah pertemuan sesaat lalu.Meski sebenarnya aku belum yakin dengan jalan ini, sangat tidak mungkin kubiarkan ibu mertua yang bahagia melihat kami menerima luka penolakan. Akhirnya, aku memaksa diri dan mengajak mereka mampir ke rumah baruku dan Mbok Sunem.Sebuah rumah kecil yang sedang kucicil di pemerintahan itu terlihat agak memalukan. Apalagi jika mengingat hidupku selama bersama Mas Janu cukup mewah, bahagia dan tentu bergelimang rupiah.“Maaf, Bu ... hanya ....”“Kamu bagaimana di sini?” Ibu mertua langsung memotong.Wanita paruh baya itu tidak mendengar ucapan penyesalan soal hunian sederhana yang kuberikan untuk cucunya. Padahal, jika diingat-ingat lagi, di Jakarta sana Nandya mendapatkan semuanya. Rumah bagus, mobil dan

  • Suamiku Terjerat Mantan Tunangannya yang Menjanda   Bab 52: Tiga Tahun Kemudian – Kota Baru

    Bab 52: Tiga Tahun Kemudian – Kota BaruTiga Tahun Kemudian.22 April 2023, 07.10 WIBAku menatap halaman masjid yang kini penuh sesak. Banyak jemaah sudah lebih dulu berdatangan jauh sebelum diriku, bahkan tidak ada lagi ruang yang tersisa hingga beberapa perempuan terpaksa berdiri sembari menunggu lowong.“Mbok, sempit sekali kayanya,” lirihku pada wanita itu.Mbok Sunem yang menggendong Nandya hanya terpaku. Ini sudah kali ketiga lebaran Idul Fitriku di kota orang, namun tidak pernah berhasil mendapat tempat yang nyaman. Kami sering terlambat karena harus menunggu Nandya bangun. Jika dipaksa, gadis kecil itu malah akan rewel jadinya. “Nggak apa-apa, Bu ... kita berdiri saja.” Begitulah Mbok Sunem yang penuh rasa sabar itu berujar.Dia langsung mendahuluiku, menuju teras masjid yang terbuka dan sedikit disiram hangat matahari . Aku mengekor di belakang dengan harapa

  • Suamiku Terjerat Mantan Tunangannya yang Menjanda   Bab 51: Perpisahan

    Bab 51: Perpisahan “Maaf, Mas ... dan terima kasih,” lirihku seraya memutar ujung jari di permukaan cangkir.Ini sudah ketiga kalinya kata itu aku ucapkan pada pria yang telah memberiku Nandya. Mas Janu ... kami bertemu kembali setelah sekian lama berperang. Uniknya, pertemuan ini sangat sunyi, seolah kami masih saling mengerti.Lelah mengulur waktu dengan cangkir, aku mulai menurunkan kedua tangan ke bawah meja dan memilih memilin ujung blouse putih dengan lambang C di dada. Tidak lupa, kutatap juga heels dengan dua tali yang menyilang di depan. Lalu, melirik sepatu mungil yang dipakai oleh gadis kecilku.Ada Nandya di pangkuan. Anak kecil itu tidak rewel meski di depannya ada Mas Janu̶ sang ayah. Sedangkan Mas Janu hanya melirik sesekali, dia tidak menyentuh, berusaha menekan diri setelah mendengar ucapan dariku.“Ma ... a.”“Katakan hal lain selain kata maaf. Aku muak mendengarnya, Sari!&rdq

  • Suamiku Terjerat Mantan Tunangannya yang Menjanda   Bab 50: Penjelasan Yulia dan Pilihanku

    Bab 50: Penjelasan Yulia dan PilihankuSemilir sejuk menyapu helaian anak rambutku yang terurai. Menerpa lembut dan menyentuh wajah. Dinginnya menusuk hingga ke relung. Pucuk ilalang menyentil betis dan pinggang. Kemudian, semburat jingga yang muncul di langit menjadi latar belakang dari kehadiranku di taman sepi ini.Sesaat lalu, aku memutuskan untuk berhenti di sebuah taman terdekat dengan perumahan Yulia. Sebuah tempat sepi yang ditinggalkan banyak orang, meski masih asri dan layak untuk dinikmati.Aku berdiri di tengah rumput dan beberapa bunga liar yang berwarna. Di sana, kutengadahkan wajah ke langit, memejamkan mata demi menyerap damainya. Hatiku berperang, jiwaku diserang, aku terluka sampai tidak lagi punya cela tanpa noda darah.“Sar, kenapa kamu bisa muncul di depan rumahku begini?” Suara Yulia membuatku tersadar jika taman ini juga didatangi olehnya.Aku terkekeh mendengar ucapannya barusan. Masih saja, dia

  • Suamiku Terjerat Mantan Tunangannya yang Menjanda   Bab 49: Pendusta Lain

    Bab 49: Pendusta Lain Lama dia mendekap, hangat tubuhnya menjalar dengan cepat hingga berhasil menyentuh dasar dari hatiku. Mas Surya dan segala tentangnya memang mulai terasa nyata dan nyaman. Terdengar pula detak jantungnya yang berdebar hebat. Mas Surya seakan kesulitan mengontrol debaran itu sampai napasnya beradu. Entah apa yang membuatnya jadi sejauh ini pada wanita yang ditinggalkan oleh keponakannya sendiri. Entah benar semua ucapannya soal masa lalu itu, karena selama ini aku bahkan tidak mengingat apa pun tentangnya. Kala itu, aku takut akan Mas Surya. Saat itu, aku tidak ingin berurusan sama sekali dengannya. Mungkin inilah penyebab kenapa tidak ada kenangan apa pun soal dia di dalam kepalaku. “Mas, tolong lepaskan!” Aku meminta dengan intonasi yang dingin. Semua perasaan yang membuncah sesaat lalu kutepis dengan kejam. Mas Surya punya banyak hutang penjelasan terhadapku. Karena itulah, aku tidak akan bermud

  • Suamiku Terjerat Mantan Tunangannya yang Menjanda   Bab 48: Kisah di Masa Lalu

    Bab 48: Kisah di Masa Lalu Masa-masa KKN itu, aku masih ingat dengan jelas setiap momen berharganya. Aku bahagia, senyumku lebar dan mataku berair karena tertawa.Baik teman atau keluarga Ratna memperlakukan kami seperti saudara. Kami datang disambut dengan hangat, dan pulang diantar deraian air mata.Namun, ada satu titik yang terlupa olehku kala itu. Dua bulan masa KKN, aku melewatkan momen saat bertemu dengan seorang pria di sebuah warung nasi.“Sar, beli makan di mana kita?” Ratna yang menemaniku berbelanja kebutuhan kala itu bersuara lembut.Dia menggelayut manja di lenganku sampai lengket. Kehadiran Ratna di balai desa membuat banyak anak KKN khususnya laki-laki terpesona dengannya. Sampai, banyak dari mereka meminta untuk dicomblangkan dengan Ratna.“Di warung desa pertama setelah persimpangan bagaimana? Aku lihat warung itu rame,” saranku padanya usai mengelap kedua tangan dengan tisu.

DMCA.com Protection Status