Ketika pagi menjelang, sinar mentari memasuki celah-celah jendela pertanda hari sudah pagi. Rajo terjaga dari tidurnya setelah semalam kecapekan di jalan. Sebagai seorang Militer bangun pagi sudah menjadi keharusan. Rajo berniat jalan-jalan pagi dan swkalian breakfast free dari hotel. Rajo mengenakan pakain sport dan sepatu Sniker berwana senada dengan celana panjang dan kaos. warna hitam abu-abu.
Rajo tidak membangunkan Tias sepertinya kelelahan menempuh perjalanan jauh. Melewati koridor hotel Rajo menuju taman. Hanya beberapa orang saja yang berada dintaman karena hari masih menunjukan pukul 06.00 wit. Rajo memulai lari - lari kecil di taman dan push up. Untuk menjaga tubuh tetap proposonal.
Dari semalam Kinanti jengah sama Chatrin yang terus mengganggunya. Penat rasanya, dan bosan dikamar, sambil ingin mencari angin dan breakfast kinanti berganti pakaian santai tanpa make up. Robet masih mendengkur, kelelahan perjalanan semalam apalagi semalam.Kinanti cuek kar
Kinanti, iba melihat Robet sampai mabuk karena melihat dirinya berpelukan dengan mantanya. Kinanti mengira Robet menemui Chatrin. Dipapahnya Robet ke ranjang, Robet menariknya dan membuka paksa bajunya sambil meracau,"apa aku kurang perkasa dibanding pacarmu itu?"Kinanti berusaha menghindar, sepertinya dialam sadarnya Robet sedang kecewa dan marah."Aku bisa juga memeluk.Chatrin dan menidurinya, asal kamu tahu!"Robet semakin meracau tak menentu. Ditindihnya tubuh Kinanti, di lumat bibirnya supaya tidak bersuara, kali ini permainan Robet sedikit kasar. Tak ada gunanya Kinanti menolak. Sampai dititik akhir Kinanti menangis. Suaminya menggaulinya karena kecewa dan marah."Pantas kamu gak mau menyentuhku mas, yang ada dipikiranmu cuma mantanmu saja!" Rajo tak mampu berkata apa-apa lagi Tias sudah melihat dengan mata kepala sendiri. Tias menangis dan didorongnya Rajo ke tempat tidur. Tak ada gunanya Kinanti sudah menjadi milik orang lain. Tias adalah istrinya yang sah.
Chatrin memanfaatkan suasana untuk meluluhkan hati Robet. Dari kemaren Chatrin mengikuti kemana Robet pergi. Semua info didapat dari supir travel yang dia sogok untuk diajak kerja sama. Chatrin tahu hubungan mereka sedang tidak harmonis, Cathrin juga melihat Rajo mantan pacar Kinanti yang sudah menikah juga. Kinanti tahu Chatrin masih terus mengejar Robet. Mungkin selama ini Robet masih bisa bertahan untuk menolak ajakan dan rayuan Chatrin. Body dan penampilan Chatrin yang sexy. Laki-laki mana yang gak akan tergoda. Diliriknya Robet sedang sibuk dengan kerjaanya. Patner perusahaan meninta Kinanti yang menjadi team surve ke Kalimantan Tengah. Karena memang Kinanti bekerja profesional dan cerdas. Robet masih belum mengiklaskan Kinanti bekerja lagi. Ingat kejadian kemaren di hotel saja dirinya cemburu berat. Gimana kalau berjauhan. Robet belum mau bicara karena masih di kasih waktu 1 minggu untuk Kinanti. Semua email yang masuk semua ke email Robet dulu. Karena Robet sebagai sponsor di
Rumi mulai belajar mandiri, hari ini akan ke tempak Kinanti mengadu nasib mewujudkan cita-citanya. Sebenarnya tidak sama dengan cita-cita diawal tapi kehidupan ini sudah ada yang mengatur. Baru pertama kali inj Rumi ke kota yang konon menyimpan sejarah. Pergi jauh sebulan yang waktu ke tempat Rajo pulau Natuna. Khaualan Rumi kalau jadi team riset dan surve enak bisa keliling Indonesia. Luamayan jauh perjalanan dari perkampungan ke kota Jambi 6 jam menuju bandara Sutan Taha Jambi. Transit laginke Jogya. Masa lalu dengan Rajo sudah ia lupakan. Toh Rajo sudah menikah dengan Tias anak komandanya. Semua sudah takdir yang harus dijalaninya. Harus bisa move on, masih muda disuruh menikah. Mungkin Allah kasian sama nasibnya makanya perjodohanya di gagalkan. "Hallo kak, aku sudah sampai di bandara" Oh ya tunggu disana ya, kakak jemput. Bagaimanpun juga Rumi sangat berjasa membantu teamnya waktu tugas di daerah yang yang damai tidak benar apa yang mereka bilang. Suku Ana
Rumi menangis, kenapa ketika dirinya sampai di Jogya malah Kinanti sakit. Rumi selesai membereskan dapur dan membereskan ruangan. Nanti msu beli sarapan diluar saja. Setelah mandi, Rumi memilih baju yang dipesan Robet, tak tahu warna apa yang disukai Robet. Rumi ke warung makan dulu mencari makan sambil menunggu supir menjemputnya. "Kak ini aku Rumi, Kinanti membuka matanya." Maaf ya Rumi, aku belum bisa mengajakmu jalan-jalan."gak usah dipikirin kak"Oh ya kamu biar diantar supir ya cari baju, karena beso kamu interview. Betapa baik dan tulusnya wanita ini walaupun sakit masih ingat dirinya. Rumi menangis dipelukan Kinanti. "Aku jalan dulu ya kak, hati-hati ya. Walaupun Robet tidak memberi tahunya tapi Kinanti tahu apa penyakitnya. Kinanti tak sengaja membaca laporan medis dari laboratorium saat Robet sedang ke toilet. Kinanti hanya bisa pasrah dengan ujian yang saat ini sedang di jalaninya. Robet termenung, setelah tahu penyakit Kinanti, keluarga
Rumi sudah mulai aktif bekerja, untuk mengusir jenuh, Kinanti membantu Rumi mengedit makalah, menagajari tehnik-tehnik wawancara yang baik, sopan dan gak menyinggung nara sumber. Kinanti ingin Rumi jadi penerusnya, menjadi wanita ispiratif dan di kenal di dunia. Kelebihan Rumi karena mempunyai garis keturunan yang unik dan di era modern ini tinggal sedikit komunitasnya."kak, aku berankat dulu ya ke kantor","Jangan lupa makan siang biar gak kena maag, terus kuliahmu jangan sampai keteteran."Aku jalan dulu ya, sayang"Robet mwncium kening istrinya, istirahat jangan banyak gerak dulu ya sayang!""Bagaimana, kalau dirinya gak bisa hamil, dan Robet disuruh menikah lagi""Aku akan tugas ke Libanon 2 minggu lagi, jaga diri baik-baik"Pesan dari Rajo.Tidak ada kata sayang di awal dan akhir kalimat seperti dulu. Memang benar novel jaman dulu atau sekarang karya Penulis terkenal sering membahas cinta tapi tak berjodoh. Seperti dirinya saat ini
Robet sempoyongan menuju kamarnya, berusaha membuka handle pintu."Siapa, diluar?Tak ada jawaban, diintipnya dari lubang kunci, Pak Robet."Ada apa pak nyari saya? Braakkkk Robet terjatuh menabrak pintu. Rumi berusaha mendirikan tubuh Robet dan memapahnya ke tempat tidurnya."Rumi membuka baju Robet dan menyelimuti tubuh Robet dengan selimut. Rumi merasa iba dengan Robet, hidupnya di tekan keluarganya untuk cepat punya keturunan.Rumi tidur di kursi panjang yang ada didalam kamar hotel. Tubuhnya meringkuk karena kedinginan. Robet terjaga dari tidurnya, lampu dinyalakan. Robet kaget kenapa dirinya tidak memakai baju dan berada bukan di kamarnya, karena mencium bau wangi parfum wanita yang iya kenal. Matanya nanar melihat Rumi tidur meringkuk tanpa selimut. Diambilnya selimut,"Eh bapak bangun,"kamu pindah ke tempat tidur jangan disini, nanti kepalsmu sakit."Gak apa-apa kok disini saja" Tanpa basa-basi Robet mengangkat tubuh Rumi dipindahkan ke tempat tidur."Bande
Baru ingin memulai ponsel nya berdering, dari Kinanti minta vidio call. Robet panik, buru- buru memakai baju dan pindah ke kamarnya."Sayang, aku ke luar dulu ya" "Ya sayang, gimana hasil berobatmu."Lumayan sudah ada kemajuan. Aku boleh nyusul ke sana gak?Disini lokasinya jauh dari kota, nanti kamu capek"Istirahat di rumah saja. Kinanti senang pertanyaanya tadi hanya formalitas saja. Karena Kinanti akan bertemu Rajo di Singapore. Kinanti sudah tahu suaminya menyukai Rumi. Logikanya, seorang bos mau ikut surve ke pedalaman kalau tidak ada maksud lain. Sampai team dan crew banyak yang menanyakanya. Sejauh ini Kinanti belum ada bukti. Tapi Kinanti Iklas seandainya suaminya menyukai Rumi. Kinanti sudah tidak kuat sama mertuanya yang menuntut punya anak secepatnya. Rajo lebih senang jauh dari Tias. Dari pada dekat ribut terus, serba salah mempunyai mertua komandanya, tindak tanduknya dipantau, apa jadinya kalau ribut terus malu sama tetangga dan mertua. Setelah
Rumi merasakan bagian sensitifnya mengeluarka cairan merah. Berarti dirinya sekarang sudah tidak perawan lagi. Apa yang iya banggakan sudah direnggut bos nya, yang lebih menyakitkan pria itu suami dari kakak angkatnya. Apa yang tidak harus di lakukan malam ini karena bujukan setan mereka jadi lupa daratan.Apa sebaiknya aku jujur sama Kinanti sebelum besok nikah siri. Apapun resikonya harus kuhadapi, sebagai laki-laki tidak boleh pengecut."Ya, sayang ada apa tumben telpon, Robet sebenarnya tidak sampai hati mau ngomong sama Kinanti. Tapi apa boleh buat, istrinya juga belum bisa move on dari kekasihnya."Maaf sebelumnya Kinanti, kalau keputusanku ini membuat kamu kecewa. Kinanti deg..deg..gan apa yang mau disampaikan Robet."Aku besok mau nikah siri dengan Rumi"kinanti hanya diam tak mampu berkata-kata lagi. Sebenarnya Kinanti sudah tahu kalau suaminya suka sama Rumi."ya gak apa-apa, nanti secepatnya aku akan urus gugatan cerai."Maaf aku tak bisa di madu"
Rajo tidak bisa menolak permintaan Tumenggung, dirinya hanya menurut saja demi keselamatan orang tua angkatnya yang sudah banyak berjasa untuknya. Betapa canggungnya dirinya menikah dadakan dengan Kinanti. Tidak ada persiapan mental sama sekali.Bu kepala Desa sudah menelepon mertua Kinanti dan mertua Rajo. Untuk memberi penjelasan yang sebenarnya, supaya mereka tidak salah paham.Apalagi Kinanti sangat grogi dengan yang dia alami saat ini. Menikah dengan orang yang awalnya ia cintai. Tapi setelah sama-sama mengalami prahara kehidupan yang pahit.Rajo memberanikan diri mencairkan suasana, mengajak Kinanti ke luar untuk membahas langkah selanjutnya. Kinanti hanya menurut saja. Mengikuti Rajo ke arah bukit pertama mereka berjanji untuk saling setia. Jodoh hanya Tuhan yang tahu."Kinanti, apa kamu tidak keberatan tentang perjodohan ini?" Rajo berusaha minta kejujuran dari mantan kekasihnya yang sekarang sudah sah menjadi istrinya. Kinanti tak san
Jam weker di nakas Rajo berdering kencang, hari ini dinas seperti biasa di kesatuan. Buru-buru Rajo menyambar handuk dan masuk kamar mandi.Rajo membersihkan sisa semalam habis bercinta dengan pengasuh putranya. Setelah keramas dan membuat segar kepalanya. Rajo memakai baju seragam dinas prajurit.Mbak Lela menyiapkan sarapan pagi untuk majikanya. Dirinya merasa canggung untuk menatap wajah majikanya yang seolah olah tidak pernah ada kejadian.Rajo menikmati sarapan sendiri, karena mbak Lela sibuk dengan putranya. Setelah sarapan selesai Rajo berpamitan dan memberi uang untuk belanja.Walaupun Lela kecewa ataa sikap majikanya yang cuek dan seakan-akan tidak pernah melakukan pergumulan panas dengan dirinya.Sesampai di kantor Rajo disambut senyum manis Sri. Rajo membalas senyum Sri dengan penuh makna. Sri merasa diperhatikan dan mendekati Rajo,"nanti makan di apartemenku ya, aku kangen kamu!'"Coba nanti ku
Setelah melewati malam panas dengan tante Starla, Rajo lebih berhati-hati dengan wanita. Selain bisa membuat dirinya kecanduan juga imeks nya tidak baik. Baru di tinggal mati istri sudah mencari wanita lain.Hari ini Rajo aktivitasnya hanya nonton tv dan bermain dengan Bintang. Ketika menatap putranya yang semakin besar, hati Rajo trenyuh. Karena saat ini Bintang menganggap Lela adalah ibunya.Mumpung Bintang sedang sama Rajo. Lela bebenah rumah dan masak buat nanti makan malam. Lela masih merasa canggung tinggal hanya bertiga dengan majikanya. Apalagi majikanya masih muda dan macho. Lela merasa canggung dan risi bila berduaan."Pak, silahkan makan, makanan sudah siap!"'Sebentar lagi mbak, saya menidurkan Bintang dulu!"Sambil menunggu majikanya makan, Lela bergegas ke kamar mandi, dari tadi sibuk ngurusin Bintang dan masak, jam 7 malam baru mau mandi. Di dalam kamar mandi sambil menggosok tubuhnya dan menyabuni seluruh bagian sensitivnya ya
Menyandang status duda sangatlah tidak enak. Digosipin sama tetangga, dan tentu saja banyak wanita mulai mendekati Rajo. Anak rimba yang kharismatik selalu membuat wanita ingin menjadi kekasihnya.Begitu juga Lela terpesona dengan majikanya. Akan tetapi Lela merasa rendah diri. Lela hanya seorang janda dan bukan wanita karier. Sedangkan Lela sekolah hanya sampai SMA.Apalagi Sri setelah tahu Mayang meninggal, sangat gencar ingin meraih lagi asa yang sempat hilang. Pria yang pernah bercinta dengan dirinya.Tidak terasa Bintang sudah berusia 1 tahun dan Rajo masih menduda, untuk menghindari rasa kesepianya, Rajo berolah raga dan main bilyar dengan teman-temanya. Setelah pulang kerja, melihat putranya sebentar dan pergi untuk mengisi kekosongan hatinya. Di tempat bilyar pun Rajo kelihatan tidak ceria."Maaf bapak kurang bersemangat ya?"Seorang wanita sexy dan cantik yang juga member bilyar, terpesona dengan ketampanan Rajo. Tante Starla,
Rajo berusaha menjaga kesetiaan dan cinta. Memang tidak mudah untuk melakukan menurut kata hatinya. Baru saja Rajo ingin memejamkan matanya. Ponselnya berdering dari layar tertulis nama pak Baskoro. "Nak Rajo, bisakah kamu ke Singapore!" kondisi Mayang kritis!" "Baik pak saya akan ke sana besok minta izin atasan dulu!"Malam ini Rajo tidak bisa tidur, karen memikirkan keadaan Mayang. Ingin rasanya cepat pagi, dan dapat bertemu dengan istrinya. "Rumi...!" "Iya kak, ada apa?" "Mayang, kondisinya kritis jadi tolong jaga Bintang ya!"Aku mau ke Sinagpore. Kinanti yang mendengar kabar itu langsung merasa tidak enak hati. Dirinya bertekat besok harus pulang dan tidak akan mengganggu Rajo lagi. "Maafkan aku Kinanti aku harus ke Singapore!" "Semoga Mayang sembuh seperti sedia kala!" Keesokan harinya Rajo sudah bersiap -siap menuju bandara untuk ke Singapore. Hatinya sudah merasa tidak enak dan jant
Tidak bisa mengelak takdir, Rajo hanya bisa pasrah akan nasibnya. Godaan dan cobaan silih berganti. Kesetiaan yang pernah ia ucapkan di saat menikahi Mayang sebagai bukti cinta kasihnya yang tulus.Pak Baskoro dan bu Baskoro ingin membawa Mayang berobat ke luar negeri. Supaya Mayang bisa sembuh seperti sedia kala. Sudah 2 bulan Mayang masih tak sadarkan diri.Rajo tidak ikut karena bekerja dan menjaga putranya."Nak Rajo, titip Bintang, tolong jaga dan rawat baik-baik!""Baik bu, semoga Mayang cepat sembuh, Rajo tak kuasa menahan air matanya. Melepas istrinya tanpa dirinya karena keadaan."Nak, kamu jangan sedih ya, doain ya, Ibumu cepat sembuh. Rajo tak kuasa menahan haru, istrinya berkorban untuk dirinya."Sayang, maafin aku ya, tidak.bisa menemanimu ke Singapore!"Di kecupnya kening Mayang, dan digenggamnya tangan istrinya seperti dulu waktu berjalan menyusuri pantai. Wanita hebat yang tangguh, setia
Rasa bersalah menyelimuti pikiran Rajo, sambil menggendong putranya, bahkan nama untuk anaknya pun belum ada. "Sayang, buka matamu!" "Anak kita belum dikasih nama, menunggu kami membuka mata!" "Bukalah matamu sayang!" "Anak kita tampan, mewarisi wajahmu!" Rajo tak kuasa menahan air matanya. Diantara dua pilihan. Pengabdian untuk Nusa dan bangsa dan pengabdian untuk keluarga. Sama-sama harus seiring sejalan. Di saat menantikan buah hatinya istri nya , malah tidak bisa membuka mata. Setelah melewati masa sulit dari hamil. Dirinya lupa ingatan. Istrinya sangat menderita batin. Hamil, tapi suaminya lupa ingatan dan bahkan mengingat wanita lain. "Sayang, maafkan aku yang selalu membuatmu menderita" Rajo mengajukan permohonan tugas di Papua di tunda. Karena ingin menjaga istrinya yang sedang dalam keadaan koma. Apalagi putranya butuh perhatian dirinya. Suatu saat nanti putranya akan tahu begitu besar pengorbanan i
"Mbak Mayang, sebentar lagi kita sampai di rumah sakit!"Tidak ada jawaban dari mulut Mayang, wanita sabar dan berhati mulia ini tak sadarkan diri."Dokter!""Tolong tetangga saya ini dok!""Silahkan ibu diluar dulu, kami akan menangani pasien!"Dokter memeriksa Mayang dan mengambil tindakan operasi Cesar, karena kondisi Mayang yang tak sadarkan diri."Pak ini kok ada panggilan tellpon berulang kali ya!""Siapa tahu penting ma, coba di telpon balik!""Hallo maaf ini dengan siapa ?""Saya Lela bu tetangga sebelah ibu, mbak Mayang sekarang di rumah sakit melahirkan!"Setelah mendengar kabar dari mbak Lela, Pak Baskoro dan mamanya Mayang ke rumah sakit.Rajo sudah sampai di tempat tugas yang jauh dari kota, karena tugasnya mencari pemberontak di daerah Papua. Signal sangat susah di daerah ini. Karena di pedalaman. Terkadang menggunakan fasilitas jaringan dari kesatuan akan tetapi tidak sebagus di kota.&n
Setelah melewati masa sulit karena lupa ingatan, Rajo merasa rendah diri dengan Mayang. Tidak pantas mendampingi istri sebaik mayang. Dirinya merasa malu dan banyak dosa. Telah meninggalkan Zaina."Mayang, maafkan aku, masa laluku sangat melukai hatimu"Dengan Zaina memang aku sudah bertunangan, akan tetapi aku bertemu dengamu sampai akhirnya kita menikah. Mungkin sudah takdir yang Maha Kuasa kita berjodoh. Ada raut kesedihan di wajah Rajo. Mayang tak kuasa menahan air matanya."Bang hidup ini sudah ada yang mengatur, kalau kita boleh memilih, pasti tidak mau punya masa lalu yang tidak baik""Sekarang aku sedang mengandung putramu pewaris keturunanmu" Lupakan masa lalu demi anak kita"Rajo memeluk Mayang yang penuh perjuangan telah berusaha tabah dan sabar menghadapi cobaan rumah tangganya. Dielusnya perut Mayang dan diciumnya penuh kemesraan."Nak kamu adalah keturunan Suku Anak Dalam, di dalam darahmu mengalir darah ibumu dan ayahmu