Ekspresi Lily menjadi masam setelah melihat komentar di internet pagi ini. Lily berkata, "Bu Fiona, beraninya kamu mencariku lagi. Aku sudah cukup baik hati membantumu terbebas dari hukuman penjara. Apa kamu berniat memintaku untuk menolong orang-orang kepercayaanmu itu?"Fiona berjanji, "Nona Lily, asalkan kamu bersedia membantuku, kelak aku rela melakukan apa pun untukmu."Lily memoles kuteks ke jarinya dengan santai. Dia sama sekali tidak melihat Fiona. Lily menimpali, "Kalau begitu, kamu tunjukkan dulu ketulusanmu. Kamu lakukan sesuatu yang bisa membuatku senang."Lily bermaksud menyuruh Fiona untuk melawan Sienna. Fiona menarik napas dalam-dalam, dia tidak punya pilihan lain lagi. Fiona menyahut, "Oke. Nona Lily tunggu saja kabar baik dariku."Lily mencibir. Sudah jelas dia tidak memercayai ucapan Fiona. Sementara itu, Fiona sangat murka setelah meninggalkan vila Lily. Sienna yang mencelakai Fiona. Akun yang terus mengekspos video pasti punya Sienna. Dasar wanita jalang!Fiona men
Di sisi lain, Sienna membuat janji temu dengan seorang sutradara. Sienna bertujuan untuk mengontrak sutradara itu ke perusahaannya. Siang nanti, mereka akan makan bersama.Ketika Sienna dan Wanda baru masuk ke mobil di parkiran bawah tanah, jendela mobilnya langsung dipecahkan seseorang. Wanda hendak berteriak, tetapi tengkuknya dipukul hingga pingsan.Sienna duduk di kursi belakang. Dia tidak sempat turun dari mobil karena mobilnya sudah terkunci. Dia melirik orang yang duduk di kursi pengemudi. Orang itu adalah Ronald.Ronald langsung melajukan mobilnya dan menginjak pedal gas sampai habis. Kecepatannya sangat tinggi sehingga pemandangan di luar tidak terlihat jelas. Ditambah lagi, kaca jendela sudah pecah. Angin di dalam mobil sangat kencang. Rambut Sienna sampai tertiup ke belakang. Dia juga kesulitan membuka matanya.Begitu mobil tiba di jalan tol, kecepatannya bertambah tinggi. Ronald bahkan menyalip banyak mobil di jalan tol. Saking cepatnya, Ronald tidak bisa mendengar ucapan S
Wanda terdiam di tempat. Dia seketika tidak tahu apa yang harus dilakukan. Setelah berdiri cukup lama, dia melihat wanita yang membawa kotak makan tadi keluar dari lift. Wanita itu berjalan ke arahnya.Begitu tiba di meja resepsionis, Lily langsung bertanya, "Calon suamiku nggak datang ke perusahaan hari ini?""Nona Lily, hari ini Pak Jacob ada pertemuan," jawab Wanda.Lily mengangguk. Dia menoleh ke arah Wanda, lalu bertanya, "Kamu asistennya Sienna, 'kan?" Dia sejak awal sudah menyelidiki informasi tentang Sienna. Jadi, dia tahu siapa-siapa saja yang berhubungan dengan Sienna, termasuk Wanda yang merupakan tangan kanan Sienna.Wanda seketika menyadari bahwa wanita yang sedang memandangnya adalah putri Keluarga Shankar. Dia adalah wanita yang sedang dirumorkan memiliki hubungan dengan Jacob.Ketika melihat Wanda hendak keluar, Lily segera berujar, "Sienna mengutusmu kemari untuk mengganggu calon suamiku karena sudah nggak bisa menghubunginya? Padahal dia seorang presdir, tapi kenapa
Sutradara itu kaget. Dia tidak menyangka Jacob bisa berbicara dengannya. Jacob mengernyit, lalu mengeluarkan ponsel dan mengembalikan nomor telepon Sienna yang telah diblokirnya. Jacob bertanya, "Sienna mau merekrut kamu ke perusahaannya?"Sutradara menjawab, "Iya. Aku sudah membicarakannya dengan Bu Sienna. Dia juga sudah menyiapkan kontraknya."Jacob menelepon Sienna, tetapi Sienna tidak menjawab panggilan telepon. Belakangan ini, Sienna sangat sibuk. Kabarnya, dia sering lembur sampai tengah malam. Selain itu, sekarang persaingan Sienna dengan Fiona sangat intens. Jadi, Sienna tidak mungkin membuat kesalahan pada saat-saat penting seperti ini, kecuali terjadi sesuatu kepada Sienna.Ketika lift sampai di lantai 1, Jacob langsung berjalan ke luar. Dia tidak lupa berpesan kepada sutradara, "Sepertinya Sienna ada masalah. Mungkin dia dikejar seseorang makanya nggak sempat menjawab panggilan telepon. Kalian bisa bertemu lagi lain kali."Ini artinya Jacob menyuruh sutradara untuk mengabai
Sienna memejamkan matanya. Dia akan mengungkapkan keberadaan Rebecca jika tidak sanggup bertahan lagi. Saat tanah sudah mencapai bagian dadanya, Sienna mulai merasa sesak.Ronald yang berdiri di samping lubang berkata dengan datar, "Aku akan mengeluarkanmu kalau kamu mau memberitahuku keberadaan Rebecca."Selesai bicara, tiba-tiba punggung Ronald ditendang seseorang. Ronald hampir terjatuh. Tidak ada yang berani menendangnya seperti ini. Ronald berbalik, dia melihat Jacob yang menatapnya dengan ekspresi dingin.Jacob menghampiri Ronald, lalu meninjunya. Ronald memaki sambil memegang matanya, "Sialan!" Amarahnya memuncak dan dia melawan Jacob.Tangan Jacob yang dikepalkan bergetar dan tatapannya sangat muram. Dia berteriak dengan suara serak, "Sienna, apa kamu baik-baik saja?"Lubang yang mengubur Sienna sedalam 2 meter, jadi dia tidak bisa melihat kondisi di luar. Namun, dia tahu itu suara Jacob. Sienna menyahut, "Aku baik-baik saja!"Selesai bicara, dada Sienna terasa sesak. Dia mende
"Ronald yang memukulmu?" tanya Jacob dengan dingin. Dia berbalik dan hendak mencari perhitungan dengan Ronald.Sienna segera menarik tangan Jacob, tetapi gerakannya ini membuat dia kesakitan. Jacob menghentikan langkahnya, lalu menggendong Sienna dan berjalan ke mobilnya. Setelah mereka naik ke mobil, Jacob menurunkan sekat dan menyuruh Sony menjalankan mobilnya. Mereka pulang ke Royal Estate.Di bagian belakang mobil, Jacob merobek bagian atas baju Sienna untuk memeriksa memar di bahunya. Memarnya cukup parah. Tadi, Ronald pasti menyiksa Sienna. Jacob berkata, "Di rumahku ada obat antiinflamasi. Tapi, rasanya agak sakit waktu lukamu dioles dengan obat itu."Sambil bicara, Jacob terus memandang kulit Sienna. Tatapan Jacob membuat Sienna canggung, jadi dia mundur. Jacob juga tidak berkomentar. Dia langsung menjaga jarak dengan Sienna. Suasana menjadi hening.Sesampainya di Royal Estate, Jacob turun dari mobil terlebih dahulu. Setelah itu, dia baru membukakan pintu untuk Sienna.Bagian a
Gerakan Jacob kembali menjadi lembut. Dia memijat kepala Sienna. Sementara itu, Sienna tidak berani membuka mata karena takut busa sampo masuk ke matanya. Jacob juga mengkhawatirkan hal ini sehingga dia menarik kepala Sienna supaya Sienna bersandar di tubuhnya. Sienna menengadah, jadi busa sampo tidak bisa masuk ke mata Sienna lagi.Sienna yang merasa tenang membuka mata. Namun, Jacob berdiri, sedangkan Sienna duduk. Sienna juga telanjang. Sekarang, mereka berdua bertatapan. Suasananya sedikit ambigu. Awalnya, keduanya mengira salah satu dari mereka pasti akan menghindar. Ternyata, mereka terus memandang satu sama lain. Akhirnya, Jacob mengalihkan pandangannya terlebih dahulu karena mau membilas rambut Sienna.Wajah Sienna memerah saat air hangat mengalir di kepalanya. Setelah mencuci rambut Sienna, Jacob menuang sabun ke spons mandi dan membersihkan tubuh Sienna. Tadi, tubuh Sienna agak bau karena berguling di tanah. Sekarang, Jacob mencium wangi sabun di tubuh Sienna.Sesudah selesai
Sienna merasa tubuhnya sangat panas. Jacob memang sudah lama tidak memuaskan hasratnya. Namun, dia tidak membiarkan Sienna bergerak karena tubuh Sienna terluka. Jacob pernah berlatih di kemiliteran sehingga tenaganya sangat kuat. Kalaupun Jacob bercinta dengan Sienna sambil menggendongnya, dia bisa bertahan untuk waktu yang lama.Sienna yang lemas mendorong bahu Jacob, tetapi Jacob tetap tidak berhenti. Jacob memeluk Sienna dengan erat seraya memanggil dengan suara serak, "Nana ...."Sienna tiba-tiba merasa sepertinya Jacob sangat menyukainya sampai-sampai Jacob tidak rela melepaskannya. Sampai dini hari, Jacob baru berhenti. Jacob merasa sangat puas, tetapi dia melihat Sienna memalingkan wajahnya dan mengatupkan bibirnya. Wajahnya tampak cemberut. Jacob bertanya, "Ada apa?"Sienna menyahut, "Kakiku sakit."Jika melakukan hal itu terlalu lama, kaki Sienna terasa lemas. Jacob meletakkan Sienna pada tempat duduk di depan jendela, lalu berjongkok dan bertanya, "Bagian mana yang sakit?"Ja
Sienna segera berbalik dan membuka pintu kamar tidurnya. Kamar hotel yang dipesannya adalah tipe suite, sehingga di luar adalah ruang tamu saat dia membuka pintunya.Jacob, Arlo, dan Bakti sedang duduk di sofa di ruang tamu itu. Ruang tamu di sini tidak luas dan sofanya juga kecil, sehingga tiga pria itu duduk dengan agak berdesakan.Melihat Sienna yang keluar dengan hanya mengenakan piama, Jacob yang awalnya sedang menunjukkan beberapa titik di peta langsung tertegun sejenak.Sienna baru menyadari dirinya masih mengenakan piama saat melihat ekspresi Jacob. Namun, selain piama yang semalam sudah dikeluarkannya sebelumnya, saat ini dia tidak memiliki pakaian lain karena kopernya sudah dibawa pergi.Jacob juga tidak melihat ada koper Sienna di sana. Dia mengira Sienna datang terburu-buru, sehingga tidak membawa apa-apa. "Kamu istirahat saja lagi, aku akan pergi membelikan pakaian untukmu.""Ya," jawab Sienna, lalu menutup pintu dengan wajah yang memerah.Jacob meletakkan peta di depan ke
Sienna juga tahu pertemuannya dengan wanita itu terlalu kebetulan. Selain itu, saat mereka di negara asing ini, wanita itu sepertinya sama sekali tidak panik.Namun, Sienna ingin memercayai wanita itu karena tatapan wanita itu sangat penuh dengan emosi saat berbicara tentang mencari adiknya. Perasaan seperti itu tidak mungkin pura-pura, mungkin benar-benar datang mencari adiknya. Saat keduanya masuk ke hotel ini dan melihat wajah masing-masing, wanita juga tidak terlihat terkejut. Ini membuktikan wanita itu tidak mengenalinya.Sienna melihat sup di dalam mangkuk dan meminumnya sedikit. "Sepertinya dia memang datang untuk mencari orang."Jacob mengangkat tangannya dan mengelus kepala Sienna. Dia sangat memahami kepribadian Sienna yang terlihat dingin, tetapi sebenarnya hati Sienna sangat lembut. Dia sering kali tidak tega terhadap siapa pun dan sangat bertanggung jawab. Meskipun kepribadian ini entah membawa berkah atau bencana, dia tidak akan memaksa Sienna untuk berubah.Setelah seles
Jacob tidak mengatakan apa-apa. Dia langsung masuk dan mengambil koper Sienna yang berada di dalam kamar, lalu menggenggam tangan Sienna dan menariknya keluar.Pada saat itu, ponsel Sienna kembali berdering, tetapi dia tidak memperhatikannya karena yang ada di pikirannya hanya mengapa Jacob bisa begitu cepat tiba. Pikirannya agak kacau dan Jacob juga tidak mengatakan apa-apa, sehingga dia merasa bersalah dan memilih untuk diam. Selain itu, dia juga merasa agak lemas karena sakit di lambungnya tadi.Saat hendak masuk ke dalam mobil, ponsel Sienna kembali berbunyi. Kopernya sudah dimasukkan ke dalam bagasi dan Jacob ke kursi depan untuk menyalakan mobilnya, sedangkan dia berdiri di luar untuk menerima panggilan."Sienna, kamu di mana? Bukankah aku sudah bilang jangan berkeliaran?" tanya Jacob.Mendengar pertanyaan itu, seluruh tubuh Sienna langsung menjadi kaku dan pikirannya segera menjadi jernih. Apa maksudnya ini? "Jacob?""Ya."Jacob bertanya dengan nada yang sangat cemas, "Kenapa ka
Motor pun berhenti di pusat kota. Tidak ada begitu banyak gedung tinggi di Kango dan gedung yang tertinggi di sana pun hanya sekitar puluhan lantai saja. Yang tidak diketahui Sienna adalah daerah itu adalah tempat yang dihuni Jacob saat ini. Gedung tertinggi yang dilihatnya itu kebetulan adalah pusat kesejahteraan sosial.Sementara itu, saat ini Jacob sudah berada di bandara untuk menjemput Sienna. Sebelumnya, jadwal penerbangan pesawat sempat tertunda, tetapi sekarang tiba-tiba tidak ada informasi tentang penerbangan itu lagi. Setelah bertanya-tanya, dia baru tahu Sienna sudah meninggalkan bandara.Jacob hanya bisa melihat Sienna mengendarai motor bersama seorang wanita karena jumlah kamera pengawas di sepanjang jalan di Kango sangat sedikit. Namun, ke mana mereka pergi, tidak ada yang tahu. Dia yang merasa panik pun meminta timnya untuk memeriksa kembali kamera di sepanjang jalan dan akhirnya menemukan jejak Sienna di sebuah jalan.Mengetahui Sienna menuju kota yang dihuninya sekaran
Namun, Arlo dan yang lainnya tidak menyangka kota tempat Jacob berada tiba-tiba dilanda kepanikan pada siang harinya.Tepat pada pukul tujuh paginya, seorang pasien yang sudah terinfeksi penyakit ditemukan berada di pusat kota yang paling ramai. Ini berarti penyakit itu sudah menyebar ke pusat kota. Pusat perbelanjaan tempat ditemukan pasien itu sudah diisolasi dan semua orang di dalamnya ditahan untuk diperiksa, sedangkan orang yang berada di luar merasa ketakutan.Jacob berdiri di balkon hotel dan melihat orang-orang yang berada di jalanan bergerak dengan tergesa-gesa. Semua orang beramai-ramai pergi ke supermarket untuk membeli barang karena kota ini akan segera kacau. Oleh karena itu, dia langsung mengernyitkan alis saat menerima telepon dari Jero dan jantungnya berdebar. "Menjaga satu orang pun kamu tidak becus!"Jero yang sadar dengan kesalahannya tidak berani membantah.Jacob berusaha untuk menahan emosinya, lalu segera mencoba menelepon Sienna setelah menutup teleponnya, tetapi
00 menundukkan kepala dan memikirkannya sebentar, lalu perlahan-lahan menggelengkan kepala. "Tuan sudah menyelamatkan nyawa seluruh keluargaku dan membuat keluarga kami hidup damai selama bertahun-tahun ini. Aku melakukan semua ini dengan sukarela."Dari tatapan mata 00, terlihat ada perasaan yang disembunyikannya. Dia tentu saja memiliki penyesalan yaitu pria di depannya ini tidak menyukainya, padahal dia sudah menjalani operasi plastik untuk menyerupai Sienna. Jika dia berdandan, orang biasa tidak akan bisa membedakannya dengan Sienna.00 benar-benar ingin selalu menemani Jacob menggantikan Sienna, tetapi dia juga tahu menyatakan perasaannya adalah tindakan yang gegabah karena dia hanya seorang pengganti. Perkataannya pada Sienna saat itu yang bisa menyebabkan kesalahpahaman sudah termasuk tindakan terberani yang pernah dilakukannya seumur hidupnya.Dia bertekad harus menyelesaikan misi kali ini karena Jacob sudah menyelamatkan nyawa seluruh keluarganya.Jacob mengeluarkan sebuah kal
Namun, orang baik yang mendanai yayasan ini memang menyediakan tempat tinggal untuk semua pengungsi ini. Jadi, tidak ada yang curiga.Apalagi, orang-orang yang dikabarkan bekerja di Jalan Wally memang mengirim uang kepada keluarga mereka. Itulah sebabnya ucapan pihak yayasan sangat meyakinkan.Jacob menyipitkan matanya. Dia mengamati lingkungan yang kacau di sekitar. Jacob tidak tahan tinggal di lingkungan seperti ini. Akan tetapi, lingkungan ini bagaikan surga bagi pengungsi yang terbiasa tinggal di tempat kotor.Bahkan, di bagian tengah terdapat patung orang baik itu. Kabarnya, banyak orang yang menyembah patung itu setiap hari.Jacob sudah memahami sistem di tempat ini secara garis besar. Saat langit masih gelap, Jacob berkeliling di lantai bawah lagi.Orang-orang di yayasan terlihat beraktivitas dengan bebas. Sebenarnya, banyak kamera pengawas dipasang di setiap sudut. Bahkan ada orang yang berpatroli.Banyak pengungsi tidak tidur. Mereka duduk di kursi panjang sambil mengobrol di
Ed mulai menyiapkan data yang diperlukan untuk mengajukan diri menjadi ketua. Saat menyerahkan dokumen, Ed mendengar suara yang keras dari aula. Kemudian, terdengar suara teriakan staf yang histeris.Ed buru-buru pergi ke aula. Dia melihat seseorang yang diikat dengan rantai besar. Sepertinya orang itu berusia sekitar 19 tahun. Matanya memerah, dia terlihat agresif.Salah satu staf menyuntikkan obat bius kepada orang itu, tetapi dia tidak tumbang. Orang itu malah menyeringai dan meraung pada staf yang mendekat.Ed mengernyit. Mae berjalan mendekatinya dan berujar, "Ini hasil penelitian terbaru. Dia akan menjadi senjata mematikan yang hebat. Dia memang kelihatan masih muda, tapi setidaknya dia sudah membunuh 1.000 orang."Ed terkejut. Mae tersenyum dan menjelaskan, "Ngeri, ya? Staf penelitian mengurung dia dan ribuan anak di kamar yang terletak di lantai paling bawah. Hanya orang yang melewati 7 rintangan bisa bertahan hidup."Mae meneruskan, "Hanya dia yang berhasil melewati 7 rintanga
Mae meletakkan stempel ubur-ubur di samping dan tidak melihatnya lagi. Suasana di kamar menjadi hening. Ed tidak tahu pemikiran Mae. Selama ini, Mae sangat misterius.Mae meminum teh, lalu tersenyum dan bertanya, "Bagaimana dengan putri Luna yang pernah kamu ceritakan sebelumnya?"Ed menyahut, "Dia masih hidup."Mae mengangkat alisnya. Jika Ed yang bertindak, seharusnya putri Luna sudah mati. Mae berkomentar, "Sepertinya kamu memberinya kesempatan untuk hidup.""Nggak menarik kalau langsung dibunuh," timpal Ed. Dia ingin memperlakukan mereka seperti bahan eksperimen di ruang observasi. Ini adalah tujuan akhir Ed membawa Sienna kembali ke Bloodkillers.Ed ingin Sienna merasakan kesenangan menjadi seorang pemimpin. Setelah mendapatkan kepercayaan Sienna, Ed akan membawanya ke markas penelitian. Saat itu, Sienna akan menjadi bahan eksperimen yang bisa dikendalikan oleh Ed.Namun, Ed tidak menyangka Sienna sama sekali tidak tertarik untuk menjadi pemimpin. Sienna hanya ingin bersama Jacob