Sienna duduk di mobil tanpa mengatakan apa pun. Yang mengemudikan mobil adalah Sony. Jacob duduk di sampingnya.Kaki Sienna dan Jacob bersentuhan. Jacob bahkan bisa merasakan kehangatan wanita itu melalui kain tipis.Cahaya di dalam mobil sangat gelap. Lampu jalanan di luar menyinari wajah Sienna. Cahaya semacam ini paling mudah membuat orang larut dalam lamunan.Sejak naik mobil sampai sekarang, 10 menit sudah berlalu. Tatapan Sienna terus tertuju pada ponsel, seolah-olah tidak melihat Jacob.Jacob awalnya merasa kesal, tetapi sekarang merasa tidak berdaya. Dia melihat Sienna meletakkan 1 tangannya di atas paha, seakan-akan sedang merenungkan sesuatu.Sienna mungkin merasa resah sehingga bersandar di jok dan memejamkan matanya. Tangan kanan Sienna menggenggam ponsel, sedangkan tangan kirinya di atas lutut. Dia mengernyit tanpa bersuara.Setelah ragu-ragu sejenak, Jacob baru menjulurkan tangan dan meletakkannya di atas tangan Sienna. Bisa dilihat, tubuh Sienna seketika menegang. Dia me
Angin yang sejuk membuat suhu tubuh Sienna menurun. Dia merasa jauh lebih nyaman sekarang. Apakah Jacob sengaja menggodanya supaya merasa tidak nyaman? Jacob membalas dendam karena dia hanya peduli pada pekerjaannya barusan?Sienna mengernyit, tak kuasa meliriknya sekilas. Ekspresi Jacob tampak serius, seakan-akan memang ada pekerjaan mendesak.Sienna pun merasa jengkel. Dia menundukkan kepalanya, berusaha untuk fokus pada pekerjaannya. Namun, dia tidak bisa menahan diri untuk melirik tangan Jacob.Sienna sangat menyukai tangan Jacob, jauh lebih bagus daripada tangan model. Lebih tepatnya, tidak ada yang tidak menarik dari Jacob, baik wajah ataupun tubuhnya. Bahkan, bagian yang paling rahasia itu juga begitu sempurna.Jacob memang pintar memainkan tubuh wanita, tetapi Sienna tidak ingin menjadi bonekanya. Sienna menenangkan diri, lalu melanjutkan pekerjaannya lagi.Saat ini, mobil sampai di rumah lama Keluarga Yuwono. Pelayan menghampiri untuk membuka pintu mobil, lalu Sienna turun ter
Darwo makin kesal memikirkannya, bahkan ingin sekali mengusir Jacob dari sini. Dia hanya ingin makan bersama Sienna. Akan tetapi, di lubuk hatinya yang terdalam, Darwo berharap kedua orang ini bisa baikan.Meskipun telah berjanji pada Sienna tidak akan menjodohkan mereka lagi, Jacob adalah cucunya. Darwo tentu berharap cucunya mendapatkan yang terbaik.Jadi, setelah menyindir Jacob, Darwo menunjuk ke lantai atas sambil berkata, "Tuan Besar Keluarga Tanzel menyuruhku membuat lukisan pemandangan untuknya. Sienna, Jacob, kalian bantu aku lukis. Makanan mungkin akan siap dalam 2 jam. Kalau bekerja sama, lukisannya pasti lebih cepat selesai."Sienna adalah murid Rowen. Sementara itu, Rowen paling ahli melukis lukisan tradisional. Ketika di Kabupaten Armana, Sienna pernah melukis bersama Jacob. Dia mendapati pria ini punya bakat yang cukup bagus, bahkan sesuai dengan pemahaman Sienna.Darwo melakukan ini pasti untuk mendekatkan mereka. Namun, Sienna tidak bisa menolak di depan Jacob sehingga
Dulu, Jacob tidak mau mengungkapkan perasaannya kepada Sienna sehingga membuat begitu banyak kesalahan.Insiden yang menimpa Nelson pun membuat kebencian Sienna terhadapnya menjadi makin besar. Tidak heran jika wanita ini menolak berbicara padanya.Sekujur tubuh Sienna pun menegang. Dia mendorong tangan Jacob, tetapi tidak berani terlalu kuat karena khawatir tinta di kuasnya jatuh. Jika ada kesalahan kecil, lukisan ini akan hancur."Jacob, kamu turun saja kalau merasa bosan. Jangan ganggu aku di sini," ucap Sienna. Jacob tidak berbicara, hanya merangkul pinggangnya dengan erat.Karena pria ini tidak mendengarkan ucapannya, Sienna pun malas meladeninya lagi. Dia melanjutkan lukisan tersebut. Jacob memanggil, "Nana ...."Saat ini, pintu tiba-tiba diketuk seseorang, seharusnya pelayan datang untuk mengantarkan sesuatu. Sienna langsung mendorong Jacob, tetapi pria ini masih tidak mau melepaskan pelukannya.Sejak dulu, Sienna sudah merasa Jacob sangat kekanak-kanakan. Bukan itu saja, pria i
Sienna menolak, "Nggak usah. Kamu temani Kakek Darwo saja." Selesai bicara, Sienna langsung berjalan keluar tanpa ragu sedikit pun.Jacob mengambil jaketnya dan mengejar Sienna. Sekarang, Sienna benar-benar tidak ingin duduk di mobil yang sama dengan Jacob. Namun, setelah keluar, Sienna baru teringat dirinya menaiki mobil Jacob untuk datang ke sini. Jadi, kalau mau pulang, Sienna hanya bisa meminta sopir di kediaman tua untuk mengantarnya atau jalan kaki. Di daerah ini sangat sulit mencari taksi.Sienna mendengar suara langkah kaki di belakang. Jacob menyampirkan jaketnya di bahu Sienna. Belakangan ini sering hujan sehingga cuacanya agak dingin. Jacob berucap dengan tegas, "Pakai jaketnya. Aku antar kamu pulang."Sienna juga tidak menolak lagi, lalu dia duduk di kursi penumpang. Jacob yang menyetir. Namun, tidak lama setelah mobil keluar dari halaman kediaman, ponsel Jacob berdering. Jacob tidak memperhatikan nomor teleponnya karena sedang fokus menyetir. Dia langsung menyalakan penger
Perasaan kecewa membuat Jacob kehilangan kendali. Sienna menjawab, "Nggak tahu."Jawaban Sienna membuat Jacob lebih tenang. Jacob memandang Sienna. Untung saja, Sienna tidak menyebut nama seorang pria. Jacob merasa lega, dia memeluk Sienna dan berujar, "Kalau begitu, kamu bisa mencoba berkencan denganku."Nada bicara Jacob terdengar lebih lembut karena sekarang dia merasa tenang. Sienna berkomentar, "Tuan Jacob, sebenarnya kamu nggak begitu menyukaiku."Kemudian, Sienna mendengar Jacob mendengus. Saat malam hari, cahaya lampu di jalan tidak terlalu terang. Dalam suasana remang-remang seperti ini, Jacob menatap Sienna lekat-lekat. Dia sama sekali tidak peduli dengan orang-orang yang lewat.Jacob menjelaskan, "Sienna, kamu sering bilang aku tidak benar-benar menyukaimu. Sebenarnya, kamu hanya tidak mau mengakuinya. Jadi, sejak awal, kamu terus menyangkal rasa sukaku kepadamu. Kamu tidak ingin menghadapiku dan bertanggung jawab atas semua yang terjadi di antara kita. Alasannya karena kamu
Sienna tiba-tiba mendorong tangan Jacob, karena sebelumnya ada seseorang yang mengatakan perkataan yang serupa kepadanya. Pria itu berkata kelak hanya akan baik kepadanya saja, tetapi akhirnya? Sejak kecil hingga dewasa, dia hanya pernah sekali memberontak dan saat itu karena dia ingin menjalin sebuah hubungan. Pria itu adalah alasan pemberontakannya yang diam-diam meresap ke dalam masa mudanya.Saat Jacob mengatakan hal yang sama sekarang, Sienna tiba-tiba merasa ada sesuatu yang aneh. Dia secara refleks melihat ke sekitarnya."Tuan Jacob, sudah larut, sebaiknya kamu pulang lebih awal."Setelah ditolak, Jacob menundukkan kepalanya dengan santai dan menyalakan sebatang rokok."Ya, aku akan merokok sebatang lagi."Sienna tidak mengatakan apa pun lagi dan segera masuk ke dalam rumah sakit. Saat akan memasuki pintu utama, dia menoleh dan melihat Jacob sebentar lagi. Jacob bersandar di mobil dan berdiri di posisi yang pas di mana setengah tubuhnya di tempat terang dan setengah lagi tersemb
Manfred tidak ingin ikut campur dalam urusan keluarga ini. Tidak peduli bagaimana karakter ibu Poppy, tidak ada hubungannya dengannya. Namun saat ditanya Poppy seperti ini, dia tiba-tiba merasa agak gelisah. Dia bahkan ingin waktu berputar mundur agar dia bisa menasihati ibu Poppy yang waktu itu.Jika tahu hal seperti ini bisa menyakiti anak, mengapa ibu Poppy harus terus berbuat kesalahan? Tidak peduli ayah atau ibu yang berselingkuh, akan sangat menyakiti anaknya. Jika tidak bisa setia pada pernikahan, jangan begitu mudah masuk ke dalam hubungan pernikahan. Manfred mengira dia sudah melihat hal ini dengan jelas, sehingga dia merasa pernikahan adalah sesuatu yang sangat khayalan."Paman, kamu juga percaya pada perkataan orang-orang itu?"Poppy terdengar agak panik, berharap saat ini Manfred akan membantahnya. Dia meraih pakaian Manfred dengan kedua matanya membelalak.Manfred melepaskan genggaman Poppy. "Ibumu adalah seorang ibu yang baik, jadi nggak perlu peduli apa pendapat orang te
Jacob tidak mengatakan apa-apa. Dia langsung masuk dan mengambil koper Sienna yang berada di dalam kamar, lalu menggenggam tangan Sienna dan menariknya keluar.Pada saat itu, ponsel Sienna kembali berdering, tetapi dia tidak memperhatikannya karena yang ada di pikirannya hanya mengapa Jacob bisa begitu cepat tiba. Pikirannya agak kacau dan Jacob juga tidak mengatakan apa-apa, sehingga dia merasa bersalah dan memilih untuk diam. Selain itu, dia juga merasa agak lemas karena sakit di lambungnya tadi.Saat hendak masuk ke dalam mobil, ponsel Sienna kembali berbunyi. Kopernya sudah dimasukkan ke dalam bagasi dan Jacob ke kursi depan untuk menyalakan mobilnya, sedangkan dia berdiri di luar untuk menerima panggilan."Sienna, kamu di mana? Bukankah aku sudah bilang jangan berkeliaran?" tanya Jacob.Mendengar pertanyaan itu, seluruh tubuh Sienna langsung menjadi kaku dan pikirannya segera menjadi jernih. Apa maksudnya ini? "Jacob?""Ya."Jacob bertanya dengan nada yang sangat cemas, "Kenapa ka
Motor pun berhenti di pusat kota. Tidak ada begitu banyak gedung tinggi di Kango dan gedung yang tertinggi di sana pun hanya sekitar puluhan lantai saja. Yang tidak diketahui Sienna adalah daerah itu adalah tempat yang dihuni Jacob saat ini. Gedung tertinggi yang dilihatnya itu kebetulan adalah pusat kesejahteraan sosial.Sementara itu, saat ini Jacob sudah berada di bandara untuk menjemput Sienna. Sebelumnya, jadwal penerbangan pesawat sempat tertunda, tetapi sekarang tiba-tiba tidak ada informasi tentang penerbangan itu lagi. Setelah bertanya-tanya, dia baru tahu Sienna sudah meninggalkan bandara.Jacob hanya bisa melihat Sienna mengendarai motor bersama seorang wanita karena jumlah kamera pengawas di sepanjang jalan di Kango sangat sedikit. Namun, ke mana mereka pergi, tidak ada yang tahu. Dia yang merasa panik pun meminta timnya untuk memeriksa kembali kamera di sepanjang jalan dan akhirnya menemukan jejak Sienna di sebuah jalan.Mengetahui Sienna menuju kota yang dihuninya sekaran
Namun, Arlo dan yang lainnya tidak menyangka kota tempat Jacob berada tiba-tiba dilanda kepanikan pada siang harinya.Tepat pada pukul tujuh paginya, seorang pasien yang sudah terinfeksi penyakit ditemukan berada di pusat kota yang paling ramai. Ini berarti penyakit itu sudah menyebar ke pusat kota. Pusat perbelanjaan tempat ditemukan pasien itu sudah diisolasi dan semua orang di dalamnya ditahan untuk diperiksa, sedangkan orang yang berada di luar merasa ketakutan.Jacob berdiri di balkon hotel dan melihat orang-orang yang berada di jalanan bergerak dengan tergesa-gesa. Semua orang beramai-ramai pergi ke supermarket untuk membeli barang karena kota ini akan segera kacau. Oleh karena itu, dia langsung mengernyitkan alis saat menerima telepon dari Jero dan jantungnya berdebar. "Menjaga satu orang pun kamu tidak becus!"Jero yang sadar dengan kesalahannya tidak berani membantah.Jacob berusaha untuk menahan emosinya, lalu segera mencoba menelepon Sienna setelah menutup teleponnya, tetapi
00 menundukkan kepala dan memikirkannya sebentar, lalu perlahan-lahan menggelengkan kepala. "Tuan sudah menyelamatkan nyawa seluruh keluargaku dan membuat keluarga kami hidup damai selama bertahun-tahun ini. Aku melakukan semua ini dengan sukarela."Dari tatapan mata 00, terlihat ada perasaan yang disembunyikannya. Dia tentu saja memiliki penyesalan yaitu pria di depannya ini tidak menyukainya, padahal dia sudah menjalani operasi plastik untuk menyerupai Sienna. Jika dia berdandan, orang biasa tidak akan bisa membedakannya dengan Sienna.00 benar-benar ingin selalu menemani Jacob menggantikan Sienna, tetapi dia juga tahu menyatakan perasaannya adalah tindakan yang gegabah karena dia hanya seorang pengganti. Perkataannya pada Sienna saat itu yang bisa menyebabkan kesalahpahaman sudah termasuk tindakan terberani yang pernah dilakukannya seumur hidupnya.Dia bertekad harus menyelesaikan misi kali ini karena Jacob sudah menyelamatkan nyawa seluruh keluarganya.Jacob mengeluarkan sebuah kal
Namun, orang baik yang mendanai yayasan ini memang menyediakan tempat tinggal untuk semua pengungsi ini. Jadi, tidak ada yang curiga.Apalagi, orang-orang yang dikabarkan bekerja di Jalan Wally memang mengirim uang kepada keluarga mereka. Itulah sebabnya ucapan pihak yayasan sangat meyakinkan.Jacob menyipitkan matanya. Dia mengamati lingkungan yang kacau di sekitar. Jacob tidak tahan tinggal di lingkungan seperti ini. Akan tetapi, lingkungan ini bagaikan surga bagi pengungsi yang terbiasa tinggal di tempat kotor.Bahkan, di bagian tengah terdapat patung orang baik itu. Kabarnya, banyak orang yang menyembah patung itu setiap hari.Jacob sudah memahami sistem di tempat ini secara garis besar. Saat langit masih gelap, Jacob berkeliling di lantai bawah lagi.Orang-orang di yayasan terlihat beraktivitas dengan bebas. Sebenarnya, banyak kamera pengawas dipasang di setiap sudut. Bahkan ada orang yang berpatroli.Banyak pengungsi tidak tidur. Mereka duduk di kursi panjang sambil mengobrol di
Ed mulai menyiapkan data yang diperlukan untuk mengajukan diri menjadi ketua. Saat menyerahkan dokumen, Ed mendengar suara yang keras dari aula. Kemudian, terdengar suara teriakan staf yang histeris.Ed buru-buru pergi ke aula. Dia melihat seseorang yang diikat dengan rantai besar. Sepertinya orang itu berusia sekitar 19 tahun. Matanya memerah, dia terlihat agresif.Salah satu staf menyuntikkan obat bius kepada orang itu, tetapi dia tidak tumbang. Orang itu malah menyeringai dan meraung pada staf yang mendekat.Ed mengernyit. Mae berjalan mendekatinya dan berujar, "Ini hasil penelitian terbaru. Dia akan menjadi senjata mematikan yang hebat. Dia memang kelihatan masih muda, tapi setidaknya dia sudah membunuh 1.000 orang."Ed terkejut. Mae tersenyum dan menjelaskan, "Ngeri, ya? Staf penelitian mengurung dia dan ribuan anak di kamar yang terletak di lantai paling bawah. Hanya orang yang melewati 7 rintangan bisa bertahan hidup."Mae meneruskan, "Hanya dia yang berhasil melewati 7 rintanga
Mae meletakkan stempel ubur-ubur di samping dan tidak melihatnya lagi. Suasana di kamar menjadi hening. Ed tidak tahu pemikiran Mae. Selama ini, Mae sangat misterius.Mae meminum teh, lalu tersenyum dan bertanya, "Bagaimana dengan putri Luna yang pernah kamu ceritakan sebelumnya?"Ed menyahut, "Dia masih hidup."Mae mengangkat alisnya. Jika Ed yang bertindak, seharusnya putri Luna sudah mati. Mae berkomentar, "Sepertinya kamu memberinya kesempatan untuk hidup.""Nggak menarik kalau langsung dibunuh," timpal Ed. Dia ingin memperlakukan mereka seperti bahan eksperimen di ruang observasi. Ini adalah tujuan akhir Ed membawa Sienna kembali ke Bloodkillers.Ed ingin Sienna merasakan kesenangan menjadi seorang pemimpin. Setelah mendapatkan kepercayaan Sienna, Ed akan membawanya ke markas penelitian. Saat itu, Sienna akan menjadi bahan eksperimen yang bisa dikendalikan oleh Ed.Namun, Ed tidak menyangka Sienna sama sekali tidak tertarik untuk menjadi pemimpin. Sienna hanya ingin bersama Jacob
Anak buah Jacob keluar pagi-pagi. Jacob berpesan kepada 00 lagi untuk jalan-jalan di luar, tetapi jangan terlalu mencolok. Kemudian, 00 memakai masker dan topi. Dia mulai jalan-jalan di kota.Sementara itu, Ed dan Hans sampai di Kango pada sore hari. Namun, mereka tidak pergi ke kota, melainkan pergi ke markas penelitian dengan menaiki helikopter.Markas penelitian terletak di paru-paru dunia dan lingkungannya sangat rumit. Markas ini ditutupi hutan yang lebat dan dikelilingi berbagai macam racun. Jadi, markas ini terletak di bawah tanah.Awalnya, investasi untuk proyek ini sebesar ratusan triliun. Setelah puluhan tahun berlalu, markas penelitian ini masih terlihat baru.Alat sensor pupil di depan pintu memeriksa identitas Ed dan Hans. Mereka harus menjalani pemeriksaan seperti ini setiap berjalan 10 meter. Tujuannya adalah mencegah orang luar masuk.Selain data pupil, masih ada alat perbandingan rekaman cara berjalan di pemeriksaan terakhir. Koridor sepanjang 20 meter ini dipenuhi den
Namun, Jacob sudah pergi ke Afrikan. Sienna juga tidak berdaya. Dia menarik napas dalam-dalam, akhirnya dia hanya mengirim pesan singkat kepada Jacob.[ Hati-hati. ]Jacob membalas pesan Sienna.[ Nana, jangan khawatir. Aku akan segera kembali. Aku baru sampai, jadi aku belum memahami kondisi di sini. Aku takut ada yang melacak keberadaanku, makanya terkadang ponselku dimatikan. ][ Kalau kamu tidak bisa menghubungiku, jangan cemas. Aku akan melaporkan perkembangan situasi di sini 3 hari sekali. ]Jacob masih takut Sienna marah, jadi dia mengirim pesan kepada Sienna lagi.[ Oke? ]Jacob sudah telanjur pergi ke Afrikan. Sienna tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Tentu saja Sienna tahu Jacob bertindak cepat karena kondisi Omar sudah sekarat.Ditambah dengan kondisi Luna, mereka harus segera menyelidiki markas penelitian. Sienna membalas pesan Jacob.[ Oke. ]Melihat pesan Sienna yang singkat, Jacob tahu Sienna pasti marah. Hatinya terasa sakit. Jacob jarang mengirim emotikon saat mengobrol.