"Rafael nggak pernah memberitahumu masalah ini?" tanya Sienna."Kak Rafael khawatir anak itu menggangguku, Bibi juga sama. Makanya, anak itu dibesarkan di rumah kerabat mereka," jawab Wanda.Ekspresi Sienna sontak menjadi suram karena terpikir akan sesuatu. Hanya saja, dia tidak punya bukti apa pun sehingga Wanda tidak mungkin memercayainya."Wanda, sekarang kamu pulang, lalu ambil rambut Rafael dan anak itu," instruksi Sienna. Siapa pun yang mendengarnya pasti memahami tujuan Sienna.Wanda sontak berdiri dan berkata, "Nggak mungkin, Bu, jangan bercanda."Sienna menarik napas dalam-dalam, lalu memegang bahu Wanda dan berkata, "Kamu belum menikah dengan Rafael, jadi masih termasuk orang luar di mata mereka. Kamu rasa ibu Rafael lebih memilih orang luar daripada anak kandungnya sendiri?""Kemungkinan besar, anak itu adalah anak Rafael. Dulu kamu adalah wanita terbaik untuk Rafael, jadi ibunya nggak ingin kamu mengetahui masalah ini. Tapi, sekarang ada wanita yang lebih baik lagi. Itu seb
Rafael semula masih merasa bersalah pada Wanda, tetapi sekarang tidak lagi. Dia menggendong Sofia, lalu langsung berjalan ke sofa.Sofia tidak menduga Rafael akan seinisiatif ini. Ketika merayu Rafael dulu, pria ini tampak ragu-ragu. Sepertinya, Rafael telah membuat keputusan sekarang."Kak Rafael, kamu sudah memutuskan untuk berpisah dari wanita itu?" tanya Sofia.Rafael menciumnya sambil melepaskan pakaiannya, lalu menjawab, "Beri aku sedikit waktu lagi."Sofia pun menyunggingkan senyuman. Keduanya mulai bercinta. Sofia tiba-tiba berucap, "Tapi, kalau kamu nggak membuat puas malam ini, aku akan marah lho.""Aku jamin kamu akan puas, tuan putriku," sahut Rafael sembari tersenyum lembut. Dalam sekejap, seluruh vila dipenuhi teriakan wanita yang melengking dan teriakan pria yang rendah.Standar Sofia dalam mencari pacar adalah harus pandai bermain di ranjang. Tanpa disangka, ternyata Rafael begitu hebat sampai membuatnya tidak bisa berkutik. Sofia juga menyukai Rafael yang punya paras t
Sienna adalah atasan dan teman yang sangat baik. Wanda menyerahkan kantong yang berisikan 2 helai rambut kepadanya. Setelah mengambilnya, Sienna memberikannya kepada Ethan.Ethan mengernyit dan berkata, "Aku akan menyuruh rekan kerjaku melakukan tesnya sekarang juga."Ethan sibuk melakukan operasi di rumah sakit. Kedatangannya pun membuat banyak pasien memilih berobat di sini sehingga dia jarang bisa beristirahat. Meskipun demikian, dia tetap mengetahui rumor yang beredar akhir-akhir ini.Ethan menatap Sienna dan ingin mengatakan sesuatu, tetapi mengurungkan niatnya. Sementara itu, hasil tes pun keluar setelah 2 jam berkat Ethan.Begitu melihat laporan tersebut, Wanda bak disambar petir. Rafael benar-benar memiliki putra sejak 7 tahun lalu. Namun, Rafael jelas-jelas baru berusia 18 tahun pada saat itu!Tanpa melihat laporannya, Sienna sudah mengetahui hasilnya dari ekspresi Wanda. Hasil tes itu pun melayang turun dari tangan Wanda. Kakinya melemas, hampir berlutut di lantai."Wanda!" s
Sienna terdiam dan merasa masuk akal sehingga mengiakannya. Jacob seketika merasa lebih baik. Ketika hendak mengatakan sesuatu, Sienna sudah mengakhiri panggilan.Selanjutnya, Jacob pun merapikan dokumen sambil menatap ponselnya tanpa henti. Sepuluh menit kemudian, dia mencoba mengirim pesan kepada Sienna. Hanya sebuah tanda tanya.Tampilannya masih sama seperti sebelumnya, terkirim dan ditolak oleh pihak lain. Jacob mengernyit, bukankah dia baru menelepon Sienna 10 menit lalu?Sienna sudah melupakan Jacob karena terlalu sibuk mengurus kontraknya dengan Manfred. Sesudah semua beres, dia menyuruh bawahan untuk mengantarkannya kepada Manfred.Kemudian, Sienna pun memikirkan cara untuk menyenangkan hati aktris yang bernama Poppy. Poppy hanya pernah muncul di sebuah drama sebagai figuran. Penampilannya memang luar biasa, apalagi dia tidak pernah mengikuti pendidikan formal di jurusan ini. Meskipun demikian, dia sangat berbakat karena membuat orang langsung mengingatnya di drama pertama ini
Jacob mengambil ponselnya. Setelah berpikir sesaat, dia memutuskan untuk menelepon Darwo. Namun, Darwo tidak menjawabnya.Jacob menarik napas dalam-dalam dan terdiam sesaat. Kemudian, dia menginstruksi Sony, "Telepon kediaman Keluarga Yuwono, beri tahu mereka aku akan datang untuk makan malam hari ini."Sony segera melaksanakan perintah.Pukul 7 malam, Jacob datang ke kediaman. Darwo duduk di sofa sendirian sambil bermain catur. Ada banyak bidak catur di atas papan. Jelas, pemenangnya sudah bisa ditentukan.Ketika melihat Darwo menarik kembali tangannya dan hendak mencari tempat lain untuk meletakkan bidak catur, Jacob berkata, "Kamu sudah mengambil langkah tadi."Tanpa diduga, Darwo menoleh dan mendongak menatapnya sambil menyahut, "Benar, langkah yang sudah diambil nggak bisa diubah lagi. Jadi, kenapa kamu datang kemari malam ini?"Darwo memang cerdik. Dia langsung mengetahui tujuan kedatangan Jacob. Pria ini pasti mengira Sienna sangat menuruti perkataan Darwo sehingga dia bisa memi
Begitu mendengarnya, Darwo pun terkekeh-kekeh sinis. Dia menimpali, "Aku nggak semuka tebal itu. Lagi pula, aku terus memujimu waktu itu, tapi dia masih nggak menyukaimu."Jacob lagi-lagi merasakan sakit di hatinya. Dia menggigit bibirnya, lalu bertanya, "Kakek, bukannya kamu ingin dia jadi cucu menantumu?"Darwo pun mendengus sebelum menjawab, "Aku nggak akan memaksa Sienna. Kalau kamu nggak punya cara untuk menikahinya lagi, pergi sana, jangan ganggu aku makan."Kejam sekali. Jacob pun bangkit dari kursinya. Sebelum pergi, dia berniat mengambil lukisan yang dibawanya untuk Darwo."Dasar cucu durhaka!" bentak Darwo yang gusar hingga mengayunkan tongkat di tangannya. Melihat ini, Jacob pun meletakkan kembali lukisan tersebut.Sesudah kembali ke mobil, Jacob memandang pemandangan luar dan menginstruksi Sony, "Kembali ke Royal Estate."Bagaimanapun, Jacob tidak bisa terburu-buru untuk mendapatkan hati Sienna.....Sementara itu, di bar, tampak Tania yang minum sampai mabuk. Sejak mengeta
Namun, Sienna tidak akan muncul di tempat ini. Sejak gosipnya dengan Manfred menjadi heboh, Sienna ingin perusahaan menghabiskan uang untuk menghapus berita-berita heboh itu. Hanya saja, sebelum S.M sempat bertindak, sudah ada orang yang mengatasinya.Sienna mengernyit, dia tidak tahu siapa yang melakukannya. Jadi, Sienna hanya bisa mengikuti rencana awal untuk mencari Poppy. Namun, Sienna tidak tahu bahwa saat ini Poppy sedang memarahinya di rumah karena Sienna terlibat gosip dengan Manfred.Poppy mengomel, "Siapa wanita tua ini? Kenapa dia bisa terlibat gosip dengan Paman Manfred? Jangan-jangan, Paman Manfred memang memutuskan kontrak karena wanita ini?"Setelah Manfred pergi, perusahaan mengutus manajer baru untuk Poppy. Manajer membujuk, "Kamu fokus dulu dengan skenario drama ini."Poppy menimpali, "Gimana aku bisa fokus? Paman Manfred nggak memanajeri aku lagi. Kalau kalian mau aku syuting, panggil Paman Manfred sekarang juga!"Meskipun Poppy hanya pernah membintangi 1 drama seria
Walaupun Poppy menolak untuk bertemu dengannya, Sienna merasa Poppy seperti berniat merekomendasikan dirinya. Poppy seperti memberi tahu Sienna secara tidak langsung bahwa dia mempunyai bakat akting yang bagus dan dinominasikan menjadi aktris terbaik. Dengan begitu, Sienna bisa segera merekrutnya!Entah kenapa, Sienna bahkan merasa Poppy terkesan sedikit tidak sabar. Sienna mengirim pesan kepada Poppy lagi.[ Hari ini, perusahaanku baru menandatangani kontrak dengan Manfred. Kami sangat tertarik denganmu karena kamu itu artis yang dimanajeri Manfred. Apa kita bisa bertemu? ]Poppy menyipitkan matanya. Tentu saja dia ingin bergabung dengan S.M karena di sana ada Manfred. Namun, Poppy tidak ingin Sienna mengetahui maksudnya. Jadi, dia membalas pesan Sienna.[ Pria itu sudah mencampakkanku. Apa kamu pikir aku masih mau mencarinya? Aku nggak mau berada ke tempat yang sama dengan Manfred. Jangan ganggu aku lagi, aku mau syuting. Pokoknya, aku harus mendapatkan penghargaan aktris terbaik. Sa
Ed melempar pisau itu ke tong sampah, lalu menyerahkan 00 kepada Hans dan berujar, "Tanya Bu Mae sekarang Fredie ada di mana."Orang abnormal seperti Fredie pasti tidak akan melepaskan wanita yang sangat mirip dengan Luna. Niat jahat Ed muncul, dia merasa seperti Sienna yang menderita jika 00 dinodai Fredie. Mana mungkin Fredie sama sekali tidak menyentuh Luna setelah mengurungnya selama bertahun-tahun?Jika Luna dan putrinya sama-sama dinodai Fredie, ini hal yang menarik. Ed merasa antusias begitu memikirkan hal ini.Sebelumnya 00 memang dilatih secara profesional, tetapi dia hanya berlatih untuk meniru Sienna. Kemampuan bertarung 00 tidak begitu hebat. Dia tidak bisa melindungi dirinya dari orang munafik seperti Ed.Sekarang kedua tangan 00 ditahan sehingga dia sama sekali tidak bisa bergerak. Dia berteriak, "Lepaskan aku!"Ed menyahut, "Aku bisa lepaskan kamu. Tapi, kamu harus beri tahu aku di mana Jacob dan apa tujuannya."Apa Jacob benar-benar masuk ke markas penelitian? Namun, un
Namun, sekarang mereka tidak bisa mengeluarkan Arlo. Begitu bahan eksperimen hilang, semua anggota markas penelitian akan menyadari ada orang yang menyusup. Nantinya semua orang di markas penelitian akan diperiksa.Jacob dan lainnya yang belum berhasil kabur akan terekspos. Mereka tidak akan bisa keluar lagi. Sekarang Jacob harus kembali ke ventilasi, lalu mengambil kembali botol-botol obat dan mengembalikannya ke tempat semula. Dengan begitu, Jacob baru bisa menghilangkan kecurigaan terhadap dirinya."Bakti, kamu kembali ke tempatmu dulu," ucap Jacob.Bakti bertanya, "Bagaimana dengan Arlo?"Jacob memijat kening seraya menyahut, "Aku lihat dia masih bernapas. Seharusnya dia belum mati. Kalau kita mengeluarkannya, kita semua pasti mati."Tentu saja Bakti memahami hal ini. Kemudian, Bakti pergi. Jacob kembali ke ruang penelitian Sharon. Ruangan ini tidak terpengaruh, tetapi Sharon menghilang.Jacob tidak curiga. Dia langsung kembali ke kamarnya, lalu memanjat ke ventilasi dan mengambil
Jacob tahu itu adalah suara pria berseragam yang muncul di aula utama. Seharusnya dia mengikuti rapat di Armania, tetapi banyak kamera pengawas dipasang di berbagai sudut markas penelitian. Cepat atau lambat pria berseragam pasti akan mengetahui kekacauan di sini.Hanya saja, Jacob tidak menyangka pria itu akan mengetahuinya begitu cepat. Jacob terus memutar otak, lalu membuka pintu kandang binatang buas. Semua binatang buas pun keluar.Bakti yang berdiri di samping bertanya, "Memangnya ada gunanya? Kekacauan yang kita buat langsung digagalkan oleh suara bel yang aneh. Aku rasa orang-orang di sini sudah dihipnosis. Apa pun kondisinya, mereka akan segera bangun begitu mendengar suara bel itu."Jacob menjawab, "Ada. Sekelompok binatang buas ini sudah dijinakkan. Kalau mereka dilepaskan, mereka hanya ingin kabur. Binatang buas ini cuma berani makan orang yang dimasukkan ke kandang."Jacob melanjutkan, "Waktu melihat orang di luar kandang, semua binatang buas ini akan ketakutan dan mengamu
Dulu Ed memang ingin mendapatkan lencana itu, tetapi sekarang dia sama sekali tidak menyentuhnya. Hans yang mengambil lencana itu dan memainkannya sejenak sebelum menyematkannya di pakaian Ed.Ed tiba-tiba merasa sesak. Amarahnya hampir meledak. Ed menarik napas dalam-dalam, lalu melihat lencana di dadanya. Dia menepis tangan Hans.Hans melirik Ed dengan gugup dan berjalan ke pintu. Setelah pintu ditutup, Ed merasa gusar. Dia menarik napas lagi, lalu mengambil rokok. Begitu Ed menyalakan rokok, tiba-tiba terdengar suara raungan yang keras.Ed membuang abu rokok dan pergi ke aula utama untuk memeriksa kondisinya. Suasana di aula kacau balau. Pemuda di ruang eksperimen nomor 8 dilepaskan. Sekarang terdengar suara tembakan.Selain itu, asap putih mengepul dan menyebar dengan cepat. Seketika, seluruh ruangan diselimuti asap.Para staf penelitian di aula panik. Mereka meringkuk di sudut karena takut diincar senjata mematikan itu.Senjata mematikan itu paling membenci staf penelitian. Setida
Pria berseragam mengamati Sharon dan bertanya, "Sepertinya Bu Sharon nggak menyukai Ed. Padahal itu orang yang direkomendasikan Mae."Sharon lanjut menyusun tabung reaksi, lalu menjawab dengan datar, "Aku cuma nggak merasa cocok."Ketujuh petinggi tidak mengatakan apa pun. Mereka tahu sifat Sharon agak aneh. Jacob yang berdiri di depan Sharon bisa melihat layar dengan jelas.Seharusnya ruang rapat para petinggi tidak terletak di area ini. Desain ruangannya jauh berbeda. Yang membuat Jacob bingung adalah latar belakang tempat para petinggi berada tampak sangat familier. Namun, Jacob tidak bisa mengingatnya.Jacob yakin tempat itu bukan bagian internal markas penelitian. Dia mengernyit, mungkin mereka memang tidak berada di area ini. Bahkan, mereka tidak berada di Kango.Tidak ada yang tahu identitas ketujuh petinggi ini. Kemungkinan besar mereka adalah petinggi dari negara lain, jadi mereka memakai topeng. Mungkin juga mereka tidak mengetahui identitas satu sama lain dan hanya merupakan
Di Afrikan. Sienna terus memperhatikan berita di dalam negeri. Setelah memastikan Cristin dihujat habis-habisan, Sienna baru merasa puas.Sienna tidak menelepon Wanda. Nantinya Wanda pasti akan meminta maaf kepada Sienna lagi. Lebih baik dia tidak mengganggu Wanda dan membiarkannya istirahat untuk beberapa waktu.Sienna mengusap matanya, lalu meletakkan laptop di atas meja. Wanita di samping mengingatkan, "Ibu hamil harus batasi penggunaan peralatan elektronik."Sienna pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Ketika keluar, matanya tetap memerah. Belum ada kabar dari Jacob. Minggu ini Sienna kurang istirahat, dia sering terbangun saat tengah malam karena mimpi buruk.Sekarang Sienna merasa lelah sesudah mengurus masalah di dalam negeri. Setelah menunggu 1 hari lagi, Sienna sudah kehilangan kesabaran.Sienna menelepon Jero, mungkin saja Jero sudah mendapatkan petunjuk. Jero berucap, "Nggak ada, Sienna. Kamu nggak usah khawatir. Sistem di markas penelitian sangat rumit, kemungkinan merek
Keesokan harinya, Wanda baru mendengar kabar Cristin pergi ke luar negeri. Rebecca mengira Wanda akan merasa senang, tetapi Wanda tetap terlihat tenang. Wanda terus memandang ke luar jendela. Setelah beberapa saat, dia baru mengangguk.Wanda makin kurus. Wajahnya tampak tirus. Saat bermimpi di malam hari, Wanda akan memanggil, "Wanwan."Wanda tidak berani membayangkan bagaimana Wanwan mati. Setiap mengingat hal ini, Wanda akan membenci dirinya yang tidak berguna.Rebecca mengkhawatirkan kondisi mental Wanda, jadi dia ingin mengundang psikolog. Wanda menolak, "Nggak usah, cuma tubuhku yang sakit. Aku cuma butuh istirahat yang cukup."Wanda diantar pulang. Makanan anjing dan air di mangkuk masih ada, tetapi Wanwan sudah pergi. Wanda takut dirinya menangis di depan Rebecca. Dia segera tersenyum dan berujar, "Rebecca, jadwalmu sudah terganggu. Sebaiknya kamu kembali syuting. Kamu tenang saja, aku pasti istirahat di rumah."Rebecca mengangguk, lalu berpesan setelah berpikir sejenak, "Aku s
Cristin masih linglung ketika dibawa keluar dari kediaman Keluarga Salim. Dia sudah berlutut sambil memohon pada keluarganya, tetapi tidak ada yang membelanya. Bahkan, kakak Cristin juga menghindari adiknya. Semua orang tetap terdiam.Dulu, kehidupan Cristin sangat indah. Sekarang dia berakhir tragis. Sebelumnya, Cristin merasa Wanda sangat kasihan. Wanda dicampakkan orang tuanya dan semua orang, bahkan Benny juga tidak menginginkannya lagi. Biarpun Wanda memohon, Benny juga tidak memedulikannya. Namun, saat ini nasib Cristin sama seperti Wanda. Dia juga dicampakkan begitu saja.Cristin naik ke mobil, lalu dia dibawa ke sebuah vila. Sopir berkata, "Nona Cristin, cepat bereskan kopermu. Pesawat terbang 3 jam lagi. Ke depannya kamu nggak usah pulang."Ini adalah keputusan Keluarga Salim. Mereka juga telah mengumumkan keputusan ini di internet dan memberi keluarga siswa yang mati itu kompensasi sebesar 20 miliar.Namun, para netizen tetap menghujat Cristin dan Keluarga Salim. Semua masal
Tubuh Cristin lemas. Dia meremas ponselnya dan air matanya terus mengalir. Anggota Keluarga Salim masih mengetuk pintu kamar Cristin sambil berseru."Cristin, apa kamu sudah lihat berita di internet? Saham Keluarga Salim anjlok lagi. Sebaiknya kamu minta maaf. Tindakanmu memang keterlaluan.""Hujatan di internet terus bertambah. Para pemegang saham mulai marah-marah. Kalau kamu nggak bersuara, kemungkinan besar Keluarga Salim akan diperiksa petinggi."Cristin yang duduk di lantai memeluk kedua kakinya. Bahunya terus bergetar. Dia berteriak, "Aku nggak mau minta maaf pada wanita rendahan itu!"Anggota Keluarga Salim di luar berang setelah mendengar ucapan Cristin. Bisa-bisanya Cristin bersikap kekanak-kanakan pada saat-saat seperti ini!Salah satu anggota Keluarga Salim membalas, "Oke. Kalau kamu nggak mau minta maaf, Keluarga Salim akan segera mengumumkan bahwa kamu sudah diusir! Ke depannya semua tindakanmu nggak ada hubungannya dengan Keluarga Salim! Kamu pikirkan baik-baik!"Keluarg