Lantaran kedua pria yang diutusnya tadi tidak berani bergerak, Darwo pun menunjuk dua orang lain lagi. Pria tua itu berkata, "Kalian pergi bareng, cepat pisahkan Jacob dan wanita itu. Aku ingin tahu siapa dia!"Usai berkata demikian, Jero segera berdiri di belakang Sienna. Sementara itu, Sienna membenamkan wajahnya dalam pelukan Jacob. Sejak tadi, dia sudah merasa linglung. Benak Sienna benar-benar kosong dan dia tidak tahu harus bereaksi seperti apa.Orang-orang di sekitar juga kehabisan kata-kata. Saat ini, kedua pria yang baru saja berkelahi demi seorang wanita, kini malah melindungi wanita itu dengan kompak. Apabila hal ini diceritakan ke orang lain, mungkin tidak akan ada yang percaya.Kesabaran Darwo sudah menipis. Situasi ini membuatnya makin penasaran. Dia pun berseru, "Cepat pisahkan mereka!" Keempat pria itu tidak berani mengulur waktu. Ada yang menarik Jero dan ada yang menarik Jacob.Dalam situasi yang kacau itu, Sienna akhirnya tersadar kembali. Dia juga tahu apa yang seda
Jacob perlahan mengenakan jasnya, seolah-olah mengenakan zirah untuk melindungi dirinya sendiri. Mata hitamnya tampak berbinar-binar, senyum yang misterius terukir di wajahnya, dan ujung jarinya mengaitkan kancing jasnya. Usai mengenakan pakaiannya, baru dia memanggil, "Sienna?" Suara ini terdengar seperti bisikan iblis. Sienna membeku dan tidak berani mendongak untuk melihatnya.Jacob pun melirik ke arah Mike. Pria itu sama sekali tidak terkejut. Dia juga melihat ke arah Jero. Orang ini tampaknya juga sudah tahu. Ternyata, hanya dirinya yang tidak tahu. Hebat juga wanita ini.Saat ini, amarah Jacob telah membeludak, seolah-olah akan menelan akal sehatnya. Namun, dia segera menekan itu, lalu berdiri dengan tenang dan berusaha tetap rasional di samping. Jacob mulai mengevaluasi segala sesuatu yang terjadi sejak pertemuannya dengan wanita ini.Ketika baru kembali ke negara ini, Jacob ternyata tidur dengan istri sahnya. Hanya saja, dia tidak tahu. Wanita ini juga tidak berinisiatif untuk
Di ruangan VIP seberang tempat Sienna berada, sebagian besar anggota Keluarga Yuwono masih berada di sana. Awalnya, Yasmin tidak tahu bahwa Penny adalah Sienna, jadi saat ini dia masih bingung. Dia baru tersadar kembali setelah balik ke ruangan ini.Ekspresi Yasmin penuh dengan kebingungan. Saat ini, dia benar-benar tidak tahu harus mengatakan apa sehingga memilih untuk diam.Setelah Sienna duduk, dia memandang Darwo sambil berkata, "Kakek, kamu memanggilku ke sini, apa karena ada hal lain?"Usai berkata demikian, dia menyadari bahwa pintu ruangan VIP dibuka. Kemudian, seseorang segera duduk di sebelahnya. Orang itu adalah Jacob. Tubuh Jacob memancarkan aura dingin. Meskipun dia tidak mengucapkan sepatah kata pun, tekanan yang diciptakannya sudah mampu membuat Sienna panik.Darwo baru saja ingin menanyakan sesuatu tentang Tania, tetapi Jacob malah berbicara dengan santai, "Masalah Tania tidak ada hubungannya dengan Sienna. Kakek, malam ini cukup sampai di sini. Aku masih mau mengobrol
Kadang kala, temperamen Sienna sungguh membuat orang kesal. Saat ini, wanita itu memilih untuk diam. Ini benar-benar sepenuhnya memancing amarah Jacob. Dia melemparkan puntung rokok yang dipegangnya dan langsung menahan dagu Sienna. Pria itu langsung menciumnya tanpa ragu. Tangannya yang lain terlihat menggenggam leher wanita itu supaya dia tidak melawan.Sienna merasa hampir kehabisan napas sehingga segera menggigit lidah Jacob. Saat ini, mulut mereka telah penuh dengan darah, tetapi Jacob seolah-olah tidak merasakan sakit. Dia justru makin menekan ke arah Sienna.Ketika menyadari bahwa Sienna hampir tidak bisa bernapas, dia baru melepaskannya secara kasar. Sorot matanya terlihat sangat dingin, tetapi malah ada sedikit kelembutan ketika melihat ke arah Sienna. Hanya saja, kelembutan itu tersembunyi sangat dalam.Sienna akhirnya berkata, "Tuan Jacob, aku nggak pernah bilang kalau aku bukan Sienna. Kamu sendiri yang nggak pernah penasaran dengan identitasku. Kamu punya banyak kesempatan
Itu bahkan diakui sendiri oleh Sienna. Jacob membuka pintu mobil dan mendorongnya masuk. Sienna ingin keluar dari mobil, tetapi pria itu telah mengunci pintu mobil."Jacob, aku mau turun!" seru Sienna. Dia begitu marah sampai wajahnya memerah.Namun, Jacob malah memeluknya erat-erat, lalu bertanya, "Ketika aku pergi selama 3 tahun, kamu pernah tidur sama siapa saja?""Bukan urusanmu!" Usai mendengar jawaban Sienna, Jacob mulai membuka kancing bajunya.Sienna sangat marah hingga kepalanya berdenyut. Dia langsung menampar Jacob. Meskipun sudah ditampar, Jacob tetap tak acuh dan terus membuka kancingnya. Sienna yang sangat kesal akhirnya menamparnya lagi beberapa kali. Setelah telapak tangannya terasa agak sakit, dia baru berhenti dan sangat terkejut. Apakah Jacob tidak merasakan sakit?"Apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Sienna.Mendengar ini, tangan Jacob baru perlahan berhenti. Dia menjawab dengan mata memerah, "Sienna, kita ini apa? Kamu juga menganggapku apa? Aku memang bersalah pad
"Aku akan beri kompensasi padamu."Mata Jacob bergetar dan membuka pintu mobil di sisi Sienna."Malam ini pulang dan tidur dengan nyenyak dulu. Kalau ada masalah yang nggak bisa diselesaikan kelak, jangan lupa bahas denganku."Sienna merasa agak bingung. Dia pikir malam ini Jacob akan marah besar. Dia keluar dari mobil dengan ragu-ragu, tetapi tiba-tiba ada sepasang tangannya yang memeluk pinggangnya.Kemudian, kepala Jacob bersandar di bahu Sienna dan memohon dengan lembut, "Jauhi beberapa pria itu, aku akan beri kompensasi padamu.""Aku nggak ada hubungan apa pun dengan mereka."Jacob meletakkan keningnya ke bahu Sienna, akhirnya menunjukkan sosok lemahnya. "Kalaupun ada hubungan juga tidak apa-apa. Ke depannya jangan sama mereka lagi, kamu sudah ada aku, 'kan?"Sienna membuka mulut dan hendak membantah Jacob, tetapi dia merasa sulit untuk bernapas sejenak karena mendengar nada suara Jacob yang lembut. Tenggorokannya terasa seperti sedang dicekik. Setelah beberapa saat, Jacob baru me
Meskipun kenyataannya memang begitu, Daria tidak ingin memperburuk hubungannya dengan Jacob. Sekarang, dia hanya memiliki satu putra. Jika hubungan keduanya jadi buruk, Steven pasti akan makin membencinya."Apa maksudmu bilang aku memaksanya untuk aborsi? Saat itu kalian belum bercerai dan kamu bilang itu bukan anakmu, kamu bahkan bilang nggak pernah menyentuhnya. Aku pasti percaya padamu. Apa kamu ingin biarkan anak haram itu lahir? Lagi pula, bukankah Sienna ada meneleponmu? Kamu yang mengakui perkataan itu di hadapannya."Saat semua detail sebelumnya terbongkar, Jacob baru menyadari betapa banyak tindakan bodoh yang pernah dia lakukan. Hatinya terasa sangat sakit hingga membuatnya ingin melempar meja teh di depannya, karena dia tidak bisa membantah perkataan Daria."Baiklah, hal ini aku yang bersalah padanya. Tapi, bagaimana dengan penjepit rambutnya yang terjatuh di kediaman Keluarga Yuwono belakangan ini? Kamu sudah tahu dia adalah Sienna, Penny, orang yang kusukai, tapi kamu teta
"Jacob, jadi sekarang apa rencanamu?"Saat belum tahu Penny adalah Sienna, Jacob sudah tertarik dengan wanita itu, tanpa memedulikan bahwa Penny sudah menikah. Dia bahkan rela menjadi selingkuhan Penny. Sekarang setelah mengetahui kebenarannya, dia pasti akan lebih enggan untuk menyerah. Namun, Sienna pasti tidak akan menyukainya. Andaikan Sienna memiliki sedikit perasaan padanya, Sienna pasti tidak akan bercerai dengannya.Jacob duduk di sofa dengan setumpuk data tentang Sienna di depannya. Dia mengelus keningnya dan suaranya terdengar sangat serak."Tidak tahu."Kenyataan yang begitu ajaib terpampang di hadapan Jacob, membuatnya kehilangan kendali."Jadi, kamu ingin mengejarnya kembali?""Aku tentu saja ingin."Namun masalahnya adalah jika Jacob mengejarnya, apakah Sienna akan menyetujuinya? Dia tahu jelas tindakannya sebelumnya sungguh keterlaluan. Dia sering mengatakan hal-hal buruk tentang Sienna di hadapan Sienna, bahkan Harris jatuh sakit waktu itu juga ada hubungannya dengan Ja
Ed melempar pisau itu ke tong sampah, lalu menyerahkan 00 kepada Hans dan berujar, "Tanya Bu Mae sekarang Fredie ada di mana."Orang abnormal seperti Fredie pasti tidak akan melepaskan wanita yang sangat mirip dengan Luna. Niat jahat Ed muncul, dia merasa seperti Sienna yang menderita jika 00 dinodai Fredie. Mana mungkin Fredie sama sekali tidak menyentuh Luna setelah mengurungnya selama bertahun-tahun?Jika Luna dan putrinya sama-sama dinodai Fredie, ini hal yang menarik. Ed merasa antusias begitu memikirkan hal ini.Sebelumnya 00 memang dilatih secara profesional, tetapi dia hanya berlatih untuk meniru Sienna. Kemampuan bertarung 00 tidak begitu hebat. Dia tidak bisa melindungi dirinya dari orang munafik seperti Ed.Sekarang kedua tangan 00 ditahan sehingga dia sama sekali tidak bisa bergerak. Dia berteriak, "Lepaskan aku!"Ed menyahut, "Aku bisa lepaskan kamu. Tapi, kamu harus beri tahu aku di mana Jacob dan apa tujuannya."Apa Jacob benar-benar masuk ke markas penelitian? Namun, un
Namun, sekarang mereka tidak bisa mengeluarkan Arlo. Begitu bahan eksperimen hilang, semua anggota markas penelitian akan menyadari ada orang yang menyusup. Nantinya semua orang di markas penelitian akan diperiksa.Jacob dan lainnya yang belum berhasil kabur akan terekspos. Mereka tidak akan bisa keluar lagi. Sekarang Jacob harus kembali ke ventilasi, lalu mengambil kembali botol-botol obat dan mengembalikannya ke tempat semula. Dengan begitu, Jacob baru bisa menghilangkan kecurigaan terhadap dirinya."Bakti, kamu kembali ke tempatmu dulu," ucap Jacob.Bakti bertanya, "Bagaimana dengan Arlo?"Jacob memijat kening seraya menyahut, "Aku lihat dia masih bernapas. Seharusnya dia belum mati. Kalau kita mengeluarkannya, kita semua pasti mati."Tentu saja Bakti memahami hal ini. Kemudian, Bakti pergi. Jacob kembali ke ruang penelitian Sharon. Ruangan ini tidak terpengaruh, tetapi Sharon menghilang.Jacob tidak curiga. Dia langsung kembali ke kamarnya, lalu memanjat ke ventilasi dan mengambil
Jacob tahu itu adalah suara pria berseragam yang muncul di aula utama. Seharusnya dia mengikuti rapat di Armania, tetapi banyak kamera pengawas dipasang di berbagai sudut markas penelitian. Cepat atau lambat pria berseragam pasti akan mengetahui kekacauan di sini.Hanya saja, Jacob tidak menyangka pria itu akan mengetahuinya begitu cepat. Jacob terus memutar otak, lalu membuka pintu kandang binatang buas. Semua binatang buas pun keluar.Bakti yang berdiri di samping bertanya, "Memangnya ada gunanya? Kekacauan yang kita buat langsung digagalkan oleh suara bel yang aneh. Aku rasa orang-orang di sini sudah dihipnosis. Apa pun kondisinya, mereka akan segera bangun begitu mendengar suara bel itu."Jacob menjawab, "Ada. Sekelompok binatang buas ini sudah dijinakkan. Kalau mereka dilepaskan, mereka hanya ingin kabur. Binatang buas ini cuma berani makan orang yang dimasukkan ke kandang."Jacob melanjutkan, "Waktu melihat orang di luar kandang, semua binatang buas ini akan ketakutan dan mengamu
Dulu Ed memang ingin mendapatkan lencana itu, tetapi sekarang dia sama sekali tidak menyentuhnya. Hans yang mengambil lencana itu dan memainkannya sejenak sebelum menyematkannya di pakaian Ed.Ed tiba-tiba merasa sesak. Amarahnya hampir meledak. Ed menarik napas dalam-dalam, lalu melihat lencana di dadanya. Dia menepis tangan Hans.Hans melirik Ed dengan gugup dan berjalan ke pintu. Setelah pintu ditutup, Ed merasa gusar. Dia menarik napas lagi, lalu mengambil rokok. Begitu Ed menyalakan rokok, tiba-tiba terdengar suara raungan yang keras.Ed membuang abu rokok dan pergi ke aula utama untuk memeriksa kondisinya. Suasana di aula kacau balau. Pemuda di ruang eksperimen nomor 8 dilepaskan. Sekarang terdengar suara tembakan.Selain itu, asap putih mengepul dan menyebar dengan cepat. Seketika, seluruh ruangan diselimuti asap.Para staf penelitian di aula panik. Mereka meringkuk di sudut karena takut diincar senjata mematikan itu.Senjata mematikan itu paling membenci staf penelitian. Setida
Pria berseragam mengamati Sharon dan bertanya, "Sepertinya Bu Sharon nggak menyukai Ed. Padahal itu orang yang direkomendasikan Mae."Sharon lanjut menyusun tabung reaksi, lalu menjawab dengan datar, "Aku cuma nggak merasa cocok."Ketujuh petinggi tidak mengatakan apa pun. Mereka tahu sifat Sharon agak aneh. Jacob yang berdiri di depan Sharon bisa melihat layar dengan jelas.Seharusnya ruang rapat para petinggi tidak terletak di area ini. Desain ruangannya jauh berbeda. Yang membuat Jacob bingung adalah latar belakang tempat para petinggi berada tampak sangat familier. Namun, Jacob tidak bisa mengingatnya.Jacob yakin tempat itu bukan bagian internal markas penelitian. Dia mengernyit, mungkin mereka memang tidak berada di area ini. Bahkan, mereka tidak berada di Kango.Tidak ada yang tahu identitas ketujuh petinggi ini. Kemungkinan besar mereka adalah petinggi dari negara lain, jadi mereka memakai topeng. Mungkin juga mereka tidak mengetahui identitas satu sama lain dan hanya merupakan
Di Afrikan. Sienna terus memperhatikan berita di dalam negeri. Setelah memastikan Cristin dihujat habis-habisan, Sienna baru merasa puas.Sienna tidak menelepon Wanda. Nantinya Wanda pasti akan meminta maaf kepada Sienna lagi. Lebih baik dia tidak mengganggu Wanda dan membiarkannya istirahat untuk beberapa waktu.Sienna mengusap matanya, lalu meletakkan laptop di atas meja. Wanita di samping mengingatkan, "Ibu hamil harus batasi penggunaan peralatan elektronik."Sienna pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Ketika keluar, matanya tetap memerah. Belum ada kabar dari Jacob. Minggu ini Sienna kurang istirahat, dia sering terbangun saat tengah malam karena mimpi buruk.Sekarang Sienna merasa lelah sesudah mengurus masalah di dalam negeri. Setelah menunggu 1 hari lagi, Sienna sudah kehilangan kesabaran.Sienna menelepon Jero, mungkin saja Jero sudah mendapatkan petunjuk. Jero berucap, "Nggak ada, Sienna. Kamu nggak usah khawatir. Sistem di markas penelitian sangat rumit, kemungkinan merek
Keesokan harinya, Wanda baru mendengar kabar Cristin pergi ke luar negeri. Rebecca mengira Wanda akan merasa senang, tetapi Wanda tetap terlihat tenang. Wanda terus memandang ke luar jendela. Setelah beberapa saat, dia baru mengangguk.Wanda makin kurus. Wajahnya tampak tirus. Saat bermimpi di malam hari, Wanda akan memanggil, "Wanwan."Wanda tidak berani membayangkan bagaimana Wanwan mati. Setiap mengingat hal ini, Wanda akan membenci dirinya yang tidak berguna.Rebecca mengkhawatirkan kondisi mental Wanda, jadi dia ingin mengundang psikolog. Wanda menolak, "Nggak usah, cuma tubuhku yang sakit. Aku cuma butuh istirahat yang cukup."Wanda diantar pulang. Makanan anjing dan air di mangkuk masih ada, tetapi Wanwan sudah pergi. Wanda takut dirinya menangis di depan Rebecca. Dia segera tersenyum dan berujar, "Rebecca, jadwalmu sudah terganggu. Sebaiknya kamu kembali syuting. Kamu tenang saja, aku pasti istirahat di rumah."Rebecca mengangguk, lalu berpesan setelah berpikir sejenak, "Aku s
Cristin masih linglung ketika dibawa keluar dari kediaman Keluarga Salim. Dia sudah berlutut sambil memohon pada keluarganya, tetapi tidak ada yang membelanya. Bahkan, kakak Cristin juga menghindari adiknya. Semua orang tetap terdiam.Dulu, kehidupan Cristin sangat indah. Sekarang dia berakhir tragis. Sebelumnya, Cristin merasa Wanda sangat kasihan. Wanda dicampakkan orang tuanya dan semua orang, bahkan Benny juga tidak menginginkannya lagi. Biarpun Wanda memohon, Benny juga tidak memedulikannya. Namun, saat ini nasib Cristin sama seperti Wanda. Dia juga dicampakkan begitu saja.Cristin naik ke mobil, lalu dia dibawa ke sebuah vila. Sopir berkata, "Nona Cristin, cepat bereskan kopermu. Pesawat terbang 3 jam lagi. Ke depannya kamu nggak usah pulang."Ini adalah keputusan Keluarga Salim. Mereka juga telah mengumumkan keputusan ini di internet dan memberi keluarga siswa yang mati itu kompensasi sebesar 20 miliar.Namun, para netizen tetap menghujat Cristin dan Keluarga Salim. Semua masal
Tubuh Cristin lemas. Dia meremas ponselnya dan air matanya terus mengalir. Anggota Keluarga Salim masih mengetuk pintu kamar Cristin sambil berseru."Cristin, apa kamu sudah lihat berita di internet? Saham Keluarga Salim anjlok lagi. Sebaiknya kamu minta maaf. Tindakanmu memang keterlaluan.""Hujatan di internet terus bertambah. Para pemegang saham mulai marah-marah. Kalau kamu nggak bersuara, kemungkinan besar Keluarga Salim akan diperiksa petinggi."Cristin yang duduk di lantai memeluk kedua kakinya. Bahunya terus bergetar. Dia berteriak, "Aku nggak mau minta maaf pada wanita rendahan itu!"Anggota Keluarga Salim di luar berang setelah mendengar ucapan Cristin. Bisa-bisanya Cristin bersikap kekanak-kanakan pada saat-saat seperti ini!Salah satu anggota Keluarga Salim membalas, "Oke. Kalau kamu nggak mau minta maaf, Keluarga Salim akan segera mengumumkan bahwa kamu sudah diusir! Ke depannya semua tindakanmu nggak ada hubungannya dengan Keluarga Salim! Kamu pikirkan baik-baik!"Keluarg