Setelah melihat sepasang sejoli yang sedang dimabuk asmara, Sienna menatap Jacob sambil tersenyum canggung. "Tuan Jacob, maaf mengotori matamu."Berciuman di restoran bukanlah hal yang tabu selama pelakunya tidak merasa malu. Sienna adalah wanita yang cukup konservatif, dia tidak pernah sembarangan memamerkan kemesraan di tempat umum. Selain cinta satu malam yang dilakukan bersama Jacob, Sienna tidak pernah menyentuh pria lain.Sienna tidak dapat melihat jelas wajah pria dan wanita yang sedang bercumbu itu. Sang wanita duduk di atas pangkuan pria sehingga tubuh wanita tersebut menutupi wajah pasangannya.Jacob sudah mempersiapkan diri semisal Sienna bertengkar dengan selingkuhan Lukas. Namun tidak disangka, hanya seperti ini responsnya?Sienna gelisah melihat tatapan Jacob, dia merasa ada yang janggal dengan pria ini. Tatapan Jacob menyiratkan rasa kasihan dan empati. Atau mungkin semua hanya perasaan Sienna semata? Bisa jadi Jacob hanya tidak menyukai makanan di restoran ini.Jacob ti
Sienna mencari bangku di dekat restoran, lalu duduk dan memijat keningnya.Sienna berpikir, apakah sebaiknya dia kembali ke Kompleks Mawaria? Lagi pula besok dia harus pergi ke Kabupaten Armana, tidur di mana pun sama saja, daripada kembali ke Vila Cahwana untuk bermain kucing-kucingan dengan Jacob.Sesampainya di Kompleks Mawaria, Sienna mandi dan bersiap-siap tidur. Namun di saat bersamaan, terdengar suara ketukan pintu yang keras.Sienna mengerutkan alis sambil berjalan ke depan pintu. Dia melihat wanita yang tempo hari bersama Nelson.Wanita itu tidak mengenakan riasan wajah, tetapi alisnya yang tebal membuatnya tampak mengerikan."Wanita jalang! Buka pintu!" Wanita itu memukul pintu dengan sekuat tenaga.Untungnya kualitas pintu di sini sangat bagus sehingga tidak mudah didobrak.Ketukan wanita itu membangunkan Sandra. Sandra keluar dengan mengenakan baju tidur, dia mengerutkan alis dan bertanya, "Kamu cari siapa?""Wanita jalang itu menyembunyikan suamiku!"Sandra terkejut saat m
Sienna tidak tahu bahwa Jacob sudah mengetahui semua yang terjadi di rumahnya.[ Em, tetanggaku lagi renovasi rumah. Aku sudah lapor ke pengelola, tapi tidak ada tanggapan. ]Renovasi?Jacob tahu Sienna adalah wanita yang enggan menunjukkan kesedihannya, tapi dia baru tahu ternyata Sienna memiliki kemampuan berbohong yang cukup hebat.Meskipun begitu, Jacob tidak membongkar kebohongan Sienna. Jacob tidak membalas pesan Sienna, tetapi Sienna sama sekali tidak merasa kecewa.Wanita itu masih berteriak dan menggedor pintu rumah Sienna. Karena tidak ada yang membuka pintu, wanita itu kelelahan dan akhirnya pergi.Sienna meletakkan dokumen-dokumennya, lalu memadamkan lampu dan tidur.Keesokan pagi. Sienna menyiapkan sarapan yang sederhana, lalu mengemas pakaiannya. Tak berapa lama, wanita itu kembali menggedor pintu rumah Sienna.Sienna mengerutkan alis, dia tidak berurusan dengan wanita ini, tetapi wanita ini sudah keterlaluan. Tak ada pilihan lain, Sienna terpaksa lapor polisi.Setengah j
Sesaat membuka pintu ruang kerja, Harris kaget melihat Susan yang tergeletak di lantai."Sayang!" Harris berteriak dengan panik dan buru-buru memapah Susan.Nanda yang mendengar teriakan Santi dan Harris pun keluar dari kamar untuk memeriksa keadaan di bawah. Wajahnya memucat saat melihat Susan yang pingsan.Harris berteriak kepada Santo yang hanya diam saja, "Cepat, telepon ambulans. Jangan diam saja!""Tapi kontrak ....""Kamu tidak lihat istriku? Cepat hubungi ambulans!" bentak Harris.Santo menyeringai tipis, lalu mengeluarkan ponsel dan menelepon ambulans. "Tuan, ambulans sudah di perjalanan. Jangan cemas, tenangkan dirimu."Santo dan Harris menemani Susan ke rumah sakit. Sejak Susan pingsan, tak ada seorang pun yang membahas masalah kontrak peralihan saham.Susan yang pura-pura pingsan pun bersorak di dalam hati saat mendengar jawaban Harris.Sesampainya di rumah sakit, dokter memeriksa kondisi Susan dan mengecek darahnya."Istrimu baik-baik saja, dia hanya kelelahan dan stres. I
"Sienna, masuk ke mobil. Jangan duduk di situ."Sienna malas bertengkar, dia bangkit berdiri dan masuk ke dalam mobil Harris.Begitu Sienna masuk ke mobil, Harris langsung meminta maaf kepadanya. "Sienna, maafkan Ayah. Ayah yang salah ...."Sienna mengerutkan bibir. "Cuma itu saja? Ayah, kamu dengar sendiri ucapan Bibi Susan, bukankah dia juga harus minta maaf?"Harris menatap Sienna dengan perasaan serba salah. "Susan pingsan dan sedang dirawat di rumah sakit. Kata dokter dia tidak boleh kelelahan dan stres. Setelah kondisinya membaik, aku akan menyuruhnya meminta maaf kepadamu."Sienna langsung memejamkan mata, dia malah menjawab Harris.Harris sadar bahwa ucapan Susan memang keterlaluan. Harus mengeluarkan sebuah kartu rekening dan memberikannya kepada Sienna. "Di dalam kartu ini ada 20 miliar, pakailah sesukamu."Sienna tidak menghiraukan Harris. Harris merasa canggung, bukankah dia sudah meminta maaf? Mau apa lagi?"Sienna, kadang kamu terlalu keras kepala," kata Harris sambil men
Jacob menarik napas panjang.Melihat perselisihan di antara Pak Darwo dan Jacob, Rina pun berkata dengan hati-hati, "Tuan Besar, Nona lagi demam. Nona baru minum obat, sekarang sedang tidur."Sesaat mendengar ucapan Rina, Pak Darwo memerintahkannya untuk membuka pintu, lalu melirik Jacob dan berkata, "Masih diam saja? Di mana janjimu kemarin?"Rina tak berdaya, dia harus mematuhi perintah Pak Darwo.Jacob mengerutkan alis, entah apa yang merasuki Pak Darwo sampai tiba-tiba datang ke Vila Chawana? Begitu Jacob melangkah masuk, dia langsung mendengar suara pintu yang ditutup dengan keras.Jacob tidak terkejut, dia hanya agak kesal.Di luar sana, Pak Darwo memerintahkan Rina untuk mengunci pintu kamar Sienna. Rina tak berani mengulur-ulur waktu, dia langsung melaksanakan perintah Pak Darwo."Jacob, jaga Sienna baik-baik. Aku tahu, selama ini kalian pasti pisah kamar. Teganya kamu melihat istri sendiri ditindas, kali ini kamu harus merawatnya! Sienna adalah wanita yang baik, malam ini kali
Di lantai atas.Tiba-tiba Jacob merasa kepanasan, dia membuka kancing kemejanya dengan gelisah. Sensasi ini tidak asing, luka di punggungnya juga terasa perih seperti terbakar.Jacob berusaha mengingat semua makanan dan minuman yang dikonsumsinya hari ini. Seketika, dia teringat dengan teh yang diberikan Pak Darwo.Menit dan detik berlalu, Jacob berkeringat dingin dan sekujur tubuhnya terasa panas. Di tengah kepanikan, dia buru-buru bangkit berdiri dan berlari ke kamar mandi untuk mencuci muka.Meskipun telah membasahi wajah dan tubuhnya, Jacob masih merasa kepanasan. Tiba-tiba dia mencium aroma yang familier, dia mengangkat kepala dan menatap kaca.Jacob tidak suka bersentuhan dengan sembarang orang. Dia juga tidak menyukai aroma parfum yang terlalu menusuk, tetapi aroma di kamar mandi sama sekali tidak membuatnya jijik. Sebaliknya, tubuh Jacob malah terasa semakin panas dan bersemangat.Jacob memijat keningnya sambil mengamati benda-benda yang ada di kamar mandi. Dia hanya melihat se
Sienna menemani Jacob hingga tengah malam. Begitu cairan infus habis, Sienna langsung mencabut jarumnya.Begitu jarum dicabut, Jacob membuka matanya secara perlahan-lahan."Tuan Jacob?" panggil Sienna.Jacob memandang langit-langit sambil mengerutkan alis. "Di rumah sakit?""Iya, kamu demam," jawab Sienna."Kok kamu ada di sini?" tanya Jacob."Aku lagi menjenguk keluargaku, kebetulan tadi aku melihatmu. Apakah kamu sudah merasa baikan?" tanya Sienna.Punggung Jacob terasa perih. Khasiat obat perangsang sudah hilang, tubuhnya tidak lagi terasa panas. Awalnya Jacob lega, tetapi mengingat tindakan Pak Darwo, emosi pun kembali melonjak di hati Jacob.Jacob tersenyum sinis, kali ini Pak Darwo benar-benar tega menggunakan segala cara agar wanita itu melahirkan anak Jacob.Sesaat mendengar suara tawa Jacob, Sienna langsung merinding. Pak Darwo sudah kelewatan, wajar saja Jacob marah.Kemudian Sienna melihat Jacob mengambil ponselnya, lalu menghubungi Sony dan berkata, "Selidiki apakah Keluarg