Ramon kesakitan hingga bercucuran keringat dingin. Di kamusnya, tidak ada larangan tidak boleh memukul wanita. Hanya saja, sekarang mereka di rumah sakit dan anggota Keluarga Tanzel di sini. Makanya, dia menahan emosinya.Setelah rasa sakit itu berlalu, Ramon perlahan-lahan menegakkan tubuhnya dan menatap Wanda dengan digin. Wanda mengernyit tanpa meladeni Ramon. Tatapannya tertuju pada bagian dalam bangsal.Setelah berdiri sekitar dua jam, sekujur tubuh Wanda terasa kebas. Sementara itu, di dalam bangsal akhirnya ada pergerakan.Semua orang melihat kelopak mata Benny berkedut. Sherly adalah orang pertama yang bereaksi. Dia langsung menggenggam tangan Benny. "Kak!"Benny membuka matanya, memandang langit-langit dengan dingin. Seketika, air mata Sherly pun mengalir. "Huhuhu. Kak, gimana keadaanmu sekarang? Kamu sudah ingat semuanya belum?"Kepala Benny terasa agak sakit. Bagaimanapun, dia baru menjalani operasi. Dia memijat keningnya, lalu dipapah untuk duduk. Ekspresi para anggota Kelu
Nada bicara Benny yang dingin persis dengan dulu. Harapan terakhir Wanda akhirnya pupus. Dia tidak mengatakan apa pun lagi, hanya merasa wajahnya sangat panas. Selain merasa sakit, dia juga merasa malu.Sementara itu, Sherly masih memanas-manasi dari samping, "Kamu sudah dengar itu? Pergi sana! Kalau nggak, aku suruh orang seret kamu keluar!"Wanda tidak menatap siapa pun, hanya berjalan keluar dengan kepala tertunduk. Sherly mendengus sambil meneruskan, "Beberapa wanita memang nggak tahu diri. Mereka kira mereka sudah hebat karena naik ranjang pria beberapa kali. Lain kali becermin dulu!"Usai berbicara, Sherly memberi tahu para sahabatnya tentang masalah ini. Sherly punya lingkaran pertemanan yang besar. Meskipun Sherly pernah diberi pelajaran oleh Sienna sampai takut pada Sienna sekarang, dia tidak akan takut pada Wanda.Bahkan, Sherly ingin melampiaskan semua kekesalannya kepada Wanda. Sherly terkekeh-kekeh, lalu memanggil Wiandro sesuai dengan instruksi Benny.Ketika masuk ke bang
Benny meminum seteguk air, lalu merapikan pakaiannya di depan cermin. "Sebelum mengalami kecelakaan, Jacob menyuruhku menyelidiki tentang putri Keluarga Shankar."Wiandro mengangguk. Dia tahu tentang ini. Benny menginstruksi, "Beri tahu aku semua yang terjadi belakangan ini, terutama soal Jacob dan Sienna. Jangan ada yang terlewatkan."Benny sama sekali tidak membahas tentang Wanda, seolah-olah nama ini hanya akan membuatnya merasa tidak nyaman.Wiandro segera memberi tahu Benny tentang insiden di Armania. Sekitar sepuluh menit kemudian, Benny selesai mencerna semua informasi."Sebelum kecelakaan, aku bertemu Ethan. Kalau kamu nggak bilang Ethan punya identitas lain, aku pasti nggak bakal mencurigainya. Dia sangat pintar bersembunyi," ujar Benny.Benny adalah orang yang berwaspada. Mereka bukan teman sembarangan. Sebelum ada bukti kuat, mereka tidak akan mencurigai satu sama lain. Makanya, Jacob benar-benar sadar saat menetapkan Ethan sebagai tersangka. Setelah mengetahui identitas Eth
Kedua mobil itu menuju ke Kabupaten Armana. Kali ini, Benny mengatur banyak bawahan untuk mengawal mobil mereka agar tidak terjadi kesalahan seperti sebelumnya lagi.Benny sedang mengoperasikan laptopnya dengan alis berkerut. Arlo ada di mobil lain. Banyak pesan masuk. Sebagian besar dari Lily.Setelah Omar mengusir Lily, semua kartu bank Lily langsung diblokir. Sementara itu, orang-orang kalangan atas menebak bahwa ada masalah yang terjadi di Keluarga Shankar. Kalau tidak, Lily yang begitu dimanjakan selama ini, tidak mungkin diusir begitu saja.Arlo menegakkan tubuhnya, membaca pesan dari Lily yang meminta bantuannya. Alisnya berkerut. Arlo memanjakan Lily selama bertahun-tahun, tetapi ternyata Lily bukan adik kandungnya. Padahal, sejak kecil Omar menyuruhnya untuk menjaga Lily baik-baik. Pesan ini sampai mengakar di hatinya.[ Kak, semua orang mentertawakanku. Aku sedih sekali. Dadaku sakit. Apa aku bakal mati? ][ Aku benaran nggak tahu soal Tulip. Aku cuma mau melawan Sienna. Aku
Sekarang Lily sudah berada di jalan buntu, sehingga dia bersedia mencoba apa pun meskipun harus mengorbankan nyawanya. "Siapa kamu? Apa rencanamu untuk membantuku?"Pria itu bangkit dan berjalan ke samping tempat tidur. "Arlo belum bisa benar-benar kejam padamu. Kamu hanya perlu membuat dirimu terlihat lebih menderita dan melimpahkan semuanya pada Sienna.""Selama mereka masih belum tahu identitas asli Sienna, situasinya masih bisa berbalik. Ibumu atau mungkin kakakmu pasti akan mencari masalah dengan Sienna. Kalau nggak, kamu si putri palsu ini akan benar-benar terusir begitu identitas asli Sienna terungkap."Lily menyipitkan matanya. Dia bertanya-tanya siapa pria ini dan mengapa pria ini tahu tentang identitas asli Sienna. Dia pun mengepalkan tinjunya dengan erat. Apakah pria ini adalah orang yang mengirimkan pesan padanya?Pria itu perlahan-lahan membungkuk dan ujung jarinya melilit rambut Lily. "Nona Lily paling membenci Sienna, 'kan? Asalkan kamu membuat masalah besar, Arlo pasti
Sienna merasa malu sampai tubuhnya terasa panas. Dia segera meraih pakaian di samping dan melemparnya ke wajah Jacob untuk menutupi matanya.Namun, Jacob langsung meraih pakaian itu dengan ujung jarinya dan melemparnya ke lantai. "Aku ingin melihatmu. Sienna, sejak kapan kamu belajar hal ini? Sienna ...."Sienna yang tidak tahan lagi terpaksa menutup mulut Jacob. Namun, dia mendengar Jacob tertawa dan menjilat telapak tangannya, dia tahu Jacob sengaja melakukannya.Saat itu, pintu kamar tidak tertutup dan keduanya tidak menyadari ada seseorang yang berdiri di depan pintu. Orang itu adalah Deshton.Deshton mengepalkan tangannya yang menyentuh pintu karena suara dari dalam kamar itu terdengar sangat jelas. Setelah berdiri di sana sebentar, dia pergi dengan diam-diam.Saat kembali ke kamarnya, Deshton merasa amarah yang susah untuk dijelaskan meluap di hatinya. Seolah-olah seluruh tubuhnya terbakar, terutama saat mendengar suara terengah-engah Sienna. Dia mengangkat tangan dan memijat ken
Pada saat itu, Sienna merasa tatapan yang sedang mengawasinya menjadi penuh kebencian. Jika bisa membunuh dengan tatapan, mungkin dia sudah mati berkali-kali.Saat mengernyitkan alis, Sienna mendengar sorakan dari sekelompok orang. Awalnya, dia tidak berniat untuk ikut campur, tetapi dia mendengar suara yang sangat familier."Lepaskan aku! Aku ini nona muda Keluarga Shankar!""Phei! Nona muda Keluarga Shankar? Kamu sudah dijual ke sini, jadi kamu ini budakku. Jangan harap bisa pergi kalau nggak melahirkan tiga atau lima anakku!"Sienna mengernyitkan alis saat mendengar suara itu. Saat melihat ke arah kerumunan, dia melihat Lily memang sedang berbaring di tanah. Dia bertanya-tanya mengapa Lily bisa berada di wilayah tak bertuan ini.Lily yang juga melihat Sienna pun matanya langsung bersinar. "Sienna, cepat selamatkan aku! Kalau nggak, aku akan mengadu pada Kak Arlo!"Sienna merasa geli melihat sikap orang ini bahkan tetap sombong saat meminta tolong.Selain itu, Sienna sudah mendengar
"Kamu berpakaian seperti ini untuk menggoda orang, 'kan? Sangat cabul!" kata pria yang seperti preman itu.Seluruh kesadaran Lily sudah dikuasai oleh kebenciannya dan berteriak dengan sekuat tenaga, "Jangan seperti ini. Aku mohon kalian jangan seperti ini. Sienna, tolong selamatkan aku. Kenapa kamu nggak selamatkan aku? Aku hanya ingin mencari kakakku. Kak Arlo, tolong aku. Huhuhu."Namun, Arlo berada jauh di ibu kota, sehingga tidak mungkin bisa menyelamatkan Lily. Lily disiksa dengan sangat kejam sampai hanya tersisa setengah napas. Tubuhnya sudah hancur seolah-olah tidak mampu menahan siksaan lagi.Tak lama kemudian, video Lily yang sedang minta tolong pada Sienna di jalanan dan dikirim kepada Arlo, beserta video Lily yang dinodai dan melibatkan beberapa pria sekaligus juga. Gambarnya sangat jelas sampai dia bisa melihat apa yang dikatakan dan dilakukan orang-orang di video itu dengan jelas.Arlo sudah memanjakan Lily selama bertahun-tahun dan bahkan sampai tidak ada batasannya. Saa
Deshton benar-benar merasa tidak puas.Setelah mengalihkan pandangannya dari Jacob ke Sienna selama beberapa detik, Deshton tersenyum dingin. "Kalau aku nggak mau mencabut jarum-jarum di tubuhnya, dia hanya akan menjadi orang cacat seumur hidupnya. Kecuali kamu bisa menemukan orang-orang dari markas penelitian. Tapi, semua orang yang ada di sana adalah monster, apa mereka mau membantumu?"Jacob tidak mengatakan apa-apa, hanya menggendong Sienna dan berjalan ke depan terlebih dahulu.Deshton yang ditekan oleh dua orang tiba-tiba berteriak, "Jacob!"Jacob langsung menghentikan langkahnya karena ingin tahu apa lagi yang akan dikatakan orang ini.Deshton malah hanya menundukkan kepala dan bergumam, "Kenapa? Kenapa semua keuntungan harus jatuh di tanganmu?"Jacob mengernyitkan alis karena sama sekali tidak mengerti apa yang dikatakan orang ini."Kalian bawa dia dan ikuti aku," perintah Jacob."Baik," jawab orang-orang dari Keluarga Wibowo, lalu mereka semua segera bergegas menuju tempat Ris
Situasi malam ini benar-benar terlalu kacau. Sienna tidak bisa menebak tujuan Deshton, tetapi dia tahu Deshton sudah memasang bom di banyak tempat saat mendengar suara ledakan keras di sekitarnya.Sienna bertanya-tanya Deshton sebenarnya sudah mendapat seberapa banyak ingatan Desmond karena bom ini jelas bukan dibeli dari seseorang, melainkan dibuat Deshton sendiri. Desmond adalah seorang genius dalam hal seperti ini, sehingga membuat bom adalah hal yang sangat mudah baginya.Sienna mengernyitkan alis saat mencium bau darah dan mendengar jeritan yang menyeramkan dari suara ledakan itu. Cara Deshton ini benar-benar tidak memberi jalan keluar bagi siapa pun, bahkan Keluarga Sayid juga. Dia menarik napas dalam-dalam, tetapi udara yang dipenuhi dengan bau belerang membuatnya merasa tidak nyaman.Deshton memeluk Sienna dengan satu tangan, sedangkan tangan yang satunya lagi merobek sepotong kain untuk membalut betisnya yang terluka."Deshton, kamu sebenarnya ingin membawaku ke mana?" tanya S
Orang-orang dari Timothy dan Keluarga Sayid sudah mengelilingi di depan pintu. Namun, Reyman tidak menunjukkan diri di sana. Jika dia menunjukkan diri pada saat seperti ini, berarti dia melawan Timothy secara terang-terangan. Dengan begitu, Timothy bisa langsung menghadapinya.Namun, orang-orang dari Keluarga Sayid yang berada di sana adalah orang-orang yang bekerja secara tersembunyi. Meskipun nanti Timothy akan menyelidiki masalah ini, Reyman bisa berdalih orang-orang itu sudah disuap Deshton. Selama dia tidak menunjukkan diri, dia bisa melepaskan diri dari masalah ini dengan mudah.Melihat orang-orang dari Keluarga Sayid yang berdiri di belakang Deshton, Timothy tersenyum dingin. "Apa yang sedang kalian lakukan?"Sudah ada satu orang yang tergeletak di samping Timothy karena terkena tembakan tadi. Situasi malam ini di pulau bagian dalam sudah dipastikan tidak akan damai.Tanpa ragu-ragu sedikit pun, Deshton langsung melambaikan tangannya. "Jangan biarkan satu pun lolos, bunuh semuan
Merasa ada seseorang yang menyentuhnya, Sienna mengernyitkan alis karena marah. Namun, dia tidak bisa bergerak karena Deshton menusukkan jarum entah di tubuhnya bagian mana. Dia bisa merasakan dunia luar dengan jelas, tetapi sama sekali tidak bisa bergerak.Timothy membungkuk dan berkata, "Nona Sienna, apa kamu sudah tahu kamu akan menikah dengan Deshton?"Tatapan Sienna terlihat sangat terkejut. Apakah Deshton sudah gila? Dia sudah hamil pun Deshton ini masih ingin menikahinya? Selain itu, siapa orang ini dan dari mana orang ini mendengar berita ini?Sienna berusaha keras untuk mengedipkan matanya dua kali karena ingin berbicara, tetapi dia tidak bisa mengatakan apa pun.Melihat kondisi Sienna, Timothy mengernyitkan alis. Dia bukan genius dalam bidang ilmu medis, sehingga dia tidak tahu apa yang telah terjadi pada Sienna. "Apa kamu ingin menikah dengannya? Kalau nggak mau, kedipkan matamu."Sienna langsung mengedipkan mata berkali-kali dan wajahnya memerah karena marah. Namun, dia mem
Jacob awalnya tidak berniat menghubungi dunia luar. Bagaimanapun, mengatur semua ini sangat berisiko.Namun, setelah melihat Timothy membantunya merahasiakan identitas, Jacob langsung berubah pikiran. Kini, orang-orangnya telah memasuki pulau. Kelak, semua akan lebih mudah untuk Jacob.Kedua orang yang duduk di meja sama sekali tidak makan. Mereka hanya duduk sekitar 30 menit sebelum dibawa pembantu ke kamar untuk beristirahat.Reyman dan Galang ingin berbicara dengan Timothy, tetapi Timothy menolak dengan mengatakan dirinya lelah.Ketika melewati kamar Sienna, Jacob memandang ke dalam. Tirai tertutup rapat. Tidak ada yang terlihat lagi kali ini.Tidak lama setelah Jacob masuk ke kamar, terdengar kebisingan di luar. Suasana sepertinya menjadi sangat meriah.Tidak berselang lama, seseorang mengetuk pintu kamarnya. Jacob membuka pintu, lalu melihat seorang pembantu yang membawa beberapa permen."Tuan, hari ini ada acara bahagia. Tuan Reyman mentraktir kalian semua makan permen.""Acara a
Reyman menyuruh bawahannya untuk mengganti para pembantu itu. Sementara itu, Deshton masih berdiri di tempatnya sambil memandang ke arah Jacob pergi dengan tatapan yang dipenuhi niat membunuh.Di ruang makan, hanya ada Jacob dan Timothy. Timothy tidak berbicara, juga tidak makan.Jacob juga sama. Dia hanya bersandar di kursi sambil menatap Timothy. Suasana sungguh menegangkan.Beberapa saat kemudian, Timothy mengetuk meja makan dengan jarinya dan bertanya, "Kamu punya dendam dengan K?""Bisa dibilang begitu.""Kali ini yang masuk ke pulau ada dua kelompok. Yang satu punya K, yang satu lagi tiba 10 menit lalu. Mereka seharusnya adalah orang-orangmu, 'kan?"Jacob tidak berbicara, tetapi tatapannya terlihat sangat tajam.Timothy terkekeh-kekeh. "Sepuluh menit lalu, aku juga membantumu terhindar dari masalah. Jacob, kamu cerdas sekali."Sebelumnya, Jacob juga menyelidiki orang di balik Pulau Sangkar. Hanya saja, dia tidak mendapat informasi yang berguna karena orang ini terlalu pintar bers
Kira-kira apa yang akan dilakukan Sienna jika Jacob mati? Timothy tidak pernah memikirkan orang lain. Yang selalu ada di benaknya adalah cara untuk membuat ayah angkatnya puas.Namun, dia tidak bisa melupakan adegan saat Sienna memungut tulang dari tumpukan abu. Pemandangan itu terus muncul di benaknya."Tetua. Tetua?" Seseorang memanggil. Timothy lantas mendongak dan melihat Reyman berdiri di depannya."Tetua, aku sudah menyuruh orang menyiapkan makan siang untuk kalian. Silakan dinikmati. Aku nggak akan mengganggu waktu kalian."Timothy bangkit. Ketika berjalan melewati Deshton, langkah kakinya berhenti untuk sesaat. Idiot ini tidak terlihat bodoh lagi, bahkan tatapannya terlihat sangat tajam. Ini baru wujudnya yang asli.Deshton tentu melihat Timothy berhenti sejenak. Dia memicingkan mata dan mengamati. Setelah berpikir sejenak, dia merasa dirinya tahu siapa pria bertopeng ini. Ternyata dia orangnya.Deshton tersenyum dingin, hanya berdiri di tempatnya. Dari sudut matanya, dia bisa
Suasana di aula tiba-tiba menjadi menegangkan. Semua orang menatap pria berjubah hitam itu.Reyman memegang pistol dengan kedua mata dipenuhi antusiasme, seolah-olah dia akan langsung menembak setelah melihat wajah pria berjubah hitam itu.Di situasi genting, tiba-tiba ada yang masuk untuk melapor kepada Reyman, "Pak, Tetua datang."Saat berikutnya, seseorang berjalan masuk. Orang ini memakai topeng, tetapi bisa dilihat bahwa dia masih muda.Di belakang Timothy adalah belasan pengawal. Semuanya mengikuti Timothy memasuki aula.Reyman segera bangkit. "Tetua, kenapa tiba-tiba datang hari ini?"Timothy menatap Galang, lalu menatap pria berjubah hitam itu. Dengan alis berkerut, dia bertanya, "Apa yang kalian lakukan?"Reyman segera menjelaskan, "Kebetulan sekali kamu datang. Karena kamu mengenal Mister Jubah, sebaiknya kamu yang memeriksa apakah orang ini memang Mister Jubah atau bukan."Dengan begitu, Reyman bisa terhindar dari masalah. Jika pria berjubah ini memang bukan Jacob, Reyman ha
Di aula, Galang dan Reyman duduk bersama. Kemarin Galang gagal membujuk Reyman. Meskipun sangat marah, dia tetap datang lagi.Keluarga di pulau bagian dalam memang mempunyai hubungan bisnis, tetapi selalu berwaspada terhadap satu sama lain. Bagaimanapun, sumber daya di sini tidak terlalu banyak. Jika ingin stabil, salah satu pasti harus menderita kerugian.Keempat keluarga ini sama-sama ingin mendapat keuntungan yang lebih banyak. Perselisihan selalu ada.Hubungan Keluarga Wibowo dengan dua keluarga lainnya kurang baik. Mereka pernah berselisih. Keluarga Wibowo hanya akur dengan Keluarga Sayid.Ini karena Reyman tidak ingin menyinggung siapa pun. Bahkan, kadang dia lebih memilih diri sendiri rugi daripada bermusuhan dengan orang lain.Makanya, Galang mengira Reyman bisa dibujuk dengan mudah. Siapa sangka, Reyman malah menolaknya dengan lembut semalam.Bagi Galang, kedatangan keduanya ini sangat menurunkan harga dirinya. Hanya saja, dia tidak tahu kapan sekelompok orang itu akan membuat