Sienna yang duduk di kantornya mendengar telepon internalnya berbunyi."Bu Sienna, seorang wanita bernama Carol ingin bertemu denganmu.""Nggak mau," kata Sienna tanpa emosi apa pun.Setelah menutup telepon, Sienna melihat tanggapan di internet.Carol benar-benar panik dan menyesal karena tidak menepati janjinya. Dia pun menggenggam tangan resepsionis dengan erat dan berkata, "Bisakah kalian langsung pergi ke lantai atas untuk mencari Sienna? Ada hal penting yang ingin aku bicarakan dengannya."Melihat kondisi Carol yang gila, resepsionis yang ketakutan segera memanggil petugas keamanan untuk mengusir Carol.Carol yang berdiri di luar gedung S.M merasa sangat marah pada Sienna. Dia berpikir dia bisa dimaki begitu banyak orang semuanya karena Sienna. Dia merasa tidak puas dan terus mengunggah posting yang mencemarkan nama Jack, tetapi kali ini para netizen tidak mendukungnya lagi dan merasa dia adalah orang gila.Bahkan Erick juga menelepon Carol dan bertanya, "Apa kamu sudah menyinggun
Jacob duduk di ruangan VIP Klub Melasti dan di depannya ada banyak botol alkohol. Benny sedang menelepon di sampingnya, kemungkinan sedang membahas urusan tentang Desmond.Desmond mengatakan pada para atasan bahwa dia kehilangan ingatannya tentang eksperimen dan juga di mana dia meletakkan sirkuit terpadunya. Dia harus lebih banyak berinteraksi dengan orang-orang yang dahulu dikenalnya baru bisa mengingat kembali. Orang-orang yang dahulu dikenalnya adalah Benny, Jacob, Sienna, dan tentu saja termasuk semua anggota Keluarga Yuwono juga.Benny meletakkan ponselnya dengan kesal dan langsung merasa putus asa saat melihat Jacob yang duduk di sampingnya tidak berbicara. "Kamu benar-benar akan membiarkan dia masuk ke Keluarga Yuwono dengan begitu mudah?""Malam ini orang-orang Keluarga Yuwono akan mengadakan acara penyambutan untuknya dan seluruh ibu kota tahu. Kalau kamu tetap duduk di sini dan nggak hadir, kabar tentang hubungan kalian nggak baik akan segera menyebar. Aku juga dengar Bu Rai
"Bukan seperti yang kamu bayangkan. Kamu ikut aku pulang dulu."Jacob tetap membelakangi Sienna dan berkata dengan nada muram, "Tidak. Aku di sini saja, tidak mau mengganggu pandanganmu."Sienna langsung berdiri dan berpura-pura marah. "Kalau kamu terus begitu, aku akan pergi."Sudut mata Jacob langsung melirik Sienna. Melihat Sienna benar-benar hendak pergi, dia segera berdiri. Namun, dia juga tidak mengejar Sienna dan hanya berdiri saja di tempatnya.Sienna menghela napas. "Pegang tanganku, aku akan membawamu pergi."Mendengar perkataan itu, Jacob baru menatap Sienna, lalu melepaskan sepatunya. "Sienna, pakai ini."Meskipun mabuk, Jacob masih ingat Sienna tidak memakai sepatu. Hatinya merasa sakit karena dia tidak tahu harus bagaimana dengan Jacob. Jika Deshton menceritakan detail tentang malam itu pada Jacob, dia akan merasa malu untuk bertemu dengan Jacob."Nggak mau, sepatumu terlalu besar."Jacob mengenakan kembali sepatunya, lalu membungkuk. "Bagaimana kalau aku menggendongmu? S
Sony tidak membalas kata-kata Sienna. Dia berpikir jika Sienna bisa merasa kasihan pada Jacob, semua penderitaan yang dialami Jacob pun akan sepadan.Sienna masuk ke Vila Cahwana sendirian, sedangkan Sony mulai menghubungi orang-orang untuk membawa Snow dan Shiro.Saat melihat ada orang yang akan membawa Snow, Rina langsung panik.Sienna pun menjelaskan pada Rina, "Bi Rina, aku berencana untuk pindah ke Royal Estate dan tinggal bersama Jacob."Satu kalimat itu langsung membuat Rina tidak tahu harus mengatakan apa. Dia ingin membujuk Sienna, tetapi ini adalah masalah mereka berdua. Dia enggan melepaskan dan terus mengelus kepala Snow. Saat teringat kembali masa di mana Sienna menikah pada Jacob selama tiga tahun dan selalu diabaikan, matanya langsung memerah dan mulai meneteskan air mata."Nona Sienna, aku sudah menganggapmu sebagai cucuku sendiri, aku benar-benar nggak ingin kamu menderita di sisinya. Aku tahu bagaimana kehidupanmu selama tiga tahun ini. Tapi, kalau kamu merasa bahagia
Saat kembali ke kamar, Sienna melihat Jacob masih sedang mencoba mengenakan sepatu. Jelas sandalnya ada di samping kakinya, tetapi Jacob tetap mengenakannya secara terbalik dan berusaha pergi ke kamar mandi untuk mandi bersama Sienna.Sienna langsung memborgol pergelangan tangan Jacob dan ujung lainnya diborgol ke sisi tempat tidur. "Kamu istirahatlah dengan baik. Aku akan keluar setelah mandi."Jacob kembali duduk di tempat tidur. Melihat benda di pergelangan tangannya, matanya langsung bersinar. "Sienna, aku suka main ini."Sienna terdiam saat mendengar Jacob suka dengan benda nakal ini. Dia mengutuk Jacob dalam hati, lalu segera mengambil pakaian dan pergi mandi. Sekarang dia tidak perlu khawatir Jacob yang mabuk akan bergerak sembarangan di kamar dan terluka.Setelah mandi dengan cepat, Sienna keluar sambil membawa pengering rambut. Jacob duduk di tempat tidur dan menatapnya dengan tanpa mengedipkan mata. Setelah mengeringkan rambut, dia mendekat untuk membuka borgol Jacob.Begitu
Jacob berjalan mendekati Sienna dan melihat Sienna sedang melukis Shiro yang sedang berbaring di kursi dengan gagah. Dia merasa lebih lega, tetapi tetap duduk dengan cuek di samping Sienna. "Angin apa yang membawamu kemari?"Tangan Sienna yang sedang melukis berhenti karena merasa geli. Namun, dia tidak mengatakan apa-apa dan terus melukis.Melihat Sienna tidak menjawab, Jacob mengeluarkan sebatang rokok dan mulai menyalakan pemantik apinya karena berniat untuk menyalakannya. Sebelumnya, dia tidak pernah merokok di depan Sienna dan juga jarang merokok, tetapi belakangan ini dia makin sering merokok. Seolah-olah hanya nikotin yang bisa menghilangkan rasa emosional di hatinya."Jangan merokok di dalam rumah."Jacob mengangkat kepala dan melirik Sienna, lalu berkata dengan nada dingin, "Apa aku membuatmu kesal lagi? Benar juga, orang yang kamu suka itu harusnya nggak merokok."Tangan Sienna yang sedang melukis kembali berhenti. Dia menyadari semalam Jacob benar-benar mabuk dan lupa tentan
Sony memandang semua ini dari kejauhan. Dia merasa kedua insan ini benar-benar cocok. Sienna selalu berekspresi datar di hadapan orang luar, tetapi selalu memperlihatkan emosinya saat bersama Jacob.Sementara itu, Jacob juga sama. Dia hanya menjadi ekspresif saat berada di hadapan Sienna, bahkan bisa syok hanya karena sebuah ciuman.Jacob terperangah di tempatnya cukup lama, sampai-sampai kakinya terasa agak kebas. Sesudah itu, dia perlahan-lahan menghampiri Sienna.Sienna dan Shiro telah berkeliling cukup lama. Karena merasa lelah, keduanya pun beristirahat di pinggir kolam. Kolam di sini ada yang kecil dan besar. Yang kecil memiliki diameter sekitar 3 meter dan digunakan untuk memandikan hewan peliharaan. Itu sebabnya, air kolam ini diganti sekali sehari.Sienna mendorong Shiro ke dalam kolam, lalu menggunakan barang-barang yang disiapkan oleh para pelayan untuk memandikan Shiro.Jacob yang memakai setelan pun mendekat dan berpesan, "Jangan sampai matamu terkena sabun."Begitu Jacob
Di Armania, waktu telah menunjukkan pukul 8 malam. Omar yang mengenakan setelan hitam tampak duduk di ruang privat arena pertarungan bawah tanah.Di bawah sana, terlihat kerumunan yang bersorak dengan penuh semangat dan uang yang beterbangan. Tidak ada yang tahu betapa besar penghasilan arena pertarungan ini dalam sehari.Banyak keluarga kaya di Armania yang mencoba menjangkau tempat ini. Sayangnya, semua gagal. Hanya Jacob yang berhasil melakukannya.Arena pertarungan ini memiliki 7 lantai. Setiap lantai memiliki luas 3.000 meter persegi dan cara mainnya pun berbeda-beda. Banyak tokoh terkenal yang datang kemari di malam hari, menunjukkan jati diri mereka yang sebenarnya.Omar melipat tangannya di depan dada sambil menyaksikan pemandangan di bawah dengan tenang. Saat ini, pintu ruang privat dibuka seseorang. Terlihat Cleo yang memakai terusan bertali berwarna hitam berjalan masuk dengan berlenggak-lenggok."Pak Omar, lama nggak ketemu. Aku nggak nyangka kamu akan datang ke tempat kami