Jacob tidak menyangka Lily akan tiba-tiba memeluknya. Dia baru saja hendak mendorong, tetapi Lily sudah melepaskannya dan mengangkat kepala untuk berbicara dengannya. Pikirannya agak bingung dan jarinya secara refleks memegang lengan baju yang tadi disentuh Sienna. Setelah cukup lama, jarinya baru melepaskan lengan baju itu.Lily pun bertanya pada Jacob, "Sayang, bagaimana kalau malam ini makan malam bersamaku?"Jacob menundukkan kepala dan wajah Sienna langsung terlintas di pikirannya, tetapi dia segera menyingkirkan pikiran itu. "Ya."Mendengar jawaban itu, pandangan Lily melewati Jacob dan menatap Sienna yang berada di kejauhan dengan tatapan yang menantang. "Baiklah. Kamu saja yang tentukan tempatnya, nanti baru beri tahu aku."Sienna tahu Lily sedang memprovokasinya dan Lily berhasil karena sekarang dia memang merasa terganggu. Dia berbalik dan kembali masuk ke dalam lift. Saat pintu lift tertutup, dia baru bersandar ke belakang karena kelelahan. Saat tiba di lantai satu, dia bert
Setelah mengakhiri panggilan, Jacob terkekeh-kekeh dan tidak peduli. Mike meneruskan, "Karena kamu sudah menyerah, tolong jangan mengganggu hubunganku dengan Penny. Jangan khawatir, aku pasti akan membawa Penny ke acara pernikahanmu dengan Lily nanti."Jacob merasa lucu mendengarnya. Atas dasar apa Mike merasa dirinya bisa mengalahkan Desmond? Jacob menunduk, merasa dirinya kurang memahami Sienna. Mungkin saja, Sienna memang tidak menyukai tipe pria seperti dirinya. Mungkin juga, ketika mereka bercinta dulu, yang ada di pikiran wanita itu adalah Desmond.Pemikiran ini membuat Jacob merasa sangat tidak nyaman, seolah-olah ada api yang membakar seluruh tubuhnya. Kemudian, dia mengeluarkan selembar cek dan menuliskan nominal 4 miliar untuk Mike. Sesudah melemparkannya ke wajah Mike, Jacob pun pergi dengan mengemudikan mobilnya yang penyok.Mike termangu sejenak. Setelah tersadar kembali, dia baru menyadari Jacob menghinanya dengan uang. Dia sontak menjulurkan jari tengahnya ke arah mobil
Tara sontak menjatuhkan semua yang ada di atas meja. Satpam bergegas menghampiri, lalu Tara bersikap makin tidak masuk akal."Aku ibu Sienna, lepaskan aku! Putriku adalah presdir, pria ini pacar putriku!" seru Tara sambil menunjuk Jacob. Namun, dia segera menyingkirkan tangannya karena aura Jacob terlalu kuat."Hebat sekali kamu. Kamu berkencan dengan wanita lain di belakang putriku. Kamu harus membayar kompensasi. Putriku jadi rusak karena terus ditiduri olehmu!" pekik Tara lagi.Jacob menatap Tara dengan dingin. Tara tak kuasa merinding, tetapi tetap mendongak dan berkata, "Memangnya aku salah? Sienna memang sudah kotor karena terus ditidurimu. Gimana nasib kami kalau dia nggak bisa mendapat suami? Kami akan menuntutmu kalau nggak bayar kompensasi.""Selain itu, kami akan memberi tahu semua orang kalau kamu mempermainkan perasaan Sienna. Putriku jadi rusak gara-gara kamu. Aku bisa saja membunuhmu!"Lily tersenyum dalam hati saat mendengar ini. Namun, ekspresinya tetap terlihat tenang
Setelah koridor hening setengah jam, Arlo tiba-tiba bertanya, "Kamu nggak pernah berpikir untuk menikahi Lily? Jujur saja, latar belakang Sienna nggak cocok denganmu. Kalau aku ingin meminta pertanggungjawabanmu kali ini, apa kamu akan memihak pada Lily kali ini?""Gimana kamu akan meminta pertanggungjawaban Sienna? Wanita itu ibu Sienna, 'kan? Tara mendorong Lily karena Sienna. Lily nggak pernah diperlakukan seburuk itu di Keluarga Shankar."Jacob tentu tahu bagaimana Keluarga Shankar memanjakan Lily. Dia tidak menanggapi ucapan Arlo, hanya menatap pintu ruang gawat darurat dengan cemas. Lily berada di dalam sana semalaman.Sementara itu, Wind yang berdiri di ujung koridor tahu bahwa semua ini adalah bagian dari rencana Lily. Meskipun bertubuh lemah, tidak ada yang bisa mengubah keputusan yang dibuat oleh Lily. Lily akan mempertaruhkan segalanya demi mencapai tujuannya.Kali ini, Lily mengorbankan nyawanya untuk memprovokasi Jacob. Dia ingin Jacob melihat betapa buruknya latar belakan
Jacob tentu tidak menyangka bahwa Arlo tetap akan menyerang Sienna meskipun dirinya tidak mengatakan apa pun. Sebab, ini adalah permintaan Lily kepada Arlo sejak awal.Jadi, begitu Sienna mendapatkan ponsel baru, Wanda langsung meneleponnya untuk melaporkan berbagai hal yang berkaitan dengan proyek."Bu Sienna, sebelum ini kita mengambil alih sebagian besar sumber daya Perusahaan Kartika, 'kan? Tapi, belakangan ini ada kabar kalau Perusahaan Kartika dibeli oleh seseorang, bahkan mereka membuat beberapa proposal yang menguntungkan bagi mitra.""Perusahaan-perusahaan yang awalnya ingin bekerja sama dengan kita jadi mencari Perusahaan Kartika kembali. Manajemen Perusahaan Kartika juga diubah semua. Mereka hanya perlu mengganti nama."S.M memang menerima banyak kerja sama, tetapi kerja sama terbesar mereka justru dibatalkan. Sementara itu, Perusahaan Kartika menemukan pemilik baru, bahkan orang ini begitu dermawan hingga menyerahkan keuntungan besar kepada para mitra. Wajar kalau orang-ora
"Wanda!" pekik Sienna dengan panik. Sementara itu, Wind langsung melarikan diri. Tikaman itu hanya untuk melampiaskan amarahnya. Dia ingin membuat Sienna menderita. Meskipun gagal membunuh Sienna, dia ingin wanita itu merasa putus asa.Sienna bergegas bangkit dan berlari ke samping Wanda. Dia berkata, "Aku akan mengantarmu ke rumah sakit."Wanda memegang perutnya yang berdarah sambil berucap, "Bu Sienna, syukurlah kalau kamu baik-baik saja."Sienna merasa sangat tidak tega melihat Wanda seperti ini. Jika Wanda mundur tadi, dia tidak akan terluka. Namun, Wanda malah maju untuk melindunginya. Sienna segera memapah Wanda, tetapi Wanda malah menggeleng."Bu, suruh Manfred yang mengantarku saja. Sekujur tubuhmu terkena bensin. Kamu bisa terbakar kalau ada api sedikit saja. Kalau pria itu menunggu kesempatan di luar, kita bisa mati bersama," ujar Wanda yang berusaha untuk bertahan. Selesai mengatakan itu, dia kehilangan kesadaran diri.Sienna menekan perut Wanda yang terluka sambil menelepon
Jero dan Arlo segera memasuki bangsal. Lily masih belum sadarkan diri. Arlo meraih tangan putih Lily sambil menghela napas ringan. Meskipun nyawanya tidak terancam, kesehatan Lily pasti akan memburuk setelah kejadian ini.Arlo mengeluarkan ponselnya. Setelah merenung cukup lama, dia memutuskan untuk menelepon ayahnya. Jero pun terkejut melihat Arlo menghubungi seseorang. Dia segera bertanya, "Kak, kamu akan memberi tahu Ayah tentang kejadian ini?""Ya." Arlo mengiakan. Jero seketika merasa gelisah. Ayah mereka memegang kekuasaan terbesar di Keluarga Shankar. Jika dia tahu terjadi sesuatu pada Lily ....Namun, Arlo sudah menghubungi sang ayah. Ada perbedaan waktu di Armania. Meskipun demikian, Omar langsung menerima panggilan saat melihat nama putranya. "Arlo, kenapa?""Ayah, Lily masuk rumah sakit dan belum sadarkan diri. Aku rasa kamu berhak tahu tentang ini," ujar Arlo.Omar terdiam sejenak sebelum bertanya, "Gimana kondisinya sekarang? Gimana dia bisa terluka?""Masalah ini berkaita
Setelah mengetahui anaknya bisa dipertahankan, wanita itu pun menangis saking terharunya. Sesaat kemudian, suaminya datang dan membawanya ke bangsal.Pria itu mengucapkan terima kasih kepada Sienna dengan mata berkaca-kaca. Dia pun mengatakan emosi istrinya sedang tidak stabil karena hamil. Istrinya curiga sang suami berbohong tentang kesehatan janinnya. Dengan demikian, Sienna termasuk menolong mereka karena sang istri merasa orang luar tidak mungkin menipunya.Pria itu tentu mencintai istrinya. Tatapan mereka terhadap satu sama lain benar-benar penuh cinta. Dia pun tidak tega melihat istrinya kesulitan seperti ini."Istriku, gimana kalau kita gugurkan anak ini saja? Aku nggak suka anak kecil kok. Kita bisa pakai tabungan kita untuk keliling dunia," saran pria itu."Nggak boleh. Aku suka anak kecil, aku harus melahirkan anak ini," tolak wanita itu langsung."Ya, ya. Jangan begitu emosional," hibur pria itu.Sienna seketika merasa iri melihatnya. Ketika dirinya mengandung, Jacob bahkan