Jacob tentu tidak menyangka bahwa Arlo tetap akan menyerang Sienna meskipun dirinya tidak mengatakan apa pun. Sebab, ini adalah permintaan Lily kepada Arlo sejak awal.Jadi, begitu Sienna mendapatkan ponsel baru, Wanda langsung meneleponnya untuk melaporkan berbagai hal yang berkaitan dengan proyek."Bu Sienna, sebelum ini kita mengambil alih sebagian besar sumber daya Perusahaan Kartika, 'kan? Tapi, belakangan ini ada kabar kalau Perusahaan Kartika dibeli oleh seseorang, bahkan mereka membuat beberapa proposal yang menguntungkan bagi mitra.""Perusahaan-perusahaan yang awalnya ingin bekerja sama dengan kita jadi mencari Perusahaan Kartika kembali. Manajemen Perusahaan Kartika juga diubah semua. Mereka hanya perlu mengganti nama."S.M memang menerima banyak kerja sama, tetapi kerja sama terbesar mereka justru dibatalkan. Sementara itu, Perusahaan Kartika menemukan pemilik baru, bahkan orang ini begitu dermawan hingga menyerahkan keuntungan besar kepada para mitra. Wajar kalau orang-ora
"Wanda!" pekik Sienna dengan panik. Sementara itu, Wind langsung melarikan diri. Tikaman itu hanya untuk melampiaskan amarahnya. Dia ingin membuat Sienna menderita. Meskipun gagal membunuh Sienna, dia ingin wanita itu merasa putus asa.Sienna bergegas bangkit dan berlari ke samping Wanda. Dia berkata, "Aku akan mengantarmu ke rumah sakit."Wanda memegang perutnya yang berdarah sambil berucap, "Bu Sienna, syukurlah kalau kamu baik-baik saja."Sienna merasa sangat tidak tega melihat Wanda seperti ini. Jika Wanda mundur tadi, dia tidak akan terluka. Namun, Wanda malah maju untuk melindunginya. Sienna segera memapah Wanda, tetapi Wanda malah menggeleng."Bu, suruh Manfred yang mengantarku saja. Sekujur tubuhmu terkena bensin. Kamu bisa terbakar kalau ada api sedikit saja. Kalau pria itu menunggu kesempatan di luar, kita bisa mati bersama," ujar Wanda yang berusaha untuk bertahan. Selesai mengatakan itu, dia kehilangan kesadaran diri.Sienna menekan perut Wanda yang terluka sambil menelepon
Jero dan Arlo segera memasuki bangsal. Lily masih belum sadarkan diri. Arlo meraih tangan putih Lily sambil menghela napas ringan. Meskipun nyawanya tidak terancam, kesehatan Lily pasti akan memburuk setelah kejadian ini.Arlo mengeluarkan ponselnya. Setelah merenung cukup lama, dia memutuskan untuk menelepon ayahnya. Jero pun terkejut melihat Arlo menghubungi seseorang. Dia segera bertanya, "Kak, kamu akan memberi tahu Ayah tentang kejadian ini?""Ya." Arlo mengiakan. Jero seketika merasa gelisah. Ayah mereka memegang kekuasaan terbesar di Keluarga Shankar. Jika dia tahu terjadi sesuatu pada Lily ....Namun, Arlo sudah menghubungi sang ayah. Ada perbedaan waktu di Armania. Meskipun demikian, Omar langsung menerima panggilan saat melihat nama putranya. "Arlo, kenapa?""Ayah, Lily masuk rumah sakit dan belum sadarkan diri. Aku rasa kamu berhak tahu tentang ini," ujar Arlo.Omar terdiam sejenak sebelum bertanya, "Gimana kondisinya sekarang? Gimana dia bisa terluka?""Masalah ini berkaita
Setelah mengetahui anaknya bisa dipertahankan, wanita itu pun menangis saking terharunya. Sesaat kemudian, suaminya datang dan membawanya ke bangsal.Pria itu mengucapkan terima kasih kepada Sienna dengan mata berkaca-kaca. Dia pun mengatakan emosi istrinya sedang tidak stabil karena hamil. Istrinya curiga sang suami berbohong tentang kesehatan janinnya. Dengan demikian, Sienna termasuk menolong mereka karena sang istri merasa orang luar tidak mungkin menipunya.Pria itu tentu mencintai istrinya. Tatapan mereka terhadap satu sama lain benar-benar penuh cinta. Dia pun tidak tega melihat istrinya kesulitan seperti ini."Istriku, gimana kalau kita gugurkan anak ini saja? Aku nggak suka anak kecil kok. Kita bisa pakai tabungan kita untuk keliling dunia," saran pria itu."Nggak boleh. Aku suka anak kecil, aku harus melahirkan anak ini," tolak wanita itu langsung."Ya, ya. Jangan begitu emosional," hibur pria itu.Sienna seketika merasa iri melihatnya. Ketika dirinya mengandung, Jacob bahkan
Sienna juga ingin bertanya apakah Jacob benar-benar ingin memutuskan hubungan mereka. Namun, saat ini keduanya malah saling memandang dan tidak berbicara untuk sesaat. Satu menit kemudian, Jacob langsung berjalan menuju lift dan dia pun segera mengikuti Jacob."Jacob ...." Begitu sampai di depan lift dan melihat pintu lift hampir tertutup, Sienna langsung mengulurkan tangannya untuk menahan pintu lift.Melihat situasi itu, jantung Jacob hampir berhenti berdetak karena terkejut. Dia segera menekan tombol buka dan menatap Sienna dengan ekspresi marah. "Apa yang ingin kamu katakan?""Kamu benar-benar ingin bersama dengan Lily?""Ya."Sienna menarik napas dalam-dalam dan menggenggam erat kantong obatnya. "Nggak peduli bagaimana pun aku menjelaskannya, kamu tetap nggak percaya aku nggak mencelakai Kakek Darwo ya?"Jacob tidak berbicara dan tidak ingin melihat Sienna. Melihat wajah Sienna hanya akan membuat dadanya terasa sakit, sehingga dia langsung menekan tombol tutup lift."Orang yang me
Jacob hanya berdiri di dalam lift dan melihat lantai yang perlahan-lahan turun dengan bingung. Dia tiba-tiba tersadar kembali dan mulai menekan tombol ke lantai atas dengan buru-buru, tetapi tombol-tombol itu tetap tidak menyala. Saat tiba di lantai satu dan melihat kelakuannya yang seperti orang gila, dia merasa lucu.Jacob keluar dari lift dan mulai menunggu lift untuk naik lagi. Namun, lift itu berhenti di lantai dua dan lift lainnya di samping juga tetap berhenti di lantai atas. Setelah menunggu selama satu menit, dia sudah mulai merasa tidak sabar dan akhirnya menuju tangga di sebelahnya, lalu langsung mulai berlari naik.Setelah berlari sampai lantai delapan dan keningnya dipenuhi keringat, Jacob menarik dasinya hingga beberapa kancingnya terlepas. Saat mengangkat kepala dan melihat ke sekeliling, dia melihat Sienna yang berdiri tak jauh dari tempatnya. Melihat Sienna sedang menyeka air mata, hatinya langsung merasa sakit. Namun, sebelum mendekati Sienna untuk berbicara, dia teta
Saat Sienna kembali ke kamar pasien Wanda, Wanda melihat ekspresi Sienna dan bertanya dengan cemas, "Apa ada urusan perusahaan?"Sienna menggelengkan kepala dan berusaha tersenyum pada Wanda. "Wanda, kamu istirahat dulu di rumah sakit. Aku akan pulang ke Vila Cahwana untuk mandi, lalu pergi ke perusahaan untuk memeriksa dokumen.""Baik. Tapi Bu Sienna, sepertinya kondisimu kurang baik.""Aku nggak apa-apa."Saat meninggalkan rumah sakit dan melihat langit di luar sejenak, Sienna merasa sudut matanya agak perih. Dia mengemudi mobil kembali ke Vila Cahwana dan membersihkan bau bensin dari tubuhnya. Saat keluar dari kamar mandi, dia baru menyadari kulitnya sudah memerah karena digosoknya dengan keras, seolah-olah malam bersama Deshton bisa terhapus jika dia melakukan demikian. Dia memaksa dirinya untuk turun minum secangkir kopi pahit, lalu pergi ke perusahaan.Setelah mengadakan rapat dan menentukan target perusahaan untuk bulan depan, Sienna kembali membaca dokumen sampai tengah malam.
Begitu mencurahkan pikiran ke dalam pekerjaan, otak Sienna langsung bekerja dengan sangat cepat.Tak lama kemudian, nama Sienna masuk ke dalam topik populer. Sebelumnya, dia meminta Wanda untuk mengelola sebuah akun pemasaran dan akun itu memiliki cukup banyak pengikut yang mencapai jutaan. Sekarang, akun ini mengungkapkan bahwa belakangan ini Sienna meninggalkan Jack dan beralih mengejar Jacob sampai mengirimkan mobil mewah dan jam tangan berlian setiap hari.Komentar di bawah posting itu pun segera bertambah banyak.[ Apa Pak Jacob kekurangan uang? ][ Wanita ini benar-benar nggak tahu diri, sungguh memalukan. Bagaimana Pak Jacob bisa menahan diri untuk nggak membunuhnya? ][ Aku punya satu foto, katanya ini adalah Sienna. ]Setelah itu, sebuah foto pun dilampirkan pada posisi teratas posting itu. Yang mengejutkannya adalah orang di foto itu memang dirinya. Namun, saat itu dia mengenakan pakaian yang sangat tebal hingga terlihat sangat gemuk dan hanya terlihat dari belakang saja. Dia
Ed melempar pisau itu ke tong sampah, lalu menyerahkan 00 kepada Hans dan berujar, "Tanya Bu Mae sekarang Fredie ada di mana."Orang abnormal seperti Fredie pasti tidak akan melepaskan wanita yang sangat mirip dengan Luna. Niat jahat Ed muncul, dia merasa seperti Sienna yang menderita jika 00 dinodai Fredie. Mana mungkin Fredie sama sekali tidak menyentuh Luna setelah mengurungnya selama bertahun-tahun?Jika Luna dan putrinya sama-sama dinodai Fredie, ini hal yang menarik. Ed merasa antusias begitu memikirkan hal ini.Sebelumnya 00 memang dilatih secara profesional, tetapi dia hanya berlatih untuk meniru Sienna. Kemampuan bertarung 00 tidak begitu hebat. Dia tidak bisa melindungi dirinya dari orang munafik seperti Ed.Sekarang kedua tangan 00 ditahan sehingga dia sama sekali tidak bisa bergerak. Dia berteriak, "Lepaskan aku!"Ed menyahut, "Aku bisa lepaskan kamu. Tapi, kamu harus beri tahu aku di mana Jacob dan apa tujuannya."Apa Jacob benar-benar masuk ke markas penelitian? Namun, un
Namun, sekarang mereka tidak bisa mengeluarkan Arlo. Begitu bahan eksperimen hilang, semua anggota markas penelitian akan menyadari ada orang yang menyusup. Nantinya semua orang di markas penelitian akan diperiksa.Jacob dan lainnya yang belum berhasil kabur akan terekspos. Mereka tidak akan bisa keluar lagi. Sekarang Jacob harus kembali ke ventilasi, lalu mengambil kembali botol-botol obat dan mengembalikannya ke tempat semula. Dengan begitu, Jacob baru bisa menghilangkan kecurigaan terhadap dirinya."Bakti, kamu kembali ke tempatmu dulu," ucap Jacob.Bakti bertanya, "Bagaimana dengan Arlo?"Jacob memijat kening seraya menyahut, "Aku lihat dia masih bernapas. Seharusnya dia belum mati. Kalau kita mengeluarkannya, kita semua pasti mati."Tentu saja Bakti memahami hal ini. Kemudian, Bakti pergi. Jacob kembali ke ruang penelitian Sharon. Ruangan ini tidak terpengaruh, tetapi Sharon menghilang.Jacob tidak curiga. Dia langsung kembali ke kamarnya, lalu memanjat ke ventilasi dan mengambil
Jacob tahu itu adalah suara pria berseragam yang muncul di aula utama. Seharusnya dia mengikuti rapat di Armania, tetapi banyak kamera pengawas dipasang di berbagai sudut markas penelitian. Cepat atau lambat pria berseragam pasti akan mengetahui kekacauan di sini.Hanya saja, Jacob tidak menyangka pria itu akan mengetahuinya begitu cepat. Jacob terus memutar otak, lalu membuka pintu kandang binatang buas. Semua binatang buas pun keluar.Bakti yang berdiri di samping bertanya, "Memangnya ada gunanya? Kekacauan yang kita buat langsung digagalkan oleh suara bel yang aneh. Aku rasa orang-orang di sini sudah dihipnosis. Apa pun kondisinya, mereka akan segera bangun begitu mendengar suara bel itu."Jacob menjawab, "Ada. Sekelompok binatang buas ini sudah dijinakkan. Kalau mereka dilepaskan, mereka hanya ingin kabur. Binatang buas ini cuma berani makan orang yang dimasukkan ke kandang."Jacob melanjutkan, "Waktu melihat orang di luar kandang, semua binatang buas ini akan ketakutan dan mengamu
Dulu Ed memang ingin mendapatkan lencana itu, tetapi sekarang dia sama sekali tidak menyentuhnya. Hans yang mengambil lencana itu dan memainkannya sejenak sebelum menyematkannya di pakaian Ed.Ed tiba-tiba merasa sesak. Amarahnya hampir meledak. Ed menarik napas dalam-dalam, lalu melihat lencana di dadanya. Dia menepis tangan Hans.Hans melirik Ed dengan gugup dan berjalan ke pintu. Setelah pintu ditutup, Ed merasa gusar. Dia menarik napas lagi, lalu mengambil rokok. Begitu Ed menyalakan rokok, tiba-tiba terdengar suara raungan yang keras.Ed membuang abu rokok dan pergi ke aula utama untuk memeriksa kondisinya. Suasana di aula kacau balau. Pemuda di ruang eksperimen nomor 8 dilepaskan. Sekarang terdengar suara tembakan.Selain itu, asap putih mengepul dan menyebar dengan cepat. Seketika, seluruh ruangan diselimuti asap.Para staf penelitian di aula panik. Mereka meringkuk di sudut karena takut diincar senjata mematikan itu.Senjata mematikan itu paling membenci staf penelitian. Setida
Pria berseragam mengamati Sharon dan bertanya, "Sepertinya Bu Sharon nggak menyukai Ed. Padahal itu orang yang direkomendasikan Mae."Sharon lanjut menyusun tabung reaksi, lalu menjawab dengan datar, "Aku cuma nggak merasa cocok."Ketujuh petinggi tidak mengatakan apa pun. Mereka tahu sifat Sharon agak aneh. Jacob yang berdiri di depan Sharon bisa melihat layar dengan jelas.Seharusnya ruang rapat para petinggi tidak terletak di area ini. Desain ruangannya jauh berbeda. Yang membuat Jacob bingung adalah latar belakang tempat para petinggi berada tampak sangat familier. Namun, Jacob tidak bisa mengingatnya.Jacob yakin tempat itu bukan bagian internal markas penelitian. Dia mengernyit, mungkin mereka memang tidak berada di area ini. Bahkan, mereka tidak berada di Kango.Tidak ada yang tahu identitas ketujuh petinggi ini. Kemungkinan besar mereka adalah petinggi dari negara lain, jadi mereka memakai topeng. Mungkin juga mereka tidak mengetahui identitas satu sama lain dan hanya merupakan
Di Afrikan. Sienna terus memperhatikan berita di dalam negeri. Setelah memastikan Cristin dihujat habis-habisan, Sienna baru merasa puas.Sienna tidak menelepon Wanda. Nantinya Wanda pasti akan meminta maaf kepada Sienna lagi. Lebih baik dia tidak mengganggu Wanda dan membiarkannya istirahat untuk beberapa waktu.Sienna mengusap matanya, lalu meletakkan laptop di atas meja. Wanita di samping mengingatkan, "Ibu hamil harus batasi penggunaan peralatan elektronik."Sienna pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Ketika keluar, matanya tetap memerah. Belum ada kabar dari Jacob. Minggu ini Sienna kurang istirahat, dia sering terbangun saat tengah malam karena mimpi buruk.Sekarang Sienna merasa lelah sesudah mengurus masalah di dalam negeri. Setelah menunggu 1 hari lagi, Sienna sudah kehilangan kesabaran.Sienna menelepon Jero, mungkin saja Jero sudah mendapatkan petunjuk. Jero berucap, "Nggak ada, Sienna. Kamu nggak usah khawatir. Sistem di markas penelitian sangat rumit, kemungkinan merek
Keesokan harinya, Wanda baru mendengar kabar Cristin pergi ke luar negeri. Rebecca mengira Wanda akan merasa senang, tetapi Wanda tetap terlihat tenang. Wanda terus memandang ke luar jendela. Setelah beberapa saat, dia baru mengangguk.Wanda makin kurus. Wajahnya tampak tirus. Saat bermimpi di malam hari, Wanda akan memanggil, "Wanwan."Wanda tidak berani membayangkan bagaimana Wanwan mati. Setiap mengingat hal ini, Wanda akan membenci dirinya yang tidak berguna.Rebecca mengkhawatirkan kondisi mental Wanda, jadi dia ingin mengundang psikolog. Wanda menolak, "Nggak usah, cuma tubuhku yang sakit. Aku cuma butuh istirahat yang cukup."Wanda diantar pulang. Makanan anjing dan air di mangkuk masih ada, tetapi Wanwan sudah pergi. Wanda takut dirinya menangis di depan Rebecca. Dia segera tersenyum dan berujar, "Rebecca, jadwalmu sudah terganggu. Sebaiknya kamu kembali syuting. Kamu tenang saja, aku pasti istirahat di rumah."Rebecca mengangguk, lalu berpesan setelah berpikir sejenak, "Aku s
Cristin masih linglung ketika dibawa keluar dari kediaman Keluarga Salim. Dia sudah berlutut sambil memohon pada keluarganya, tetapi tidak ada yang membelanya. Bahkan, kakak Cristin juga menghindari adiknya. Semua orang tetap terdiam.Dulu, kehidupan Cristin sangat indah. Sekarang dia berakhir tragis. Sebelumnya, Cristin merasa Wanda sangat kasihan. Wanda dicampakkan orang tuanya dan semua orang, bahkan Benny juga tidak menginginkannya lagi. Biarpun Wanda memohon, Benny juga tidak memedulikannya. Namun, saat ini nasib Cristin sama seperti Wanda. Dia juga dicampakkan begitu saja.Cristin naik ke mobil, lalu dia dibawa ke sebuah vila. Sopir berkata, "Nona Cristin, cepat bereskan kopermu. Pesawat terbang 3 jam lagi. Ke depannya kamu nggak usah pulang."Ini adalah keputusan Keluarga Salim. Mereka juga telah mengumumkan keputusan ini di internet dan memberi keluarga siswa yang mati itu kompensasi sebesar 20 miliar.Namun, para netizen tetap menghujat Cristin dan Keluarga Salim. Semua masal
Tubuh Cristin lemas. Dia meremas ponselnya dan air matanya terus mengalir. Anggota Keluarga Salim masih mengetuk pintu kamar Cristin sambil berseru."Cristin, apa kamu sudah lihat berita di internet? Saham Keluarga Salim anjlok lagi. Sebaiknya kamu minta maaf. Tindakanmu memang keterlaluan.""Hujatan di internet terus bertambah. Para pemegang saham mulai marah-marah. Kalau kamu nggak bersuara, kemungkinan besar Keluarga Salim akan diperiksa petinggi."Cristin yang duduk di lantai memeluk kedua kakinya. Bahunya terus bergetar. Dia berteriak, "Aku nggak mau minta maaf pada wanita rendahan itu!"Anggota Keluarga Salim di luar berang setelah mendengar ucapan Cristin. Bisa-bisanya Cristin bersikap kekanak-kanakan pada saat-saat seperti ini!Salah satu anggota Keluarga Salim membalas, "Oke. Kalau kamu nggak mau minta maaf, Keluarga Salim akan segera mengumumkan bahwa kamu sudah diusir! Ke depannya semua tindakanmu nggak ada hubungannya dengan Keluarga Salim! Kamu pikirkan baik-baik!"Keluarg