Di tengah kegelapan, Desmond tidak merespons lagi. Setengah jam kemudian, dia perlahan-lahan bangkit dan membuka pintu ruangan itu.Ketika cahaya menyinari masuk, Desmond tak kuasa mundur beberapa langkah, seolah-olah takut dengan sinar lampu.Deshton lagi-lagi mentertawainya, tetapi Desmond tidak meladeninya. Desmond turun, mendapati Sienna masih berbaring di sofa. Wanita itu tidak tidur, hanya memandang langit-langit.Desmond menahan perasaan tidak nyaman pada tubuhnya, lalu memasukkan botol infus dan jarum infus ke tong sampah untuk dibuang ke luar.Ketika kembali, punggung Desmond dibasahi keringat dingin. Dia berjalan ke dapur untuk memasak bubur, juga menyiapkan beberapa lauk.Sesaat kemudian, makanan pun matang. Desmond baru menyajikannya ke hadapan Sienna setelah bubur tidak begitu panas lagi.Sienna tidak bisa bangkit. Perutnya tidak begitu sakit lagi, tetapi energinya masih belum pulih. Jadi, Desmond berkata, "Sienna, biar kubantu."Desmond hendak memapah Sienna. Sienna bisa
Pukul 7 malam, di ibu kota. Jacob terus membaca informasi di tangannya tanpa mengalihkan pandangan sedikit pun.Sore hari tadi, Jacob pergi ke rumah lama untuk membereskan barang-barang peninggalan Darwo. Barang Darwo tidak banyak. Kini, sebagian besar saham Grup Yuwono juga berada di tangan Jacob sehingga tidak ada gunanya anggota keluarga memperdebatkan masalah ini.Jacob berharap dirinya bisa melupakan Sienna dengan menyibukkan diri. Namun, kode sandi untuk membuka brankas itu bagaikan pisau yang menyayat hati Jacob. Kemudian, Jacob teringat lagi pada pintu yang tidak bisa dibuka saat hendak menyelamatkan Sienna dari gempa bumi.Ketika Jacob hampir kehilangan kesadaran diri, dia melihat Sienna mencoba kode sandi secara acak hingga akhirnya berhasil membuka pintu itu. Saat itu, Jacob terlalu memercayai Sienna sehingga merasa semua itu hanya suatu kebetulan. Setelah dipikir-pikir kembali, bagaimana bisa Sienna membuka pintu itu dengan hanya mencoba beberapa kali?Jacob tidak pernah me
Ketika masuk, Ethan kebetulan melihat tangan Jacob yang berdarah sehingga buru-buru mengobatinya. Jacob seperti patung. Dia tidak bergerak ataupun berbicara, membiarkan darahnya terus mengalir.Benny yang melihat dari samping merasa simpati. Dia tidak seperti Jacob yang begitu peduli pada seorang wanita. Baginya, wanita memiliki status rendahan. Setelah melihat temannya seperti ini, Benny memperingatkan diri sendiri untuk tidak mencintai wanita.Wanita hanya objek pelampiasan. Jika sudah bosan, Benny bisa menggantinya. Ketika saatnya tiba, Benny hanya perlu menikahi wanita yang dijodohkan oleh keluarganya. Latar belakang yang setara akan membawa keuntungan untuk masing-masing keluarga.Ini baru pilihan terbaik untuk pria dewasa. Jika berpacaran dengan wanita yang latar belakang dan status sosialnya tidak cocok dengan diri sendiri, itu sama saja dengan membantu orang miskin. Benny tidak akan pernah melakukan hal bodoh seperti itu.Ethan sudah selesai membalut luka Jacob. Dia mengembuska
Benny tidak tahan melihat Jacob seperti ini. Jika Sienna ada di sini, dia pasti sudah menghabisi wanita itu. Dia berkata, "Aku pulang dulu. Biarkan Jacob istirahat, dia pasti nggak tidur dengan baik selama beberapa hari ini."Wiandro juga bangkit, sedangkan Ethan tetap duduk. Ethan menunjuk sofa di samping dan berkata, "Aku akan berjaga di sini. Aku khawatir dia sakit perut nanti."Wiandro dan Benny mengangguk, lalu pergi. Setelah keluar, Benny menyalakan sebatang rokok. Sementara itu, Wiandro bertanya, "Apa hubungan kakak Jacob dengan masalah ini? Kenapa Jacob bicara begitu tadi?"Benny menunduk sambil mengisap rokoknya. Dia membalas dengan nada datar, "Kamu tanya Jacob saja nanti."Wiandro mengangkat alisnya dan mencela, "Mulutmu ini terbuat dari kulit kerang, ya? Kenapa sulit sekali membocorkan rahasia?"Suasana hati Benny sedang buruk. Dia tidak meladeni Wiandro lagi dan langsung masuk ke mobil. Wiandro hanya bisa berdiri di tempatnya dan menghela napas. Sesaat kemudian, ponsel Wia
Wanda merasa jijik mendengarnya. Namun, dia tidak bisa mengakhiri panggilan karena ponsel dipegang oleh pria itu.Rafael masih berbicara tentang kebaikan Wanda dulu. Wanda selalu memasak bubur untuknya jika dirinya pulang malam, selalu menyediakan obat maag di mobil, bahkan menjemput Rafael pulang tanpa peduli sesibuk apa.Setelah mengoceh sekitar 3 menit, Rafael malah mendengar tawa seorang pria. Pria itu berucap, "Wanda, biarkan suamimu mendengar suaramu."Kalimat ini sungguh kejam, tidak ada bedanya dengan menginjak-injak harga diri Wanda. Seketika, wajah Wanda memucat. Dia pun mengerahkan segenap kekuatan untuk merebut ponselnya. Pria itu malah mempercepat gerakannya, membuat Wanda kesakitan hingga lemas dan mengerang.Rafael tidak bodoh. Dia sudah tersadar dari mabuknya dan sudah sering berhubungan seks dengan Sofia sehingga tahu apa yang sedang mereka lakukan. Dulu, Wanda bahkan menolak berciuman dengannya, mengatakan belum siap untuk melangkah lebih jauh. Alhasil, Wanda malah be
Wanda bangkit dengan perlahan. Namun, karena tubuhnya yang lemas, kakinya pun membentur meja hingga lututnya memar. Wanda hanya mengelusnya beberapa kali, lalu pergi ke kamar mandi untuk mencuci setelan pria itu.Setelah mencuci dengan cermat, Wanda menggantungkannya di tempat yang disinari matahari dan meninggalkan vila dengan tubuh yang lemas. Ketika naik ke mobil, dia mengejapkan matanya yang berkaca-kaca.Setelah pulang, Wanda tidur sampai langit terang. Kemudian, Manfred meneleponnya. "Wanda, di mana Bu Sienna?"Wanda juga tidak tahu, tetapi dia menerima pesan dari Sienna yang mengatakan akan pergi untuk beberapa hari sehingga bertanya, "Manfred, apa ada masalah yang terjadi?""Nggak ada. Aku cuma takut terjadi sesuatu padanya. Soalnya, aku sudah beberapa hari ini nggak melihatnya. Dia juga nggak menjawab panggilanku," jawab Manfred."Kalau terjadi sesuatu pada Bu Sienna, Tuan Jacob pasti sudah panik duluan. Tenang saja, Bu Sienna mungkin ke luar kota. Dia sempat mengirim pesan ke
"Kamu merasa masih bisa kembali ke masa lalu bersama Jacob? Kamu kira dia masih mencarimu ke mana-mana? Jangan bermimpi. Sudah kubilang, kamu sudah dicampakkan olehnya. Mungkin beberapa hari lagi, dia bakal tunangan sama Lily. Mungkin kamu nggak tahu, Lily masih berbaring di rumah sakit demi menolongnya. Dua pria di Keluarga Shankar itu begitu menyayanginya, mana mungkin mereka akan melepaskan Jacob? Cara terbaik adalah kedua keluarga itu dijodohkan."Sienna tahu bahwa Deshton sengaja memprovokasinya, sehingga dia tidak memedulikan omongan Deshton. Melihat reaksinya, Deshton merasa lucu dan aneh. Dia mengerutkan kening sekilas, lalu menyalakan televisi di samping. Saat ini, di televisi sedang menyiarkan tentang berita Grup Yuwono.Saat ini, Keluarga Yuwono sedang bekerja sama dengan polisi untuk menangkap Hansen. Pasalnya, Hansen melarikan diri dengan membawa uang sebesar 400 miliar. Dana sebesar itu cukup untuk membuatnya dipenjara.Deshton menelepon seseorang, lalu mengambil tali di
Berita tentang Lily yang terluka demi Jacob telah tersebar di kalangan ini. Dibandingkan dengan pengkhianatan Sienna, Lily justru rela mengorbankan diri demi cinta. Jika Jacob masih tidak merasa tersentuh, mereka benar-benar tidak mengerti apa yang disukai Jacob dari seorang wanita. Tidak mungkin dia masih suka pada Sienna yang menghilang itu, bukan?Semua orang dalam kalangan ini terus memperhatikan masalah ini. Selain itu, sudah ada banyak keluarga besar yang mulai menghubungi Jacob. Kini, Keluarga Yuwono telah menjadi milik Jacob. Jika mereka bisa melakukan pernikahan politik, ini adalah sebuah kesempatan bagus bagi kedua keluarga.Jacob menerima tidak kurang dari sepuluh panggilan telepon. Semuanya secara tidak langsung meminta untuk mengirimkan seseorang sebagai karyawan magang di perusahaan Jacob dan meminta Jacob untuk lebih memperhatikan karyawan tersebut. Selain itu, ada juga yang terang-terangan ingin mengirim wanita kepadanya. Namun, Jacob sama sekali tidak menanggapi semua
Ed melempar pisau itu ke tong sampah, lalu menyerahkan 00 kepada Hans dan berujar, "Tanya Bu Mae sekarang Fredie ada di mana."Orang abnormal seperti Fredie pasti tidak akan melepaskan wanita yang sangat mirip dengan Luna. Niat jahat Ed muncul, dia merasa seperti Sienna yang menderita jika 00 dinodai Fredie. Mana mungkin Fredie sama sekali tidak menyentuh Luna setelah mengurungnya selama bertahun-tahun?Jika Luna dan putrinya sama-sama dinodai Fredie, ini hal yang menarik. Ed merasa antusias begitu memikirkan hal ini.Sebelumnya 00 memang dilatih secara profesional, tetapi dia hanya berlatih untuk meniru Sienna. Kemampuan bertarung 00 tidak begitu hebat. Dia tidak bisa melindungi dirinya dari orang munafik seperti Ed.Sekarang kedua tangan 00 ditahan sehingga dia sama sekali tidak bisa bergerak. Dia berteriak, "Lepaskan aku!"Ed menyahut, "Aku bisa lepaskan kamu. Tapi, kamu harus beri tahu aku di mana Jacob dan apa tujuannya."Apa Jacob benar-benar masuk ke markas penelitian? Namun, un
Namun, sekarang mereka tidak bisa mengeluarkan Arlo. Begitu bahan eksperimen hilang, semua anggota markas penelitian akan menyadari ada orang yang menyusup. Nantinya semua orang di markas penelitian akan diperiksa.Jacob dan lainnya yang belum berhasil kabur akan terekspos. Mereka tidak akan bisa keluar lagi. Sekarang Jacob harus kembali ke ventilasi, lalu mengambil kembali botol-botol obat dan mengembalikannya ke tempat semula. Dengan begitu, Jacob baru bisa menghilangkan kecurigaan terhadap dirinya."Bakti, kamu kembali ke tempatmu dulu," ucap Jacob.Bakti bertanya, "Bagaimana dengan Arlo?"Jacob memijat kening seraya menyahut, "Aku lihat dia masih bernapas. Seharusnya dia belum mati. Kalau kita mengeluarkannya, kita semua pasti mati."Tentu saja Bakti memahami hal ini. Kemudian, Bakti pergi. Jacob kembali ke ruang penelitian Sharon. Ruangan ini tidak terpengaruh, tetapi Sharon menghilang.Jacob tidak curiga. Dia langsung kembali ke kamarnya, lalu memanjat ke ventilasi dan mengambil
Jacob tahu itu adalah suara pria berseragam yang muncul di aula utama. Seharusnya dia mengikuti rapat di Armania, tetapi banyak kamera pengawas dipasang di berbagai sudut markas penelitian. Cepat atau lambat pria berseragam pasti akan mengetahui kekacauan di sini.Hanya saja, Jacob tidak menyangka pria itu akan mengetahuinya begitu cepat. Jacob terus memutar otak, lalu membuka pintu kandang binatang buas. Semua binatang buas pun keluar.Bakti yang berdiri di samping bertanya, "Memangnya ada gunanya? Kekacauan yang kita buat langsung digagalkan oleh suara bel yang aneh. Aku rasa orang-orang di sini sudah dihipnosis. Apa pun kondisinya, mereka akan segera bangun begitu mendengar suara bel itu."Jacob menjawab, "Ada. Sekelompok binatang buas ini sudah dijinakkan. Kalau mereka dilepaskan, mereka hanya ingin kabur. Binatang buas ini cuma berani makan orang yang dimasukkan ke kandang."Jacob melanjutkan, "Waktu melihat orang di luar kandang, semua binatang buas ini akan ketakutan dan mengamu
Dulu Ed memang ingin mendapatkan lencana itu, tetapi sekarang dia sama sekali tidak menyentuhnya. Hans yang mengambil lencana itu dan memainkannya sejenak sebelum menyematkannya di pakaian Ed.Ed tiba-tiba merasa sesak. Amarahnya hampir meledak. Ed menarik napas dalam-dalam, lalu melihat lencana di dadanya. Dia menepis tangan Hans.Hans melirik Ed dengan gugup dan berjalan ke pintu. Setelah pintu ditutup, Ed merasa gusar. Dia menarik napas lagi, lalu mengambil rokok. Begitu Ed menyalakan rokok, tiba-tiba terdengar suara raungan yang keras.Ed membuang abu rokok dan pergi ke aula utama untuk memeriksa kondisinya. Suasana di aula kacau balau. Pemuda di ruang eksperimen nomor 8 dilepaskan. Sekarang terdengar suara tembakan.Selain itu, asap putih mengepul dan menyebar dengan cepat. Seketika, seluruh ruangan diselimuti asap.Para staf penelitian di aula panik. Mereka meringkuk di sudut karena takut diincar senjata mematikan itu.Senjata mematikan itu paling membenci staf penelitian. Setida
Pria berseragam mengamati Sharon dan bertanya, "Sepertinya Bu Sharon nggak menyukai Ed. Padahal itu orang yang direkomendasikan Mae."Sharon lanjut menyusun tabung reaksi, lalu menjawab dengan datar, "Aku cuma nggak merasa cocok."Ketujuh petinggi tidak mengatakan apa pun. Mereka tahu sifat Sharon agak aneh. Jacob yang berdiri di depan Sharon bisa melihat layar dengan jelas.Seharusnya ruang rapat para petinggi tidak terletak di area ini. Desain ruangannya jauh berbeda. Yang membuat Jacob bingung adalah latar belakang tempat para petinggi berada tampak sangat familier. Namun, Jacob tidak bisa mengingatnya.Jacob yakin tempat itu bukan bagian internal markas penelitian. Dia mengernyit, mungkin mereka memang tidak berada di area ini. Bahkan, mereka tidak berada di Kango.Tidak ada yang tahu identitas ketujuh petinggi ini. Kemungkinan besar mereka adalah petinggi dari negara lain, jadi mereka memakai topeng. Mungkin juga mereka tidak mengetahui identitas satu sama lain dan hanya merupakan
Di Afrikan. Sienna terus memperhatikan berita di dalam negeri. Setelah memastikan Cristin dihujat habis-habisan, Sienna baru merasa puas.Sienna tidak menelepon Wanda. Nantinya Wanda pasti akan meminta maaf kepada Sienna lagi. Lebih baik dia tidak mengganggu Wanda dan membiarkannya istirahat untuk beberapa waktu.Sienna mengusap matanya, lalu meletakkan laptop di atas meja. Wanita di samping mengingatkan, "Ibu hamil harus batasi penggunaan peralatan elektronik."Sienna pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Ketika keluar, matanya tetap memerah. Belum ada kabar dari Jacob. Minggu ini Sienna kurang istirahat, dia sering terbangun saat tengah malam karena mimpi buruk.Sekarang Sienna merasa lelah sesudah mengurus masalah di dalam negeri. Setelah menunggu 1 hari lagi, Sienna sudah kehilangan kesabaran.Sienna menelepon Jero, mungkin saja Jero sudah mendapatkan petunjuk. Jero berucap, "Nggak ada, Sienna. Kamu nggak usah khawatir. Sistem di markas penelitian sangat rumit, kemungkinan merek
Keesokan harinya, Wanda baru mendengar kabar Cristin pergi ke luar negeri. Rebecca mengira Wanda akan merasa senang, tetapi Wanda tetap terlihat tenang. Wanda terus memandang ke luar jendela. Setelah beberapa saat, dia baru mengangguk.Wanda makin kurus. Wajahnya tampak tirus. Saat bermimpi di malam hari, Wanda akan memanggil, "Wanwan."Wanda tidak berani membayangkan bagaimana Wanwan mati. Setiap mengingat hal ini, Wanda akan membenci dirinya yang tidak berguna.Rebecca mengkhawatirkan kondisi mental Wanda, jadi dia ingin mengundang psikolog. Wanda menolak, "Nggak usah, cuma tubuhku yang sakit. Aku cuma butuh istirahat yang cukup."Wanda diantar pulang. Makanan anjing dan air di mangkuk masih ada, tetapi Wanwan sudah pergi. Wanda takut dirinya menangis di depan Rebecca. Dia segera tersenyum dan berujar, "Rebecca, jadwalmu sudah terganggu. Sebaiknya kamu kembali syuting. Kamu tenang saja, aku pasti istirahat di rumah."Rebecca mengangguk, lalu berpesan setelah berpikir sejenak, "Aku s
Cristin masih linglung ketika dibawa keluar dari kediaman Keluarga Salim. Dia sudah berlutut sambil memohon pada keluarganya, tetapi tidak ada yang membelanya. Bahkan, kakak Cristin juga menghindari adiknya. Semua orang tetap terdiam.Dulu, kehidupan Cristin sangat indah. Sekarang dia berakhir tragis. Sebelumnya, Cristin merasa Wanda sangat kasihan. Wanda dicampakkan orang tuanya dan semua orang, bahkan Benny juga tidak menginginkannya lagi. Biarpun Wanda memohon, Benny juga tidak memedulikannya. Namun, saat ini nasib Cristin sama seperti Wanda. Dia juga dicampakkan begitu saja.Cristin naik ke mobil, lalu dia dibawa ke sebuah vila. Sopir berkata, "Nona Cristin, cepat bereskan kopermu. Pesawat terbang 3 jam lagi. Ke depannya kamu nggak usah pulang."Ini adalah keputusan Keluarga Salim. Mereka juga telah mengumumkan keputusan ini di internet dan memberi keluarga siswa yang mati itu kompensasi sebesar 20 miliar.Namun, para netizen tetap menghujat Cristin dan Keluarga Salim. Semua masal
Tubuh Cristin lemas. Dia meremas ponselnya dan air matanya terus mengalir. Anggota Keluarga Salim masih mengetuk pintu kamar Cristin sambil berseru."Cristin, apa kamu sudah lihat berita di internet? Saham Keluarga Salim anjlok lagi. Sebaiknya kamu minta maaf. Tindakanmu memang keterlaluan.""Hujatan di internet terus bertambah. Para pemegang saham mulai marah-marah. Kalau kamu nggak bersuara, kemungkinan besar Keluarga Salim akan diperiksa petinggi."Cristin yang duduk di lantai memeluk kedua kakinya. Bahunya terus bergetar. Dia berteriak, "Aku nggak mau minta maaf pada wanita rendahan itu!"Anggota Keluarga Salim di luar berang setelah mendengar ucapan Cristin. Bisa-bisanya Cristin bersikap kekanak-kanakan pada saat-saat seperti ini!Salah satu anggota Keluarga Salim membalas, "Oke. Kalau kamu nggak mau minta maaf, Keluarga Salim akan segera mengumumkan bahwa kamu sudah diusir! Ke depannya semua tindakanmu nggak ada hubungannya dengan Keluarga Salim! Kamu pikirkan baik-baik!"Keluarg