Home / Urban / Suamiku Pewaris Kaya Raya / Bab 209 - Edwin Berkhianat

Share

Bab 209 - Edwin Berkhianat

Author: Ahong
last update Huling Na-update: 2024-05-19 19:33:19

Kala teringat perkataan Robert, Laksana Gandara merasa semakin yakin jika Arumi ada hubunganya dengan Robert dan Andika.

Dengan Arumi tinggal di kompleks perumahan Paradise yang notabene adalah bisnis milik Robert dan Andika, bukan sebuah kebetulan belaka, melainkan disengaja.

Tiba-tiba Laksana Gandara mendengus dingin, ekspresi wajahnya mendadak berubah. Merasa para musuhnya itu sedang merencanakan sesuatu kepada keluarganya.

Ia lalu kembali menatap Panji dengan serius, "Selidiki lagi kenapa bisa wanita iblis itu tinggal di perumahan itu, Panji dan apa kah benar jika dia memiliki hubungan dengan Robert ... Andika? Selidiki pula ... apakah dia sedang merencanakan sesuatu kepada keluargaku atau tidak!" Ucap Laksana Gandara tegas. Kemudian, ia menggeleng. "Aku tidak mau kebahagiaan yang baru aku rasakan ini, harus lenyap begitu saja dengan rencana yang sedang mereka persiapkan."

Mendengar hal itu, Panji segera mengangguk patuh.

**

"Aku membawa kabar penting, Kak Arumi." kata Edwi
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 210 - Pindah Tempat Tinggal

    Melihat kedatangan anak serta menantu ke rumah, Sophia langsung merasa senang. Pun segera menyambut mereka berdua di ruang tamu. Namun tiba-tiba ia mengernyitkan dahi saat melihat para pelayan sedang membawakan koper berserta tas milik Aditama dan Vania. Bertanya-tanya, mengamati hal tersebut untuk beberapa saat sebelum kemudian menatap Aditama lagi. "Kenapa kamu membawa koper-koper dan tas-tas segala, Tam?" tanya Sophia.Aditama tersenyum. "Kejutan, Ma. Kami membawa koper, juga tas karena mulai sekarang aku dan dan Vania akan pindah untuk tinggal di sini." Jawab Aditama setelah terdiam sebentar. Dia kemudian menambahkan. "Bersama Mama dan Papa." Sontak, Sophia tersentak kaget. Apa!? Ia pun tercengang. Mencerna dalam sepersekian detik ucapan Aditama, lalu berujar, "Ka ... kamu serius, Nak? Kamu dan istrimu akan tinggal di sini?" ulang Sophia, hendak memastikan ia tidak salah dengar. Mendengar hal itu, Aditama mengangguk yang dibenarkan oleh Vania setelahnya. Selama sesaat,

    Huling Na-update : 2024-05-19
  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 211 - Kebahagiaan Keluarga Gandara

    Sebenarnya Laksana Gandara dan Sophia yang paling menginginkan Aditama dan Vania tinggal bersama mereka.Selain karena Laksana Gandara ingin menebus kesalahan, berharap rasa sayang dan memiliki antar anggota keluarga satu sama lain kembali tumbuh, juga demi kembali menyatukan hubungan yang sempat renggang. Laksana Gandara merasa Robert dan Andika sedang merencanakan sesuatu kepada keluarganya. Mereka berdua telah mengirimkan sinyal peperangan. Ia tahu sekali tabiat mereka berdua itu seperti apa, juga akan melakukan berbagai macam cara untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Termasuk ... menyeret Aditama dan Vania sekali pun! Apalagi dengan kondisinya yang baru sembuh, Vania sedang mengandung, itu akan memudahkan bagi mereka berdua menyerang keluarganya. Di sisi lain, berpisah dengan anak dan istri selama lima tahun, hidup dalam penyesalan, serta terus-menerus mengatai diri sendiri bodoh, membuat Laksana Gandara memiliki trauma. Maka, ia tidak mau hal itu terjadi lagi. Cukup

    Huling Na-update : 2024-05-20
  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 212 - Dua Kondisi Yang Berbeda

    Di saat ini, Laksana Gandara berujar. "Sebenarnya Papa sudah tidak ingin berurusan dengan Robert dan Andika lagi supaya hidup kita lebih tenang, Tam. Lelah Papa hidup dalam bayang-bayang mereka berdua terus." Di ujung kalimat, ia menggeleng-gelengkan kepalanya. Aditama terdiam. Sengaja melakukan hal itu karena ingin membiarkan sang Ayah mengeluarkan segala keluh kesahnya terlebih dahulu. Setelah menatap lurus ke depan beberapa saat, Laksana Gandara beralih menatap Aditama lagi dan lanjut berkata. "Bisa saja kita lenyapkan data-data itu, Tam dan kita beritahu mereka jika kita sudah tidak memegang data-data itu lagi. Tapi hal itu sama sekali tidak menjamin. Di dunia mereka, cara-cara licik akan selalu digunakan. Apalagi dengan kondisi kita seperti saat ini, hal itu akan sangat berarti bagi kita." Tiba-tiba rahang Aditama mengeras, terlihat berpikir. Dia kemudian berkata, "Kata Papa ... data-data itu berisi tentang kejahatan Om Robert dan Om Andika di masa lalu?" Pertanyaan Ad

    Huling Na-update : 2024-05-21
  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 213 - Kekhawatiran

    Bastian langsung marah sebab mendengar pengakuan Mario jika kemungkinan salah satu wanita bernama Vannesa yang pernah melakukan cinta satu malam denganya hamil anaknya. "Bodoh sekali kamu, Mar. Papa kan sudah mewanti-wanti untuk menggunakan kondom ketika—" "Aku selalu memakai kondom, Pa ... tapi waktu itu aku sedang tidak terlalu sadar!" Mario langsung memotong perkataan sang Ayah yang membuat Bastian terdiam. Kemudian, ia mengedar pandangan ke sekeliling lebih dulu sebelum kemudian kembali menatap sang Ayah dan melanjutkan berkata. "Jadi, sekarang Vannesa dalam kendali Edward, Pa ... bajingan itu akan menggunakan Vannesa untuk menghancurkan hubunganku dengan Jessi jika aku tidak mau menurut denganya!" Wajah Mario mengeras dan giginya bergemeretak. Lagi-lagi, mata Bastian melebar. Mencerna dalam sepersekian detik ucapan Mario sebelum kemudian tertegun. Jadi ... Edward juga memiliki sesuatu untuk mengancam Mario? Sama seperti yang dilakukan oleh Ayahnya terhadap diri

    Huling Na-update : 2024-05-21
  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 214 - Menunggu

    "Aditama juga belum kunjung menemui kita lagi atau tanda-tanda mau melawan Papanya." Ucap Robert dengan tatapan lurus ke depan. "Lima tahun loh, Bert. Dia membenci Laksana. Dia marah dan kecewa dengan Papanya!" Sambung Andika tegas. Dia kemudian menambahkan. "Seharusnya sekarang dia masih memiliki rasa itu kepada Papanya. Mustahil jika dia akan langsung menerima Papanya begitu saja!" "Maka dari itu, An. Kita harus bisa mempengaruhi pikiran anak itu. Jangan sampai dia menerima Laksana sepenuhnya." Balas Robert seraya membusungkan dada dengan rahang mengeras. "Tapi sebaiknya kita tunggu saja sampai Aditama mendatangi kita lagi." Ucapan Robert dijawab anggukan kepala oleh Andika. Tiba-tiba Andika memicingkan pandangan. Dia pun langsung menatap Robert lagi dan berujar, "Tapi yang lebih mengejutkanya lagi adalah ... Aditama ada di sana bersama Panji, Bert." Kening Robert berkerut. "Apakah mungkin ... Laksana meminta Aditama untuk mengurus data-data itu?" Balas Robert berpi

    Huling Na-update : 2024-05-22
  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 215 - Edwin Merasa Sedikit Was-Was

    Kala teringat akan perkataan Heru tentang dia yang mendapatkan perintah dari Aditama untuk mencari tahu orang dalam yang diduga telah membocorkan mengenai tempat rahasia milik Laksana Gandara, Edwin langsung merasa was-was. Tentu ia ada dibalik serangan mendadak itu. Tanpa diminta, sudah pasti ia akan turut serta dalam perintah tuan muda keluarga Gandara. Tentu ia harus bersikap sebagaimana mestinya. Merasa sedikit cemas, Edwin yang saat ini berada di dalam mobil jeep sedang menunggu anak buahnya, memilih merogoh saku jaket dan mengeluarkan ponsel dari dalam sana. Selama sesaat, jari jemarinya berkutat pada layar ponsel, lalu menempelkanya di telinga, menunggu seseorang yang sedang dihubunginya mengangkat panggilanya. "Hallo Om Robert ... keluarga Gandara menduga jika ada orang dalam yang membocorkan mengenai tempat rahasia milik Tuan Laksana Gandara." Jelas Edwin begitu panggilan terhubung. "Serius kau, Win? Laksana menduga hal demikian?" tanya orang di sebrang sana yang ta

    Huling Na-update : 2024-05-22
  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 216 - Hendak Memastikan

    "Aku mengerti kok, Van mengapa kalian berdua melakukan hal demikian padaku." sergah Bella menyela perkataan Vania. Mendengar ucapan sang kakak sepupu, tatapan Vania berubah sayu. "Terima kasih, Kak Bella ... karena Kak Bella sudah mau mengerti." Balas Vania yang dijawab anggukan kepala oleh Bella. Di saat ini, Vania mengerjap kala teringat sesuatu. Terdiam sebentar, lalu memperbaiki posisi duduk lebih dulu. Dia kemudian berkata, "Oh ya, Kak Bella ... aku ingin memberitahu Kak Bella jika sekarang aku sudah tidak tinggal di apartemen lagi." Mendengar hal itu, Bella terkejut. Mencerna dalam sepersekian detik, lalu keningnya berkerut. "Bukanya unit apartemen itu sudah dibeli oleh kalian berdua? Sudah menjadi milik kalian berdua sekarang?" tanya Bella dengan hati-hati. Hendak memastikan. Vania tersenyum. "Itu memang benar, Kak. Tapi kedua orang tuanya Aditama menginginkan aku dan Aditama tinggal bersamanya. Jadi, sekarang aku tinggal bersama dengan kedua mertuaku." Bella d

    Huling Na-update : 2024-05-22
  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 217 - Menangkap Pengkhianat di Keluarga Gandara

    Tampak Mario duduk seorang diri di kursi sebuah cafe. Ia tengah menunggu Vanessa.Ia langsung mengajak wanita itu untuk bertemu guna membahas soal kebenaran Vanessa yang hamil anaknya atau bukan. Beberapa menit kemudian, Mario menangkap sosok wanita yang ia harapkan kedatanganya akhirnya muncul juga—tampak berjalan mendekat dengan mengulas senyum lebar. Akan tetapi, wajah Mario begitu masam. Kentara tak suka. Tiba di hadapan Mario, Vanessa menyapa, berbasa-basi—yang dibalas sikap dingin Mario—tapi wanita itu terlihat tak tersinggung, segera menjatuhkan diri di kursi depan Mario.Lalu, Mario menatap Vanessa tajam. "Langsung to the poin saja!" ucap Mario. Dia kemudian menambahkan. "Jangan coba macam-macam denganku kau, Vanessa ... aku adalah Mario ... putra Bastian, direktur perusahaan keluarga Hermanto!" "Aku bisa membuat hidupmu tak tenang ... membuatmu menderita!" ancam Mario dengan rahang mengeras dan wajah serius. Akan tetapi, wanita itu malah tergelak, seakan ancaman pria

    Huling Na-update : 2024-05-23

Pinakabagong kabanata

  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 272 - Darren, Pelengkap Kebahagiaan

    Satu bulan yang lalu, Vania telah melahirkan bayi laki-laki yang diberi nama Darren Alvaro Gandara. Sebagai bentuk untuk mengungkapkan kebahagiaan yang tengah dirasakan anggota keluarga Gandara, khususnya bagi pasangan Aditama dan Vania, sekaligus untuk menyambut anggota keluarga Gandara yang baru, keluarga Gandara kembali menggelar pesta besar-besar an. Pesta diadakan di ruangan dan halaman rumah. Malam ini, ruangan dan halaman itu disulap menjadi tempat pesta yang megah. Ada ratusan undangan yang datang dalam acara. Kerabat dekat, kolega, rekan bisnis dan kenalan keluarga Gandara. Meja-meja makanan tampak tersusun rapi dengan menu spesial di atasnya. Dekorasi acara terhampar di setiap titik-titik paling pasnya. Juga halaman rumah dihiasi lampu-lampu yang membuat belakang rumah itu terlihat lebih menawan. Di saat ini, Aditama dan Vania—yang sedang menggendong bayinya—tampak berdiri di dalam ruangan menyambut para tamu yang terus berdatangan silih berganti. Tamu-tamu it

  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 271 - Lega Bukan Main

    Begitu melihat sang suami memasuki rumah, Vania yang sedang duduk di sofa ruang tamu bersama sang ibu—langsung bangkit dari duduknya—segera berhambur setengah berlari ke arah Aditama, lantas langsung memeluknya dengan erat. "Kenapa malam sekali pulangnya, Tam ... aku sungguh mencemaskanmu tadi ... takut terjadi apa-apa denganmu. Juga Papa. Aku tidak bisa tidur, sayang. Entah kenapa, rasanya tidak tenang saja kalau kamu belum pulang." Ucap Vania dalam posisi wajah tenggelam di dada suaminya. Di saat yang sama, Vania merasa sangat lega karena sang suami pulang dengan selamat. Dalam keadaan baik-bajk saja. Begitu pula dengan sang Ayah. Aditama menghela napas. "Maafkan aku, sayang karena baru sampai rumah. Karena urusannya baru selesai. Jadi, aku dan Papa baru bisa pulang." Balas Aditama seiring menghembuskan napas lega, mengusap kepala sang istri dengan lembut, juga terus mengecup keningnya. Aditama lanjut berkata. "Sekarang aku sudah pulang sesuai janji aku tadi, Van ... p

  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 270 - Mengurus Jasadnya Edwin

    Sementara itu, Aditama dan sang Ayah memutuskan beranjak dari perumahan Paradise hendak pulang. Di dalam mobil, tiba-tiba ponsel Aditama berbunyi menandakan ada panggilan masuk yang membuat perhatian pria tampan itu teralihkan. Seketika ia merogoh saku jas, mengeluarkan ponsel dari dalam sana, nama Heru terpampang jelas di layar ponsel. Melihat hal itu, mata Aditama melebar! Mendadak, ia teringat sesuatu. Apakah Kak Heru hendak memberitahu kabar mengenai Edwin? Juga Robert dan Andika? Pikir Aditama. Melihat sang anak laki-lakinya bersikap demikian, Laksana Gandara mengernyitkan kening. "Telepon dari siapa, Tam?" tanya Laksana Gandara seraya menghadap Aditama.Mendapatkan pertanyaan dari sang Ayah membuat Aditama menoleh. Dia kemudian menjawab. "Kak Heru, Pa,"Laksana Gandara mengerjap mendengarnya. Dia kemudian buru-buru berkata. "Cepat angkat, Tam ... sepertinya dia mau mengabarkan sesuatu tentang Edwin." Laksana Gandara langsung mendesak Aditama yang dijawab angg

  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 269 - Kematian Robert, Andika dan Edwin

    Sementara itu, tiba di gedung kasino milik Robert dan Andika, Edwin disambut keributan dan kericuhan oleh orang-orang di sana. Kesibukan pun menyertai. Para petugas pemadam kebakaran tengah berusaha memadamkan api yang melahap gedung kasino tersebut. Beberapa mobil-mobil tampak keluar, sebagian besar adalah para pengunjung kasino yang sedang bergegas pulang, tapi ada pula yang masih berada di sana—menonton. Namun Edwin tidak mempedulikan hal tersebut, ia bergegas mencari dua orang yang sebelumnya ia agung-agungkan, tapi kini ia telah berubah benci pada keduanya.Selang sebentar saja, tiba-tiba Edwin menghentikan langkah saat melihat dua orang yang sedang ia cari—berdiri di dekat salah satu mobil—menyaksikan kesibukan. Melalui ekor matanya, Robert menyadari kedatangan Edwin, ia pun segera menoleh diikuti Andika setelahnya. Kemudian, Robert memicingkan pandangan. Detik berikutnya, dia terhenyak. Begitu pula dengan Andika. Edwin!? Selama sesaat, keduanya kompak tercengang. Seg

  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 268 - Memenjarakan Arumi dan Haikal

    Begitu melihat sosok Arumi dan Haikal, Laksana Gandara langsung murka bukan main. Seketika ekspresi wajahnya menjadi masam, seruan marah, sumpah serapah dan makian terlontar keluar dari mulutnya. Mendapati hal tersebut, Arumi dan Haikal hanya bisa pasrah. "Aku pikir kau sudah takut denganku, Arumi ... sudah takut dengan keluarga Gandara ... tidak mau berurusan dengan keluargaku lagi setelah kuusir dirimu," seru Laksana Gandara dengan emosi menggebu seraya menunjuk-nunjuk Arumi. "Tapi apa yang malah akan kau lakukan kepada anggota keluargaku, wanita iblis!? Kau bahkan berencana mau membunuh anggota keluarga tercintaku!?" Lanjut Laksana Gandara. Mendengar itu, Arumi refleks mengangkat wajah menatap Laksana Gandara. Kemudian, ia langsung menggeleng cepat. "Tidak, tuan. Bukan seperti itu. Itu bukan ide saya. Saya tidak ada niatan sedikit pun mau menghabisi anggota keluarga anda. Itu sepenuhnya adalah ide tuan Robert, tuan Andika, juga Edwin." Jawab Arumi yang langsung dibenarkan

  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 267 - Sudah Tidak Ada Kata Maaf!

    Aditama menatap Arumi dan Haikal dengan saksama. Juga dengan dingin. Ekspresi wajahnya datar. Kemudian, ia pindah menatap Arumi untuk beberapa saat. "Akhirnya kita bertemu lagi, Nona Arumi ... setelah sekian lama," ucap Aditama. Dia kemudian menambahkan. "Aku tidak menyangka kalau anda benar-benar licik. Tak selemah yang dibayangkan. Aku pikir, anda sudah kapok, tak akan mau berurusan dengan keluarga kami lagi, tapi nyatanya aku salah." "Anda memang tidak bisa kami anggap remeh. Dan hal yang membuat aku cukup terkejut adalah ... Anda bekerja sama dengan Robert, Andika dan Edwin untuk membalas keluarga Gandara. Sungguh menakjubkan. Tapi terlepas dari itu, anda tidak bisa berbuat apa-apa." Aditama terdiam sebentar. "Seorang wanita seperti anda ... bisa meyakinkan Papa? Hal itu juga sungguh tak bisa dipercaya. Dan anda yang memfitnahku dan mama dulu ... benar-benar tidak akan pernah kulupakan, Nona Arumi." Kata Aditama lagi. Mendengar itu, Arumi mengangkat wajah menatap Aditama.

  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 266 - Edwin Hendak Membunuh Robert dan Andika

    Aditama dan Edwin membahas soal pembunuh keluarganya Edwin yang sebenarnya yang tak lain tak bukan adalah Robert, juga Andika, pun termasuk kejahatan dan kebusukan yang telah mereka berdua lakukan. Kala membicarakan hal itu, mendadak, dendam kesumat pada diri Edwin seketika membara, juga tekad ingin membunuh mereka berdua langsung mencuat deras. Akhirnya, setelah terdiam beberapa saat, Edwin mengangkat wajah menatap Aditama. "Silahkan jika tuan muda ingin menghukum saya, ingin membunuh saya sekali pun. Saya rela tuan muda! Saya menerimanya karena saya memang jahat kepada keluarga Gandara! Telah berkhianat!!!" seru Edwin tegas penuh penekanan pada kalimatnya. Tidak ada sedikit pun keraguan dalam setiap kata yang diucapkannya. Semua orang kaget mendengar hal itu. Edwin menyerahkan diri untuk dihabisi? Untuk dibunuh? Dia mengakui kesalahannya? Namun mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena semua keputusan ada di tangan Aditama. Sementara Aditama menatap Edwin dengan lekat. Te

  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 265 - Akhir Dari Para Musuh Keluarga Gandara

    Sesampainya di depan rumah yang ditinggali Arumi perumahan Paradise, Aditama, Letnan dan para tukang pukul bergegas turun dari mobil. Akan tetapi, mendadak Aditama menghentikan langkah ketika hendak berjalan menuju rumah itu kala mendengar bunyi tanda ada panggilan masuk dari ponselnya. Aditama pun mengurungkan niatnya. Begitu pula dengan anak buahnya. Menunggu sang tuan muda. Aditama kembali mengecek ponselnya dan nama sang Ayah terpampang jelas di layar. Seketika ia mengerjap, baru ingat jika ia belum mengabari sang Ayah. Kemudian, ia segera mengusap layar ponsel dan menempelkannya di telinga. "Bagaimana, Tam? Apakah rencanamu berhasil? Kamu tidak kenapa-kenapa, 'kan, Nak?" tanya Laksana Gandara dengan nada cemas sekaligus penasaran begitu panggilan terhubung. Mendengar itu, Aditama pun langsung menceritakan apa yang terjadi di gedung kasino tadi. Setelah Aditama selesai bercerita, terdengar helaan napas lega di sebrang sana. Detik berikutnya, sang Ayah terkekeh puas

  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 264 - Tamat Sudah Riwayat Robert dan Andika

    Selagi Aditama menyilangkan tangan di depan dada—duduk di jok mobil belakang masih dalam perjalanan menuju perumahan Paradise—memikirkan semua musuhnya yang sebentar lagi akan berhasil ia bereskan, sebuah dering berbunyi berasal dari ponsel miliknya menandakan ada panggilan masuk membuat lamunan pria tampan itu terbuyar. Ia pun kembali mengecek ponselnya dan nama sang istri terpampang jelas di layar ponsel. Melihat hal itu, demi apa pun, Aditama langsung merasa senang bukan main. Namun di sisi lain, ia tidak mau sang istri mengetahui apa yang sebenarnya sedang ia lakukan, mengetahui apa yang terjadi dengan keluarga Gandara! Demikian, ia tidak mau membuat Vania cemas berlebihan—apalagi jika sampai tahu ia, sang ibu dan bayi yang ada di dalam kandungnya itu menjadi target pembunuhan. Akan tetapi, hal itu tidak akan pernah terjadi mengingat rencananya yang sebentar lagi akan selesai. Akhirnya, setelah terdiam sejenak, Aditama mengusap layar ponsel dan segera menempelkannya di

DMCA.com Protection Status