Home / Romansa / Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini / Bab 196. Evan, Aku Tidak Salah Melihat!

Share

Bab 196. Evan, Aku Tidak Salah Melihat!

Author: Te Anastasia
last update Huling Na-update: 2024-10-06 09:23:10

Setelah dari pagi hingga sore Elizabeth dan Evan jalan-jalan berkeliling kota Salzburg. Malam ini mereka datang ke sebuah rumah makan outdoor yang dipesan khusus untuk mereka saja.

Elizabeth tengah duduk memangku Pauline usai menikmati hidangan makan malam yang ia pesan. Mereka masih ingin berada di sini, menikmati pemandangan malam kota Salzburg dari tempat yang cukup tinggi.

"Bagus ya Ma, tempatnya," ujar Pauline turun dari pangkuan Elizabeth.

"Iya dong, Sayang. Pauline tidak boleh jalan-jalan ke sana kemari ya ... nanti kalau Pauline hilang, Mama dan Papa mau mencari ke mana?" Elizabeth mengusap pipi gembil Pauline yang belepotan setelah dia memakan es krim.

"Kalau Adik Pauline nakal, kita tinggal saja, Ma!" seru Exel tertawa.

"Ihhh ... Kakak tidak boleh nakal, tahu! Pauline pukul nih!" pekik Pauline memarahi Kakaknya.

Evan dan Elizabeth terkekeh melihat tingkah dua anaknya tersebut. Terlihat Pauline yang mulai berjalan-jalan di sekitar taman.

Di belakangnya diikuti Exel, di
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
waduh...apa Clarisa melarikan diri???atau ada seseorang yang mengeluarkannya??
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 197. Tak Ingin Melihatmu Cemas

    Sepanjangan perjalanan pulang, Elizabeth terlihat sangat cemas dan pikirannya sama sekali tidak bisa tenang. Hingga mereka semua sampai di penginapan. Elizabeth menggendong Pauline yang sudah tidur, Exel pun juga terlihat sangat mengantuk. Anak itu berjalan lebih dulu masuk ke dalam penginapan. "Ma, Exel mau tidur dulu ya," ujar anak itu mengucek kedua matanya. "Iya, Nak. Tolong jaga Adik Pauline ya, Sayang..." Elizabeth membaringkan Pauline di ranjang Exel. "Iya Ma, siap!" Setelah menidurkan Pauline di dalam kamar bersama Exel, barulah Elizabeth keluar dan berjalan mendekati Evan yang duduk di sebuah ruangan, laki-laki itu tengah melepaskan mantel hangatnya. Ekspresi gundah gulana yang terpancar di wajah ayu Elizabeth membuat Evan menatapnya lekat-lekat. "Elizabeth..." Evan mengulurkan tangannya meminta wanita itu mendekat. Elizabeth berdecak pelan mengusap wajahnya. "Evan, aku sama sekali tidak berbohong!" seru wanita itu sekali lagi. "Aku benar-benar melihat Clarisa di san

    Huling Na-update : 2024-10-06
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 198. Keluarga Impian yang Evan Nantikan

    Setelah hari berganti, pagi ini Evan mendapatkan telpon dari Asgar yang telah dia perintahkan untuk mencari tahu tentang Clarisa kemarin. Elizabeth juga berada di samping Evan pagi ini, dia ingin mendengarkan dari Asgar sendiri. "Bagaimana? Apa dia benar-benar pergi atau masih ada di tahanan?" tanya Evan di balik panggilan itu. "Masih ada Tuan. Kemarin saya meminta polisi yang langsung mengeceknya, dan Nyonya Clarisa masih berada di dalam sel tahanan," jelas Asgar pada Evan. Di sana, Evan langsung tersenyum tipis. "Syukurlah kalau begitu. Elizabeth kemarin melihat seorang wanita yang mirip dengan Clarisa saat kami liburan ke Austria," ungkap Evan pada ajudannya tersebut."Astaga ... Tidak Tuan, Nyonya Clarisa masih dalam tahanan. Dan masih sangat lama untuknya bisa bebas," jelas Asgar. "Baiklah, kalau begitu. Lanjutkan pekerjaanmu di kantorku, Gar," ujar Evan lagi. "Iya Tuan."Panggilan pun ditutup oleh Evan, laki-laki tampan berbalut kemeja putih itu langsung menoleh pada istri

    Huling Na-update : 2024-10-06
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 199. Drama Pauline di Pagi Hari

    Hari pertama Pauline bersekolah, ternyata tidak semudah yang Elizabeth bayangkan. Banyak drama yang Pauline buat di rumah pagi ini. Anak itu membuat Elizabeth pusing dan tak berhenti mengomel sejak petang tadi. Karena Pauline tantrum dan tidak mau bangun tidur, dan menolak untuk pergi bersekolah. "Sudah dong menangisnya, Sayang. Lihat itu Kakak sudah siap berangkat ke sekolah," ujar Elizabeth sembari memakaikan seragam sekolah pada Pauline. "Pauline tidak suka sekolah! Pauline sudah pintar! Huhh … Mama, kenapa harus bangun pagi-pagi Pauline-nya!?! Pauline mau di rumah saja nonton kartun kuda poni! Pauline tidak mau sekolah! Pauline tidak sayang Mama!" pekik anak itu melipat tangannya di dada dan bibirnya cemberut. "Mama tidak mau mendengar alasan apapun! Pauline harus sekolah, kalau tidak mau sekolah, tidak ada nonton kartun, tidak ada pergi jalan-jalan, tidak ada—""Iya ayo, ayo, ayo! Hihhh ... Mama nakal! Pauline tidak sayang! Pauline mau sayang Papa saja!" Pauline kembali menan

    Huling Na-update : 2024-10-07
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 200. Kedatangan Pengasuh Baru

    "Halo Adelaide ... maaf aku belum bisa ke butik, anakku baru pertama masuk sekolah. Hari pertama sekolah Pauline sudah memukul temannya sampai menangis, aku jadi khawatir meninggalkannya…" Malam ini, Elizabeth tengah dihubungi oleh temannya untuk kesekian kalinya, ia juga meminta maaf pada Adelaide, selaku tangan kanannya di butik karena Elizabeth masih belum bisa datang ke sana. "Tapi Elize, Tuan Calister besok pagi ke sini mengantarkan semua kain pesanan kita! Aku besok ada pertemuan dengan Nyonya Bredley untuk membahas peragaan busana bulan depan!" seru Adelaide di balik panggilan itu. "Untuk sementara aku akan menghubungi dan meminta tolong pada Julio untuk menangani urusan tekstil, bila ada waktu besok aku akan ke sana," ujar Elizabeth sembari duduk di sofa ruang tengah. "Untuk desainnya aku kirimkan cepat malam ini padamu, berikan pada anak-anak untuk mengerjakan pola busananya, dan baru besok kita bahas untuk bahan kain katun apa yang cocok. Bagaimana?" "Hufffttt ... sampa

    Huling Na-update : 2024-10-07
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 201. Exel Tidak Menyukai Pengasuh Itu!

    Evan melangkah menuju ke kamar Exel, dan ia akan membujuk putranya yang tiba-tiba merajuk tersebut. Anak laki-laki itu menoleh cepat saat pintu kamarnya dibuka oleh sang Papa, namun Exel kembali fokus pada kegiatannya, dia menata beberapa bukunya di dalam lemari buku. "Exel, kenapa tadi bersikap seperti itu? Papa dan Mama tidak pernah mengajari Exel untuk tidak sopan pada orang yang lebih tua darimu, Nak..." Evan mendekati sang putra. Exel mendengus pelan melemparkan bola basketnya ke dalam sebuah keranjang. "Exel sudah besar Pa, Exel tidak mau diasuh! Lagi pula ... Exel lebih baik merawat diri sendiri saat Mama sibuk, daripada harus diurus orang lain. Mama juga, harusnya Mama mengurus Adik Pauline saja, tidak usah memikirkan Exel! Exel ini sudah besar sekarang!" pekik anak itu menjelaskan dengan wajah kaku, persis seperti Evan yang sedang marah. Evan langsung mengangguk. "Baiklah kalau Exel tidak mau juga tidak papa. Mama kan sibuk, Sayang ... jadi perlu pengasuh untuk menjaga a

    Huling Na-update : 2024-10-07
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 202. Pengasuh itu Benar-benar Menyebalkan!

    Sudah tiga hari berlalu, Elizabeth kembali menjalani hari-harinya yang sibuk di butik miliknya. Wanita itu juga sudah menyerahkan urusan anak-anaknya pada Tania, pengasuh baru untuk Pauline dan juga Exel. Kedua anak itu siang ini baru saja pulang sekolah. Exel merasa senang karena Pauline mau bermain dengannya di taman rumah, setelah kemarin-kemarin dia menolak bermain bersama Exel. "Nona kecil, ayo makan dulu ... setelah makan siang bisa bermain lagi." Suara Tania membuat Exel dan Pauline menolak. Pauline langsung berjalan cepat mendekati pengasuhnya. Anak itu duduk di atas rumput tebal dan dia menatap sepiring makanan yang dibawa oleh Tania."Pauline mau kuning telurnya saja, Nanny ... tidak suka putihnya," ujar anak itu. "Okay, sebentar ya, Nona kecil yang cantik..." Tania menyisihkan bagian makanan yang tidak disukai oleh Pauline. Wanita itu melirik Exel yang diam dan berbaring di atas rumput memainkan mainan milik Pauline. "Tuan Kecil mau makan siang bersama? Mau Nanny sua

    Huling Na-update : 2024-10-08
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 203. Kesalahpahaman dan Pertengkaran Kecil

    Keesokan paginya, Elizabeth berangkat lebih awal ke butik lebih dahulu bersama sopir pribadinya karena ada urusan mendadak. Dan Evan kini masih bersiap-siap untuk segera pergi ke kantor. Karena hari ini anak-anaknya libur sekolah, Evan sedikit lebih tenang. Hanya saja ia harus mengantarkan Exel ke tempat latihan basket sebentar lagi. "Selamat pagi Tuan," sapa Tania yang kini berada di ruang makan bersama Pauline. "Nyonya tadi bilang pada saya, sudah menyiapkan bekal untuk Tuan." Evan mengangguk. "Ya, dia selalu membawakan bekal untuk setiap pagi," jawab Evan. Wanita itu diam dan kembali menyuapi Pauline yang duduk di atas meja. "Sayang, Papa berangkat dulu ya ... Pauline tidak boleh nakal di rumah dengan Nanny Tania, okay?" Evan mengecup kedua pipi gembil putrinya. "Papa hati-hati ya, Pa! Muahh...!" Pauline dengan lucunya dia bercium jauh dengan tangan mungilnya pada sang Papa. Evan terkekeh gemas dan ia kembali melambaikan tangannya sebelum muncul Exel dari lantai dua. "Pa, a

    Huling Na-update : 2024-10-08
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 204. Elizabeth Kali ini Benar-benar Cemburu!

    Setelah keributan kecil kemarin malam, Elizabeth dan Evan kembali seperti biasanya. Dan Elizabeth hari ini pulang saat hari sudah gelap karena adanya pertemuan penting dengan beberapa rekan kerjanya.Elizabeth juga sudah meminta izin pada Evan. Hingga malam ini dia sampai di rumah pukul tujuh tepat. Elizabeth berjalan masuk ke dalam rumah, langkahnya terhenti saat dia melihat Tania keluar dari ruangan kerja Evan. "Apa yang dia lakukan di ruang kerja Evan?" Elizabeth bertanya-tanya. Saat itu juga ia melangkah menuju ke ruangan kerja sang suami. Elizabeth membuka pintunya tanpa permisi, hingga Evan dan Jericho menatapnya dengan tatapan terkejut. "Sayang, kau sudah pulang? Bagaimana acaranya tadi?" tanya Evan pada sang istri, bahkan dia menutup laptopnya saat Elizabeth melangkah mendekat. Evan mengulurkan tangannya, namun Elizabeth tidak meresponnya. Justru istrinya memberikan tatapan yang penuh tanda tanya besar pada Evan. "Ada apa? Kenapa pulang-pulang kesal begini, hem?" tanya E

    Huling Na-update : 2024-10-08

Pinakabagong kabanata

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 516. AKHIR KISAH KITA YANG BAHAGIA

    Pernikahan yang dinanti-nantikan sekaligus tak pernah dibayangkan oleh Pauline pun kini terjadi. Menjadi istri seorang Xander Spencer adalah hal yang tak jauh berbeda dengan sebuah mimpi. Dulu, Pauline tidak berani hanya sekedar untuk membayangkannya saja. Tetapi, takdir berkata lain. Hari ini, Pauline dan Xander sudah resmi menjadi sepasang suami istri. Pauline resmi menjadi istri dari seorang Xander Spencer setelah acara pernikahan mereka diselenggarakan di gedung hotel milik Keluarga Collin pagi ini. Semua keluarga mengucapkan selamat pada mereka, termasuk Exel dan juga Hauri yang turut ikut merasa senang di hari bahagia adik mereka. "Selamat ya, Sayang ... akhirnya kau membuka lembaran baru dengan seseorang yang kau cintai dan yang mencintaimu," ujar Exel memeluk Pauline. "Berjanjilah untuk hidup bahagia dengan Xander." Pauline mengeratkan pelukannya pada sang Kakak dan ia mengangguk kecil. "Iya, Kak. Terima kasih..." Pelukan mereka pun terlepas, Pauline menatap Hauri yang

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 515. (PAULINE STORY) Alicia Akan Punya Mama dan Papa yang Lengkap

    Pauline tidak pernah memikirkan yang namanya pernikahan sebelumnya. Ia hanya ingin hidup berdua dan membesarkan Alicia. Itulah harapannya awal mula. Namun, ternyata takdir berkata lain. Pauline justru akan menikah dengan laki-laki yang dulu pernah ia tinggalkan karena sakit hati, dan terlebih lagi laki-laki itu begitu lapang dada menerima Alicia dan mengakui sebagai anaknya sendiri. "Hei, kenapa melamun?" Suara Xander membuat Pauline tersentak pelan. Gadis itu menoleh pada Xander yang kini berdiri di sampingnya. Xander langsung memeluk Pauline dari belakang dan menyandarkan kepalanya di pundak gadis itu. "Kenapa?" Pauline mendongak menatapnya dengan senyuman tipis. "Katanya aku harus duduk diam, kau sendiri yang mau memilihkan gaun pernikahan kita," ujar Pauline. "Heem, tunggu sebentar. Tante Helen masih memilihkan yang pas untukmu," jawab Xander, seraya melepaskan pelukannya. Laki-laki itu pun berpindah duduk di samping Pauline. Saat ini, mereka berada di butik milik salah sat

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 514. (PAULINE STORY) Kami Akan Segera Menikah

    Xander mengantarkan Pauline pulang, kedatangannya disambut oleh Evan dan Elizabeth. Mereka tampak cemas dan was-was, pasalnya selama bertahun-tahun ini Pauline tidak pernah berhubungan dengan laki-laki manapun. Meskipun Evan merestui hubungan mereka, tapi tentu saja ia panik dan cemas bila putrinya tidak pulang-pulang. Kini mereka bertiga baru saja pulang, tampak Alicia bersemangat dan kesenangan dalam gendongan Xander. "Opaa...!" Anak perempuan itu mengulurkan tangannya dan berlari ke arah Evan dengan wajah berseri-seri. Evan dan Elizabeth pun tersenyum. "Aduh, kenapa Cucu Opa tidak pulang-pulang!" seru Evan, saat cucunya turun dari gendongan Xander dan berlari ke arahnya. Alicia langsung memeluk Evan, sedangkan Pauline dan Xander kini duduk di sofa. Mereka duduk berjajar dan Pauline tampak menundukkan kepalanya. "Maaf ya, Pa. Aku tidak bisa pulang kemarin. Pauline tidur pulas, aku ... aku juga sama," ujar Pauline merasa bersalah. Evan mengangguk. "Tidak apa-apa, asal kau ber

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 513. (PAULINE STORY) Keluarga yang Xander Impikan

    "Pauline, Sayang bangun ... pindahlah tidur di kamar. Jangan tidur di sini. Alicia sudah tidur di kamar atas." Xander menepuk pipi Pauline dengan sangat lembut sampai gadis itu terbangun dan terkejut saat ia menyadari tertidur di rumah Xander. "Kak..." Laki-laki itu tersenyum. "Pindah ke kamar, tidurlah di sana temani Alicia. Aku akan melanjutkan pekerjaanku dulu." Pauline langsung bangun dan ia menoleh ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam. Gadis itu tertunduk. "Bagaimana bisa aku ketiduran sampai jam segini?" lirih Pauline. "Bagaimana aku pulangnya?" "Kan aku sudah bilang, tidurlah di sini. Biar aku yang telfon Papa. Di luar juga udara sangat dingin, kasihan Alicia, Sayang." Xander mengusap lengan kecil Pauline. Gadis itu mengangguk patuh dan ia beranjak dari duduknya. Kedua mata mengantuknya pun tertuju lagi pada Xander. "Janji ya, Kak, teflon Papa," ujarnya. "Iya, Sayang." Barulah Pauline tersenyum tipis. "Baiklah, kalau begitu aku ke

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 512. (PAULINE STORY) Anak Kesayangan Papa Xander

    "Ma ... Alicia boleh tidak, tinggal di sini sama Mama dan Papa?" Anak perempuan dengan rambut cokelat dikuncir dua itu berdiri di samping sang Mama. Alicia yang menggemaskan tampak mendongak menatap wajah sang Mama. Pauline yang tengah membuatkan kopi untuk Xander di dapur rumah laki-laki itu, ia pun lantas menoleh dan tersenyum pada Alicia yang murung dan mengeluh di sampingnya. "Kita punya rumah sendiri, Sayang." Bibir Alicia cemberut, anak itu menarik-narik ujung blouse yang Pauline pakai. "Tapi Ma, Alicia mau seperti Kak Varo dan Kak Vano, mereka tinggal dengan Tante Mama dan Papa Exel. Masak Alicia hanya tinggal sama Mama, terus Oma dan Opa? Papa tinggal sendirian, kasihan Papa, Ma..." Alicia memprotes sang Mama. Dari arah ruang tengah, Xander yang mendengar perbincangan Alicia dan Pauline, ia tersenyum. Anak kecil mungil itu memang sangat menyayanginya selayaknya Papanya sendiri. Dengan jelas ia mendengar Alicia merengek pada sang Mama dan ia ingin tinggal bersamanya. Per

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 511. (PAULINE STORY) Pemilik Hatiku yang Sebenarnya

    Setelah pergi jalan-jalan, Xander mengajak Pauline dan Alicia ke rumahnya. Pauline pikir Xander tetap tinggal di rumah lamanya, tapi ternyata ia salah, Xander telah memiliki rumah sendiri yang jauh lebih megah. Kini, Pauline melangkah masuk ke dalam rumah. Ia berjalan di belakang Xander yang melangkah di depannya sembari menggendong Alicia yang terlelap dalam dekapannya. "Kak, tidurkan di sofa saja, tidak apa-apa," ujar Pauline tidak enak hati. "Kenapa harus di sofa? Di lantai satu banyak kamar, lantai dua juga ada," jawab Xander sambil berjalan menaiki anak tangga. "Tapi kan—""Anggap saja rumah ini rumahmu sendiri, Sayang," sela Xander. Panggilan Sayang yang Xander lontarkan membuat Pauline terdiam. Ia teringat saat beberapa tahun lalu, Xander memanggilnya dengan panggilan itu dan terdengar sangat romantis. Sampai akhirnya Pauline kembali melangkah naik mengikuti Xander. Mereka masuk ke dalam sebuah kamar. Kamar bernuansa abu-abu dan putih, memiliki ranjang king size di teng

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 510. (PAULINE STORY) Hubungan yang Dulunya Retak, Kini Terjalin Kembali

    Pauline terus merenung setelah ia mendapatkan nasihat dari sang Papa. Diamnya membuat Xander yang kini bersamanya pun tampak tak biasa. Laki-laki itu memperhatikannya dan ikut merasakan ada yang lain dengan Pauline. "Kenapa diam saja?" tanya Xander menatapnya dan menarik lengan Pauline sambil memangku Alicia. Pauline menoleh cepat dan menggelengkan kepalanya. "Tidak apa-apa. Emm ... hanya berpikir cuacanya semakin dingin." "Ya, tapi Alicia tidak mau pulang," jawab Xander menahan Alicia yang ada di pangkuannya dan tampak masih ingin bermain lagi di taman. Anak kecil perempuan itu mendongak dan menggelengkan kepalanya. "Ma, Alicia masih mau main sama Papa, nanti kalau Papa pulang, biar Alicia tidak menangis lagi," ujar anak itu. Pauline tersenyum dan mengangguk. "Iya, Sayang. Main sepuasnya di taman, ditemani Papa. Mama akan di sini memperhatikan kalian." Jawaban yang Pauline berikan membuat Xander terdiam dan menatapnya dengan dalam. Rasanya seperti tidak biasa melihat ekspres

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 509. (PAULINE STORY) Pauline, Bukalah Pintu Hatimu untuk Xander

    Suara gema tangisan Alicia menggelegar di dalam rumah Evan. Alicia marah saat ia bangun tidur, Xander tidak ada di sana, hingga membuat anak itu menangis mencari sosok yang ia panggil 'Papa' tersebut. Tangisannya membuat semua orang heboh pagi ini. Sampai Evan dan Elizabeth ikut berusaha menenangkannya cucu kesayangannya. "Sayang, sudah jangan menangis ... nanti Papa Xander akan ke sini, kok," bujuk Elizabeth menggendong Cucunya. "Huwaa ... maunya sekarang, Oma! Alicia maunya sekarang! Huwaa ... Papamu di mana?!" jerit Alicia menangis. Sedangkan Pauline kini berada di lantai dua, gadis itu tengah mencoba menghubungi Xander. Namun hingga berkali-kali panggilannya tidak dijawab oleh Xander meskipun terhubung. Pauline sampai mondar-mandir dengan kepala pening. Sejak petang dia menggendong Alicia yang rewel mencari Xander. "Mama!" pekik Alicia dari lantai satu. "Huwaa ... Mama!" Gegas Pauline turun ke lantai satu dan segera mendekati putrinya yang kini berjalan ke arahnya sambil me

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 508. (PAULINE STORY) Sebuah Restu

    Pauline dan Xander sampai di wahana akuarium raksasa. Di sana, Alicia terlihat sangat senang. Bahkan anak itu tidak mau turun dari gendongan Xander sejak mereka sampai. Tak hanya diam, Pauline pun sesekali mengambil momen dengan membuat video tentang Alicia yang digendong oleh Xander. "Wahh ... Papa! Itu ikannya besar!" pekik anak perempuan itu menunjuk seekor ikan di dalam akuarium raksasa. "Itu ikan apa, Papa?" "Itu ikan paus, Sayang," jawab Xander. "Ikan paus juga punya Mama dan Papa, juga?" tanyanya dengan polos. "Tentu saja punya," jawab Xander terkekeh. Pauline berdiri di samping Xander dan wanita itu menunjukkan gerombolan ikan-ikan cantik di sana. "Itu bagus ya," ujarnya. "Hm." Xander mengangguk. "Apa kau tidak pernah jalan-jalan saat Prancis?" "Tidak pernah. Alicia sangat nakal. Aku pernah mengajaknya ke taman bermain saat itu, hanya berdua, tapi aku awalnya ingin membiarkannya mendapatkan teman, tapi baru beberapa menit, belum ada satu jam sudah jat

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status