Share

Season 2 BAB 13

Penulis: KN_Author
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-11 20:55:34

Harapan Devandra melihat Ana sekolah dengan benar. Meraih segala cita-citanya hingga ia merasa sangat bangga sudah membesarkan anak perempuan yang selama ini ia anggap anak sendiri.

Tapi kenyataan yang menimpa putrinya itu seolah tak dapat di terima olehnya.

Devandra pernah membayangkan akan membesarkan dan mendukung setiap tumbuh kembang Ana. Bahkan menunaikan kewajibannya hingga memberikan putri angkatnya itu pada sang suami.

Tapi tak secepat ini. Bahkan tidak dengan Satria yang baginya lebih tepat menjadi Ayah Ana di bandingkan suami.

Andai ini semua masih bisa di revisi, dirinya tak akan tinggal diam hingga akan memperbaiki segalanya.

Sulit di bayangkan putrinya yang masih sangat muda menjadi istri dari Satria yang usianya setara dengan dirinya.

"Makan dulu, Dev."

Ia berbalik mendengar suara Syafira. Sejak tari sore dirinya memilih sendiri di kamar setelah mendapatkan lamaran dari Satria untuk putrinya.

Devandra sangat ingin menolak. Dirinya tak mau Ana sampai harus hidup sengsar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suamiku Bukan Tukang Parkir Biasa    Season2 BAB 14

    "Tolong jaga Ana dengan baik."Satria paling mengingat pesan Syafira yang satu itu. Meski dirinya hanya akan membawa Ana ke rumahnya. Tentu masih tetanggaan dengan rumah orang tua Ana.Posisi hidupnya terasa sedikit berubah sekarang. Ia yang tadinya adalah Om dari Ana, kini jadi suami. Saudara sekaligus sahabat dari Devandra, sekarang malah jadi menantu.Walau Satria tau kalau Devandra masih belum ikhlas dirinya menikahi Ana. Satria paham Devandra tak dapat menerimanya karena merasa hidupnya yang tidak bisa di terima.Mungkin mereka memang bisa saling bersaudara dan bersahabat. Tapipasti sulit menerima dirinya jadi menantu di saat Devandra mengetahui sepak terjangnya selama ini.Orang tua mana yang mana anak gadisnya hidup bersama laki-laki sepertinya yang sering bergonta ganti wanita tiap malam.Terlihat dengan jelas Devandra tak mau menatap matanya. Bahkan keberatan yang di pancarkan Devandra pada dirinya."Kita tidur sekamar, Om?"Satria menarik koper Ana ke dekat lemari yang telah

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-12
  • Suamiku Bukan Tukang Parkir Biasa    Season 2 BAB 15

    Kamar yang begitu berantakan dengan barang rusak di mana-mana. Suara isak tangis tak henti-hentinya terdengar. Seolah tak lelah berjam-jam menteskan air mata.Sudah hampir tengah malam namun Ami masih larut dalam kesedihannya. Tanpa satupun orang yang ada di sisinya.Marah. Teramat sangat marah bahkan ia menyalahkan semua orang yang sudah membuat hidupnya sehancur ini.Mama dan papanya. Andai dulu ia dan Yuda di restui menikah, maka tidak akan ia sakit hati di tinggal menikah Yuda.Ia tidak akan mencari pelampiasan pada banyak pria setelah di tinggalkan Yuda saat mereka gagal kawin lari kala itu.Jika saja dulu Yuda mau membujuknya dan memohon padanya agar ia mau diajak menikah, mungkin ia tak akan serusak dulu.Tapi Yuda sama sekali tidak membujuknya. Bahkan meninggalkan dirinya saat tau kalau ia bersama pria lain. Padahal ia lakukan itu karena sakit hati tak mendapatkan restu juga.Andaikan Satria tidak mudah memutuskan hubungan mereka saat di Amrika dulu. Kenapa hanya karena ia ter

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-14
  • Suamiku Bukan Tukang Parkir Biasa    Season 2 BAB 16

    Ana mencuci piring bekas sarapannya dan Satria tadi. Pagi-pagi sekali ia sudah membersihkan rumah. Jadi semua pekerjaan ini tidak ada lagi yang perlu di kerjakan.Untungnya pagi ini ia tak merasa mual seperti hari-hari sebelumnya. Jadi ia tak perlu merepotkan Om-nya.Ana menyadari Satria yang memasuki dapur. Om-nya itu tak menyapanya. Sibuk entah melakukan apa di sisi meja yang berbeda.Ia melanjutkan kegiatan itu hingga semua peralatan bekas makan bersih."Tunggu di depan TV. Nanti aku ke sana." Ana menoleh lalu mengangguk kaku.Ia pergi dari dapur seperti yang Satria inginkan. Dirinya duduk di sofa memandangi DVD dan telivisi yang menyala tapi di pause oleh Satria.DVD korea?Ana menaruh kembali kotak DVD itu saat Satria berjalan ke arahnya. Ia meletakkan teh di hadapan Ana lalu kopi di sisinya.Satria duduk di samping Ana sembari meraih remot TV.Drama korea tayang dengan Ana yang sedikit bingung."Apa. . . .?"Satria tertawa pelan."Setahuku semua perempuan suka drama Korea."Ana

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-14
  • Suamiku Bukan Tukang Parkir Biasa    Season 2 BAB 17

    "Lagi apa?"Satria menghampiri Ana yang duduk termenung di sofa yang tadi malam ia tiduri. Sangat mengundang perhatiannya untuk bertanya."Enggak."Satria mengeluh pelan. "Selain enggak, ada jawaban lain lagi? Yang lebih spesifiklah."Dirinya mengambil tempat di samping Ana. Sangat mepet sekali dengan tubuh istri kecilnya.Ana sekarang adalah Istri kecilnya, bukan lagi ponakannya. Catat!Di tambah lagi dengan rangkulan Satria yang tidak memungkinkan Ana untuk kabur dari dekapan Om-nya itu."Om?"Ana mengerang sedikit gelisah dengan perlakuan lelaki dewasa yang sejak tadi sangat suka sekali mepet-mepet padanya."Apa?""Panas," kata Ana dengan sedikit alasan.Bukannya di lepaskan, Satria malah mengambil remot di sampingnya dan menambah dingin AC.Ana tersenyum kikuk sambil di tatap Om-nya itu. Dasar tidak peka."Ana?""Iya, Om?"Sekarang dirinya malah kebingungan harus merespon Om-nya bagaimana. Apalagi tatapan Satria yang tak berpaling juga darinya.Jemari tangan Satria menyentuh pipin

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-16
  • Suamiku Bukan Tukang Parkir Biasa    Season 2 BAB 18

    Suasana yang tegang dalam diskusi mereka kali ini. Devandra yang sejak tadi sangat terasa bersitegang dengan Satria. Dan Yuda yang merasa tidak enak pada Jono lantaran kelakuan putrinya."Ck! Ngomong dikitlah. Masa pada diem gini," ujar Hasyim yang saat ini hidupnya lurus-lurus saja.Namun tak ada satupun yang menyahut kata-katanya. Hasyim mengeluh berat. Masalah yang sedang mereka hadapi butuh di selesaikan. Tapi saudara-saudaranya ini sedang dililit masalahnya masing-masing."Kita harus bicara sama orang-orangnya Almarhum Bang Erwin. Jangan sampai mereka membuat masalah." Hasyim coba memancing mereka."Kalian tau sendiri kalau masalah yang dihadapi ini juga awalnya karena Bang Erwin yang berani sekali memenjarakan para bandar narkoba itu. Mereka tidak melakukan apa-apa selama ini bukan karena takut. Tapi karena menghargai Almarhum Bapa. Dan setelah Bapa gak ada, mereka membalas dendam. Kalau kita balas lagi, maka mereka juga akan balas. Mau sampai kapan kaya gitu terus."Hasyim bic

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-18
  • Suamiku Bukan Tukang Parkir Biasa    Season 2 BAB 19

    "Papa mana, Ma?" tanya Afgan yang tengah membantu Syafira menyiapkan sarapan.Afgan mencoba dewasa dengan menggantikan posisi kakaknya yang biasanya membantu menyiapkan makanan. Walau kedua adiknya tampak sangat menyebalkan yang sejak tadi terus mengatainya emak."Udah pergi pagi tadi."Wajah Afgan mengerut heran. Selama ini mereka selalu sarapan bersama. Papanya sangat jarang pergi sepagi ini.Kalaupun tidak ada saat sarapan, biasanya itu karena papanya pergi keluar nergi hingga tidak mungkin ikut sarapan."Berarti kami berangkatnya gimana?"Syafira memberikan kunci mobil. "Kalian berangkat dulu aja pakai mobil. Supir sendiri. Kamu udah bisa bawa mobilkan?"Afgan mengangguk lalu menerima kunci mobil itu. Walau sedikit bertanya-tanya melihat wajah mamanya yang sedikit berbeda.Syafira meninggalkan ke tiga putranya yang sedang sarapan itu. Ia menarik nafas panjang saat air matanya hendak keluar.Tentang Devandra yang pergi pagi-pagi sekali, Syafira telah berbohong.Tadi malam Devandra

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-18
  • Suamiku Bukan Tukang Parkir Biasa    Season 2 BAB 20

    "Pulang juga akhirnya."Daneen menemplekan jemarinya ke bibir memberi kode pada Yasrif yang tengah di kerumuni banyak buku untuk diam.Kalau ke dengar oleh papa merekakan bisa ketahuan kalau dia akhirnya masuk ke rumah. Gengsi juga karena papanya gak membujuk sama sekali tapi dirinya justru pulang sendiri."Mama papa mana?" tanyanya berbisik."Dalam kamar kali. Tadi sih masuk ke sana. Udah 3 jam gak keluar-keluar."Daneen mengangguk dengan senyum lebar. Aman. Kalau papanya itu sudah asik di kamar dengan mamanya, maka kemuingkinan gak akan keluar sampai pagi nanti."Oh iya. Nih ada titipan dari papa."Daneen mengerutkan kening heran. Lalu menerima sebuah kertas yang nampak seperti formulir."Apa nih?!" tanya Daneen bingung."Katanya sih kakak mau di daftarin sekolah ke Singapura. Tinggal di apartement punyanya nenek sama kakek."Hah! Gil*!""Kenapa makinya ke aku sih!" balas Yasrif kesal.Daneen merusak formulir ditangannya dengan menyobeknya jadi empat bagian.Ini namanya pengusiran s

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-19
  • Suamiku Bukan Tukang Parkir Biasa    Season 2 BAB 21

    "Buka!" teriakan Daneen bertubi-tubi di kamarnya. Juga pukul tendangnya pada pintu samar-samar terdengar sampai ke ruang tamu."Sini in itu Melisa! Biar aku gamlar bolak balik!"Ana yang baru masuk saja bahkan tertegun membayangkan Daneen di kurung papanya dalam kamar."Gitulah, Ana. Kayaknya lebih baik kamu gak usah temuin dia dulu," kata Dinar.Ana mengangguk setuju. Tapi dirinya harus tetap memberikan titipan yang di amanahkan padanya."Kalau Daneen udah tenang, tolong kasi ini ya, Tante," kata Ana.Dinar mengangguk sambil menerima apa yang Ana hendak berikan kepadanya.Ana pergi bersamaan dengan Yuda yang memeluknya dari belakang."Berat ya, Din?" bisiknya."Enggak kok. Mas gak berat," balas Dinar. Pelukan Yuda yang bersandar ketubuhnya tak terasa berat."Ck! Maksudnya masalah kita. Aku jadi serba salah kalau kaya gini."Dinar termenung lalu mengangguk. Ia membawa Yuda ke sofa dan membiarkan pria itu memeluknya sambil bersandar. Dengan usapan hangat Dinar yang menenangkan untuk Yu

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-19

Bab terbaru

  • Suamiku Bukan Tukang Parkir Biasa    Season 2 BAB 65 TAMAT

    “Jaga diri kamu,” ujar Daneen. “Jangan sampai kenapa-napa di sana.”Fahrian tersenyum lebar sembari mengangguk. Dirinya mendapat restu setelah bicara baik-baik dengan Yuda. Jika ia akan kembali setelah bertaruh nasib di negri orang. Bahwa dirinya, akan mengusahakan kehidupan yang lebih baik untuk Daneen.“Ini memang tidak berharga. Tapi hanya ini yang aku punya untuk mengikat kamu.”Fahrian memberikan sebuah cincin perak putih. Namun tak berani menyematkannya di jemari Daneen. Takut jika mungkin Daneen tidak suka dengan pemberiannya.Tapi mengerti dengan ketakutan Fahrian, Daneen mengambil cincin itu dan menyematkannya di jemarinya. “Aku janji ini tidak akan hilang sampai kamu pulang.”****Sementara di lantai atas, sepasang suami istri memandangi dua insan yang akan berpisah itu. “Aku sedih, Mas. Kenapa gak di kasih kerjaan di sini aja? Mas punya banyak cabang usaha.”“Itu Namanya perjuangan. Biarkan dia memandang anak kit aitu mahal dan berharga. Agar dia tidak menyia-nyiakannya. B

  • Suamiku Bukan Tukang Parkir Biasa    Season 2 BAB 64

    Yuda sedang kesal dengan Dinar karena perbedaan pendapat mereka. Apalagi Dinar kuekeh dengan keinginannya bertemu dengan pacar Daneen yang pernah bertemu dengannya. Walau Daneen tidak mengaku, tapi ia yakin itu adalah pacar Daneen.Ia tidak suka.Putrinya tidak mungkin bersama laki-laki seperti itu. Culun, lemah, dan cuma tukang ngepel di sekolah. Mau jadi apa anaknya di nikahkan dengan laki-laki tanpa masa depan begitu. Apalagi mengingat laki-laki itulah yang memukul Daneen di malamsepi itu.Meski sih dalam tekanan dan ancaman. Tapi masa di ancam begitu langsung memukuli perempuan. Di lawan dulu atau gimana lah. Masa diam aja. Pengecut.Tapi biarpun sudah 1001 cerita ketidak sukaan dirinya dengan lelaki itu, masih saja Dinar memberikan pembelaan. Dari yang masuk akal, sampai yang penting di bela, masa bodo gak masuk logika.Dinar bilang seorang laki-laki memang mengutamakan ibunya. Dan salah bila menyudutkan pacar Daneen itu hanya karena ia tak berani melawan. Semua orang punya level

  • Suamiku Bukan Tukang Parkir Biasa    Season 2 BAB 63

    Liburan yang di harapkan bisa membuat mereka tenang dan senang justru malah menjadi kejadian paling menyebalkan untuk Satria. Ia juga harus membawa pulang bekas pukulan di sudut bibirnya hasil pukul balas dari Aji. Tapi bisa di bilang juga Satria dan Ana puas dengan bulan madu mereka ini. Setidaknya ada beberapa moment mereka habiskan Bersama. Juga pengutaraan rasa cinta mereka. Sebelum menemui Ana kemarin, setelah masalah di selesaikan secara damai, Satria sempat menasehati Aji untuk berhenti mendekati istrinya, dan jangan membuat konten tidak mutu seperti prank-prank-an lagi. Lebih baik cari kerjaan tetap, sembari mengerjakan hobi membuat konten, tapi konten yang bermanfaat. Ana turun dari mobil mendahului Satria. Pastinya sudah tidak sabar menemui anak mereka yang tercinta. Ini kali pertama Tasya mereka tinggalkan berhari-hari. Ia menyusul Ana yang sudah duduk di samping Syafira. Ibu dari Ana itu tampak sibuk merajut. Entah apa yang mau di buatnya dari hasil rajutan itu. “Mana

  • Suamiku Bukan Tukang Parkir Biasa    Season 2 BAB 62

    Udara segar berembus menerpa kulit Ana. Secara alami ia tersenyum merasakan betapa nyaman lingkungan seperti ini. Bebas dari kebisingan dan polusi.“Ana?”Me timenya serasa terganggu begitu melihat seseorang di sampingnya. Entah kenapa Ana jadi merasa harus menoleh ke kamarnya. Dan ia jadi lega melihat sang suami yang masih tertidur.“Aku mau minta maaf dan berterima kasih sekali lagi sama kamu.”Ana mengangguk kecil. Ia mengerti Aji tak bermaksud jahat. Cuma tetap saja yang kemarin itu sangat tidak sopan dan mengganggu.Untungnya Satria mau menyelesaikannya dengan memaafkan Aji dan teman-temannya.“Aku, gak nyangka,” ujarnya dengan terjeda. Seolah yakin atau tidak untuk bicara.“Nyangka apa?”“Kalau berita kamu udah nikah itu bener.”Setelah lulus, inilah kali pertama mereka bertemu lagi. Banyak kabar yang sempat bersimpang siur tentang pernikahan Ana dari para teman-temannya. Terutama tentang Ana yang menikah dengan laki-laki seumuran dengan orang tuanya.“Iya. Aku udah nikah. Malah

  • Suamiku Bukan Tukang Parkir Biasa    Season 2 BAB 61

    Dinar hendak beranjak dari tempatnya melihat seseorang yang diam-diam di rindukannya selama ini. Namun tangan Yuda menahannya. Dinar mendongak dengan tatapan memohon pada Yuda.“Diam di sini. Di mana-mana yang nengokin orang sakit yang mendekat. Bukannya kamu yang turun dari tempat tidur.”Mendengar perkataan Yuda, Daneen menghela nafas sembari mengarahkan tantenya Sania untuk mendekati bangsal Dinar.Sania memilih ujung bajunya. Tampak sangat ragu dan kikuk berdiri di samping sang kakak. Otaknya bekerja keras menyatukan kata apa untuk menyapa atau sekedar membuka pembicaraan.“Mbak?”Sania tertegun dengan pelukan erat Dinar. Butuh beberapa saat untuk dirinya merespon pelukan itu.“Maafin Mbak, Sania. Maaf,” lirih Dinar.Sania melepaskan pelukan kakaknya. “Jangan meminta maaf, Mbak. Gimanapun Mbak gak salah. Harusnya bahkan aku yang bilang maaf dan terima kasih.”Dinar menggeleng. “Mbak rasanya udah jahat banget sama kamu. Pura-pura gak peduli. Bahkan gak mau tau gimana kehidupan kamu

  • Suamiku Bukan Tukang Parkir Biasa    Season 2 BAB 60

    Yuda memicingkan matanya seolah mencoba mempediksi apa yang sedang di pikirkan putrinya.“Kita balik lagi ke Rumah sakit, Pa?” tanya Daneen tampak mencoba menghindari sesuatu.Seolah dia bisa tau kalau akan di tanyai masalah yang tadi.“Ya,” balas Yuda singkat.“Dia itu, bukan pacarmukan?” tanya Yuda tidak tahan untuk tidak bertanya.“Dia siapa?” tanya Daneen balik tampak tidak paham.Papanya mendecak . “Gak usah pura-pura gak ngerti. Papa tau loh ekspresi kamu kalau lagi suka sesuatu.”“Papa ngomong apa sih?”“Kerja di mana dia? Terus gimana bisa dia mukul kamu?”“Kenapa bahas dia sih, Pa? Kita fokus mikirin mama aja.”****Bagi Yuda, Daneen sedang menghindari pertanyaannya seputar laki-laki yang di lindunginya tadi. Yang pada akhirnya Yuda lepaskan karena permintaan putrinya. Tapi tentu saja Yuda masih merasa ingin tau. Ralat, ia perlu tau dan sungguh harus tau tentang laki-laki itu.Cuma Daneen cukup keras kepala untuk tidak mau membicarakan pria itu. Greget juga waktu Yuda terpaks

  • Suamiku Bukan Tukang Parkir Biasa    Season 2 BAB 59

    Yuda dan Daneen mendatangi kediaman Sania. Sebelum itu ia menelpon Bulan untuk segera menyusul ke sini. Di mobil, Daneen dan Yuda sama-sama hanya diam. Namun, diamnya seorang ayah, tidak bisa melepaskan sepenuhnya tentang kecemasannya saat putri kesayangannya ini rasanya belum makan apa-apaIa memesan makanan drive-thru tanpa banyak bicara lalu memberikannya pada Daneen. Dirinya Kembali fokus melihat jalan dan mengalihkan mobil ke jalur alamat yang mereka tuju.“Makasih, Pa.” Suara Daneen terdengar penuh dengan makanan.“Mmm.”Sebuah rumah yang taka sing bagi Yuda terpampang di hadapan mereka. Butuh beberapa saat untuk Yuda sehingga dirinya bisa melangkahkan kakinya.Rumah ini, jadi lebih mengerikan dari terakhir kali dirinya ke sini dulu. Tampak sangat tidak terawatt dan banyak bagian rumah yang butuh renovasi.Ia mengikuti Daneen yang mengetuk pintu dan memanggil si pemilik rumah. Lalu seseorang dengan wajah lelah dan tampaknya baru habis menangis, membukakan pintu.“Tante, gimana k

  • Suamiku Bukan Tukang Parkir Biasa    Season 2 BAB 58

    Yuda harusnya menyadari ini sejak awal. Bahwa kembali ke kampung halaman istrinya, hanya akan membawa petaka. Tapi di sinilah jawaban atas kebingungan dan keputusasaan dirinya dan istrinya. Tapi bagaikan pertukaran yang tak mungkin bisa di pilih. Karena pada akhirnya Yuda juga harus menerima istrinya terbaring di rumah sakit dengan balutan perban di kepala Dinar. Kecemasan tak kunjung reda, dengan pemandangan wajah istrinya yang tak kunjung membuka mata.“Papa?”Panggilan itu membuat Yuda menoleh singkat. Harusnya saat ini ia memeluk gadis kecilnya yang sudah menjadi dewasa ini. Yang menghilang tanpa kabar bahkan tak memberikan alasan jelas. Mungkin tak berselang puluhan tahun kepergian putrinya. Tapi sudah cukup membuat banyak perubahan.“Mama masih belum sadar?” Suara itu berpindah ke samping istrinya. Jemari Dinar diraih. Kini kedua tangan Dinar di remas hangat. Andaikan tidak dalam kondisi seperti sekarang, mungkin ini adalah moment membahagiakan. Tapi sayangnya yang terasa han

  • Suamiku Bukan Tukang Parkir Biasa    Season 2 BAB 57

    Yuda memasukan koper ke dalam mobil. Dirinya melirik Dinar yang mengipasi wajahnya seperti orang kepanasan. Cuaca memang sedang terik saat mereka tiba mendarat beberapa menit lalu."Loh. Kok mobilnya jalan, Mas?"Yuda tersenyum dengan keterkejutan Dinar, karena mobil jemputan yang berjalan tanpa mereka."Kita naik motor, " ujar Yuda.Dinar membulatkan mata. "Panas, Mas," keluhnya dengan wajah cemberut.Motor yang akan mereka naiki di antarkan seseorang. Untungnya bukan motor lama Yuda yang 20 tahunan lalu. Motor itu pasti sudah tidak bisa di gunakan. Setau Dinar motor itu sudah di museumkan oleh Yuda.Masih dengan wajah cemberutnya, Dinar mengenakan jaket dan helm yang di berikan Yuda."Kita udah gak muda lagi loh, Mas," gumam Dinar.Yuda meraih jemari Dinar agar erat memeluk pinggangnya. "Ini buat mengingatkan kita kalau kita pernah melewati hari-hari dengan cinta kayak gini."Ban motor berjalan seiring dengan tarikan gas. Jemari Yuda terus mengelus jemari yang sejak dulu menemaninya

DMCA.com Protection Status