Share

Pembalasan Atika

"Kenapa buru-buru?" Cindy tiba-tiba saja muncul dari kelokan saat Atika hendak memasuki studio, membuat Atika berhenti berlari dan membeku di tempat.

"Kamu, bukannya kamu harus ada di dalam?"

Atika menoleh ke kanan dan ke kiri mencari bantuan, namun tidak ada siapa-siapa di lorong ini. Bahkan ketukan heels Cindy yang beradu dengan lantai marmer seperti diperbesar menggunakan toa di telinga Atika. Adik tirinya itu sudah melepaskan topeng ibu perinya, yang Atika lihat sekarang adalah Cindy yang biasa ia temui di rumah, Cindy yang sering menghadiahi Atika dengan berbagai jenis pukulan, lemparan dan tendangan di sekujur tubuhnya.

"Aku sengaja keluar cari kamu, Tika," jawab Cindy meraih kedua lengan Atika seperti hendak memeluknya namun tak berapa lama, gadis itu mencengkeram lengan Atika hingga kuku-kukunya seperti menusuk ke dalam tulang. "Aku cuma mau nyapa kakakku tersayang, gak boleh?"

Atika berusaha untuk tidak meringis atau menunjukkan rasa sakit, karena itu yang Cindy inginkan seka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status