Share

Luka Helen

Helen memandang punggung Atika dan Elang yang menghilang ke dalam mobil. Dua puluh menit lalu, Elang menjemput Atika dan beralasan ada hal yang ingin ia tunjukan pada istrinya itu. Helen mendengus, ia tahu itu hanya akal-akalan Elang untuk sesegera mengamankan istrinya.

"Memangnya aku ini macan buas yang kelaparan apa? Anak itu sungguh keterlaluan!" ujar Helen sambil berbalik dan menemukan Ratih, satu-satunya orang yang Helen percaya setelah mendiang suaminya meninggal bertahun-tahun lalu.

"Nyonya, jadwal operasi anda sudah ditentukan. Saya sudah menyiapkan semua keperluan anda, hanya tinggal memberitahu berita ini pada tuan muda Elang."

Helen tanpa sadar mengepalkan kedua tangannya, dahinya yang masih jarang dikunjungi kerutan karena bantuan botox, kini berkerut dalam karena beban dalam pikirannya.

"Siapkan saja apa yang harus disiapkan, tapi biarkan anak itu tidak mengetahui apa-apa. Ini lebih baik untuknya. Aku tidak ingin membuat bebannya bertambah banyak."

Ratih mengangguk patuh.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status