Ketukan suara high heels brand Christian Louboutin yang menginjak lantai marmer mewah di foyer kediaman keluarga Fletcher menciptakan nada seiring langkah pemiliknya yang anggun dan elegan. Seorang gadis berpakaian pelayan membukakan pintu dan mempersilakan Grace Harper masuk ke sana.Seorang gadis pelayan menatapnya dari ujung sepatu sampai ujung rambut Grace. Penampilan super model dunia itu memang mencengangkan. Tak pernah melewatkan hal kecil yang bisa menunjang penampilannya supaya terlihat sempurna."Nona Harper, Anda sangat cantik hari ini," puji gadis berpakaian pelayan tersebut."Apakah aku pernah tidak cantik?" "Tidak, tidak. Anda sangat sempurna. Mana mungkin Anda pernah tidak cantik," ulang gadis itu memperbaiki kalimatnya.Terbit seringaian dari sudut bibir Grace saat mendengarnya."Apakah semua baik-baik saja, Loli?" Grace melirik gadis bernama Loli tersebut. Lalu, Loli memangkas jarak antara keduanya."Nona Wilson semalam tidur di kamar Tuan Aaron," bisik Loli di teling
"Aku hanya sedikit menyayangkan, calon menantu keluarga Fletcher hanya bekerja sebagai pegawai rendahan di perusahaan lain." Di hadapan Rose Fletcher, Grace mulai menyerang posisi Eleanor di North Innovation Company yang hanya pegawai dari divisi operasional. Seringaian yang terbit di sudut bibir Grace menunjukkan penghinaan yang sengaja memancing emosi Eleanor. Rose hanya mengamati. Dia ingin melihat apa yang akan terjadi jika dia wanita ini saling serang. "Apa yang aku katakan tidak berlebihan, Tante. Selama ini, aku berpikir wanita yang akan dipilih Aaron adalah sosok wanita spek bidadari. Tidak hanya sekedar mempunyai latar keluarga setara dengan keluarga Fletcher, tapi juga cantik dan berbakat. Mempunyai karier bagus dan membuat mata semua orang bangga. Ternyata ... penilaianku tidak benar." Grace menjeda ucapannya dengan tawa kecil. Dia melipat tangannya saat melirik Eleanor dengan ekor mata. "Apa Tante sudah siap akan menjadi perbincangan di luar sana? Bukankah Eleanor ini
Di sebuah kafe yang hanya didatangi oleh mereka yang mempunyai kelas sosial tinggi, seorang pria duduk di salah satu sudut kafe yang lengang. Dia tengah menunggu dengan kliennya yang sepuluh menit yang lalu dihubunginya. Beberapa kali dia melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya, resah. Biasanya, klien yang menunggunya saat membutuhkan jasa. Kini, dia yang menunggu klien.Sedari tadi dia mengawasi pintu utama, Grace Harper tak juga muncul. Dari tempat duduknya, dia leluasa untuk mengawasi segala arah."Apa karena merasa sebagai orang penting, sehingga mengabaikan disiplin waktu?" dengkusnya tak sabar. Begitu Hugo Anderson menyelesaikan kalimatnya, sosok Grace Harper muncul dari pintu utama kafe. "Maaf, saya terlambat datang, Tuan Anderson." Tanpa rasa bersalah, Grace memasang senyuman termanis yang dimilikinya. Dia selalu percaya diri semua pria akan takhkuk padanya.Alih-alih terpesona, pria bernama Hugo Anderson itu memasang wajah datar tak tertarik."Anda ternyata buk
Sepasang kaki jenjang Eleanor Wilson terayun menyusuri lorong gedung kantor brand fashion nomor wahid di negara ini, JK. Amber-sang Manager memintanya untuk meluangkan waktu hari ini, karena Kimberly ingin bertemu. Di sela waktu makan siang, Eleanor pergi ke tempat ini sendirian."Nona Wilson, Anda sudah ditunggu di dalam." Begitu sampai di depan ruangan Manager Periklanan JK, Eleanor sudah disambut seorang gadis cantik yang menatap Eleanor Wilson dengan aneh."Baik, terima kasih." Kimberly menatap dari atas sampai bawah ketika Eleanor diantar masuk oleh sang Sekretaris. Setelan baju kerja design JK yang membalut sempurna tubuh Eleanor, menarik perhatian Kimberly."Tidak disangka, Anda ternyata penggemar design kami, Nona Wilson," sapa Kimberly setelah tersadar dari kekagumannya. "Hadiah dari seorang teman yang menggemari design dari perusahaan Anda, Nona Kim." Hanya jawaban standar, karena Eleanor tidak mengerti maksud kalimat Kimberly ditunjukkan untuk pujian atau sindiran.Harga
"Mr. Aaron Fletcher, Resort baru kita di kawasan Blue Sea sudah resmi beroperasi bulan ini. Kami memberikan promo launching yang disambut antusias oleh para pelanggan. Kebetulan sekali sekarang sudah memasuki liburan musim panas. Tamu yang datang melebihi target yang ditetapkan perusahaan. Antusiasme yang luar biasa."Berita baik menjelang pernikahan CEO perusahaan properti yang cabang bisnisnya merambah keluar negara ini. Aaron menyambutnya suka cita. Meski tak terlihat senyuman sama sekali. Namun sudut bibir Aaron Fletcher yang sedikit terangkat, menandakan dia sangat puas mendengar laporan dari Manager Operasional Grand Bay Resort yang memberikan laporan terperinci terkait kondisi mereka.Belum mempunyai kesempatan untuk datang secara langsung ke Kawasan Blue Sea tempat bisnisnya beroperasi, Aaron Fletcher meeting secara virtual hari ini dengan Manager Operasional Resort, Lucas.Layar plasma yang menempel di dinding ruang kerja Aaron Fletcher, menampilkan wajah Lukas dengan latar b
Menyusuri lorong gedung NIC, Aaron Fletcher tidak melepaskan genggaman tangannya. Pria itu dengan posesif menunjukkan perlindungannya pada Eleanor Wilson di depan semua orang. Ratusan pasang mata tak berkedip melihat pertunjukan tersebut. "Jadi benar, Eleanor telah merebut Aaron Fletcher dari Grace Harper?" Mulai terdengar suara-suara sumbang mengomentari kejadian langka hari ini.Pemilik gurita bisnis di bawah naungan Morgan Co tersebut, pertama kalinya datang secara pribadi di NIC bukan untuk urusan bisnis, melainkan untuk menjemput wanita yang bekerja di perusahaan ini."Jangan bicara sembarangan. Lidahmu bisa dipotong Aaron Fletcher jika salah berkomentar." "Aku hanya bertanya, lagipula Grace Harper telah mengumumkan semua di media." "Meski begitu, kita harus menunggu Aaron Fletcher melakukan kelarivikasi. Bisa saja, apa yang diucapkan Grace tidak benar.""Aah, bukankah itu akan merusak reputasinya? Apa mungkin dia tidak mempertimbangkan semua itu."Ketika Eleanor melewati kary
CEO Morgan Co menggelandang paksa Eleanor Wilson untuk mengekori langkahnya menyusuri lorong menuju presidential suite room di Morgan Hotel. Tak ingin membawa keributan ke kediaman keluarga Fletcher, Aaron memutuskan untuk menginap di hotel miliknya malam ini, sembari menunggu konferensi pers besok siang.Tak terbayang bagaimana respon dari papa dan mamanya, kalau mereka mendengar hot issue yang ramai menjadi perbincangan di media. Sebelum kekhawatiran itu terjadi, lebih baik untuk sementara dia membawa Eleanor menginap di hotel untuk menghindari hal-hal yang tidak perlu."Aku nggak mau menginap di sini!" tolak Eleanor dengan mata membulat sempurna. Aaron sejak tadi tidak mau mendengarkan keluhan, Eleanor juga tidak mau mengalah. Perdebatan antara dua orang itu tidak bisa dihindari.Tak merasa perlu menanggapi penolakan Eleanor, Aaron masih saja menggelandangnya masuk ruangan paling bagus di hotel bintang lima miliknya. Sejujurnya, jika dilihat dengan baik, wajah CEO Morgan Co itu te
Kimberley berkunjung di apartemen mewah milik Grace Harper ketika pulang dari kantor. Jujur, dia tidak setuju dengan kelakuan Grace yang sengaja memblow-up aib Eleanor di publik. Bukan apa-apa, dia hanya mempertimbangkan untung rugi untuk perusahaan. Bagaimanapun, Eleanor Wilson orang yang akan menghandle sesi syuting dan pemotretan untuk iklan produk JK yang baru. Tidak akan menguntungkan untuk JK kalau hujatan nitizen salah alamat. Bukan hanya menghujat pribadi Eleanor Wilson, tapi juga menghujat keputusan JK mengambil kerja sama dengan NIC kali ini.Atau juga sebaliknya, Kimberley merasa khawatir, kalau Grace Harper akan mendapatkan serangan balik dari Aaron Fletcher. Mungkinkah keluarga Fletcher hanya akan diam saja? Gosip ini sudah menyangkut nama baik keluarganya."Tumben punya waktu untuk datang?" sapa Grace begitu membuka pintu. Biasanya, Kimberley selalu beralasan sibuk bekerja, setiap kali Grace mengajaknya pergi. Kimberley memang gila kerja, selalu merasa bersalah jika me
"Kita berjumpa kembali, El!" sapa Grace Harper ketika keduanya saling berhadap-hadapan. Dua wanita cantik itu saling melempar pandang. Grace Harper mengangkat dagu dengan angkuh, sedangkan Eleanor hanya membalas dengan tatapan datar. Jika bukan karena pekerjaan, Eleanor malas berurusan dengan Grace yang sangat merepotkan itu. Sialnya, mereka seakan telah diikat oleh takdir. Selalu saja dipertemukan di dalam setiap kesempatan. Cukup menguji kesabaran."Sepertinya, Aaron tidak keberatan kamu kembali bekerja sebagai staf dengan gaji rendah, El?" sindirnya.Tak ingin menanggapi ejekan Grace, istri Aaron Fletcher itu tetap bersikap tenang dan tersenyum tipis. Namun, senyumnya hanya di bibir saja, lengkungannya tak sampai di mata."Selamat bekerja kembali, Nona Harper," balasnya."Tentu saja harus kembali bekerja. JK sudah membayarku begitu mahal, tanggung jawabku adalah memenuhi apa yang telah menjadi kesepakatan kami." Grace mengangkat dagunya angkuh. Kesombongam jelas tampak dari kalim
"Pagi, El! Aaa, akhirnya kamu muncul juga," pekik Fiona semringah saat bertemu di foyer gedung kantor mereka. Tega sekali sahabat baiknya itu tidak memberi kabar kalau sudah pulang dari bulan madu. Tiba-tiba datang ke kantor tanpa konfirmasi lebih dahulu. Tidak tahu apa, kalau dia sudah menahan rindu karena ditinggal bulan madu Eleanor begitu lama. Huh....Menanggapi Fiona yang exiting melihatnya muncul tiba-tiba, Eleanor hanya tersenyum lebar sambil merentangkan tangannya menyambut pelukan Fiona."Kukira, Nyonya Eleanor Fletcher tidak akan kembali lagi ke NIC. Tak disangka, Nyonya Fletcher masih membutuhkan pekerjaan dengan gaji rendah ini," dengkus Fiona."Ha-ha-ha, mulutmu itu jahat sekali." "Bukankah sekarang, Anda sudah menjadi Nyonya Aaron Fletcher. Orang terkaya nomor tiga di Negara ini? Kenapa masih tertarik bekerja dengan gaji rendah yang bahkan jika dikumpulkan setahun pun belum cukup untuk membeli baju kerja yang Anda pakai sekarang, Nyonya, hmm?" Fiona menjawab dengan me
Grace Harper memandang Loli dengan mata yang menyala. Hatinya berdesir menahan kemarahan begitu mendengar Loli melaporkan apa yang didengarnya semalam. “Kenapa?” gumamnya, “Kenapa Eleanor harus hamil? Seharusnya itu aku!” Grace Harper meraung lepas kendali. Grace tak menyangka Aaron akan melangkah sejauh itu dengan Eleanor Wilson."Nona, tolong tenang dulu." Loli ikut panik melihat Grace yang tak bisa mengendalikan diri. Kesabarannya sedang teruji. “Nona Harper, kita tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di antara mereka. Mungkin ada alasan yang kita belum ketahui. Mungkin saja---”Grace menggelengkan kepala. “Tidak, Loli. Aku mengenal Aaron lebih baik dari siapapun. Jika dia sudah mengatakan menginginkan bayi dari Eleanor, itu artinya Aaron memang mencintainya. Aku tidak bisa menerima hal ini. Aaron hanya boleh menjadi milikku saja!”Loli menggigit bibirnya kebingungan. “Nona, aku janji. Aku akan mencari tahu lebih lanjut. Selagi Nona memikirkan rencana untuk mencegah kehamilan Nyo
Aaron duduk di ruang kerjanya, menatap layar komputer yang sudah tidak dia sentuh selama beberapa menit. Pikirannya sedang tidak tenang. Besok, Eleanor sudah kembali bekerja. Kebiasaan yang sudah terlanjur terjalin beberapa pekan ini telah menjadikannya nyaman selalu berada di sisi Eleanor. Tiba-tiba dia merasa tidak nyaman dengan situasi yang akan dialaminya besok. Tepatnya, dia tidak siap.Jujur, Aaron terlalu over thinking dengan keadaan itu. Namun ego dan keangkuhannya menghalangi untuk mengungkapkan perasaan sebenarnya. Merasa kesal dengan keadaan ini, Aaron Fletcher bangkit. Dia memutuskan untuk kembali ke dalam kamar. Eleanor tengah sibuk dengan di depan laptop saat dia tiba. "Bisakah, jangan bawa pekerjaan ke dalam kamar. Aku tidak nyaman melihatnya!" protesnya sambil membuang pandangan tak suka. Seperti biasanya, setiap ucapannya hanya memancing emosi Eleanor.Eleanor menghela napas panjang. Padahal, Aaron juga baru saja menyelesaikan pekerjaannya di ruang kerja. Dia merasa
Di tengah hiruk-pikuk Bandara kota London, Grace Harper berjalan tergesa menuju pintu keluar. Tak sendiri, kali ini super model itu melakukan perjalanan berdua dengan seorang gadis muda. Ya, dia membawa Penelope ikut serta untuk diangkatnya sebagai asisten pribadi.Akhirnya, dia memutuskan untuk membawa gadis itu ke London. Grace membutuhkan seorang asisten pribadi untuk membantu pekerjaannya.“Sebagai asisten pribadi,” mulai Grace dengan suara yang tegas ketika mereka telah berada di dalam mobil. “Tugas utamamu adalah memastikan bahwa jadwalku terorganisir dengan sempurna. Setiap pertemuan, setiap sesi foto, setiap perjalanan harus direncanakan dengan detail jangan sampai ada hal yang tak terlewatkan!"Di sampingnya, Penelope, asisten pribadinya yang baru, menatap dengan penuh perhatian. Menjadi asisten pribado dari seorang super model kelas dunia adalah sebuah keberuntungan baginya. Penelope sangat menyukai pekerjaan barunya ini.Grace menatap Penelope tajam, dia butuh memastikan ga
Di dalam helikopter yang menderu, pasangan suami istri duduk berdampingan. Cahaya matahari pagi menyelinap masuk melalui jendela, menerangi rambut pirang mereka yang berkilau. Mata sebiru samudra milik Eleanor Wilson menatap keluar penuh dengan kekaguman. Sejak menikah dengan Aaron Fletcher, dia mempunyai kehidupan jet set seperti ini. Bertolak belakang dengan kehidupannya semasa lajang.Membiarkan Aaron yang berekspresi datar menggenggam erat tangan lembutnya. Eleanor haeus mulai terbiasa dengan temperamen pria itu yang naik turun seperti roller coaster. Hidup Eleanor memang seroller coaster itu sejak menikah dengannya.Suara rotor yang berputar mengisi dinding kebisuan yang tercipta sejak berangkat dari Blue Sea tadi. Di atas awan, jauh dari keramaian dunia, Eleanor merasa bebas dan hidup, siap untuk menjelajahi keindahan yang belum terjamah. Hanya sesekali saja Aaron mengajaknya berbicara tentang rencana mereka setiba di London. "Mungkin saja, kita mulai sibuk dengan pekerjaan ma
"Syukurlah kalau kalian sudah kembali." Rose menyambut menantu dan putranya di meja makan dengan senyum semringah. Fernando juga ikut bernapas lega. Melihat Aaron yang sudah bisa tersenyum tanpa beban, jauh berbeda dari terakhir kali mereka sarapan bersama.Diakui atau tidak, keberadaan Eleanor telah mengubah semua kebiasaan di keluarga mereka. Aaron terlihat lebih bahagia saat ada Eleanor di sisinya. Bahkan mungkin CEO Morgan Co itu tidak menyadarinya. Namun, semua itu jelas terlihat di mata Rose dan Fernando."Son, wajahmu terlihat lebih segar hari ini." Entah sebagai bentuk pujian atau hanya sekedar mengungkapkan perasaannya saja, Fernando berkata jujur."Ya, hari ini cukup menyenangkan," sahut Aaron acuh tak acuh.Tak hanya Aaron, senyum Floretta juga begitu lebar hari ini. "Bibi, akhirnya Bibi kbali ke Blue Sea," timpal Floretta ikut nimbrung."Apa kamu masih betah di tempat ini, Flow?" tanya Aaron menatap serius."Aku masih ingin berada di sini seminggu lagi." Floretta sangat m
Sepasang kekasih turun dari helikopter dengan senyuman mengembang, mengundang perhatian orang-orang yang sedang berlibur di Blue Sea. Selama beberapa hari terakhir keduanya menjadi sorotan gosip paling panas di kota kecil tersebut. Gosip tentang retaknya rumah tangga Aaron Fletcher dan Eleanor Wilson tengah menjadi hot issue yang menjadi trend perbincangan publik. Bukan tanpa sebab, ada pihak-pihak tertentu yang sengaja membesarkan kabar tersebut supaya membuat nama Keluarga Fletcher mencuat ke permukaan.Keluarga Fletcher yang mempunyai kekayaan jutaan triliun, selama ini selalu menghindari media sorotan media. Dengan adanya berita itu, Rose dan Fernando tak bisa menikmati liburan dengan tenang. "Apa kamu kelaparan, Baby?" tanya Aaron Fletcher sembari menggandeng mesra tangan Eleanor."Tidak, tidak, kamu sudah bertanya padaku sepuluh kali dalam dua jam terakhir," sahut Eleanor merasa konyol. Apakah mengatakan lapar begitu tabu di depan pria ini? Padahal dia hanya mengatakannya sat
"Apa kamu sakit?" tanya Aaron yang memperhatikan Eleanor yang tampak pucat. Wanita itu menggelengkan kapala, mereka saat ini dalam perjalanan menuju rumah sakit untuk menjenguk Eric.Hari ini, Aaron akan bertemu dengan saudara iparnya untuk pertama kali. Sebelumnya, Aaron hanya mempunyai Tifanny sebagai satu-satunya saudara ipar. Ternyata, sekarang dia mempunyai dua."Aku hanya sedikit lapar," sahut Eleanor lemah. 'Lapar lagi? Bukankah tadi kita habis sarapan?' batin Aaron sambil menatap serius seakan tak percaya dengan ucapan istrinya."Hmm, aku mudah lapar sekarang. Mungkin udara Newcastle yang nyaman membuat nafsu makanku bertambah besar." Eleanor berkata sekenanya."Apa kamu sangat berhemat selama di sini, El? Jangan merusak nama baikku, El. Bagaimana bisa istri seorang Aaron Fletcher kelaparan sampak pucat seperti ini? Dimana harga diriku! Beli apapun yang kamu inginkan!" Aaron mulai mengomel."Aku tidak berhemat, hanya sedikit lelah." "Jangan mengalihkan pembicaraan. Kamu tadi