"Ada apa denganmu, Grace? Kenapa kamu mempersulit tim dari NIC?" Siang ini, Manager Periklanan JK--- Kimberly memanggil Grace Harper untuk datang ke perusahaan. Dia mendapatkan laporan dari Amber bahwa tim NIC sudah menghubungi Grace untuk sesi pemotretan, tapi dia tidak merespon. "Apa maksudmu dengan kalimat aku mempersulit mereka?" Grace memasang wajah polos tanpa dosa. "Manager operasional NIC menelponku, katanya tim dibawahnya sudah berusaha menghubungimu sejak kemarin, tapi kamu belum merespon, Grace. Why?" tukasnya.Kimberly tidak suka dengan penundaan. Baginya waktu adalah uang. Makin cepat pekerjaan diselesaikan, makin bagus. Apalagi Grace Harper adalah seorang profesional di bidangnya. Harusnya dia tahu mekanisme kerja ketika terikat kontrak dengan perusahaan bonafit seperti JK."Ada banyak orang yang menyandarkan hidupnya dari perusahaan kami, Grace. Jangan sampai kamu membuat mereka jadi gelandangan, dengan cara kerjamu yang buruk!" lanjutnya.Ada kekecewaan yang ditangk
Ketukan suara high heels brand Christian Louboutin yang menginjak lantai marmer mewah di foyer kediaman keluarga Fletcher menciptakan nada seiring langkah pemiliknya yang anggun dan elegan. Seorang gadis berpakaian pelayan membukakan pintu dan mempersilakan Grace Harper masuk ke sana.Seorang gadis pelayan menatapnya dari ujung sepatu sampai ujung rambut Grace. Penampilan super model dunia itu memang mencengangkan. Tak pernah melewatkan hal kecil yang bisa menunjang penampilannya supaya terlihat sempurna."Nona Harper, Anda sangat cantik hari ini," puji gadis berpakaian pelayan tersebut."Apakah aku pernah tidak cantik?" "Tidak, tidak. Anda sangat sempurna. Mana mungkin Anda pernah tidak cantik," ulang gadis itu memperbaiki kalimatnya.Terbit seringaian dari sudut bibir Grace saat mendengarnya."Apakah semua baik-baik saja, Loli?" Grace melirik gadis bernama Loli tersebut. Lalu, Loli memangkas jarak antara keduanya."Nona Wilson semalam tidur di kamar Tuan Aaron," bisik Loli di teling
"Aku hanya sedikit menyayangkan, calon menantu keluarga Fletcher hanya bekerja sebagai pegawai rendahan di perusahaan lain." Di hadapan Rose Fletcher, Grace mulai menyerang posisi Eleanor di North Innovation Company yang hanya pegawai dari divisi operasional. Seringaian yang terbit di sudut bibir Grace menunjukkan penghinaan yang sengaja memancing emosi Eleanor. Rose hanya mengamati. Dia ingin melihat apa yang akan terjadi jika dia wanita ini saling serang. "Apa yang aku katakan tidak berlebihan, Tante. Selama ini, aku berpikir wanita yang akan dipilih Aaron adalah sosok wanita spek bidadari. Tidak hanya sekedar mempunyai latar keluarga setara dengan keluarga Fletcher, tapi juga cantik dan berbakat. Mempunyai karier bagus dan membuat mata semua orang bangga. Ternyata ... penilaianku tidak benar." Grace menjeda ucapannya dengan tawa kecil. Dia melipat tangannya saat melirik Eleanor dengan ekor mata. "Apa Tante sudah siap akan menjadi perbincangan di luar sana? Bukankah Eleanor ini
Di sebuah kafe yang hanya didatangi oleh mereka yang mempunyai kelas sosial tinggi, seorang pria duduk di salah satu sudut kafe yang lengang. Dia tengah menunggu dengan kliennya yang sepuluh menit yang lalu dihubunginya. Beberapa kali dia melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya, resah. Biasanya, klien yang menunggunya saat membutuhkan jasa. Kini, dia yang menunggu klien.Sedari tadi dia mengawasi pintu utama, Grace Harper tak juga muncul. Dari tempat duduknya, dia leluasa untuk mengawasi segala arah."Apa karena merasa sebagai orang penting, sehingga mengabaikan disiplin waktu?" dengkusnya tak sabar. Begitu Hugo Anderson menyelesaikan kalimatnya, sosok Grace Harper muncul dari pintu utama kafe. "Maaf, saya terlambat datang, Tuan Anderson." Tanpa rasa bersalah, Grace memasang senyuman termanis yang dimilikinya. Dia selalu percaya diri semua pria akan takhkuk padanya.Alih-alih terpesona, pria bernama Hugo Anderson itu memasang wajah datar tak tertarik."Anda ternyata buk
Sepasang kaki jenjang Eleanor Wilson terayun menyusuri lorong gedung kantor brand fashion nomor wahid di negara ini, JK. Amber-sang Manager memintanya untuk meluangkan waktu hari ini, karena Kimberly ingin bertemu. Di sela waktu makan siang, Eleanor pergi ke tempat ini sendirian."Nona Wilson, Anda sudah ditunggu di dalam." Begitu sampai di depan ruangan Manager Periklanan JK, Eleanor sudah disambut seorang gadis cantik yang menatap Eleanor Wilson dengan aneh."Baik, terima kasih." Kimberly menatap dari atas sampai bawah ketika Eleanor diantar masuk oleh sang Sekretaris. Setelan baju kerja design JK yang membalut sempurna tubuh Eleanor, menarik perhatian Kimberly."Tidak disangka, Anda ternyata penggemar design kami, Nona Wilson," sapa Kimberly setelah tersadar dari kekagumannya. "Hadiah dari seorang teman yang menggemari design dari perusahaan Anda, Nona Kim." Hanya jawaban standar, karena Eleanor tidak mengerti maksud kalimat Kimberly ditunjukkan untuk pujian atau sindiran.Harga
"Mr. Aaron Fletcher, Resort baru kita di kawasan Blue Sea sudah resmi beroperasi bulan ini. Kami memberikan promo launching yang disambut antusias oleh para pelanggan. Kebetulan sekali sekarang sudah memasuki liburan musim panas. Tamu yang datang melebihi target yang ditetapkan perusahaan. Antusiasme yang luar biasa."Berita baik menjelang pernikahan CEO perusahaan properti yang cabang bisnisnya merambah keluar negara ini. Aaron menyambutnya suka cita. Meski tak terlihat senyuman sama sekali. Namun sudut bibir Aaron Fletcher yang sedikit terangkat, menandakan dia sangat puas mendengar laporan dari Manager Operasional Grand Bay Resort yang memberikan laporan terperinci terkait kondisi mereka.Belum mempunyai kesempatan untuk datang secara langsung ke Kawasan Blue Sea tempat bisnisnya beroperasi, Aaron Fletcher meeting secara virtual hari ini dengan Manager Operasional Resort, Lucas.Layar plasma yang menempel di dinding ruang kerja Aaron Fletcher, menampilkan wajah Lukas dengan latar b
Menyusuri lorong gedung NIC, Aaron Fletcher tidak melepaskan genggaman tangannya. Pria itu dengan posesif menunjukkan perlindungannya pada Eleanor Wilson di depan semua orang. Ratusan pasang mata tak berkedip melihat pertunjukan tersebut. "Jadi benar, Eleanor telah merebut Aaron Fletcher dari Grace Harper?" Mulai terdengar suara-suara sumbang mengomentari kejadian langka hari ini.Pemilik gurita bisnis di bawah naungan Morgan Co tersebut, pertama kalinya datang secara pribadi di NIC bukan untuk urusan bisnis, melainkan untuk menjemput wanita yang bekerja di perusahaan ini."Jangan bicara sembarangan. Lidahmu bisa dipotong Aaron Fletcher jika salah berkomentar." "Aku hanya bertanya, lagipula Grace Harper telah mengumumkan semua di media." "Meski begitu, kita harus menunggu Aaron Fletcher melakukan kelarivikasi. Bisa saja, apa yang diucapkan Grace tidak benar.""Aah, bukankah itu akan merusak reputasinya? Apa mungkin dia tidak mempertimbangkan semua itu."Ketika Eleanor melewati kary
CEO Morgan Co menggelandang paksa Eleanor Wilson untuk mengekori langkahnya menyusuri lorong menuju presidential suite room di Morgan Hotel. Tak ingin membawa keributan ke kediaman keluarga Fletcher, Aaron memutuskan untuk menginap di hotel miliknya malam ini, sembari menunggu konferensi pers besok siang.Tak terbayang bagaimana respon dari papa dan mamanya, kalau mereka mendengar hot issue yang ramai menjadi perbincangan di media. Sebelum kekhawatiran itu terjadi, lebih baik untuk sementara dia membawa Eleanor menginap di hotel untuk menghindari hal-hal yang tidak perlu."Aku nggak mau menginap di sini!" tolak Eleanor dengan mata membulat sempurna. Aaron sejak tadi tidak mau mendengarkan keluhan, Eleanor juga tidak mau mengalah. Perdebatan antara dua orang itu tidak bisa dihindari.Tak merasa perlu menanggapi penolakan Eleanor, Aaron masih saja menggelandangnya masuk ruangan paling bagus di hotel bintang lima miliknya. Sejujurnya, jika dilihat dengan baik, wajah CEO Morgan Co itu te