Jangan lupa tinggalkan jejak, Bestie ♡´・ᴗ・`♡
Brak! Jackson yang sedang sibuk dengan pekerjaannya bersama Ben di ruang rawat inap Lyra kaget dengan suara itu. Keduanya sampai bengong melihat gadis berpenampilan mirip Lyra dengan abaya dan hijab lebar membuka pintu dengan wajah khawatir, ia sangat mengkhawatirkan sahabatnya itu. "Lyra!" teriaknya tanpa memperdulikan dua orang yang sedang menatapnya dengan heran itu. "Lyra Ya Allah, bangun Ra ... lu gue tinggal ke luar kenapa jadi gini sih, huwaaaaa!" Tangisnya pun pecah memenuhi ruangan yang untungnya kedap suara itu, tetapi tentu saja orang yang ada di ruangan itu harus mendengar teriakan yang menggelegar. Jackson sendiri hanya menghela napas, ia tau siapa Vita, sahabat satu-satunya Lyra. "Pak, maafkan saya dia menerobos masuk tiba-tiba," ujar seorang bodyguard yang menjaga pintu masuk. "Iya Pak, dia cepat sekali," ujar yang satunya. "Oke, kalian keluar, saya kenal dia." Kedua bodyguard itu pun keluar, sementara Ben merasa bingung, bagaimana bosnya mengenal gadis muda yang
"Kamu...."Tangan Jackson terangkat menghentikan Ben yang ingin protes ke Vita gara-gara mengatai bosnya Pulu-pulu, padahal yang salah anaknya. "Kenapa, emang bener kan? Sejak awal Lyra harusnya gak terlibat sama dua Davidson ini!" balas Vita. Ben tak tahan lagi, "Lebih baik kita keluar, Anda menyebalkan sekali. Menangis dan marah-marah gak akan buat Nyonya bangun, jadi mending kita keluar sekarang," ujarnya.Awalnya Vita menolak tetapi Ben mengancam, "Kalo gak mau, saya suruh bodyguard nyeret kamu."Vita pun berjalan keluar ruangan. Meskipun kaku Ben yang merupakan duda baru dua minggu itu tak tegaan, ia ikut gelisah melihat bagaimana Vita menangisi nasib sahabatnya. Ia menyeluarkan tisu basah yang selalu ia bawa kemana-mana, "Nih.""Kenapa tisu basah?" tanya Vita sambil sesenggukkan."Adanya... mau saya beliin dulu?"Vita langsung mengambil tisu itu dan mengelap air matanya, make upnya jadi ikut terhaspus. Sosoknya yang polos tanpa make up membuat Ben agak terkejut, Vita tak han
Daniel memulai pekerjaannya di Surabaya berbekal pengetahuan seadanya, karena masa kuliah sampai S2 nya pun ia masih suka bolos dan seenaknya sendiri, bahkan tesisny pun dikerjakan oleh orang lain.Ia menyesal atas apa yang ia lakukan pada Lyra. Ia menyadari bahwa selama ini ia terlalu dipengaruhi oleh pacarnya dan teman-temannya. Ia sadar kalau lingkungannya itu toxic semenjak ia bergaul dengan teman-temannya sekarang. Ia mulai dipengaruhi untuk selingkuh."Masa lu gak pernah ngewe apa dia?""Emang kenapa?" balas Daniel sedikit tak terima."Ya lu pikirlah, jaman sekarang gitu, dia masih sok suci begitu dan gak mau ngelayanjn lo berarti dia gak cinta ama lo.""Emang cinta bisa diukur dari hal kayak gitu?""Jelas, orang munafik mana yang gak mau begituan?"Bahkan setelah itu keempat temannya memodalinya untuk menyewa penghibur, tetapi Tiara datang sepertinya sudah direncanakan dan mendekatinya. Saat itu ia mabuk dan tak sadar, ia manari mebgiiuti musik DJ bersama Tiara. Tiara yang se
"Saya merasa berat mengatakan ini, tapi saya harus menyampaikannya agar Anda bersiap."Jackson langsung terkesiap, "Siap kenapa, Dok?""Jadi karena kondisinya separah itu, istri Anda perlu penyembuhan berbulan-bulan yang kami perkirakan tiga bulan. Kami menganjurkan untuk merawat Nyonya Lyra selama sebulan, selebihnya beliau bisa pulangdan rawat jalan.""Tidak masalah...." ujar Jackson lega, ia kira ada kondisi lain yang tak terduga."Tenang Pak, Nyonya Lyra sudah baik-baik saja, hanya butuh pendampingan Anda untuk ke depan.""Baik Pak, terima kasih. Saya terkejut karena dokter sampai mengajak saya bicara secara pribadi.""Tidak, bukan kondisi Nyonya Lyra yang membuat saya mengajak Anda bicara secara pribadi, tapi ada informasi tentang beberapa hal mencurigakan saat saya memeriksa Nyonya, ini cukup mengkhawatirkan menurut saya."Jackson tentu merasa tertekan, ia khawatir. "Apa itu dok?"."Sayang, gimana perasaanmu sekarang?" tanya Nenek Davidson menggenggam tangan Lyra.Lyra tersenyum
Taiara mengejar Daniel yang terus menjauh darinya. "Sayang, aku pengen bicara sama kamu," ujar Tiara seolah memohon.Ia sudah berpenampilan cantik dan berenergi seperti biasa, tetapi kini ia bahkan menangis karena Daniel tak mau melihat ke arah wajahnya. Daniel sangat malu sekarang. Mereka ada di lobi perusahaan, padahal niatnya ia hanya ingin istirahat, tapi malah ketemu dengan Tiara yang sudah diwanti-wanti oleh ayahnya agar tidak diperbolehkan masuk ke kantor cabang itu. Daniel baru tau juga, ternyata Jackson sudah benar-benar mempersiapkan semuanya dengan rapi, sehingga Tiara tidak boleh masuk atau bertemu dengannya.Jackson sudah mengumumkan ini kepada semua karyawan, bahwa Tiara adalah orang yang tidak diizinkan bertemu dengan siapapun di perusahaan, sehingga Jackson tidak perlu mengungkap bahwa Daniel adalah anaknya untuk melarang Tiara masuk. Meski terlihat murka, tetapi Jackson tetap melindungi anaknya agar tidak bertemu dengan Tiara, sebab ia tau sendiri, meskipun Tiara se
"Selamat Si--""Ngapain kamu nelpon saya siang-siang?" tanya Jackson menyerobot.Lyra yang mendengarkannya hanya bisa tersenyum, suaminya memang begitu kalau tak mau diganggu, suka misuh pada siapapun yang ia temui. Saat inipun sama, ia misuh pada si penelpon padahal sapaannya saja belum selesai.Kini ia sedang makan buah kebetulan Ibunya baru saja selesai memotong motong buah-buahan. Sebenarnya telepon itu sudah berdering sejak 20 menit yang lalu, tapi Jackson terus mengabaikannya, Hingga Lyra berhasil membujuknya agar pria 40an tahun itu mau mengangkat telpon tersebut. Kebetulan Ben sedang tidak ada di tempat karena harus ke kantor untuk menggantikan Jackson, jadi ia tidak bisa mewakili untuk mengangkat telepon itu."Mohon maaf sebelumnya, Pak, tapi ada masalah mengenai Tuan Muda Daniel.""Masalah apalagi dia?" tanya Jackson kesal. Ia sudah lelah dengan laporan mengenai Daniel yang selalu membuat masalah silih berganti."Jadi Tuan Muda didatangi Nona Tiara, dia datang ke kantor lal
"Daniel, Papa udah bilang sama kamu, harusnya kamu nggak ketemu sama cewek itu," tegas Jackson pada putranya.Daniel pun menghela nafas di seberang sana, ia tahu kalau ayahnya akan mengetahuinya secepat itu."Hem, iya Pah. Aku juga nggak niat buat nemuin dia, cuman aku nggak bisa kan menghindar terus. Aku kira ini pembicaraan terakhir kita.""Tapi semua orang jadi membicarakan kamu, reputasi kamu itu penting. Mungkin selama ini kamu nggak memperhatikan itu karena kamu gak tau fungsinya apa, tapi coba deh kamu mulai sadar sama diri kamu sendiri, yang menjadi masalahnya adalah sekarang kamu sedang menjalani hukuman dari Papa. Jangan mencoba untuk keluar dari aturan yang Papa buat. Ini semua demi kamu juga, jadi nggak usah macam-macam, dengerin Papa dan jalanin peran kamu sekarang," ujarnya panjang lebar.Lyra tersenyum melihat bagaimana cara Jackson mengomeli anaknya, sok galak padahal sayangnya minta ampun.Daniel pun mengiyakan, Jackson memang tegas, hanya saja untuk melihat bahwa ia
Daniel bekerja keras di kantor cabang itu, semua orang pun belum tahu siapa Daniel. Hanya saja, mungkin karena paras Daniel yang tampan dan tinggi, sehingga ia tidak terlalu kesulitan di kantor cabang itu sebagai staf biasa.Ia menjalani hari-harinya dibantu Diana dan rekan-rekannya yang lain, ia sudah memiliki teman baru dengan karakter dasarnya yang friendly. Ia ingin move on, sejujurnya ia pernah ada rasa pada Tiara tetapi tekadnya untuk move on semakin kuat dan membuatnya mudah menjalani semua itu."By the way ini udah dua minggu berlalu kan ya?" ujar Stefani.Ia teman baru Daniel yang sudah akrab selama dua Minggu itu.Semua teman-temannya menatap Stefani bertanya-tanya, sebab mereka baru mengobrol suatu yang asik, tiba-tiba vibesnya berubah serius."Em, gue masih penasaran tentang Selebgram Tiara itu. Masalahnya belum selesai dan kita gak tau sebenernya dia siapanya elu, Niel. Terus kayak beritanya dikubur gitu, tapi kami juga masih penasaran, bahkan di belakang masih banyak yang
"Mohon maaf, tapi Nyonya Besar Davidson sudah tiada pada jam 7.32 WIB." Seluruh keluarga besar Davidson langsung menangis tak karuan, apalagi Jackson yang merupakan orang tersayangnya. Nenek Davidson adalah penghubung keluarga setelah kepergian Kakek Davidson, tetapi ia sudah pergi juga, lalu siapa yang akan menghubungkan mereka kali ini. Lyra memeluk suaminya yang terus mengguncang tubuh Nenek Davidson yang tak bernyawa, ia tak sanggup kehilangannya. Sampai Daniel turun tangan menarik ayahnya agar tidak berskap seperti itu. "Stop, Pah! Kasian Uyut, Papa bakal bikin Uyut sedih!" "Nek!" Jackson lemas sampai seperti ingin pingsan, tetapi ia masih bisa berdiri dan memeluk istrinya yang juga menangis melihatnya sehancur itu. "Maafin aku Sayang, aku selemah ini." "Sssstt, diam," balas Lyra malah membuat Jackson tambah menangis kencang. Keluarga Davidson menatap Jackson yang paling terpukul, membuat Renata juga mendekatinya dan memeluknya. "Sabar, Nak." ••• Pasca
"Maafkan saya, Pak! Tolong beri saya kesempatan untuk memperbaikinya...." tangis karyawan yang kemarin menghina Lyra. Manajer yang menyampaikan surat pemecatan itu pun menghela napas, ia tak habis pikir dengan karyawan itu yang bisa-bisanya menyenggol istri kesayangan pemilik restoran. "Saya bukan Bosnya, Re. Jadi silahkan kamu jadiin ini pengalaman di tempat barumu. Kebetulan Bu Lyra kasih link kerjaan baru buat kamu tadi." "Serius, Pak?" tanya karyawan itu. "Iya, ini usaha baru, tapi kalo kamu tekun semua akan jadi lebih baik." "Terima kasih, Pak!" Karyawan itu pun berterima kasih pada sang Manager, tapi Manager itu berkata lagi di depan semua karyawan restoran itu. "Mungkin ini udah jadi rahasia publik kalau istrinya Pak Jackson gak cantik-cantik amat, tapi masalah bucin yang bucin banget malah Pak Jackson ke istrinya. Sebenarnya masalah ini udah selesai, tapi Pak Jackson yang tau perkara ini entah dari mana langsung kasih surat pemecatan ini. Saya harap, kalau kalian pingi
"Papa, Dedenya lucu... hihi!" ujar Adel pada Ayahnya saat Jackson menggendong cucunya pertamanya itu. "Iya Sayang, dulu kamu juga lucu, sekarang juga masih lucu." "Aku lucu, Papa?" tanya Adel lagi. Gadis kecil itu berusia 2,5 tahun tapi sudah pintar seperti Kakaknya. Ia juga memiliki fisik seperti Jackson, padahal Jackson ingin memiliki gadis kecil yang mirip seperti ibunya. Saking cintanya ia pada istrinya sampai-sampai ia sempat ngambek karena anak-anaknya menuruni fisiknya semua. "Iya dong, Sayang," jawab Jackson. Tak lama Lyra datang membawa perlengkapan untuk bayi laki-laki itu mandi. Seperti dirinya, Jasmine juga takut memandikannya pada awal-awal melahirkan. Sekarang ia berperan sebagai ibu mertua, setidaknya ia memiliki pengalaman lebih awal dari Jasmine. "Adel seneng ya liat Dede Bayi?" tanya Lyra melihat anaknya yang antusias. Daren malah sedang bermain dengan Kakaknya--Daniel. Ini seperti Jackson sedang tukeran anak dengan Daniel. "Dede bayinya lucu Ma,
Dua tahun berlalu ketika Daniel menyelesaikan gelar DBA (Doctor of Business Administration), ia langsung melamar Jasmine pada ayahnya. Tentu prosesnya lancar sekali, apalagi Jackson juga sudah cocok dengan Jasmine. Semakin dewasa Daniel, semakin ia bisa melihat siapa orang yang layak ia nikahi. Maka Jackson menyetujuinya. Lyra, Jackson, Baby Dam dan keluarga besar akhirnya tinggal di rumah yang ada di Amerika selama proses pernikahan Daniel, yakni seminggu karena mereka harus membantu proses menuju pernikahan juga. Melihat bagaimana Daniel bisa menemukan sosok baik seperti Jasmine, membuat Lyra lega, akhirnya Daniel tidak dihantui oleh bayang-bayang masa lalu bersamanya. Kisah mereka memang unik dan langka, tapi begitulah adanya. Mereka bisa sama-sama berdamai dengan masa lalu, saling belajar dari pengalaman yang berharga. "Sah?!" "Sah!" "Alhamdulillah...." Mereka tentu melangsungkan pernikahan secara Islam karena Jasmine juga sudah mualaf setengah tahun yang lalu da
"Aku gak bisa janji kalau aku bisa tega mempertahankan anak itu kalau misal ada kejadian di mana janin itu membahayakan kamu. Aku takut kamu kenapa-napa," ujarnya memeluk istrinya lebih erat lagi. "Kita usahain yang terbaik," balas Lyra meyakinkan suaminya. Jackson pun tak menjawab, ia merasa lega karena akhirnya ia tau apa yang membuat istrinya sekhawatir itu pada sesuatu. Ia akan berhati-hati lain kali agar istrinya tidak overthinking karena ucapannya. Maka, keduanya terus merawat Baby Daren bersama. Menjadi CEO dan orang sibuk tidak serta merta membuat Jackson mengabaikan peran sebagai ayah. Ia sudah kapok dengan pengabaiannya pada Daniel yang membuatnya lepas kendali. Ia tak ingin anaknya menjadi salah satu di antara banyaknya anak fatherless di negeri ini. Ia ingin memberikan contoh pada semua pria di dunia ini utamanya pada seorang ayah, bahwa keluarga lebih berharga dari segalanya. _+_+_ Jackson dan Lyra menghadiri sebuah pesta ulang tahun dari salah satu konglomer
Lyra langsung bad mood ketika Jackson menjawabnya dengan langsung seperti itu, bahkan tidak ada kata kiasan apa-apa langsung berkata 'Gak!'.Ia merasa kalau suaminya tidak mau memiliki anak lagi dengannya, karena mungkin Jackson sudah bosan dengannya dan berencana meninggalkannya. Lyra jadi overthinking sendiri tanpa berani mengungkapkan perasaannya pada sang suami. Ia jadi banyak melamun dan tidak fokus ketika bicara dengan suaminya. Jackson sebenarnya merasakan itu, tapi ia berasumsi mungkin Lyra butuh waktu untuk sendiri. Ia takut jika menanyakannya langsung, malah membuat Lyra stres. Ia paham kalau wanita pasca melahirkan akan mengalami yang namanya stres atau sampai pada Baby Blues yang sangat berbahaya.Ia berusaha memberikan perhatian-perhatian untuk sang istri, tetapi Lyra meresponnya dengan pasif. Hal itu tentu sangat mengganggunya juga, tapi apakah tindakannya tepat jika bertanya.Baby Daren juga tumbuh dengan baik, membuat Lyra merasa lega meski masih memiliki perasaan me
"Benar kan dugaanku," ujar Jackson melihat data di kepolisian. "Motifnya apa, Pak?" tanya sang detektif. "Maksudnya apakah kalian pernah mengalami perselisihan?" "Saya memutuskan kerjasama dengan Tuan Rohan, tapi ia tidak terima dan menyebarksn berita buruk tentang perusahaan saya. Tentu saya tak bisa diam, maka saya mengungkap kasus skandal usaha club-nya yang memang problematik, makanya saya putuskan kerjasama kami. Kasus ini sempat viral di tahun 2014, ada kasus pemerkosaan, pembunuhan dan perdagangan manusia. Club yang ia buat adalah club tempat berkumpul orang-orang di dunia gelap dan sudah memakan banyak korban." Jackson menghela napas, ia mencari data-data itu dari internet dan membiarkan detektif mulai menganalisis bersama ahlinya. "Intinya, ia ingin membalas dendam, tapi saya tidak tau kalau ia memanfaatkan orang sakit jiwa." "Berarti Anda dulu...." Jackson mengangguk, "Ya, tapi sudah berhenti, ini karena istri saya tidak ingin bersama saya kalau masih melakukann
Untung saja proses penyembuhan Baby Deren berjalan dengan cepat, karena memang kondisi fisiknya yang baik-baik saja, sehingga di hari keenam ia sudah boleh pulang. Lyra, Jackson dan seluruh keluarga mereka senang akhirnya di hari ketujuh Baby Daren sudah bisa hadir untuk proses syukuran adat Jawa. Prosesnya sangat unik, di mana si bayi akan dibawa keliling di mana melingkar di sana orang-orang yang nanti mencukur sedikit rambut si bayi. Sementara yang mencukur adalah Bapak-bapak yang merupakan orang penting di komplek, juga beberapa perempuan anggota inti seperti ibu dan nenek si bayi. Sementara itu, Daniel dan Jasmine sudah kembali ke Amerika lebih awal sebelum acara syukuran itu, tentu mereka harus kerja dan tak bisa libur terlalu lama. Lyra sangat bahagia sekali, akhirnya bisa memeluk anaknya setelah sekian hari menunggu dengan keadaan cemas. Tentu saja ia cemas, dirinya sudah dibawa pulang sementara anaknya masih harus dirawat di rumah sakit terlebih dahulu sebelum dipastikan
"Felicia dan di balik itu semua, aku belum bisa cerita ke kamu, tapi aku janji gak akan ada yang bisa lepas dari hukum setelah apa yang mereka lakukan pada kesayanganku," ungkap Jackson memeluk istrinya erat. Berkali-kali ia harus merasakan betapa ia takut kehilangan wanita yang sangat ia cintai itu. Berkali-kali juga ia gagal mewujudkan keamanan baginya. Andai Prio tipe orang yang cepat mendidih, maka ia siap untuk babak belur di tangannya setelah apa yang terjadi pada anaknya. Lyra membalas pelukan suaminya, ia memang terluka secara fisik, tetapi sepertinya batin Jackson lebih terluka daripada dirinya. Maka ia akan mencoba memulihkannya dengan ketabahan dan rasa cintanya pada sang suami. +_+_+ Entah kenapa Daniel merasa sangat bahagia tatkala memposting foto adik tirinya yang jarak usianya samapai 30 tahun lebih. Ia memang bermimpi memiliki saudara di rumah yang sepi itu, menjadi anak tunggal dari orang kaya adalah sebuah niscaya kalau ujian yang akan ia rasakan adalah kesepi