Pulang ke Jakarta seperti yang sudah dijadwalkan, tentu keduanya menjadi sibuk dengan kehidupan masing-masing lagi. Akan tetapi entah setan apa yang membuat Daniel tersenyum ke arah Lyra di meja makan, sesuatu yang mustahil."Kenapa?" tanya Jackson melihat anaknya dengan heran."Gak papa," ujarnya cengar-cengir."Jangan kayak orang gila deh, ngomong aja," balas Jackson tak suka."Haha, Papah mah gak asik."Jackson hanya menghela napas melihatnya, ia menatap Lyra yang terlihat sudah paham dengan kelakuan Daniel yang labil. Memang cocok Lyra menjadi Mama tirinya, faktanya ia lebih banyak memahami Daniel daripada dirinya sebagai seorang ayah. "Menurutku, agak sia-sia kalau Lyra... eh maksudnya Ibu cuma jadi Ibu rumah tangga," ungkapnya."Emang kenapa?" tanya Lyra kini buka suara.Daniel masih saja cengar-cengir membuat Jackson bingung sendiri, kenapa Daniel tiba-tiba seperti itu."Kenapa Papa nggak kuliahin kalau dia S2 peluang kerjanya lebih banyak.""Siapa yang bilang kayak gitu?" ujar
Seperti yang sudah direncanakan, Jackson dan Lyra berkunjung ke rumah nenek Davidson. Ia sangat senang atas kehadiran mereka berdua, kehadiran yang sebenarnya sudah ditunggu-tunggu lama, tetapi keduanya baru bisa menemuinya sekarang.Hal yang membuat Lyra terkejut adalah nenek Davidson sekarang sedang sakit, ia berbaring di tempat tidur dengan keadaan lemah. Lyra pun langsung bergegas mendekatinya di kamar dan menanyakan kabarnya."Halo, Nek! Gimana kabarnya?" tanya Lyra dengan raut khawatir."Halo, Sayang! Seperti yang kamu lihat, Nenek udah kena penyakit tua, udah biasa kayak gini, nanti sembuh sakit lagi," ungkapnya lemah.Lyra pun menggenggam tangan nenek dengan menatap matanya sungguh-sungguh."Jangan bilang gitu, Nek. Nenek harus selalu sehat!" ungkap Lyra menyemangati."Hem, mau gimana lagi usia bakalan sampai, tapi nenek udah lega kalau Jackson akhirnya nemu orang baik kayak kamu," ujarnya menyentuh dagu Lyra halus. "Sekarang nenek lagi nunggu kalian kasih kabar bahagia," lanju
"Dua-duanya boleh."Jackson berdecak kesal, "Lyra udah kutawarin S2, tapi belum menentukan keputusannya.""Emang dia nggak bosen di rumah terus? Sesekali anter lah dia ke sini, jangan dikurung terus di rumah.""Justru itu, aku udah suruh dia belanja dia malah belanja online, aku suruh dia jalan-jalan, kemarin waktu di Bali, dia lebih banyak di kamar, keluar jarang, aku udah nyuruh dia keluar secara gak langsung."Nenek Davidson terlihat heran, "Ada orang suka di rumah?""Begitulah, dia itu anak introvert yang sukanya di rumah. Jadi meskipun aku berusaha untuk ngajak dia jalan, ya dia senangnya cuma pas pagi doang, kalau udah abis zuhur dia mulai lelah. Dia nggak suka di keramaian, kalau di keramaian dia bakal sumpek dan pusing. Udah gitu, dia akan merasa nggak nyaman sama orang-orang baru.""Hem, oke... karakter yang cukup unik dan kayaknya itu udah banyak di kalangan anak muda sekarang. Ya gimana lagi ... pantesan Daniel nggak cocok sama dia ya.""Sejujurnya dia udah bisa dikatakan mo
"Ck, intinya jadi bahan gunjingan keluarga besar di belakang."Lyra agak terkejut tetapi ia sudah menduga, bukan berarti ia over thinking atau negatif thinking terhadap mereka, tetapi sudah jelas dari berbagai aspek ia bukan calon terbaik untuk Jackson yang luar biasa. Justru ia adalah calon terburuk atau pilihan terakhir Jackson dalam memilih pasangan.Mulai dari latar belakangnya menjadi istri dari Jackson dala. keadaan ia tak memiliki power untuk mendukung karirnya, itu sudah jelas menunjukkan bahwa ia yang dari kalangan bawah tidak layak menjadi istri Jackson. Mana ada cerita nyata perempuan biasa dinikahi pangeran? Memang ini film Cinderella.Itu mengejutkan bahwa apa yang mustahil menjadi nyata, Lyralah yang melakukannya sendiri. Anak yang lahir dari kalangan biasa, tiba-tiba naik tahta menjadi ratu di sisi Jackson. Tentu saja keluarga kerajaan lain akan merasa tersingkir dan merasa bahwa kebangsawan mereka tidak diakui hanya karena seorang anak rakyat jelata naik pangkat jadi Ra
"Kalau udah isi pasti semua keluarga bakal dikabarin kok, Tante," jawab Jackson dengan tenang.Sementara itu Lyra ikut tersenyum, sikap tenang Jackson cukup membuatnya tenang juga. "Penasaran aja hehe," ujar si Tante itu sepertinya malu."Kami lagi usaha, daripada itu ... apakah Tante-tante punya tips biar Lyra cepat hamil?" ucapan Jason untuk membuat seluruh penghuni meja makan terkejut.Namun, Rafli sepupu Jackson yang memang paling bisa mencairkan suasana, tiba-tiba tertawa."Haha! Iya dong, kalau bisa tuh Lyra terapi aja di kliniknya tante Chika, biar langsung jadi pas Jackson nanam benih," ujarnya dengan blak-blakan. Vierra istrinya langsung menepuk lengan suaminya yang terlalu blak-blakan itu, tetapi ia juga bisa mengimbangi suaminya yang terlalu banyak omong itu."Boleh," ujar Tante Chika."Kalau bisa, Lyra sama aku aja besok hari Jumat, kita ke tempat Yoga milik kami. Biar bisa tetap bugar dan bersosialisasi dengan banyak orang, karena itu juga mempengaruhi kesuburan," ujar V
Nenek Davidson melihat bagaimana Lyra terlihat tidak mood dengan Jackson, ia hanya membalas obrolan suaminya dengan nada yang dingin tetapi sepertinya Jackson juga tidak menyadarinya. Ketidak pekaan Jackson ternyata lebih parah dari yang nenek tau selama ini.Melihat kecanggungan itu membuat nenek Davidson tidak tahan lagi dan berkata."Lyra, sepertinya lagi mikirin sesuatu?" tanya nenek.Lyra pun menggeleng dengan senyum terpaksa."Nggak papa kok, Nek. Mohon maaf ya, Nek, aku malah mikirin yang lain.""Jackson buat sesuatu yang salah sama kamu?" Lyra menggeleng, "Ah, enggak kok Nek, semua baik-baik saja."Akhirnya nenek pun mengajak Lyra untuk ke taman setelah Jackson pergi bekerja. Lyra masih di kediaman utama Davidson karena permintaan sang nenek, karena anak-anaknya sudah pulang dari beberapa yang menginap. Jadi tinggal Lyra di sana sekarang. Sementara Lyra masih di sana, mereka ke taman dengan pemandangan Pagi yang indah cuacanya juga cerah pagi ini tetapi nenek paham bahwa suas
'Pertanyaan itu lagi....' Jackson melirik Lyra sekilas saat Lyra menghela napas tanpa sebab. Mereka sedang ada di mobil untuk oulang ke rumah pada jam 21.00 WIB saat Jackson pulang dan menjemputnya di kediaman utama Davidson."Ada yang mengganggumu?" tanyanya.Lyra menggeleng, "Enggak, justru hari ini menyenangkan banget karena ada Sheila dan anaknya, anaknya lucu banget, cantik," ocehnya semangat tiba-tiba.Hal itu membuat Jackson tertawa, gadis itu membuatnya selalu kaget dengan tingkahnya yang unik."Shanon memang anak yang lucu, cantik seperti ibunya," balas Jackson.Kalau dipikir-pikir Jackson seperti tipe orang yang mudah melemparkan pujian pada siapapun termasuk Sheila, tak hanya Felicia, apakah selama ini ia memang terlalu over thingking padahal Jackson mrmuji semua orang?"Kamu pingin punya yang kaya Shanon?" tanya Jackson."Apaan sih, dih," balas Lyra misuh tiba-tiba. Ia membuang muka ke arah jendela dan membiarkan Jackson tertawa sambil bilang, 'Bersyandah.'Lyra tak bisa
Sudah setahun berlalu ketika Lyra tampil sebagai Nyonya Davidson, ia mendaftar di sebuah kampus di mana itu adalah kampus tempat Daniel kuliah. Secara tidak langsung Daniel sekarang adalah seniornya.Tentu saja awalnya Lyra tidak ingin kuliah di sana, tetapi lagi-lagi ada campur tangan Daniel untuk menjebaknya supaya kuliah di tempat yang sama dengannya. Motifnya jelas, Daniel ingin berbuat sesuatu yang buruk padanya tetapi tidak diketahui oleh ayahnya yang hari demi hari terlihat sangat menyayangi Lyra, bahkan Jackson sudah mengurangi interaksi dengan Felicia gara-gara tidak ingin melihat kesayangannya cemburu.Sayang sekali, ia malah yang cemburu pada Lyra. Bagaimana tidak? Sekarang perhatian sang ayah hanya tertuju pada Lyra, yang ternyata membuatnya seolah tersingkir dan ketika ia berselisih paham dengan Lyra ayahnya akan membela Lyra."Awas aja lu, abis lo di tangan gue!" tegasnya pada diri sendiri.Lihat saja rasa cemburunya selama ini akan terbalas. Jackson sering mengajak Lyra
"Mohon maaf, tapi Nyonya Besar Davidson sudah tiada pada jam 7.32 WIB." Seluruh keluarga besar Davidson langsung menangis tak karuan, apalagi Jackson yang merupakan orang tersayangnya. Nenek Davidson adalah penghubung keluarga setelah kepergian Kakek Davidson, tetapi ia sudah pergi juga, lalu siapa yang akan menghubungkan mereka kali ini. Lyra memeluk suaminya yang terus mengguncang tubuh Nenek Davidson yang tak bernyawa, ia tak sanggup kehilangannya. Sampai Daniel turun tangan menarik ayahnya agar tidak berskap seperti itu. "Stop, Pah! Kasian Uyut, Papa bakal bikin Uyut sedih!" "Nek!" Jackson lemas sampai seperti ingin pingsan, tetapi ia masih bisa berdiri dan memeluk istrinya yang juga menangis melihatnya sehancur itu. "Maafin aku Sayang, aku selemah ini." "Sssstt, diam," balas Lyra malah membuat Jackson tambah menangis kencang. Keluarga Davidson menatap Jackson yang paling terpukul, membuat Renata juga mendekatinya dan memeluknya. "Sabar, Nak." ••• Pasca
"Maafkan saya, Pak! Tolong beri saya kesempatan untuk memperbaikinya...." tangis karyawan yang kemarin menghina Lyra. Manajer yang menyampaikan surat pemecatan itu pun menghela napas, ia tak habis pikir dengan karyawan itu yang bisa-bisanya menyenggol istri kesayangan pemilik restoran. "Saya bukan Bosnya, Re. Jadi silahkan kamu jadiin ini pengalaman di tempat barumu. Kebetulan Bu Lyra kasih link kerjaan baru buat kamu tadi." "Serius, Pak?" tanya karyawan itu. "Iya, ini usaha baru, tapi kalo kamu tekun semua akan jadi lebih baik." "Terima kasih, Pak!" Karyawan itu pun berterima kasih pada sang Manager, tapi Manager itu berkata lagi di depan semua karyawan restoran itu. "Mungkin ini udah jadi rahasia publik kalau istrinya Pak Jackson gak cantik-cantik amat, tapi masalah bucin yang bucin banget malah Pak Jackson ke istrinya. Sebenarnya masalah ini udah selesai, tapi Pak Jackson yang tau perkara ini entah dari mana langsung kasih surat pemecatan ini. Saya harap, kalau kalian pingi
"Papa, Dedenya lucu... hihi!" ujar Adel pada Ayahnya saat Jackson menggendong cucunya pertamanya itu. "Iya Sayang, dulu kamu juga lucu, sekarang juga masih lucu." "Aku lucu, Papa?" tanya Adel lagi. Gadis kecil itu berusia 2,5 tahun tapi sudah pintar seperti Kakaknya. Ia juga memiliki fisik seperti Jackson, padahal Jackson ingin memiliki gadis kecil yang mirip seperti ibunya. Saking cintanya ia pada istrinya sampai-sampai ia sempat ngambek karena anak-anaknya menuruni fisiknya semua. "Iya dong, Sayang," jawab Jackson. Tak lama Lyra datang membawa perlengkapan untuk bayi laki-laki itu mandi. Seperti dirinya, Jasmine juga takut memandikannya pada awal-awal melahirkan. Sekarang ia berperan sebagai ibu mertua, setidaknya ia memiliki pengalaman lebih awal dari Jasmine. "Adel seneng ya liat Dede Bayi?" tanya Lyra melihat anaknya yang antusias. Daren malah sedang bermain dengan Kakaknya--Daniel. Ini seperti Jackson sedang tukeran anak dengan Daniel. "Dede bayinya lucu Ma,
Dua tahun berlalu ketika Daniel menyelesaikan gelar DBA (Doctor of Business Administration), ia langsung melamar Jasmine pada ayahnya. Tentu prosesnya lancar sekali, apalagi Jackson juga sudah cocok dengan Jasmine. Semakin dewasa Daniel, semakin ia bisa melihat siapa orang yang layak ia nikahi. Maka Jackson menyetujuinya. Lyra, Jackson, Baby Dam dan keluarga besar akhirnya tinggal di rumah yang ada di Amerika selama proses pernikahan Daniel, yakni seminggu karena mereka harus membantu proses menuju pernikahan juga. Melihat bagaimana Daniel bisa menemukan sosok baik seperti Jasmine, membuat Lyra lega, akhirnya Daniel tidak dihantui oleh bayang-bayang masa lalu bersamanya. Kisah mereka memang unik dan langka, tapi begitulah adanya. Mereka bisa sama-sama berdamai dengan masa lalu, saling belajar dari pengalaman yang berharga. "Sah?!" "Sah!" "Alhamdulillah...." Mereka tentu melangsungkan pernikahan secara Islam karena Jasmine juga sudah mualaf setengah tahun yang lalu da
"Aku gak bisa janji kalau aku bisa tega mempertahankan anak itu kalau misal ada kejadian di mana janin itu membahayakan kamu. Aku takut kamu kenapa-napa," ujarnya memeluk istrinya lebih erat lagi. "Kita usahain yang terbaik," balas Lyra meyakinkan suaminya. Jackson pun tak menjawab, ia merasa lega karena akhirnya ia tau apa yang membuat istrinya sekhawatir itu pada sesuatu. Ia akan berhati-hati lain kali agar istrinya tidak overthinking karena ucapannya. Maka, keduanya terus merawat Baby Daren bersama. Menjadi CEO dan orang sibuk tidak serta merta membuat Jackson mengabaikan peran sebagai ayah. Ia sudah kapok dengan pengabaiannya pada Daniel yang membuatnya lepas kendali. Ia tak ingin anaknya menjadi salah satu di antara banyaknya anak fatherless di negeri ini. Ia ingin memberikan contoh pada semua pria di dunia ini utamanya pada seorang ayah, bahwa keluarga lebih berharga dari segalanya. _+_+_ Jackson dan Lyra menghadiri sebuah pesta ulang tahun dari salah satu konglomer
Lyra langsung bad mood ketika Jackson menjawabnya dengan langsung seperti itu, bahkan tidak ada kata kiasan apa-apa langsung berkata 'Gak!'.Ia merasa kalau suaminya tidak mau memiliki anak lagi dengannya, karena mungkin Jackson sudah bosan dengannya dan berencana meninggalkannya. Lyra jadi overthinking sendiri tanpa berani mengungkapkan perasaannya pada sang suami. Ia jadi banyak melamun dan tidak fokus ketika bicara dengan suaminya. Jackson sebenarnya merasakan itu, tapi ia berasumsi mungkin Lyra butuh waktu untuk sendiri. Ia takut jika menanyakannya langsung, malah membuat Lyra stres. Ia paham kalau wanita pasca melahirkan akan mengalami yang namanya stres atau sampai pada Baby Blues yang sangat berbahaya.Ia berusaha memberikan perhatian-perhatian untuk sang istri, tetapi Lyra meresponnya dengan pasif. Hal itu tentu sangat mengganggunya juga, tapi apakah tindakannya tepat jika bertanya.Baby Daren juga tumbuh dengan baik, membuat Lyra merasa lega meski masih memiliki perasaan me
"Benar kan dugaanku," ujar Jackson melihat data di kepolisian. "Motifnya apa, Pak?" tanya sang detektif. "Maksudnya apakah kalian pernah mengalami perselisihan?" "Saya memutuskan kerjasama dengan Tuan Rohan, tapi ia tidak terima dan menyebarksn berita buruk tentang perusahaan saya. Tentu saya tak bisa diam, maka saya mengungkap kasus skandal usaha club-nya yang memang problematik, makanya saya putuskan kerjasama kami. Kasus ini sempat viral di tahun 2014, ada kasus pemerkosaan, pembunuhan dan perdagangan manusia. Club yang ia buat adalah club tempat berkumpul orang-orang di dunia gelap dan sudah memakan banyak korban." Jackson menghela napas, ia mencari data-data itu dari internet dan membiarkan detektif mulai menganalisis bersama ahlinya. "Intinya, ia ingin membalas dendam, tapi saya tidak tau kalau ia memanfaatkan orang sakit jiwa." "Berarti Anda dulu...." Jackson mengangguk, "Ya, tapi sudah berhenti, ini karena istri saya tidak ingin bersama saya kalau masih melakukann
Untung saja proses penyembuhan Baby Deren berjalan dengan cepat, karena memang kondisi fisiknya yang baik-baik saja, sehingga di hari keenam ia sudah boleh pulang. Lyra, Jackson dan seluruh keluarga mereka senang akhirnya di hari ketujuh Baby Daren sudah bisa hadir untuk proses syukuran adat Jawa. Prosesnya sangat unik, di mana si bayi akan dibawa keliling di mana melingkar di sana orang-orang yang nanti mencukur sedikit rambut si bayi. Sementara yang mencukur adalah Bapak-bapak yang merupakan orang penting di komplek, juga beberapa perempuan anggota inti seperti ibu dan nenek si bayi. Sementara itu, Daniel dan Jasmine sudah kembali ke Amerika lebih awal sebelum acara syukuran itu, tentu mereka harus kerja dan tak bisa libur terlalu lama. Lyra sangat bahagia sekali, akhirnya bisa memeluk anaknya setelah sekian hari menunggu dengan keadaan cemas. Tentu saja ia cemas, dirinya sudah dibawa pulang sementara anaknya masih harus dirawat di rumah sakit terlebih dahulu sebelum dipastikan
"Felicia dan di balik itu semua, aku belum bisa cerita ke kamu, tapi aku janji gak akan ada yang bisa lepas dari hukum setelah apa yang mereka lakukan pada kesayanganku," ungkap Jackson memeluk istrinya erat. Berkali-kali ia harus merasakan betapa ia takut kehilangan wanita yang sangat ia cintai itu. Berkali-kali juga ia gagal mewujudkan keamanan baginya. Andai Prio tipe orang yang cepat mendidih, maka ia siap untuk babak belur di tangannya setelah apa yang terjadi pada anaknya. Lyra membalas pelukan suaminya, ia memang terluka secara fisik, tetapi sepertinya batin Jackson lebih terluka daripada dirinya. Maka ia akan mencoba memulihkannya dengan ketabahan dan rasa cintanya pada sang suami. +_+_+ Entah kenapa Daniel merasa sangat bahagia tatkala memposting foto adik tirinya yang jarak usianya samapai 30 tahun lebih. Ia memang bermimpi memiliki saudara di rumah yang sepi itu, menjadi anak tunggal dari orang kaya adalah sebuah niscaya kalau ujian yang akan ia rasakan adalah kesepi