Bagaimana tanggapan mereka, ya? Apakah akan ada ribut-ribut? Btw, terima kasih teman-teman pembaca sudah mampir ke karya baruku. Jangan lupa baca bab-bab selanjutnya, serta vote dan komentar. Sekali lagi, terima kasih
Setelah keributan di depan apartemen reda, Daniel dipersilhkan masuk bersama Vita. Hanya saja, keduanya seperti kerbau yang cocok hidungnya. Mereka menuruti setiap yang dikatakan Jackson. Tak lama, keduanya duduk di depan pria dewasa itu yang juga duduk di sofa yang berseberangan dengannya. Mereka diam-diam memperhatikan bagaimana Jackson memangku kepala Lyra yang tertidur lelap. Sementara itu, Bi Wati menyiapkan kopi untuk ketiga orang tersebut. "Kenapa Bapak gendong teman saya?" tanya Vita pada akhirnya. Ia tidak bisa menahan dirinya lagi. Daniel sendiri tak bisa berkata-kata saking syoknya dengan "kedekatan" sang ayah dan mantan pacarnya itu. Ia tahu benar bahwa Jackson bukanlah tipe orang yang lembut dan romantis seperti ini. "Aku nggak ngerti jalan pikiran Papa, tapi tolong jelaskan ... kenapa Papa bisa sama Lyra? Kalau Lyra salah, biarkan dia menebusnya. Jangan buat dia terkurung di dalam jebakan Papa," timpal Daniel setelah berhasil menguasai diri. "Maksudmu? Kamu men
Renata tampak masih belum setuju dengan seorang yang Jackson pilih sebagai calon istrinya. Ia memiliki banyak alasan untuk membantah poin plus Lyra yang Jackson ungkapkan. Namun, Jackson juga punya banyak kekuatan untuk tetap teguh memilih pilihannya.Saat ini, mereka saling diam membuat suasana jadi canggung. Ketika Bi Wati datang menyuguhkan satu gelas air minum lagi untuk Lyra, barulah Renata mulai berbicara lagi."Saya nggak tahu apa alasan utama kalian menikah tiba-tiba seperti ini, tapi saya harap kamu tidak mengecewakan anak saya. Mendampinginya bukan hanya dengan cinta, tapi dengan kualitas kamu sendiri."Lyra mengangguk pasrah.Di sisi lain, Jackson tahu bahwa sang Ibu tak mungkin menyerah semudah itu.Kadang, ia sendiri merasa bahwa ibunya juga rival karena ibunya sering mengajaknya berdebat atau melakukan banyak hal yang saling berlawanan."Mami tenang aja, kualitas itu akan Jackson jamin," ungkapnya mantap.Renata tidak punya kalimat lain untuk membalas. Kemudian, ia pa
Lyra menghela napas panjang setelah melewati berbagai kejadian tak menyenangkan.Untungnya, Jackson mendampinginya.Jika tidak, entah bagaimana nasib gadis itu.Hanya saja, ketika Lyra baru saja bisa merasakan ketenangan setelah beberapa hari berlalu, Vita tiba-tiba datang."Vita...?" panik Lyra saat melihat wajah sahabatnya seolah menagih penjelasan darinya."Gak perlu kaget. Beberapa hari yang lalu, Pak Jackson gendong lo waktu lo tidur. Belum lagi, Pak Jackson jelasin kalau dia udah lamaran," cecar Vita, "Seriusan, deh, Ra! Lo perlu jelasin secara jelas ke gue ...."Mendengar itu, Lyra sontak teringat cerita Jackson tentang kedatangan Daniel dan Vita.Ia menghela napas dan menatap sang sahabat. Entah mengapa, Lyra merasa berat untuk jujur padanya."Jadi...?" tegas Vita."Maafin aku ... aku nggak bermaksud begitu."Bukannya menjawab dengan jelas, Lyra justru tampak ragu.Melihat itu, Vita menghela napas panjang. Ia tidak bisa marah pada Lyra. "Gue cuma takut lo dimanfaatin sama Bok
"Saya takut keluarga saya diinjak-injak oleh keluarga Anda yang kaya," ujar Lyra akhirnya jujur. Mendengar itu, Jackson pun mengerti. "Ketakutan kedua orang tuamu, ada benarnya juga. Tapi sekarang, saya harus ngasih tau hal penting tentang ini agar kamu paham, Ra." "Kamu harus yakin bahwa keluarga saya pun nggak ada yang berani sama saya," tambahnya lagi.Lyra sontak mengerutkan kening, bingung. "Gak berani sama Bapak? Maksudnya...?" "Mereka tidak akan bisa menolak apa yang sudah saya putuskan," ucap Jackson, "sekali membuat saya tidak puas, keluarga besar saya harus siap hidup sebagai gelandangan." Di keluarga besar Jackson, pewaris utama bukanlah mereka yang lahir sebagai anak sulung tapi, dia yang berkemampuan. Oleh sebab itu, Jackson jelas tahu banyak yang iri padanya dan telah menyiapkan diri untuk itu. Terbukti, sampai sekarang, dia bisa menangani semua dengan baik. "Jadi, kamu tenang saja," tegas Jackson lagi.Lyra menghela napas. Entah mengapa bebannya seakan terangkat da
Pagi harinya, seperti yang sudah disiapkan oleh Jackson, ada beberapa penata rias dan penata busana yang datang membawa pakaian untuk merias Lisa juga kedua orang tuanya. Prio dan Sulastri merasa terbebani tapi, mereka juga sadar kalau mereka akan bertemu dengan keluarga kaya yang terhormat. Lyra didandani dengan cantik. Ia memakai kebaya black and abu-abu muda yang berbentuk dress atau kebaya sambungan. Akan tetapi masih menunjukkan kesan syar'i juga tidak menghilangkan batik plus kebayanya. Kebaya atasnya juga tidak menerawang meski menggunakan kain renda, sebab sudah ada kain tebal di dalamnya yang melapisinya. Bahan pakaian berkualitas tinggi, sehingga tidak panas. Lyra juga dirias senatural mungkin karena itu permintaannya pada Jackson. Untung saja Jackson tidak rewel dan mengatur semuanya sesuai keinginan Lyra. Jackson sudah datang setelah Lyra di rias, hal itu sebenarnya membuat Lyra agak bingung. kenapa mereka harus berdandan seperti itu. "Mas, kok kayak kesannya acara gede
"Saya bersedia," ujar Lyra tegas. Kesungguhan Lyra membuat semua orang pun tidak bisa menganggapnya enteng. Jackson juga terlihat tidak melepaskan tatapan ke arah sang calon istrinya seolah ia sudah menempatkan hatinya padanya. Itu menjadi pusat perhatian seluruh keluarga dan juga sahabat Jackson yang diundang. Tindakannya membuat orang-orang yang tau karakter Jackson keheranan, bagaimana bisa seorang Jackson yang biasanya dingin terhadap wanita sekarang menatapnya dengan penuh cinta, apalagi dulu pengalaman pernikahan pertama Jackson. Mereka terlihat saling sayang tetapi tidak seposesif sekarang. Sekarang terlihat sekali bahwa Jackson l sangat mencintai Lyra dengan tulus tanpa pengaruh dari pihak manapun. Keduanya malu-malu, terasa alami membuat orang lain tidak berani curiga. Apalagi Jackson terlihat ingin melindungi calon istrinya, itu terlihat alami. Terbukti ketika acara itu belum diadakan, Jackson sudah memperingati seluruh keluarga agar tidak mengkritik calon istrinya dalam
Lyra bingung dengan pertanyaan wanita itu, ia tak mengerti apa maksudnya. Wanita itu terluhat berusia 30an tahun, ia masih cantik dan terlihat familiar, atau mungkin ia seorang yang terkenal. "Maaf, Tante, saya gak paham apa maksud Tante,x ujar Lyra hati-hati. "Tante?!" kesal wanita itu melotot. Lyra langsung menunduk, "Maaf, Kak. Saya gak tau, kalau boleh tahu, Kakak siapa ya?" tanyanya. Wanita itu mendengus, "Heh, gue mau memperingatkan lo akan suatu hal, bukan mau kenalan." "Maaf, ya boleh kalau Kakak mau kasih wenjangan." "Dih PD! Pokoknya gue mau bilang sama lo, hidup lo gak akan tenang di keluarga ini, ngerti?!" Lyra yang posisinya lemah saat ini pun hanya bisa mengangguk, "Iya, Kak." "Iya iya, nyebelin banget sih lo anjir!" "Ehem!" Lyra dan wanita itu terkejut mendengar suara itu, Jackson muncul di ambang pintu toilet wanita dan menatap mereka berdua. "Udah, Yang?" tanya Jackson. Lyra menoleh ke arah wanita itu lalu mendapatkan tatapan seolah ia tidak boleh mengaduka
Interaksi Lyra dan Jackson membuat Daniel merasa terusik. Apakah ayahnya benar-benar melakukan ini padanya? Ia belum mempercayai semua kejadian ini, tiba-tiba dan membuatnya sesak. Jika mereka sampai menikah, ia akan terus bertemu dengan Lyra, orang yang ingin Ia hindari. Namun sekarang, ia tidak memiliki pilihan lain. Sebab ayahnya juga mengancamnya, kalau sampai Daniel tidak mau menurutinya dan mencoba menghalangi mereka seperti membuat keributan, tidak menurut padanya, ia akan hidup sendiri dengan usahanya sendiri. Ia mengaku salah bahwa ia menyeret Lyra pada masalahnya, gara-gara kesalahannya yang salah pergaulan. Namun, kini ia juga sudah berusaha untuk keluar dari sana. Meskipun sulit, namun ayahnya malah terus membuatnya stress sendiri, apalagi semenjak Jackson menyatakan ingin menikahi mantannya itu. Bahkan Jackson lebih sering pergi menemui gadis itu. Ia jadi merasa cemburu dengan Jackson tapi, ia jadi bingung sendiri. Entah ia cemburu kepada Jackson atau kepada mantan pac
"Mohon maaf, tapi Nyonya Besar Davidson sudah tiada pada jam 7.32 WIB." Seluruh keluarga besar Davidson langsung menangis tak karuan, apalagi Jackson yang merupakan orang tersayangnya. Nenek Davidson adalah penghubung keluarga setelah kepergian Kakek Davidson, tetapi ia sudah pergi juga, lalu siapa yang akan menghubungkan mereka kali ini. Lyra memeluk suaminya yang terus mengguncang tubuh Nenek Davidson yang tak bernyawa, ia tak sanggup kehilangannya. Sampai Daniel turun tangan menarik ayahnya agar tidak berskap seperti itu. "Stop, Pah! Kasian Uyut, Papa bakal bikin Uyut sedih!" "Nek!" Jackson lemas sampai seperti ingin pingsan, tetapi ia masih bisa berdiri dan memeluk istrinya yang juga menangis melihatnya sehancur itu. "Maafin aku Sayang, aku selemah ini." "Sssstt, diam," balas Lyra malah membuat Jackson tambah menangis kencang. Keluarga Davidson menatap Jackson yang paling terpukul, membuat Renata juga mendekatinya dan memeluknya. "Sabar, Nak." ••• Pasca
"Maafkan saya, Pak! Tolong beri saya kesempatan untuk memperbaikinya...." tangis karyawan yang kemarin menghina Lyra. Manajer yang menyampaikan surat pemecatan itu pun menghela napas, ia tak habis pikir dengan karyawan itu yang bisa-bisanya menyenggol istri kesayangan pemilik restoran. "Saya bukan Bosnya, Re. Jadi silahkan kamu jadiin ini pengalaman di tempat barumu. Kebetulan Bu Lyra kasih link kerjaan baru buat kamu tadi." "Serius, Pak?" tanya karyawan itu. "Iya, ini usaha baru, tapi kalo kamu tekun semua akan jadi lebih baik." "Terima kasih, Pak!" Karyawan itu pun berterima kasih pada sang Manager, tapi Manager itu berkata lagi di depan semua karyawan restoran itu. "Mungkin ini udah jadi rahasia publik kalau istrinya Pak Jackson gak cantik-cantik amat, tapi masalah bucin yang bucin banget malah Pak Jackson ke istrinya. Sebenarnya masalah ini udah selesai, tapi Pak Jackson yang tau perkara ini entah dari mana langsung kasih surat pemecatan ini. Saya harap, kalau kalian pingi
"Papa, Dedenya lucu... hihi!" ujar Adel pada Ayahnya saat Jackson menggendong cucunya pertamanya itu. "Iya Sayang, dulu kamu juga lucu, sekarang juga masih lucu." "Aku lucu, Papa?" tanya Adel lagi. Gadis kecil itu berusia 2,5 tahun tapi sudah pintar seperti Kakaknya. Ia juga memiliki fisik seperti Jackson, padahal Jackson ingin memiliki gadis kecil yang mirip seperti ibunya. Saking cintanya ia pada istrinya sampai-sampai ia sempat ngambek karena anak-anaknya menuruni fisiknya semua. "Iya dong, Sayang," jawab Jackson. Tak lama Lyra datang membawa perlengkapan untuk bayi laki-laki itu mandi. Seperti dirinya, Jasmine juga takut memandikannya pada awal-awal melahirkan. Sekarang ia berperan sebagai ibu mertua, setidaknya ia memiliki pengalaman lebih awal dari Jasmine. "Adel seneng ya liat Dede Bayi?" tanya Lyra melihat anaknya yang antusias. Daren malah sedang bermain dengan Kakaknya--Daniel. Ini seperti Jackson sedang tukeran anak dengan Daniel. "Dede bayinya lucu Ma,
Dua tahun berlalu ketika Daniel menyelesaikan gelar DBA (Doctor of Business Administration), ia langsung melamar Jasmine pada ayahnya. Tentu prosesnya lancar sekali, apalagi Jackson juga sudah cocok dengan Jasmine. Semakin dewasa Daniel, semakin ia bisa melihat siapa orang yang layak ia nikahi. Maka Jackson menyetujuinya. Lyra, Jackson, Baby Dam dan keluarga besar akhirnya tinggal di rumah yang ada di Amerika selama proses pernikahan Daniel, yakni seminggu karena mereka harus membantu proses menuju pernikahan juga. Melihat bagaimana Daniel bisa menemukan sosok baik seperti Jasmine, membuat Lyra lega, akhirnya Daniel tidak dihantui oleh bayang-bayang masa lalu bersamanya. Kisah mereka memang unik dan langka, tapi begitulah adanya. Mereka bisa sama-sama berdamai dengan masa lalu, saling belajar dari pengalaman yang berharga. "Sah?!" "Sah!" "Alhamdulillah...." Mereka tentu melangsungkan pernikahan secara Islam karena Jasmine juga sudah mualaf setengah tahun yang lalu da
"Aku gak bisa janji kalau aku bisa tega mempertahankan anak itu kalau misal ada kejadian di mana janin itu membahayakan kamu. Aku takut kamu kenapa-napa," ujarnya memeluk istrinya lebih erat lagi. "Kita usahain yang terbaik," balas Lyra meyakinkan suaminya. Jackson pun tak menjawab, ia merasa lega karena akhirnya ia tau apa yang membuat istrinya sekhawatir itu pada sesuatu. Ia akan berhati-hati lain kali agar istrinya tidak overthinking karena ucapannya. Maka, keduanya terus merawat Baby Daren bersama. Menjadi CEO dan orang sibuk tidak serta merta membuat Jackson mengabaikan peran sebagai ayah. Ia sudah kapok dengan pengabaiannya pada Daniel yang membuatnya lepas kendali. Ia tak ingin anaknya menjadi salah satu di antara banyaknya anak fatherless di negeri ini. Ia ingin memberikan contoh pada semua pria di dunia ini utamanya pada seorang ayah, bahwa keluarga lebih berharga dari segalanya. _+_+_ Jackson dan Lyra menghadiri sebuah pesta ulang tahun dari salah satu konglomer
Lyra langsung bad mood ketika Jackson menjawabnya dengan langsung seperti itu, bahkan tidak ada kata kiasan apa-apa langsung berkata 'Gak!'.Ia merasa kalau suaminya tidak mau memiliki anak lagi dengannya, karena mungkin Jackson sudah bosan dengannya dan berencana meninggalkannya. Lyra jadi overthinking sendiri tanpa berani mengungkapkan perasaannya pada sang suami. Ia jadi banyak melamun dan tidak fokus ketika bicara dengan suaminya. Jackson sebenarnya merasakan itu, tapi ia berasumsi mungkin Lyra butuh waktu untuk sendiri. Ia takut jika menanyakannya langsung, malah membuat Lyra stres. Ia paham kalau wanita pasca melahirkan akan mengalami yang namanya stres atau sampai pada Baby Blues yang sangat berbahaya.Ia berusaha memberikan perhatian-perhatian untuk sang istri, tetapi Lyra meresponnya dengan pasif. Hal itu tentu sangat mengganggunya juga, tapi apakah tindakannya tepat jika bertanya.Baby Daren juga tumbuh dengan baik, membuat Lyra merasa lega meski masih memiliki perasaan me
"Benar kan dugaanku," ujar Jackson melihat data di kepolisian. "Motifnya apa, Pak?" tanya sang detektif. "Maksudnya apakah kalian pernah mengalami perselisihan?" "Saya memutuskan kerjasama dengan Tuan Rohan, tapi ia tidak terima dan menyebarksn berita buruk tentang perusahaan saya. Tentu saya tak bisa diam, maka saya mengungkap kasus skandal usaha club-nya yang memang problematik, makanya saya putuskan kerjasama kami. Kasus ini sempat viral di tahun 2014, ada kasus pemerkosaan, pembunuhan dan perdagangan manusia. Club yang ia buat adalah club tempat berkumpul orang-orang di dunia gelap dan sudah memakan banyak korban." Jackson menghela napas, ia mencari data-data itu dari internet dan membiarkan detektif mulai menganalisis bersama ahlinya. "Intinya, ia ingin membalas dendam, tapi saya tidak tau kalau ia memanfaatkan orang sakit jiwa." "Berarti Anda dulu...." Jackson mengangguk, "Ya, tapi sudah berhenti, ini karena istri saya tidak ingin bersama saya kalau masih melakukann
Untung saja proses penyembuhan Baby Deren berjalan dengan cepat, karena memang kondisi fisiknya yang baik-baik saja, sehingga di hari keenam ia sudah boleh pulang. Lyra, Jackson dan seluruh keluarga mereka senang akhirnya di hari ketujuh Baby Daren sudah bisa hadir untuk proses syukuran adat Jawa. Prosesnya sangat unik, di mana si bayi akan dibawa keliling di mana melingkar di sana orang-orang yang nanti mencukur sedikit rambut si bayi. Sementara yang mencukur adalah Bapak-bapak yang merupakan orang penting di komplek, juga beberapa perempuan anggota inti seperti ibu dan nenek si bayi. Sementara itu, Daniel dan Jasmine sudah kembali ke Amerika lebih awal sebelum acara syukuran itu, tentu mereka harus kerja dan tak bisa libur terlalu lama. Lyra sangat bahagia sekali, akhirnya bisa memeluk anaknya setelah sekian hari menunggu dengan keadaan cemas. Tentu saja ia cemas, dirinya sudah dibawa pulang sementara anaknya masih harus dirawat di rumah sakit terlebih dahulu sebelum dipastikan
"Felicia dan di balik itu semua, aku belum bisa cerita ke kamu, tapi aku janji gak akan ada yang bisa lepas dari hukum setelah apa yang mereka lakukan pada kesayanganku," ungkap Jackson memeluk istrinya erat. Berkali-kali ia harus merasakan betapa ia takut kehilangan wanita yang sangat ia cintai itu. Berkali-kali juga ia gagal mewujudkan keamanan baginya. Andai Prio tipe orang yang cepat mendidih, maka ia siap untuk babak belur di tangannya setelah apa yang terjadi pada anaknya. Lyra membalas pelukan suaminya, ia memang terluka secara fisik, tetapi sepertinya batin Jackson lebih terluka daripada dirinya. Maka ia akan mencoba memulihkannya dengan ketabahan dan rasa cintanya pada sang suami. +_+_+ Entah kenapa Daniel merasa sangat bahagia tatkala memposting foto adik tirinya yang jarak usianya samapai 30 tahun lebih. Ia memang bermimpi memiliki saudara di rumah yang sepi itu, menjadi anak tunggal dari orang kaya adalah sebuah niscaya kalau ujian yang akan ia rasakan adalah kesepi