Share

Bab 26 Akhirnya bisa tertawa lepas

Sehabis maghrib mbak Niar datang.

"Assalamualaikum.. " ucap mbak Niar dan mas Halim dari depan.

"Wa'alaikumsalam.." ucapku sambil membuka pintu dan mempersilahkan mereka masuk.

"Aku dengar dari mas Halim katanya kalian dapat orderan baru yah," kata mbak Niar sambil mendekat ke arah mas Bagas.

Mbak Niar dan mas Halim langsung ikut duduk di lantai untuk membantu mas Bagas mengerjakan boks yang akan di pakai besok.

"Waduh kalau gini keluar uang banyak aku, harus bayar 2 asisten sekaligus," ucap mas Bagas dengan gelak tawanya.

Di sambut gelak tawa juga oleh mas Halim, sedang mbak Niar hanya tersenyum menyaksikan tawa kedua laki-laki di depannya.

"Mbak Niar ngopi juga gak, atau mau teh aja?" tawarku pada mbak Niar.

"Teh aja mbak,, jangan banyak-banyak ya gulanya sudah tua aku, harus jaga kadar gula," ucapnya sambil nyengir.

"Ngakunya udah tua kok panggil aku mbak si, panggil nama aja ngapa, aku juga gak nyaman di panggil mbak," ucapku manyun.

"Yakan baru kenal gak enak lan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status