Share

Bab 8

Namun, Lukas sama sekali tidak bergerak. Dalam ingatakanku, dia selalu tenang, tapi saat ini tiba-tiba meledak marah.

Dengan penuh amarah, dia menarik kerah baju Michael dan memukulnya dengan keras.

“Pergi! Ini urusan keluargaku. Kamu nggak punya hak untuk mengusirku!”

Melihat sikapnya yang tak masuk akal, aku benar-benar tak bisa menahannya lagi.

“Plak,” terdengar suara tamparan yang membuat suasana menjadi sunyi.

Lukas menutup wajahnya, menatapku dengan ekspresi tak percaya.

Aku melangkah maju, menggenggam tangan Michael.

Lalu tersenyum menatap Lukas.

“Aku lupa memperkenalkannya, dia Michael, pacarku.”

“Jadi, kurasa dia punya hak untuk mengusirmu.”

Lukas menutup mata dengan tangannya, menangis seperti anak kecil di hadapanku.

Dulu setelah bercerai, aku sering membayangkan adegan Lukas menyesal.

Namun sekarang, melihat dia begitu terpuruk, aku tidak merasa puas seperti yang pernah kubayangkan.

Mungkin karena aku sudah benar-benar tidak peduli, sehingga apapun yang terjadi tidak lagi m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status