Gerimis turun membasahi payung-payung hitam, semua orang berdiri dalam keheningan menyedihkan karena harus mengantar kepergian seseorang ke tempat peristirahatan terakhirnya.Beberapa prajurit berjajar rapi, melakukan proses upacara pemakaman secara militer.Tubuh Evelyn terlihat gemetar memegang erat payungnya, dia meringis dengan derai air mata yang terus berjatuhan, tidak kuasa untuk melihat peti jenazah ayahnya yang kini harus dikuburkan.Tidak lebih dari satu bulan dia menikmati kebahagiaan dari artinya keluarganya, menerima kasih sayang dari yang disebut orang tua, dikelilingi kehangatan yang membuatnya begitu nyaman dan merasa berharga.Semua itu kini harus pupus…Evelyn kembali harus menerima takdirnya. Takdir ditinggalkan oleh orang-orang yang Evelyn anggap penting dalam hidupnya.Semua meninggalkannya dengan kematian.Tuhan mengambilnya seakan Evelyn tidak berhak memiliki satupun diantara mereka, Daniel, bayinya, dan sekarang ayahnya.Saat pertama kali datang dan bertemu Mar
Terik sinar matahari menyentuh kulit, air kanal biru jernih dilewati banyak gondola yang hilir mudik di depannya.Noah duduk termenung sambil memutar-mutar cincin pernikahan yang tidak pernah terlepas dijarinya.Suara musik terdengar disuatu tempat, para pejalan kaki yang sedang berbincang menemani keterdiamannya yang tidak melakukan apapun selain duduk di salah satu penjuru kota Venesia ditemani segelas vermouth.Noah sengaja datang ke Venesia setelah melakukan perjalanan bisnis di Roma selama satu minggu terakhir.Baru satu hari Noah berada di kota indah terapung ini, menghabiskan waktunya untuk berjalan melewati setiap sudut bangunan tanpa dia mengerti mengapa harus melakukannya.Menyaksikan banyak pasangan yang sedang menikmati waktu indah mereka, berbanding balik dengan Noah yang menjadikan Venesia sebagai pelarian sementara dari sebuah kekecewaan yang sulit dia utarakan.Sudah enam belas bulan lamanya dia dan Evelyn tidak saling berhubungan, waktu yang direncanakan hanya satu t
Sarah menatap layarnya handpone dengan kesal, dia sudah mendengar kabar bahwa Noah telah pulang dari perjalanan bisnisnya beberapa hari yang lalu, namun sampai sekarang Sarah tidak pernah melihat Noah.Sejak perpisahannya dengan Evelyn, segalanya telah berubah.Termasuk hubungan Sarah dan Noah sudah tidak sebaik dulu lagi.Noah telah menjaga jarak sejauh mungkin, tidak pernah lagi membicarakan hal pribadi apapun lagi dengan Sarah kecuali kepentingan bisnis. Sarah telah berusaha memperbaiki hubungan mereka berdua, namun semuanya tidak lagi sama, Noah tetap dingin sekalipun dia tetap menunaikan tugasnya untuk menjaga nama baik dan kehormatan keluarga. Sudah beberapa kali, diam-diam Sarah telah mencoba mendatang beberapa perempuan untuk menggoda Noah, setidaknya untuk bisa mengisi kekosongnnya, sayangnya Noah telah berbeda, dia tidak lagi menerima kehadiran perempuan meski sekadar untuk pengobat bosannya.Sarah tidak tahu, seperti apa sebenarnya akhir dari hubungan Noah dan Evelyn, saat
“Kenapa kau membawaku ke tempat sialan seperti ini?” omel Alfred mengikuti langkah Noah.“Memangnya aku harus membawamu kemana? Apa harus ke tempat perang agar kau melihat banyak pesawat tempur yang lewat?” tanya balik Noah dengan sinis.Alfred bersedekap kesal, mengikuti langkah Noah melewati antrian menuju tempat pacuan kuda. Mereka pergi ke salah satu kursi vip dan duduk di sana.Alfred tidak begitu suka dengan kebisingan yang tidak menenangkan, namun dia tahu saat ini Noah sedang membutuhkan sedikit hiburan. Entah mau sampai kapan Noah murung seperti ini terus, bergulat dengan pikirannya sendiri dan pertanyaan-pertanyaan tidak ada gunanya karena Evelyn belum kembali tidak memberinya kabar.Noah tidak belajar pada pada apa yang terjadi pada Alfred, jika menghabiskan seluruh cinta hanya pada satu orang wanita, mereka akan runtuh ketika ditinggalkan.Saat acara pacuan kuda dimulai, kursi-kursi kosong mulai diisi oleh tamu undangan, menariknya disalah satu kursi didekat Noah, dia me
“Katakan saja, aku harus membayar berapa untuk tahu keberadaan Eve.” Mante meminta sekadar hanya untuk menguji keseriusan Noah, dia tidak mungkin menukarkan informasi keluarga orang-orangnya dengan uang yang tidak seberapa. Mante cukup banyak tahu hal-hal yang berhubungan dengan Evelyn karena kini mereka sudah cukup dekat, Evelyn sudah mulai menikmati kehidupannya yang sekarang setelah jatuh dalam keterpurukan. Lantas apa layak lelaki di hadapannya mengetahui keberadaan Evelyn? “Kenapa kau diam saja?” tanya Noah tidak sabaran. “Berikan kartu identitasmu,” pinta Mante. Tanpa ragu-ragu Noah mengeluarkan dompetnya dan membiarkan Mante memotret kartu identitasnya. Biasanya, orang-orang kelas atas selalu menyamarkan nama asli mereka dari public dan identitas penting mereka untuk menjaga keamanan, karena itu Mante membutuhkannya sebagai jaminan. “Eve ada di Macau, dia sedang sibuk mempersiapkan pernikahan.” “Apa!” Noah yang berteriak menyelak marah, matanya melotot dan dengan kasar di
Perjalanan ke Macau akhirnya dilakukan tanpa ada yang bisa menghentikan. Butuh waktu satu 12 jam untuk bisa segera mendapatkan perjalanan pribadi ke Macau. Kenekatan Noah membawanya pergi melintasi beberapa negara dan pulau.Noah tahu, apa yang dia lakukan saat ini mungkin dipandang sangat bodoh dan tergesa, dia tidak menggunakan akal sehatnya lagi dalam mengambil keputusan.Andai orang tahu apa yang dia lakukan, mungkin Noah akan diolok-olok dalam waktu yang berkepanjangan karena sudah tidak memiliki harga diri lagi setelah diperbudak oleh yang namanya cinta.Noah telah kehilangan akal sehatnya, cintanya pada pekerjaan mulai tersingkirkan semenjak satu setengah tahun yang lalu.Apa artinya uang setelah dia tahu kebahagiaan? Kebahagiaan yang sesungguhnya sederhana dan setiap insane berhak mendapatkannya. Kebahagiaan yang seharusnya tidak retak andai tidak ada scenario kebohongan apapun.Enam belas bulan menanti bukanlah waktu yang mudah bagi Noah, dia telah berhasil menepati janjinya
Masih mengenakan gaun tidurnya, Milia berdiri di depan wastafel dengan segelas air seni dan tespek kehamilan di dalamnya. Wanita itu bergerak mundar-mandir terlihat sangat gelisah menantikan hasilnya.Milia telah telat datang bulan, dan akhir-akhir ini dia mulai sering mulai setiap kali bangun tidur, dia sensitif dengan aroma parfume. Milia khawatir jika dia hamil dan mengandung anak Alex, itu benar-benar sangat memalukan.Milia telah berusaha keras, sampai kapanpun dia tidak boleh mengandung, apalagi jika anak dalam kandungannya anak Alex. Jika Milia hamil, berat badan yang bertambah, dan perut yang membesar tidak bisa disembunyikan dari Alex, termasuk orang-orang disekitarnya yang selama ini tidak mengetahui bahwa Milia telah menikah dengan seorang lelaki yang sebentar lagi akan berulang tahun yang ke 60.Beberapa menit setelah terjebak menunggu, dengan jantung berdebar kencang Milia memberanikan diri untuk melihat hasil tespek yang dia gunakan. Napas Milia tertahan didada, meliha
Alfred memutar meja, mengambil beberapa makanan yang dihidangkan untuk mengisi perutnya yang kosong.Pagi-pagi sekali Alfred dan Noah telah pergi, sedikitpun tidak menyia-nyiakan waktu untuk melakukan pencarian. Menghabiskan waktu untuk menyusuri hampir sebagian kota Macau dengan penuh perjuangan yang cukup melelahkan, sayangnya hasilnya tetap sama, tidak ditemukan jejak Evelyn.Bukan hanya mereka berdua yang mencari, namun ada lebih dari sepuluh orang-orang terlatih yang ikut membantu, neberadaan wanita itu tidak ditemukan disudut tempat manapun, sedikitpun tidak ada jejaknya. Alfred merasa miris karena mencari keberadaan Evelyn di kota kecil dan penuh sesak ini ternyata jauh lebih sulit dari apa yang dipikirkan. Menyedihkannya, besarnya harapan Noah masih tidak sedikitpun berkurang untuk menemukan keberadaan isterinya.Alfred sedikit curiga, jika kemungkinan Evelyn tinggal di sebuah apartement atau rumah pribadi seseorang, dan kemungkinan berbagusnya dia tidak mempersiapkan pernika
“Noah,” panggil Sarah tersenyum. Begitu melegakan melihat putranya kembali berada diruangan kerja setelah sekian lama pergi, hampir saja Sarah mengutus Lisa untuk pergi ke Macau menyusul Noah.Sarah menarik kursi dan duduk disebrang meja Noah. “Kau kemana saja selama beberapa hari terakhir ini? Handponemu juga tidak bisa dihubungi,” tanya Sarah meminta penjelasan.Noah menghela napasnya dengan berat, semakin bertambah usia, hubungannya dengan Sarah semakin memburuk. Dulu, mereka masih bisa saling mengandalkan meski terkadang sering terjadi perselisihan.Namun semenjak nenek Noah meninggal, Sarah mulai berubah, dia melampiaskan banyak hal yang belasan taun telah dia tahan. Dulu, Sarah begitu membenci sikap neneknya, anehnya setelah neneknya Noah meninggal dan mengambil alih kedudukan, Sarah mulai mengikuti jejak yang dulu dia benci.Noah tidak menginginkan hubungan yang buruk dengan ibunya, namun jika mereka terus tidak sejalan dan melenceng dari tujuan awal, apakah salah jika Noah mem
Pohon-pohon tumbuh tinggi, rindang membawa kesejukan.Jalanan setapak yang dulu sering Evelyn lewati masih tidak berubah, langkah demi langkah dia berjalan, menyusuri kesunyian yang mengantarnya menuju makam Daniel.Suara hembusan angin terdengar membelai pendengaran, dedaunan jatuh dari rantingnya menyambut kedatangan Evelyn yang telah lama pergi.Pupil mata Evelyn melebar, melihat batu nisan Daniel yang tetap berkilau bersih, beberapa bunga liar telah tumpuh diatas gundukan rumput hijau yang terawat.Evelyn menarik napasnya dalam-dalam, matanya terpejam, tangannya terangkat merasakan dinginnya udara yang menyentuh telapak tangan.Evelyn tenggelam dalam sebuah kerinduan yang mendebarkan dada, terbuai dalam kehangatan mentari yang seperti sebuah pelukan. Merasakan keberadaan Daniel yang tidak pernah pudar dalam ingatan, bisikan lembut suaranya, cinta yang tidak pernah berkurang sedikitpun, bertahta di tempat yang berbeda, terkenang dalam memori terbaiknya.Mata Evelyn kembali terbuka,
“Untuk dua hari kedepan, aku akan berada di rumah ibuku,” ucap Alex terdengar serak, kantung matanya terlihat tebal karena lelah dan kekurang waktu untuk tidur.Milia tersenyum lembut, mengusap dada Alex lalu memeluknya. “Tidak ap-apa Sayang, gunakan waktumu sebaik mungkin, ayahmu juga pasti sedang butuh hiburan.”Ibu Alex telah meninggal satu hari yang lalu, karena alasan itulah Alex harus meninggalkan rumah.Sebagai seorang menantu yang tidak diakui keberadaannya, Milia tidak dapat mendampingi Alex karena kehadiranya tidak diharapkan siapapun.Jauh didalam lubuk hati Milia, sesungguhnya justru Milia senang jika Alex sibuk mengurus keluarganya, dengan begitu dia memiliki waktu untuk merencanakan menggugurkan kandungannya.Hari ini Milia akan datang ke rumah duka bersama orang tuanya, terpisah dengan Alex, bersikap seperti pelayat biasa sampai upacara pemakaman selesai. Mengharapkan simpati dari keluarga Alex akan kebaikannya meski selama ini ibu Alex sangat membencinya.***Noah dudu
Ada sebuah diskusi penting yang terjadi saat makan siang berlangsung, membicarakan langkah yang harus diambil untuk mempersiapkan pengajuan adopsi anak dari luar negeri yang melibatkan persetujuan dua negara.Reene menawarkan untuk meminta bantuan kolega Martin yang memiliki hubungan baik dengan beberapa petinggi, begitupun bantuan Frederick secara hukum agar proses adopsi bisa berjalan dengan cepat tanpa ada pelanggaran.Diskusi panjang terjadi, bukan hanya sekadar membahas keberhasilan mengadopsi Edgar, Reene juga mempertanyakan apakah Evelyn dengan Noah mampu menjadi orang tua untuk anak itu? Apakah mereka berdua sudah siap untuk bersama-sama mengurus seorang anak?Kewajiban orang tua itu tidak hanya memberi kasih sayang, membesarkan dan memberikan perlindungan juga pendidikan. Evelyn dan Noah juga harus siap bersikap adil andai suatu hari nanti mereka memiliki anak kandung, tidak ada yang boleh berubah.Evelyn dan Noah baru rujuk satu hari yang lalu. Mereka perlu waktu untuk menat
“Justru jika kau menunda-nunda, Edgar akan semakin lama menantimu Sayang, bukankah kau ingin mengadopsinya?”Kening Evelyn mengerut samar, dia tidak pernah menceritakan kepada siapapun rencana adopsi anak, apalagi memberitahu jika anak itu bernama Edgar. Satu-satunya orang yang pernah Evelyn beritahu adalah Noah, melalui surat yang tidak pernah Evelyn ketahui siapa sebenarnya orang yang telah menerima surat itu.Akhir-akhir ini Evelyn mulai menceritakan Edgar kepada Frederick, karena Frederick seorang jaksa dia pasti lebih paham tentang hukum dan dapat meminta bantuan ke kedutaan.Sebelum pulang menyelesaikan tugasnya, Evelyn sempat berjanji kepada Edgar bahwa dia akan kembali dan berjanji untuk membawanya. Edgar sangat bahagia begitu mendengar rencana Evelyn tanpa dia tahu satu hari sebelum kepulangannya, ternyata Evelyn menerima balasan dari Noah.Evelyn sangat bimbang, dia sangat menyayangi Edgar dan benar-benar ingin membawa anak itu, namun dia takut tidak dapat menepati janjiny
Saat Evelyn datang ke kamar, Noah terlihat sibuk dengan handponenya sendiri tidak menunjukan tanda-tanda kekhawatiran apapun, diwajahnya dia cenderung seperti orang yang sedang berbahagia tanpa memiliki beban apapun.Ragu-ragu Evelyn duduk di sisi ranjang, menatapnya dengan curiga. Apa yang sebenarnya telah membuat Noah sesenang ini?Evelyn berdeham memecah keheningan. “Noah.”Noah segera menutup handponenya dan memusatkan seluruh perhatiannya pada Evelyn.Diam-diam Evelyn meremas permukaan seprai, menyalurkan kegelisahanan yang ada. “Ibuku bilang, kau harus memberikan CV-mu,” ucap Evelyn dengan hati-hati.“Baik, Sayang,” jawab Noah dengan cepat, tidak menolak, tidak pula bertanya apapun tentang apa yang dibicarakan Evelyn bersama ibunya.“Noah,” panggil Evelyn lagi.“Ya?” “Kau akan memberikan apa yang diminta ibuku?”Noah segera beranjak dan mendekat dengan senyuman cerahnya, pria itu segera duduk di sisi Evelyn. “Tentu saja, ibumu ibuku juga bukan? Aku harus patuh,” jawabnya denga
Evelyn menelan salivanya dengan kesulitan, merasakan ada sesuatu yang menegangkan, terutama saat melihat posisi Noah yang duduk tegak seperti patung budha, namun matanya bergerak pasif menatap Evelyn seperti mengisyaratkan meminta dukungan.Pandangan Evelyn kembali tertuju pada Reene. “Ibu, kapan datang?”“Sayang, duduklah,” pinta Reena menepuk kursi kosong di sisinya.Ragu-ragu Evelyn mendekat dan akhirnya duduk di sisi Reene, dilihat kembali Noah yang mulai pucat terlihat was-was.Evelyn tahu betul sifat Reene, sekalipun dia berstatus ibu tiri, Reene adalah wanita yang penuh kelembutan. Mustahil Reene memberi tekanan pada Noah.Evelyn tersenyum memaksakan, “Jadi, apa yang terjadi?” tanyanya memecah keheningan.“Ibu hanya ingin berkenalan dengan Noah, ibu dengar statusnya masih suamimu. Karena itu, Ibu harus memastikan apa kau memilih pria yang tepat, padahal ada beberapa pria yang sudah datang meminta izin untuk melamarmu, ibu pikir kau akan memilih salah satu diantara mereka,” jawa
“Kau siapa?”Kening Noah mengerut samar, justru seharusnya kini dia yang bertanya. Siapa wanita itu hingga memiliki akses masuk penthouse padahal Evelyn tinggal sendirian disini.“Anda sendiri siapa? Kenapa bisa masuk kesini?” tanya balik Noah menatap serius wanita yang berdiri dihadapannyaWanita itu memiliki wajah yang sangat familiar dalam ingatan, seolah Noah pernah mengenal dan melihat wajahnya secara berulang. Tapi Noah tidak tahu siapa dia.Wanita itu berpakaian modis dalam balutan berwarna serba putih, mengenakan kacamata hitam.Tapi siapa wanita ini?Dibalik kacamatanya, Reena menatap tajam Noah dengan penuh penilaian dari ujung kaki hingga ujung kepala. “Aku ibunya Evelyn, lantas kau siapa? Kenapa bisa ada di kediaman putriku?”Noah terperangah tidak mampu menutupi keterkejutannya, dimoment yang tidak terduga, tiba-tiba saja dia langsung berhadapan dengan ibu Evelyn.Ibu mertuanya..Seketika Noah mundur dan membungkuk sembilan puluh derajat memberi hormat kepada Reena. “Saya
Sarah terlihat cemas setelah mendengar kabar bahwa Alfred Morgan telah pulang dari Macau tanpa Noah.Sarah semakin yakin dengan dugaannya, bahwa Noah pergi ke Macau bukan sekadar untuk liburan, namun untuk alasan lain.Dan, kemungkinan terbesarnya adalah untuk mencari wanita pembawa bencana itu.Evelyn..Wanita yang Sarah kira telah mati di tempat perang. Kini sosoknya kembali membayangi pikiran Sarah, menciptakan banyak kekhawatiran karena Noah begitu gigih mencari keberadaannya seperti sesuatu yang berharga.Jika saja Sarah tahu, perasaan putranya sedalam ini kepada Evelyn, mungkin dulu Sarah akan memburunya dan menuntaskan permasalahannya agar tidak menjadi masalah dikemudian hari.Suara ketukan di pintu terdengar, Lisa muncul dibalik pintu.Lisa langsung duduk di sebrang meja kerja Sarah, terlihat cemberut kecewa.Tiga hari sudah Lisa diangkat menjadi assistant Noah Sylvester, waktunya sebagai assistant hanya berlangsung satu bulan.Sialnya, selama tiga hari ini dia sama sekali b