"Kakak ada di dalam, kan?" Daniella bertanya pada Royce. Saat ini dia telah sampai di perusahaan, tepatnya di lantai ruangan kakaknya berada."Ya, Nona.""Kalau begitu aku akan masuk." Daniella segera melangkah menuju ke pintu ruangan kakaknya. Memegang handle pintu lalu kemudian membuka pintu.Daniella melangkah masuk ke dalam sana, tapi kemudian langkahnya terhenti saat dia melihat keintiman dua orang di atas sofa. Dia sudah terbiasa melihat Siegren bermesraan dengan Mielle, tapi rasa sakitnya masih sama saja. Dia kira dia akan mati rasa seiring berjalannya waktu, tapi nyatanya rasa sakit itu masih saja terasa menyiksa."Aku tidak tahu jika ada Kak Mielle di sini, maafkan aku," seru Daniella.Mielle yang berada di atas pangkuan Siegren segera turun. Sejujurnya dia sedikit terganggu dengan Daniella yang datang tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu."Ella, apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Siegren.Daniella melangkah kembali, wanita itu mendekati kakaknya. "Aku ingin membicarakan te
Hari-hari berlalu, Daniella tidak tahu apakah dia harus bahagia atau tidak di atas pembatalan pernikahan antara kakaknya dan Mielle.Beberapa saat lalu kedua keluarga kembali bertemu, tapi bukan membahas mengenai seberapa jauh persiapan pernikahan telah dilakukan, tapi tentang pembatalan pernikahan.Alasan dari pembatalan pernikahan itu adalah karena Mielle telah mendapatkan tawaran untuk berpartisipasi dalam sebuah pertunjukan internasional, dan untuk pertunjukan yang akan dilakukan di berbagai negara itu Mielle harus berlatih dengan sangat keras.Kesempatan ini telah ditunggu sangat lama oleh Mielle dan ternyata datang pada waktu yang tidak tepat sehingga Mielle harus memilih antara mimpi besarnya atau pernikahan impiannya.Kesempatan seperti itu tidak akan datang dua kali sehingga akhirnya Mielle memilih untuk bicara pada Siegren mengenai pembatalan rencana pernikahan.Dan sebuah keberuntungan bagi Mielle karena Siegren mendukung karirnya. Siegren tidak keberatan sama sekali dengan
Daniella memegang alat tes kehamilan di tangannya dengan gemetar, sudah sejak dia mencoba alat itu perasaannya tidak baik. Dia berharap bahwa hasilnya adalah negatif. Dan menstruasinya yang terlambat terjadi hanya karena dia kurang istirahat atau terlalu banyak pikiran akhir-akhir ini.Namun, hasil yang keluar membuat Daniella hampir terkena serangan jantung. Dia tidak tahu harus bagaimana sekarang. Alat tes kehamilan itu menunjukan bahwa saat ini dia positif hamil."Tidak mungkin." Daniella menolak untuk percaya. Dia dan Siegren hanya melakukannya satu kali, bagaimana itu bisa langsung berhasil menjadi janin. Teman-temannya bahkan harus melakukannya berkali-kali baru mereka mengandung.Tidak percaya dengan hasilnya, Daniella melakukan tes lagi dengan alat yang lain. Namun, meski dia telah mencoba sebanyak lima kali hasil yang keluar masih tetap sama. Dia hamil. Dia sedang mengandung anak Siegren Shine saat ini."Apa yang harus aku lakukan dengan janin ini sekarang?" Otak Daniella tid
Satu tahun kemudian...Daniella kembali ke negara kelahirannya. Bentuk tubuh wanita itu tidak berubah sedikit pun meski dia telah melahirkan, jadi pasti keluarganya tidak akan pernah menyangka jika dia memiliki anak. Namun, dia tidak akan menyembunyikan tentang anaknya dari keluarganya.Selama dia berada di luar negeri dia telah memikirkan bagaimana cara memberitahu orangtuanya tentang kehadiran anak itu. Dia tahu bahwa orangtuanya pasti akan marah padanya karena menyembunyikan hal itu, dan dia sudah siap menghadapi hal itu.Kembalinya Daniella hari ini tanpa memberitahu keluarganya, dia ingin membuat kejutan untuk orangtuanya, dan dia yakin bahwa orangtuanya akan jauh lebih terkejut karena bayi yang datang bersamanya."Apakah kau sudah siap?" Altan yang menjemput Daniella menatap wanita cantik di sebelahnya yang sedang memeluk bayi mungil berjenis kelamin perempuan yang berusia lima bulan."Ya," balas Daniella. "Ayo turun.""Ya, ayo." Altan keluar dari mobilnya, kemudian membukakan p
Daniella melangkah keluar mengantar Altan yang akan meninggalkan kediaman keluarganya."Bagaimana perasaanmu saat ini?" Altan memiringkan wajahnya menatap Daniella dengan lembut."Aku merasa lebih baik. Terima kasih karena sudah mau membantuku, Altan." Daniella tahu bahwa ucapan saja tidak cukup, Altan telah begitu banyak membantunya. Pria itu juga sering mengunjunginya ketika dia berada di luar negeri, membuatnya merasa nyaman meski dia tinggal jauh dari keluarganya di sana.Selain itu Altan juga begitu memperhatikannya dan kandungannya. Mengingatkannya dalam segala hal kecil yang bahkan dirinya sendiri tidak begitu ingat."Tidak perlu berterima kasih, Ella. Aku membantumu dan kau membantuku, kita tidak saling berutang. Dengan menikahimu aku mendapatkan istri sekaligus anak, bukankah itu sangat menguntungkan bagiku." Altan tersenyum ringan.Daniella tidak tahu harus berkata apa lagi. Jadi Altan kembali bicara."Aku pergi sekarang. Jika terjadi sesuatu hubungi aku.""Baik. Hati-hati d
Mata Daniella terbuka, dia melihat ke jam dan ternyata dia sudah satu jam terlelap. Wanita itu turun dari ranjang. Dia segera pergi mencari Quinn. Putrinya itu pasti sudah lapar.Langkah kaki Daniella terhenti ketika dia melihat Siegren yang baru keluar dari kamarnya. Letak kamarnya dan kamar Siegren berada di lantai yang sama, itu hanya dibatasi oleh beberapa ruangan saja.Melihat pria itu melangkah semakin dekat ke arahnya, Daniella mengepalkan tangannya erat. Jantungnya saat ini berdetak kencang. Untuk sementara waktu pikirannya menjadi kosong.Detik berikutnya Siegren berdiri tepat di depan matanya. Satu tahun berlalu, Siegren menjadi lebih memikat dari sebelumnya. Pria itu tampak semakin matang dan karismatik."Selamat datang kembali di rumah, Ella."Suara Siegren menarik kembali Daniella ke dunia nyata. Dia bersikap setenang mungkin, menekan rasa gugup di dalam dirinya."Terima kasih, Kakak," balas Daniella. Wanita itu melihat ke jam tangannya. "Kakak kembali lebih cepat dari bi
"Selamat pagi, Ella." Siegren menyapa Daniella di ruang makan setelah pria itu menyapa ayah dan ibunya."Selamat pagi, Kak.""Biarkan aku menggendong Quinn." Siegren mengalihkan pandangannya pada Quinn. Pria itu mengulurkan tangannya.Daniella menyerahkan Quinn pada Siegren. Ada rasa terharu di dalam hatinya ketika dia melihat putrinya berada di pangkuan ayahnya."Sarapanlah terlebih dahulu, aku akan menjaga Quinn untukmu.""Tidak perlu, Kak. Ada pelayan yang bisa menjaga Quinn. Kau juga perlu sarapan karena harus berangkat bekerja.""Tidak apa-apa," seru Siegren. Jari mungil Quinn menggenggam telunujuk Siegren dengan kuat.Daniella tidak berdebat dengan Siegren, dia segera sarapan dan membiarkan Siegren menjaga Quinn di sebelahnya.Richard dan Jasmine memperhatikan Siegren sejenak. Mereka menemukan bahwa Quinn tampak mirip dengan Siegren.Akan tetapi, orangtua Daniella tidak mencurigai apapun karena wajah Daniella dan Siegren memiliki kemiripan, itulah sebabnya banyak orang yang perc
Seperti yang sudah dijanjikan oleh Siegren sebelumnya terhadap sang ibu, hari ini dia pergi ke luar negeri untuk menonton pertunjukan Mielle.Dia tidak memberi kabar pada Mielle sebelumnya, jadi itu adalah kejutan untuk Mielle. Pria itu menonton pertunjukan Mielle sampai selesai. Para penggemar Mielle memberikan tepuk tangan yang meriah ketika pertunjukan usai.Siegren kemudian meninggalkan tempat duduknya, pergi ke ruang khusus untuk Mielle. Dia membawa bunga serta hadiah lain yang telah disiapkan oleh Royce.Mielle yang baru saja masuk ke dalam ruangannya terkejut ketika dia melihat Siegren di dalam ruangannya."Sayang." Wanita itu bersuara terharu. Dia melupakan kemarahannya kemarin dan segera melangkah menuju ke Siegren, memeluk Siegren dengan kebahagiaan di dalam dirinya.Setelah memeluk Siegren, Mielle mencium bibir Siegren. Dia menjadi seseorang yang selalu memulai dalam hubungan mereka. Seperti yang dikatakan oleh Jasmine, Siegren tidak memiliki sisi romantis."Kenapa kau tida