Kencan Rainero dan Cassalyn berakhir. Saat ini Cassalyn telah berada di kantornya begitu juga dengan Rainero.Rainero sekarang mendengarkan laporan dari Delano mengenai informasi pribadi Aiden. Dari yang Delano temukan, Aiden dan dirinya benar-benar tidak terhubung oleh apapun, jadi tidak mungkin keduanya memiliki dendam.Aiden tumbuh dan besar di luar negeri. Pria itu diculik oleh musuh ayahnya ketika masih kecil, lalu kemudian penculik membawanya pergi ke luar negeri dan meninggalkannya di panti asuhan.Catatan sekolah Aiden juga ada di sana, setelah tamat kuliah Aiden bekerja sebagai karyawan biasa di sebuah perusahaan.Yang tidak diketahui oleh Rainero adalah bahwa semuanya telah diatur oleh Aiden. Bukan sesuatu yang sulit bagi Aiden yang telah bergabung dalam organisasi berbahaya untuk memalsukan identitasnya hingga terlihat begitu nyata.Dia bahkan telah menemui beberapa orang seperti pengurus panti, kepala sekolah dan beberapa orang lainnya untuk memastikan bahwa identitas yang
"Tuan, Nona Cassalyn kembali dengan Tuan Rainero malam ini.""Lakukan sesuai rencana, hanya saja jangan membunuh Rainero. Akan lebih baik jika dia melihat wanita yang ia cintai tewas di depan matanya sendiri.""Baik, Tuan."Panggilan diakhiri. Pria yang menjalankan tugas itu segera menghubungi orang lain. "Target sudah meninggalkan tempatnya. Bersiap pada posisi masing-masing.""Baik, Tuan."Pria itu kemudian duduk dan melihat ke komputer, dia mengawasi kamera pengintai yang dipasang di jalan. Mobil Rainero berjalan sesuai dengan rute yang biasa dilewati menuju ke kediaman Cassalyn.Beberapa menit awal mobil Rainero tidak diikuti oleh siapapun. Namun, ketika mereka memasuki jalanan perbukitan yang sepi, tiga mobil sedan hitam mulai muncul di belakang mereka."Aku akan mempercepat laju mobil. Kita diikuti." Rainero memberitahu Cassalyn.Cassalyn tidak menyadarinya sebelumnya. Dia melihat ke kaca spion dan benar saja mereka memang diikuti. Dia menghitung ada tiga mobil. Jalanan malam in
Setengah jam kemudian, Delano datang dengan apa yang diminta oleh Rainero. Pria itu memutarkan video yang dia dapatkan di laptop. Rainero fokus pada layar di depannya.Di laptop lain, video di restoran juga diputar. Sebelumnya dia mencurigai Aiden karena memiliki postur tubuh yang sama dengan pelaku, tapi kecurigaannya tidak memiliki alasan yang kuat karena Aiden tidak memiliki dendam terhadapnya.Dan sekarang setelah dia melihat video Alden, kekasih mendiang Sara. Postur tubuhnya benar-benar sama. Jika tadi dia hampir yakin, maka saat ini dia benar-benar yakin. Terlebih Alden memiliki motif yang kuat untuk membalas dendam padanya.Rainero tidak hanya menonton satu video, tapi juga video lainnya. Dia memperhatikan dengan seksama dan menemukan Alden memiliki kebiasaan menggesekan kuku ibu jari dan jari telunjuk tangannya.Setelah dia menemukan hal itu, Rainero kembali melihat video pelaku ketika meracuni makanan Ravena. Pelaku menggunakan sarung tangan hitam, jadi dia tidak begitu terl
Semakin dalam seseorang jatuh cinta maka semakin takut dia akan kehilangan. Dan itulah yang dirasakan oleh Rainero saat ini. Dia sangat takut kehilangan Cassalyn. Jika semalam dia datang terlambat maka dia pasti tidak bisa melihat Cassalyn lagi.Dia memandangi Cassalyn yang sudah dipindahkan ke bangsal. Dokter mengatakan bahwa Cassalyn tidak berada dalam kondisi berbahaya. Ketika efek obat bius yang dia hirup habis maka Cassalyn akan terbangun.Sekali lagi Rainero tenggelam dalam rasa bersalah. Jika dia tidak terlibat dengan Sara sebelumnya maka wanita yang dia cintai tidak akan menjadi target Alden.Namun, waktu tidak pernah bisa diputar kembali. Apa yang telah terjadi di masa lalu tidak bisa diubah. Penyesalan tidak berguna sama sekali."Tuan, saya gagal menangkap Alden." Delano berdiri di belakang Rainero dengan kepala tertunduk."Bagaimana situasinya?""Alden datang bersama dengan bawahannya. Pria itu yang menghapus rekaman kamera pengintai diawal kedatangan Alden, lalu dia kemudi
Tiga hari berlalu dalam sekejap mata. Cassalyn sudah mulai bekerja kembali dan menghadiri perjamuan dari rekan bisnisnya seperti malam ini.Cassalyn datang sendirian, dia tidak akan membuat gosip dengan datang bersama Rainero, tapi di sana juga ada Rainero. Pria itu sedang berbincang dengan rekan bisnisnya sementara Cassalyn saat ini dia juga sedang berbincang dengan beberapa pengusaha lain.Hanya ada sedikit pengusaha wanita di sana, sudah jelas bahwa dunia usaha dominan diisi oleh para pria.Aiden datang mendekat ke arah Cassalyn. Pria ini menatap Cassalyn dengan tenang, tapi di dalam hatinya dia sudah membunuh Cassalyn berkali-kali."Selamat malam, Nona Cassalyn." Aiden menyapa Cassalyn dengan senyuman ramah di wajahnya.Cassalyn membalas dengan senyum tipis. "Selamat malam, Tuan Aiden.""Apakah Nona Cassalyn keberatan jika saya berbincang dengan Anda?""Saya tidak keberatan." Selama itu tentang bisnis yang menguntungkan, Cassalyn tidak akan menolak.Aiden berdiri di sebelah Cassal
Hari-hari berlalu dengan damai, Cassalyn dan Rainero mulai benar-benar yakin bahwa yang dua minggu lalu tewas memang benar Alden.Dalam dua minggu terakhir ini ada beberapa hal penting yang terjadi. Eric melakukan percobaan bunuh diri lagi dan akhirnya berhasil. Pria itu tewas dengan memutuskan pergelangan tangannya. Dia sudah tidak tahan lagi dengan kesengsaraan yang dialami olehnya. Dia pernah mendorong orang lain sampai bunuh diri, dan pada akhirnya dia melakukan hal yang sama karena keputusasaan yang dirasakan olehnya.Sementara Baron, dia dirawat di rumah sakit karena kondisinya yang semakin memburuk. Pria itu kini telah kehilangan dua anak yang sangat dia sayangi. Sekarang yang tersisa hanya Cassalyn sebagai keturunannya.Orang-orang di luaran sana mulai membicarakan tentang Cassalyn lagi. Mereka berpikir bahwa kemalangan yang terjadi pada Raphine, Eric, Rosseta dan Baron didalangi oleh Cassalyn yang berhati kejam dan tidak berperasaaan.Beberapa wanita bermulut tajam di lingkar
"Dua minggu yang tenang sebelum badai telah berlalu." Aiden menatap ke luar jendela dengan tatapannya yang kelam. Pria itu sudah cukup memberikan ketenangan terhadap Cassalyn dan Rainero. Dia yakin bahwa baik Cassalyn dan Rainero keduanya sudah tidak terlalu waspada lagi. Selain itu luka tembaknya juga sudah sembuh, dia bisa bertarung lagi dengan Cassalyn.Dia mengetahui bahwa membalas dendam tidak akan pernah bisa dilakukan dalam waktu yang sangat singkat. Itulah sebabnya dia bersedia menunggu sedikit lebih lama lagi demi mendapatkan hasil yang memuaskan.Namun, kali ini dia tidak akan menyembunyikan identitasnya lagi. Dia akan membawa Cassalyn pada kematian dengan menunjukan wajahnya.Dalam waktu dekat ini dia memiliki pertemuan bisnis dengan Cassalyn, dan pada saat itulah dia akan membawa Cassalyn ke suatu tempat. Kali ini dia tidak akan memberikan Cassalyn kematian yang mudah.Dia sangat membenci orang-orang berkuasa seperti Cassalyn dan Rainero, mereka semua memperlakukan orang l
Kedatangan Rainero di perusahaan Cassalyn membuat para karyawan Cassalyn kembali berbisik-bisik, tapi kali ini mereka benar-benar hampir terkena serangan jantung ketika melihat Rainero menggenggam tangan Cassalyn.Hanya orang bodoh yang tidak bisa mengartikan hubungan keduanya. Namun, mereka benar-benar tidak menyangka jika atasan mereka akan bersama dengan Rainero yang merupakan suami mendiang suadarinya sendiri.Selain itu di masa lalu siapa yang tidak tahu bahwa Rainero selalu tidak menyukai Cassalyn Atlante karena tidak pernah memperlakukan Raphine, tunangan Rainero dengan baik.Berita Cassalyn berpegangan tangan dengan Rainero telah menyebar hingga ke seluruh ruangan di gedung megah itu.Namun, untuk para petinggi perusahaan mereka tidak terkejut lagi karena mereka telah mendengarnya lebih dahulu.Apa yang terjadi di malam perjamuan amal telah menyebar luas.Berbagai argumen mengenai kebersamaan Cassalyn dan Rainero diucapkan oleh para karyawan. Ada yang tidak begitu peduli, ada