Setengah jam kemudian, Delano datang dengan apa yang diminta oleh Rainero. Pria itu memutarkan video yang dia dapatkan di laptop. Rainero fokus pada layar di depannya.Di laptop lain, video di restoran juga diputar. Sebelumnya dia mencurigai Aiden karena memiliki postur tubuh yang sama dengan pelaku, tapi kecurigaannya tidak memiliki alasan yang kuat karena Aiden tidak memiliki dendam terhadapnya.Dan sekarang setelah dia melihat video Alden, kekasih mendiang Sara. Postur tubuhnya benar-benar sama. Jika tadi dia hampir yakin, maka saat ini dia benar-benar yakin. Terlebih Alden memiliki motif yang kuat untuk membalas dendam padanya.Rainero tidak hanya menonton satu video, tapi juga video lainnya. Dia memperhatikan dengan seksama dan menemukan Alden memiliki kebiasaan menggesekan kuku ibu jari dan jari telunjuk tangannya.Setelah dia menemukan hal itu, Rainero kembali melihat video pelaku ketika meracuni makanan Ravena. Pelaku menggunakan sarung tangan hitam, jadi dia tidak begitu terl
Semakin dalam seseorang jatuh cinta maka semakin takut dia akan kehilangan. Dan itulah yang dirasakan oleh Rainero saat ini. Dia sangat takut kehilangan Cassalyn. Jika semalam dia datang terlambat maka dia pasti tidak bisa melihat Cassalyn lagi.Dia memandangi Cassalyn yang sudah dipindahkan ke bangsal. Dokter mengatakan bahwa Cassalyn tidak berada dalam kondisi berbahaya. Ketika efek obat bius yang dia hirup habis maka Cassalyn akan terbangun.Sekali lagi Rainero tenggelam dalam rasa bersalah. Jika dia tidak terlibat dengan Sara sebelumnya maka wanita yang dia cintai tidak akan menjadi target Alden.Namun, waktu tidak pernah bisa diputar kembali. Apa yang telah terjadi di masa lalu tidak bisa diubah. Penyesalan tidak berguna sama sekali."Tuan, saya gagal menangkap Alden." Delano berdiri di belakang Rainero dengan kepala tertunduk."Bagaimana situasinya?""Alden datang bersama dengan bawahannya. Pria itu yang menghapus rekaman kamera pengintai diawal kedatangan Alden, lalu dia kemudi
Tiga hari berlalu dalam sekejap mata. Cassalyn sudah mulai bekerja kembali dan menghadiri perjamuan dari rekan bisnisnya seperti malam ini.Cassalyn datang sendirian, dia tidak akan membuat gosip dengan datang bersama Rainero, tapi di sana juga ada Rainero. Pria itu sedang berbincang dengan rekan bisnisnya sementara Cassalyn saat ini dia juga sedang berbincang dengan beberapa pengusaha lain.Hanya ada sedikit pengusaha wanita di sana, sudah jelas bahwa dunia usaha dominan diisi oleh para pria.Aiden datang mendekat ke arah Cassalyn. Pria ini menatap Cassalyn dengan tenang, tapi di dalam hatinya dia sudah membunuh Cassalyn berkali-kali."Selamat malam, Nona Cassalyn." Aiden menyapa Cassalyn dengan senyuman ramah di wajahnya.Cassalyn membalas dengan senyum tipis. "Selamat malam, Tuan Aiden.""Apakah Nona Cassalyn keberatan jika saya berbincang dengan Anda?""Saya tidak keberatan." Selama itu tentang bisnis yang menguntungkan, Cassalyn tidak akan menolak.Aiden berdiri di sebelah Cassal
Hari-hari berlalu dengan damai, Cassalyn dan Rainero mulai benar-benar yakin bahwa yang dua minggu lalu tewas memang benar Alden.Dalam dua minggu terakhir ini ada beberapa hal penting yang terjadi. Eric melakukan percobaan bunuh diri lagi dan akhirnya berhasil. Pria itu tewas dengan memutuskan pergelangan tangannya. Dia sudah tidak tahan lagi dengan kesengsaraan yang dialami olehnya. Dia pernah mendorong orang lain sampai bunuh diri, dan pada akhirnya dia melakukan hal yang sama karena keputusasaan yang dirasakan olehnya.Sementara Baron, dia dirawat di rumah sakit karena kondisinya yang semakin memburuk. Pria itu kini telah kehilangan dua anak yang sangat dia sayangi. Sekarang yang tersisa hanya Cassalyn sebagai keturunannya.Orang-orang di luaran sana mulai membicarakan tentang Cassalyn lagi. Mereka berpikir bahwa kemalangan yang terjadi pada Raphine, Eric, Rosseta dan Baron didalangi oleh Cassalyn yang berhati kejam dan tidak berperasaaan.Beberapa wanita bermulut tajam di lingkar
"Dua minggu yang tenang sebelum badai telah berlalu." Aiden menatap ke luar jendela dengan tatapannya yang kelam. Pria itu sudah cukup memberikan ketenangan terhadap Cassalyn dan Rainero. Dia yakin bahwa baik Cassalyn dan Rainero keduanya sudah tidak terlalu waspada lagi. Selain itu luka tembaknya juga sudah sembuh, dia bisa bertarung lagi dengan Cassalyn.Dia mengetahui bahwa membalas dendam tidak akan pernah bisa dilakukan dalam waktu yang sangat singkat. Itulah sebabnya dia bersedia menunggu sedikit lebih lama lagi demi mendapatkan hasil yang memuaskan.Namun, kali ini dia tidak akan menyembunyikan identitasnya lagi. Dia akan membawa Cassalyn pada kematian dengan menunjukan wajahnya.Dalam waktu dekat ini dia memiliki pertemuan bisnis dengan Cassalyn, dan pada saat itulah dia akan membawa Cassalyn ke suatu tempat. Kali ini dia tidak akan memberikan Cassalyn kematian yang mudah.Dia sangat membenci orang-orang berkuasa seperti Cassalyn dan Rainero, mereka semua memperlakukan orang l
Kedatangan Rainero di perusahaan Cassalyn membuat para karyawan Cassalyn kembali berbisik-bisik, tapi kali ini mereka benar-benar hampir terkena serangan jantung ketika melihat Rainero menggenggam tangan Cassalyn.Hanya orang bodoh yang tidak bisa mengartikan hubungan keduanya. Namun, mereka benar-benar tidak menyangka jika atasan mereka akan bersama dengan Rainero yang merupakan suami mendiang suadarinya sendiri.Selain itu di masa lalu siapa yang tidak tahu bahwa Rainero selalu tidak menyukai Cassalyn Atlante karena tidak pernah memperlakukan Raphine, tunangan Rainero dengan baik.Berita Cassalyn berpegangan tangan dengan Rainero telah menyebar hingga ke seluruh ruangan di gedung megah itu.Namun, untuk para petinggi perusahaan mereka tidak terkejut lagi karena mereka telah mendengarnya lebih dahulu.Apa yang terjadi di malam perjamuan amal telah menyebar luas.Berbagai argumen mengenai kebersamaan Cassalyn dan Rainero diucapkan oleh para karyawan. Ada yang tidak begitu peduli, ada
Rainero menjemput Cassalyn pada malam harinya. Pria itu memasuki ruang kerja Cassalyn."Apakah masih belum selesai?" Rainero berdiri di belakang Cassalyn, melihat apa yang dikerjakan oleh Cassalyn saat ini.Cassalyn mendongak menatap Rainero. "Sedikit lagi."Rainero mengecup bibir Cassalyn dengan lembut. "Untuk penyemangat."Cassalyn terkekeh geli. Baiklah, dia benar-benar menjadi lebih bersemangat sekarang."Apakah perlu aku bantu?""Tidak perlu." Pekerjaannya hanya tersisa sedikit lagi."Apakah kau sudah makan malam?" tanya Rainero. Ini sudah pukul delapan malam, dia tadi sudah menanyakan hal yang sama pada Cassalyn satu jam lalu, tapi Cassalyn mengatakan bahwa dia akan makan sebentar lagi."Belum.""Ayo makan malam setelah kau selesai bekerja.""Baik."Rainero kemudian duduk di sofa, pria itu memperhatikan Cassalyn yang sedang serius bekerja. Dia tersenyum kecil. Wanitanya benar-benar cantik dalam segala hal.Cassalyn yang merasa diperhatikan segera mengalihkan pandangannya, dan di
Hasil di tangan Cassalyn tidak lagi mengejutkan Cassalyn. Dia akhirnya mendapatkan kejelasan mengenai Aiden.Sekarang dia mengetahui bahwa Alden dan Aiden adalah satu orang.Senyum kecil tampak di wajah cantik Cassalyn. "Dapat kau, Aiden." Sekarang bukan dirinya lagi yang berada di dalam kegelapan, tapi Aiden. Pria itu tidak tahu bahwa dia telah mengetahui rahasianya. Dan ini akan menjadi senjata yang bisa dia gunakan untuk menjebak Aiden.Cassalyn tidak akan menghancurkan Aiden melalui keluarga Orpheus, karena itu akan menjadi peperangan yang melelahkan jika mereka yang berada dalam keluarga berkuasa saling bertarung.Dengan dendam membabi buta Aiden, pria itu pasti akan mencoba untuk membunuhnya lagi. Dan pada saat itu dia akan membuat seluruh dunia tahu tentang kejahatan Aiden. Pria itu akan mengakuinya sendiri dengan mulutnya.Cassalyn teringat bahwa dia memiliki janji temu dengan Aiden dua hari lagi. Mungkin pria itu akan menyerangnya pada hari itu. Aiden jelas sangat percaya dir
Hari ini adalah hari pernikahan Altan dan Charyne, hampir seluruh orang-orang kelas atas ada di pesta meriah itu.Seperti Daniella dan Siegren, Altan dan Charyne tidak peduli pada apa yang orang lain katakan tentang mereka. Ada yang beranggapan hubungan mereka tidak pantas, tapi keduanya menutup telinga mereka. Lagi pula mereka tidak memiliki hubungan darah. Tidak ada larangan mereka bersama.Daniella dan Siegren hadir di pesta itu dengan membawa Quinn bersama mereka. Selain Daniella, tiga sahabat Daniella yang lain juga hadir di sana.Mereka semua duduk di meja yang berdekatan. Seperti Daniella dan Siegren, ketiga temannya juga membawa anak-anak mereka bersama mereka.Perkumpulan mereka yang biasanya hanya berempat saja kini menjadi sangat ramai karena suami dan anak-anak mereka juga ada di sana.Selain itu siklus pertemanan mereka menjadi lebih luas. Ada sahabat-sahabat Siegren yang juga menjadi bagian dari pertemanan mereka.Dari tempat duduknya, Daniella bisa melihat seperti apa w
Waktu berlalu dengan cepat, hari ini merupakan hari pernikahan Siegren dan Daniella. Awalnya Daniella inign menunda pernikahannya dengan Siegren karena kondisi Siegren yang masih belum kembali seperti semula.Namun, Siegren menolak. Dia ingin rencana pernikahannya dengan Daniella berjalan sesuai dengan rencana mereka.Sekarang Siegren mengenakan setelan jas hitam, pria itu terlihat tampan seperti biasanya.Daniella melangkah bersama dengan ayahnya. Wanita itu mengenakan gaun pengantin berwarna putih yang membuatnya tampak seperti putri dari negeri dongeng.Siegren meraih tangan Daniella, mereka kemudian berjalan bersama menuju ke pelaminan.Acara pernikahan itu dihadiri oleh orang-orang terdekat Siegren dan Daniella. Mereka semua menjadi saksi ikatan suci di antara keduanya.Daniella sangat terharu, dia pikir menikah dengan Siegren adalah sesuatu yang mustahil, tapi sekarang hal itu menjadi kenyataan. Tidak pernah ada yang tahu seperti apa takdir akan berjalan.Pesta meriah itu berjal
Daniella memeriksa ponsel Matthew, wanita itu mendengkus dingin. Dia menemukan nama Mielle di panggilan masuk pria itu. Mielle benar-benar berdarah dingin.Daniella menghubungi Mielle. Setelah beberapa detik panggilan itu dijawab."Aku sudah mendapatkan kabar tentang berita kematian Siegren. Kau melakukan pekerjaanmu dengan baik, Matthew. Mari bertemu besok, kita harus merayakan kematian Siegren." Suara Mielle terdengar bahagia. Sekali lagi wanita itu bersuka cita. Dia bahkan ingin membuat sebuah perayaan atas kematian Siegren.Darah Daniella mendidih. Mielle benar-benar mengerikan. Untuk membalas rasa sakit yang dia rasakan, Mielle tidak segan untuk membunuh Siegren.Daniella mengeluarkan pisau lipat yang dia bawa bersamanya sebagai persiapan. Wanita itu memberi isyarat pada Matthew untuk menjawab.Karena Matthew tampak enggan menjawab, Daniella menusukan pisaunya ke telapak tangan Matthew.Cassalyn membekap mulut Matthew, meredam lolongan sakit Matthew."Bicara!" Daniella bersuara p
Operasi lanjutan untuk Siegren telah dilaksanakan. Daniella dan keluarganya menunggu di luar ruang operasi dengan penuh harap.Daniella mempercayakan semuanya pada Cassalyn. Dia tahu bahwa sahabatnya pasti akan melakukan yang terbaik.Waktu berlalu, entah sudah berapa jam Cassalyn di dalam, Daniella tidak menghitungnya lagi. Dia hanya terus melihat ke lampu ruang operasi, dia berharap lampu tersebut segera mati.Penantian Daniella akhirnya selesai. Cassalyn keluar dari ruang operasi. Sahabatnya itu mengatakan bahwa operasi berjalan lancar, tapi dia tidak bisa memastikan kapan tepatnya Siegren akan bangun.Daniella merasa sangat lega, yang terpenting baginya adalah nyawa Siegren terselamatkan."Terima kasih, Cassalyn. Aku berutang padamu." Daniella tidak tahu harus mengatakan apa lagi."Ella, jangan berterima kasih. Aku adalah seorang dokter, dan menyelamatkan Siegren adalah bagian dari pekerjaanku." Cassalyn membalas dengan hangat."Kau pasti sangat lelah setelah operasi berjam-jam, a
Siegren menarik Daniella ke dalam pelukannya. Pria itu sedikit tidak rela meninggalkan wanitanya, tapi dia harus pergi untuk masalah bisnis."Aku akan segera kembali." Siegren bersuara lembut."Baik. Kabari aku jika kau sudah sampai.""Aku akan melakukannya.""Sudah saatnya pergi. Cepat." Daniella tersenyum manis.Siegren mencium bibir Daniella selama beberapa detik lalu kemudian melepaskannya. "Aku akan sangat merindukanmu.""Aku juga."Siegren akhirnya melepaskan Daniella. "Aku pergi.""Ya. Sampai jumpa lagi dan hati-hati di jalan.""Sampai jumpa, Sayang."Detik berikutnya Siegren berbalik dan pergi. Pria itu berbalik sekali, dia melihat Daniella melambaikan tangan padanya.Siegren tersenyum menawan. Dia juga melambaikan tangannya. Tiga hari akan segera berlalu, dia akan bertemu kembali dengan Daniella.Saat Siegren sudah masuk ke dalam pesawat, Daniella meninggalkan bandara. Dia merasa hampa setelahnya, sebenarnya dia ingin menahan Siegren, tapi dia sadar bahwa dia harus mendukung
"Seleramu sangat unik, Charyne. Ada begitu banyak pria muda, tapi kau malah memilih bersama dengan pria tua dan sudah memiliki anak." Seorang wanita muda mengejek Charyne.Saat ini mereka sedang berada di sebuah restoran. Wanita yang bicara dengan Charyne adalah salah satu wanita yang iri dengan Charyne karena semua yang dimiliki oleh Charyne.Selain itu Charyne adalah saingannya di kampus. Charyne dinobatkan sebagai wanita paling cantik di kampus mereka.Ada begitu banyak laki-laki yang mengejar Charyne, dan itu membuatnya sangat iri.Charyne menatap Jesse acuh tak acuh. "Tutup mulutmu jika kau tidak mengetahui apapun, Jesse.""Apakah yang aku katakan tadi salah? Kau memang memiliki selera yang seperti itu. Kau menyukai pamanmu sendiri. Selama ini kau pasti sudah memikirkan hal-hal kotor mengenai pamanmu. Bahkan ketika pamanmu memiliki anak dengan wanita lain kau masih menginginkannya. Kau sangat menyedihkan." Jesse menatap Charyne meremehkan."Paman Charyne tidak memiliki anak denga
Hari-hari berlalu setelah pesta perayaan ulang tahun perusahaan Siegren. Saat ini Daniella dan Siegren sedang mempersiapkan pernikahan mereka yang akan diadakan dalam dua bulan lagi.Siegren ingin memberikan pesta pernikahan yang terbaik untuk Daniella, oleh sebab itu dia turun tangan sendiri untuk mengurus persiapan tersebut.Rencana pernikahan tersebut telah tersebar hampir ke seluruh orang-orang dari kalangan atas. Meski masih ada begitu banyak yang mengkritik Siegren dan Daniella, nyatanya itu tidak mengubah apapun.Jika hari-hari terasa menyenangkan bagi Daniella dan Siegren yang mempersiapkan pernikahan mereka, maka hal yang sebaliknya terjadi pada Mielle.Wanita itu melampiaskan kemarahannya pada balet. Dia menari dan terus menari seperti tidak ada hari esok. Di masa lalu dia lebih memilih untuk mengejar karirnya daripada menikah dengan Siegren, jika saja dahulu dia tidak mengejar karirnya mungkin ceritanya akan berbeda.Akal sehat Mielle berkata seperti itu, tapi keegoisannya
Satu bulan berlalu dengan cepat. Perayaan ulang tahun perusahaan Siegren telah tiba. Para tamu mulai berdatangan.Daniella dan Siegren berjalan di karpet merah. Di belakang mereka orangtua mereka mengikuti.Gaun yang dikenakan oleh Daniella saat ini tidak dirancang khusus untuk Daniella, tapi ketika Siegren melihat gaun terbaru dari sebuah rumah mode ternama dia menyukainya. Kebetulan gaun itu juga merupakan gaun pasangan ibu dan anak.Siegren mengenakan setelan jas hitam yang serasi dengan gaun yang dikenakan oleh Daniella dan Quinn.Beberapa tamu undangan melihat ke arah keluarga Shine yang baru saja datang. Mereka tampak seolah tidak terjadi apapun sebelumnya. Seolah Siegren belum keluar dari keluarga Shine.Pemikiran lain muncul di benak mereka, apakah mungkin Daniella dan Siegren menjalani hubungan spesial lain sehingga keduanya bisa hadir bersama. Dan jika itu benar, maka hubungan mereka pasti telah direstui oleh Richard dan Jasmine mengingat mereka datang bersama.Cameron yang
Di kediaman orangtuanya, Daniella telah menerima kiriman yang telah diatur oleh Royce sebelumnya.Wanita itu segera menghubungi Siegren. "Sayang, aku telah menerima gaun dan perhiasan darimu, apakah kita akan pergi ke acara tertentu dalam waktu dekat ini?""Aku akan membawamu dan Quinn ke sebuah acara penting yang akan diadakan dalam satu bulan lagi. Kau akan tahu acara apa itu nanti."Daniella mengerutkan keningnya. Acara itu masih satu bulan lagi, tapi Siegren sudah menyiapkan gaun untuknya dan Quinn sekarang. Dia penasaran sepenting apa acara tersebut."Baiklah kalau begitu. Apakah kau sudah makan siang?"Siegren melihat ke jam di tangannya. Dia hampir saja melewatkan pekerjaannya."Ayo makan siang denganku.""Baik.""Aku akan menjemputmu sekarang.""Ya, hati-hati di jalan.""Ya, Sayangku."Panggilan itu terputus. Daniella segera mengganti pakaiannya dan bersiap untuk makan siang bersama Siegren.Siegren datang lima belas menit kemudian. Setelah menyapa ayah dan ibunya, Siegren per