"Kakek, apakah Kakek sudah menonton berita hari ini?" Cassalyn bertanya pada Vernand melalui panggilan telepon. Beberapa saat lalu dia mendapatkan pemberitahuan dari Ravia bahwa berita penangkapan Baron telah tersebar di berbagai media."Kakek sudah melihatnya.""Apa yang akan Kakek lakukan sekarang?""Kakek tidak akan melakukan apapun. Baron lebih memilih istri dan anak-anaknya daripada Kakek, jadi biarkan saja mereka yang menyelesaikan masalah Baron.""Sepertinya mereka tidak bisa melakukan apapun. Ayah dipenjara atas izin dari Rainero.""Jika seperti itu maka biarkan saja. Baron harus merasakan hidup menderita agar dia tahu bahwa tanpa keluarga Atlante dia bukan siapa-siapa." Vernand membalas dengan acuh tak acuh. Dia benar-benar tidak ingin melakukan apapun untuk putra sematawayangnya."Kalau Kakek telah mengambil keputusan seperti itu maka baiklah," balas Cassalyn. "Jika Kakek merasa terbebani beritahu aku."Cassalyn mencemaskan kakeknya. Bagaimanapun Baron Atlante adalah satu-sa
Malam ini Rainero pergi ke sebuah perjamuan, pria itu memiliki keinginan untuk tidak datang, tapi dia harus memberi wajah pada pemilik acara hari ini.Rainero datang sendirian, pria itu kini ditatap oleh beberapa orang. Penangkapan Baron yang terjadi hari ini membuat orang-orang mulai menebak-nebak bahwa rumah tangga Rainero dan Raphine tidak berjalan dengan harmonis.Selain itu sejak Rainero dan Raphine menikah, keduanya tidak pernah tampil bersama. Rainero selalu datang ke beberapa acara sendirian, tidak seperti di masa lalu, pria itu akan membawa Raphine bersamanya.Kepergian Rainero di hari pernikahannya masih menjadi pembicaraan banyak orang sampai detik ini.Dalam beberapa bulan terakhir ini Rainero telah berkali-kali menjadi perbincangan banyak orang. Namun, hal-hal itu tidak bisa menjatuhkan Rainero sama sekali dari puncak teratas.Rainero segera duduk di tempatnya, di meja yang sama dengan Rainero ada Altan dan juga Reiga yang diundang.Pemilik acara segera datang untuk menya
Penampilan Raphine saat ini benar-benar kacau. Wanita itu berteriak seperti orang gila dan memaki berkali-kali. Dia tampak begitu frustasi, putus asa dan tidak berdaya.Dia merasa benar-benar kotor seolah-olah saat ini dia sedang telanjang dan ditatap cabul oleh mata para pria mesum.Raphine meremas rambutnya dengan kuat. Apa yang harus dia lakukan sekarang? Bagaimana dia bisa keluar dari situasi mengerikan ini?Raphine tahu bahwa apa yang terjadi padanya saat ini pasti perbuatan Rainero. Dan dia tidak akan pernah bisa bertarung dengan pria itu.Dada Raphine tiba-tiba menjadi sangat sesak. Dia kesulitan bernapas, tubuhnya benar-benar lemah sekarang. Dia terduduk di lantai dan tampak sangat menyedihkan. Rainero benar-benar kejam terhadapnya.Setelah dia mencintai pria itu selama bertahun-tahun, Rainero tidak bermurah hati sama sekali padanya.Alonso mencoba untuk mendatangi apartemen Raphine, tapi di depan gedung bertingkat itu terdapat banyak wartawan yang menunggu sehingga dia tidak
Tepat ketika Alonso akan menutup matanya, seutas tali tipis mengikat lehernya dengan sangat kuat. Alonso dengan kesadarannya yang tersisa mencoba untuk menyelamatkan dirinya, tapi tenaganya saat ini tidak lebih kuat dari orang yang mencoba untuk membunuhnya.Beberapa saat kemudian Alonso tidak bergerak lagi, mata pria itu terbuka dan memerah, tanda bahwa dia mengalami teror yang menyakitkan sebelum kematiannya.Pria yang berpakaian serba hitam dan mengenakan topi kini duduk di depan Alonso yang telah tewas. Senyum iblis muncul di wajah pria itu. "Beristirahatlah dengan tenang, Alonso. Aku akan segera mengirim Rainero untuk bertemu denganmu di neraka!"Setelahnya pria itu segera meninggalkan apartemen Alonso. Tawa gila keluar dari mulut pria itu. Dia benar-benar bahagia karena akhirnya dia bisa membunuh Alonso yang merupakan tangan kanan Rainero.Dia telah menunggu hari ini untuk waktu yang cukup lama, biasanya Alonso adalah pria yang berhati-hati, sulit untuk menjatuhkan pria itu. Nam
"Nona Raphine, tanda tangani surat cerai ini." Delano memberikan surat cerai yang telah disiapkan oleh tim kuasa hukum Rainero sebelumnya.Raphine meraih selembar kertas tersebut lalu merobeknya. "Aku tidak akan pernah setuju bercerai dengan Rainero!""Merobek surat cerai itu tidak berguna sama sekali, Nona Raphine. Saya memiliki lebih banyak di tangan saya. Jika Anda tidak ingin menandatanganinya setelah saya minta baik-baik, maka saya akan menggunakan cara lain." Delano mengeluarkan ponselnya, lalu menghubungi orangnya. "Masuk!""Apa yang akan kau lakukan, Delano!" geram Raphine. Wanita itu memiliki firasat yang tidak baik.Delano tidak menjawab, pria itu hanya duduk dengan tenang. Detik berikutnya pintu terbuka, empat pria dengan wajah seram masuk ke dalam sana."Nona Raphine, saya memberi Anda dua pilihan saat ini, tanda tangani surat perceraian atau keempat pria ini akan menemani Anda di atas ranjang." Delano menatap Raphine tanpa emosi.Amarah Raphine semakin menjadi, matanya ki
Hari ini Raphine dan Alonso masih menjadi topik hangat perbincangan orang-orang, tapi kali ini karena kematian mereka yang tragis.Saat ini orang-orang mulai berpikir bahwa mungkin Rainero yang membunuh pasangan berselingkuh itu. Namun, ada sebagian juga yan berpikir bahwa tidak mungkin Rainero begitu bodoh dengan membunuh Alonso dan Raphine, sudah pasti bahwa kecurigaan akan mengarah padanya.Sekali lagi Rainero didatangi oleh petugas polisi dan dimintai keterangan sebagai saksi. Apa yang terjadi pada Raphine jelas bukan bunuh diri karena ada bekas cekikan di lehernya.Kematian Raphine dan Alonso memiliki kesamaan, di mana mereka berdua sama-sama dicekik, Alonso menggunakan tali sementara Raphine menggunakan tangan. Selain itu kamera pengintai di sekitar sana juga telah dirusak.Melalui berjam-jam pemeriksaan, Rainero semakin yakin bahwa si pembunuh menargetkan dirinya. Saat ini Rainero sedang menebak-nebak, siapa yang memiliki dendam padanya.Di tempat lain, Cassalyn juga sudah meng
Dihadapkan dengan kehilangan yang hampir nyata membuat Rainero terus memandangi Cassalyn. Hatinya saat ini sedang tidak tenang, bagaimana jika tadi dia tidak berniat mengejar Cassalyn? Mungkin dia akan menyesal seumur hidupnya."Sudah selesai." Cassalyn mengalihkan pandangannya dari lengan Rainero ke wajah Rainero. Dia telah selesai menangani luka Rainero. "Malam ini tetaplah di sini, kau mungkin akan merasa tidak nyaman.""Baik." Rainero menjawab patuh. Dia saat ini tidak akan mementingkan egonya lagi. Tidak peduli apakah Cassalyn mencintainya atau tidak, yang dia tahu dia mencintai Cassalyn. Dia tidak ingin terlambat menunjukan cintanya pada Cassalyn.Cassalyn sedikit terkejut karena Rainero tidak rewel sama sekali. Dia pikir pria itu akan menolak kata-katanya dan ingin kembali ke kediamannya sendiri."Sekarang istirahatlah." Cassalyn berkata dengan pelan, nada dingin acuh tak acuh yang biasa dia gunakan saat bebricara dengan Rainero kini sudah tidak terdengar lagi. Dia tidak mungki
"Jangan pergi bekerja hari ini." Rainero menatap Cassalyn yang baru saja selesai menyuapinya makan."Kenapa?""Aku merasa tidak nyaman.""Mari pergi ke rumah sakit kalau begitu.""Tidak perlu. Aku memiliki dokter yang luar biasa di sisiku." Rainero tersenyum hangat.Cassalyn memutar bola matanya. "Aku tidak akan pergi bekerja.""Aku tahu itu. Kau sangat peduli padaku.""Rainero, kau benar-benar percaya diri."Rainero tertawa ringan. "Aku memang selalu percaya diri, hanya saja kata-kataku tadi bukan dari kepercayaan diriku, tapi karena aku tahu bahwa kau memang sangat peduli padaku.""Kau salah. Aku melakukannya karena kau telah mengambil peluru untukku."Apapun yang dikatakan oleh Cassalyn tidak akan mengubah pemikiran Rainero. Cassalyn selalu beralasan seperti ini untuk menutupi kepeduliannya."Bersihkan tubuhmu, lalu setelah itu kembalilah beristirahat. Jika kau tidak nyaman kau bisa mencariku di ruang kerjaku," seru Cassalyn."Apakah kau tidak lelah bekerja setiap waktu?""Tidak."