Malam ini Rainero pergi ke sebuah perjamuan, pria itu memiliki keinginan untuk tidak datang, tapi dia harus memberi wajah pada pemilik acara hari ini.Rainero datang sendirian, pria itu kini ditatap oleh beberapa orang. Penangkapan Baron yang terjadi hari ini membuat orang-orang mulai menebak-nebak bahwa rumah tangga Rainero dan Raphine tidak berjalan dengan harmonis.Selain itu sejak Rainero dan Raphine menikah, keduanya tidak pernah tampil bersama. Rainero selalu datang ke beberapa acara sendirian, tidak seperti di masa lalu, pria itu akan membawa Raphine bersamanya.Kepergian Rainero di hari pernikahannya masih menjadi pembicaraan banyak orang sampai detik ini.Dalam beberapa bulan terakhir ini Rainero telah berkali-kali menjadi perbincangan banyak orang. Namun, hal-hal itu tidak bisa menjatuhkan Rainero sama sekali dari puncak teratas.Rainero segera duduk di tempatnya, di meja yang sama dengan Rainero ada Altan dan juga Reiga yang diundang.Pemilik acara segera datang untuk menya
Penampilan Raphine saat ini benar-benar kacau. Wanita itu berteriak seperti orang gila dan memaki berkali-kali. Dia tampak begitu frustasi, putus asa dan tidak berdaya.Dia merasa benar-benar kotor seolah-olah saat ini dia sedang telanjang dan ditatap cabul oleh mata para pria mesum.Raphine meremas rambutnya dengan kuat. Apa yang harus dia lakukan sekarang? Bagaimana dia bisa keluar dari situasi mengerikan ini?Raphine tahu bahwa apa yang terjadi padanya saat ini pasti perbuatan Rainero. Dan dia tidak akan pernah bisa bertarung dengan pria itu.Dada Raphine tiba-tiba menjadi sangat sesak. Dia kesulitan bernapas, tubuhnya benar-benar lemah sekarang. Dia terduduk di lantai dan tampak sangat menyedihkan. Rainero benar-benar kejam terhadapnya.Setelah dia mencintai pria itu selama bertahun-tahun, Rainero tidak bermurah hati sama sekali padanya.Alonso mencoba untuk mendatangi apartemen Raphine, tapi di depan gedung bertingkat itu terdapat banyak wartawan yang menunggu sehingga dia tidak
Tepat ketika Alonso akan menutup matanya, seutas tali tipis mengikat lehernya dengan sangat kuat. Alonso dengan kesadarannya yang tersisa mencoba untuk menyelamatkan dirinya, tapi tenaganya saat ini tidak lebih kuat dari orang yang mencoba untuk membunuhnya.Beberapa saat kemudian Alonso tidak bergerak lagi, mata pria itu terbuka dan memerah, tanda bahwa dia mengalami teror yang menyakitkan sebelum kematiannya.Pria yang berpakaian serba hitam dan mengenakan topi kini duduk di depan Alonso yang telah tewas. Senyum iblis muncul di wajah pria itu. "Beristirahatlah dengan tenang, Alonso. Aku akan segera mengirim Rainero untuk bertemu denganmu di neraka!"Setelahnya pria itu segera meninggalkan apartemen Alonso. Tawa gila keluar dari mulut pria itu. Dia benar-benar bahagia karena akhirnya dia bisa membunuh Alonso yang merupakan tangan kanan Rainero.Dia telah menunggu hari ini untuk waktu yang cukup lama, biasanya Alonso adalah pria yang berhati-hati, sulit untuk menjatuhkan pria itu. Nam
"Nona Raphine, tanda tangani surat cerai ini." Delano memberikan surat cerai yang telah disiapkan oleh tim kuasa hukum Rainero sebelumnya.Raphine meraih selembar kertas tersebut lalu merobeknya. "Aku tidak akan pernah setuju bercerai dengan Rainero!""Merobek surat cerai itu tidak berguna sama sekali, Nona Raphine. Saya memiliki lebih banyak di tangan saya. Jika Anda tidak ingin menandatanganinya setelah saya minta baik-baik, maka saya akan menggunakan cara lain." Delano mengeluarkan ponselnya, lalu menghubungi orangnya. "Masuk!""Apa yang akan kau lakukan, Delano!" geram Raphine. Wanita itu memiliki firasat yang tidak baik.Delano tidak menjawab, pria itu hanya duduk dengan tenang. Detik berikutnya pintu terbuka, empat pria dengan wajah seram masuk ke dalam sana."Nona Raphine, saya memberi Anda dua pilihan saat ini, tanda tangani surat perceraian atau keempat pria ini akan menemani Anda di atas ranjang." Delano menatap Raphine tanpa emosi.Amarah Raphine semakin menjadi, matanya ki
Hari ini Raphine dan Alonso masih menjadi topik hangat perbincangan orang-orang, tapi kali ini karena kematian mereka yang tragis.Saat ini orang-orang mulai berpikir bahwa mungkin Rainero yang membunuh pasangan berselingkuh itu. Namun, ada sebagian juga yan berpikir bahwa tidak mungkin Rainero begitu bodoh dengan membunuh Alonso dan Raphine, sudah pasti bahwa kecurigaan akan mengarah padanya.Sekali lagi Rainero didatangi oleh petugas polisi dan dimintai keterangan sebagai saksi. Apa yang terjadi pada Raphine jelas bukan bunuh diri karena ada bekas cekikan di lehernya.Kematian Raphine dan Alonso memiliki kesamaan, di mana mereka berdua sama-sama dicekik, Alonso menggunakan tali sementara Raphine menggunakan tangan. Selain itu kamera pengintai di sekitar sana juga telah dirusak.Melalui berjam-jam pemeriksaan, Rainero semakin yakin bahwa si pembunuh menargetkan dirinya. Saat ini Rainero sedang menebak-nebak, siapa yang memiliki dendam padanya.Di tempat lain, Cassalyn juga sudah meng
Dihadapkan dengan kehilangan yang hampir nyata membuat Rainero terus memandangi Cassalyn. Hatinya saat ini sedang tidak tenang, bagaimana jika tadi dia tidak berniat mengejar Cassalyn? Mungkin dia akan menyesal seumur hidupnya."Sudah selesai." Cassalyn mengalihkan pandangannya dari lengan Rainero ke wajah Rainero. Dia telah selesai menangani luka Rainero. "Malam ini tetaplah di sini, kau mungkin akan merasa tidak nyaman.""Baik." Rainero menjawab patuh. Dia saat ini tidak akan mementingkan egonya lagi. Tidak peduli apakah Cassalyn mencintainya atau tidak, yang dia tahu dia mencintai Cassalyn. Dia tidak ingin terlambat menunjukan cintanya pada Cassalyn.Cassalyn sedikit terkejut karena Rainero tidak rewel sama sekali. Dia pikir pria itu akan menolak kata-katanya dan ingin kembali ke kediamannya sendiri."Sekarang istirahatlah." Cassalyn berkata dengan pelan, nada dingin acuh tak acuh yang biasa dia gunakan saat bebricara dengan Rainero kini sudah tidak terdengar lagi. Dia tidak mungki
"Jangan pergi bekerja hari ini." Rainero menatap Cassalyn yang baru saja selesai menyuapinya makan."Kenapa?""Aku merasa tidak nyaman.""Mari pergi ke rumah sakit kalau begitu.""Tidak perlu. Aku memiliki dokter yang luar biasa di sisiku." Rainero tersenyum hangat.Cassalyn memutar bola matanya. "Aku tidak akan pergi bekerja.""Aku tahu itu. Kau sangat peduli padaku.""Rainero, kau benar-benar percaya diri."Rainero tertawa ringan. "Aku memang selalu percaya diri, hanya saja kata-kataku tadi bukan dari kepercayaan diriku, tapi karena aku tahu bahwa kau memang sangat peduli padaku.""Kau salah. Aku melakukannya karena kau telah mengambil peluru untukku."Apapun yang dikatakan oleh Cassalyn tidak akan mengubah pemikiran Rainero. Cassalyn selalu beralasan seperti ini untuk menutupi kepeduliannya."Bersihkan tubuhmu, lalu setelah itu kembalilah beristirahat. Jika kau tidak nyaman kau bisa mencariku di ruang kerjaku," seru Cassalyn."Apakah kau tidak lelah bekerja setiap waktu?""Tidak."
Hari ini Cassalyn masih tidak pergi ke kantor. Saat ini Ravena masih dirawat di rumah sakit, dan yang diketahui oleh orang lain identitas Ravena saat ini adalah dirinya.Oleh sebab itu dia hanya berdiam diri di kediamannya sampai besok karena Ravena akan keluar dari rumah sakit besok."Ke mana kau akan pergi?" Cassalyn menatap Rainero yang sudah berpakaian rapi."Aku akan pergi ke perusahaan." Rainero harus menyelidiki lebih detail mengenai musuhnya yang bersembunyi dalam gelap."Tanganmu mungkin masih tidak nyaman untuk digunakan bekerja." Luka tembak Rainero belum mengering, jadi ketika digerakan itu pasti akan menimbulkan rasa sakit."Apakah kau ingin aku tidak bekerja hari ini?" Rainero menatap Cassalyn menggoda.Cassalyn menatap Rainero malas. "Itu terserah padamu. Aku hanya memikirkan tentang lukamu. Perasaanku akan tidak nyaman jika kau belum sembuh.""Aku tidak akan menyakiti diriku sendiri, Cassalyn. Setelah pekerjaanku selesai aku akan kembali ke sini.""Kenapa kau kembali k
Hari ini adalah hari pernikahan Altan dan Charyne, hampir seluruh orang-orang kelas atas ada di pesta meriah itu.Seperti Daniella dan Siegren, Altan dan Charyne tidak peduli pada apa yang orang lain katakan tentang mereka. Ada yang beranggapan hubungan mereka tidak pantas, tapi keduanya menutup telinga mereka. Lagi pula mereka tidak memiliki hubungan darah. Tidak ada larangan mereka bersama.Daniella dan Siegren hadir di pesta itu dengan membawa Quinn bersama mereka. Selain Daniella, tiga sahabat Daniella yang lain juga hadir di sana.Mereka semua duduk di meja yang berdekatan. Seperti Daniella dan Siegren, ketiga temannya juga membawa anak-anak mereka bersama mereka.Perkumpulan mereka yang biasanya hanya berempat saja kini menjadi sangat ramai karena suami dan anak-anak mereka juga ada di sana.Selain itu siklus pertemanan mereka menjadi lebih luas. Ada sahabat-sahabat Siegren yang juga menjadi bagian dari pertemanan mereka.Dari tempat duduknya, Daniella bisa melihat seperti apa w
Waktu berlalu dengan cepat, hari ini merupakan hari pernikahan Siegren dan Daniella. Awalnya Daniella inign menunda pernikahannya dengan Siegren karena kondisi Siegren yang masih belum kembali seperti semula.Namun, Siegren menolak. Dia ingin rencana pernikahannya dengan Daniella berjalan sesuai dengan rencana mereka.Sekarang Siegren mengenakan setelan jas hitam, pria itu terlihat tampan seperti biasanya.Daniella melangkah bersama dengan ayahnya. Wanita itu mengenakan gaun pengantin berwarna putih yang membuatnya tampak seperti putri dari negeri dongeng.Siegren meraih tangan Daniella, mereka kemudian berjalan bersama menuju ke pelaminan.Acara pernikahan itu dihadiri oleh orang-orang terdekat Siegren dan Daniella. Mereka semua menjadi saksi ikatan suci di antara keduanya.Daniella sangat terharu, dia pikir menikah dengan Siegren adalah sesuatu yang mustahil, tapi sekarang hal itu menjadi kenyataan. Tidak pernah ada yang tahu seperti apa takdir akan berjalan.Pesta meriah itu berjal
Daniella memeriksa ponsel Matthew, wanita itu mendengkus dingin. Dia menemukan nama Mielle di panggilan masuk pria itu. Mielle benar-benar berdarah dingin.Daniella menghubungi Mielle. Setelah beberapa detik panggilan itu dijawab."Aku sudah mendapatkan kabar tentang berita kematian Siegren. Kau melakukan pekerjaanmu dengan baik, Matthew. Mari bertemu besok, kita harus merayakan kematian Siegren." Suara Mielle terdengar bahagia. Sekali lagi wanita itu bersuka cita. Dia bahkan ingin membuat sebuah perayaan atas kematian Siegren.Darah Daniella mendidih. Mielle benar-benar mengerikan. Untuk membalas rasa sakit yang dia rasakan, Mielle tidak segan untuk membunuh Siegren.Daniella mengeluarkan pisau lipat yang dia bawa bersamanya sebagai persiapan. Wanita itu memberi isyarat pada Matthew untuk menjawab.Karena Matthew tampak enggan menjawab, Daniella menusukan pisaunya ke telapak tangan Matthew.Cassalyn membekap mulut Matthew, meredam lolongan sakit Matthew."Bicara!" Daniella bersuara p
Operasi lanjutan untuk Siegren telah dilaksanakan. Daniella dan keluarganya menunggu di luar ruang operasi dengan penuh harap.Daniella mempercayakan semuanya pada Cassalyn. Dia tahu bahwa sahabatnya pasti akan melakukan yang terbaik.Waktu berlalu, entah sudah berapa jam Cassalyn di dalam, Daniella tidak menghitungnya lagi. Dia hanya terus melihat ke lampu ruang operasi, dia berharap lampu tersebut segera mati.Penantian Daniella akhirnya selesai. Cassalyn keluar dari ruang operasi. Sahabatnya itu mengatakan bahwa operasi berjalan lancar, tapi dia tidak bisa memastikan kapan tepatnya Siegren akan bangun.Daniella merasa sangat lega, yang terpenting baginya adalah nyawa Siegren terselamatkan."Terima kasih, Cassalyn. Aku berutang padamu." Daniella tidak tahu harus mengatakan apa lagi."Ella, jangan berterima kasih. Aku adalah seorang dokter, dan menyelamatkan Siegren adalah bagian dari pekerjaanku." Cassalyn membalas dengan hangat."Kau pasti sangat lelah setelah operasi berjam-jam, a
Siegren menarik Daniella ke dalam pelukannya. Pria itu sedikit tidak rela meninggalkan wanitanya, tapi dia harus pergi untuk masalah bisnis."Aku akan segera kembali." Siegren bersuara lembut."Baik. Kabari aku jika kau sudah sampai.""Aku akan melakukannya.""Sudah saatnya pergi. Cepat." Daniella tersenyum manis.Siegren mencium bibir Daniella selama beberapa detik lalu kemudian melepaskannya. "Aku akan sangat merindukanmu.""Aku juga."Siegren akhirnya melepaskan Daniella. "Aku pergi.""Ya. Sampai jumpa lagi dan hati-hati di jalan.""Sampai jumpa, Sayang."Detik berikutnya Siegren berbalik dan pergi. Pria itu berbalik sekali, dia melihat Daniella melambaikan tangan padanya.Siegren tersenyum menawan. Dia juga melambaikan tangannya. Tiga hari akan segera berlalu, dia akan bertemu kembali dengan Daniella.Saat Siegren sudah masuk ke dalam pesawat, Daniella meninggalkan bandara. Dia merasa hampa setelahnya, sebenarnya dia ingin menahan Siegren, tapi dia sadar bahwa dia harus mendukung
"Seleramu sangat unik, Charyne. Ada begitu banyak pria muda, tapi kau malah memilih bersama dengan pria tua dan sudah memiliki anak." Seorang wanita muda mengejek Charyne.Saat ini mereka sedang berada di sebuah restoran. Wanita yang bicara dengan Charyne adalah salah satu wanita yang iri dengan Charyne karena semua yang dimiliki oleh Charyne.Selain itu Charyne adalah saingannya di kampus. Charyne dinobatkan sebagai wanita paling cantik di kampus mereka.Ada begitu banyak laki-laki yang mengejar Charyne, dan itu membuatnya sangat iri.Charyne menatap Jesse acuh tak acuh. "Tutup mulutmu jika kau tidak mengetahui apapun, Jesse.""Apakah yang aku katakan tadi salah? Kau memang memiliki selera yang seperti itu. Kau menyukai pamanmu sendiri. Selama ini kau pasti sudah memikirkan hal-hal kotor mengenai pamanmu. Bahkan ketika pamanmu memiliki anak dengan wanita lain kau masih menginginkannya. Kau sangat menyedihkan." Jesse menatap Charyne meremehkan."Paman Charyne tidak memiliki anak denga
Hari-hari berlalu setelah pesta perayaan ulang tahun perusahaan Siegren. Saat ini Daniella dan Siegren sedang mempersiapkan pernikahan mereka yang akan diadakan dalam dua bulan lagi.Siegren ingin memberikan pesta pernikahan yang terbaik untuk Daniella, oleh sebab itu dia turun tangan sendiri untuk mengurus persiapan tersebut.Rencana pernikahan tersebut telah tersebar hampir ke seluruh orang-orang dari kalangan atas. Meski masih ada begitu banyak yang mengkritik Siegren dan Daniella, nyatanya itu tidak mengubah apapun.Jika hari-hari terasa menyenangkan bagi Daniella dan Siegren yang mempersiapkan pernikahan mereka, maka hal yang sebaliknya terjadi pada Mielle.Wanita itu melampiaskan kemarahannya pada balet. Dia menari dan terus menari seperti tidak ada hari esok. Di masa lalu dia lebih memilih untuk mengejar karirnya daripada menikah dengan Siegren, jika saja dahulu dia tidak mengejar karirnya mungkin ceritanya akan berbeda.Akal sehat Mielle berkata seperti itu, tapi keegoisannya
Satu bulan berlalu dengan cepat. Perayaan ulang tahun perusahaan Siegren telah tiba. Para tamu mulai berdatangan.Daniella dan Siegren berjalan di karpet merah. Di belakang mereka orangtua mereka mengikuti.Gaun yang dikenakan oleh Daniella saat ini tidak dirancang khusus untuk Daniella, tapi ketika Siegren melihat gaun terbaru dari sebuah rumah mode ternama dia menyukainya. Kebetulan gaun itu juga merupakan gaun pasangan ibu dan anak.Siegren mengenakan setelan jas hitam yang serasi dengan gaun yang dikenakan oleh Daniella dan Quinn.Beberapa tamu undangan melihat ke arah keluarga Shine yang baru saja datang. Mereka tampak seolah tidak terjadi apapun sebelumnya. Seolah Siegren belum keluar dari keluarga Shine.Pemikiran lain muncul di benak mereka, apakah mungkin Daniella dan Siegren menjalani hubungan spesial lain sehingga keduanya bisa hadir bersama. Dan jika itu benar, maka hubungan mereka pasti telah direstui oleh Richard dan Jasmine mengingat mereka datang bersama.Cameron yang
Di kediaman orangtuanya, Daniella telah menerima kiriman yang telah diatur oleh Royce sebelumnya.Wanita itu segera menghubungi Siegren. "Sayang, aku telah menerima gaun dan perhiasan darimu, apakah kita akan pergi ke acara tertentu dalam waktu dekat ini?""Aku akan membawamu dan Quinn ke sebuah acara penting yang akan diadakan dalam satu bulan lagi. Kau akan tahu acara apa itu nanti."Daniella mengerutkan keningnya. Acara itu masih satu bulan lagi, tapi Siegren sudah menyiapkan gaun untuknya dan Quinn sekarang. Dia penasaran sepenting apa acara tersebut."Baiklah kalau begitu. Apakah kau sudah makan siang?"Siegren melihat ke jam di tangannya. Dia hampir saja melewatkan pekerjaannya."Ayo makan siang denganku.""Baik.""Aku akan menjemputmu sekarang.""Ya, hati-hati di jalan.""Ya, Sayangku."Panggilan itu terputus. Daniella segera mengganti pakaiannya dan bersiap untuk makan siang bersama Siegren.Siegren datang lima belas menit kemudian. Setelah menyapa ayah dan ibunya, Siegren per