Rainero berdiri setelah rasa sakit di kepalanya sedikit mereda. Pria itu pergi ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya.Perutnya tidak nyaman, dia memuntahkan isi perutnya. Semalam dia minum terlalu banyak, dia sendiri tidak tahu berapa cangkir minuman yang masuk ke dalam perutnya.Dia tidak bisa seperti ini, jika diteruskan maka dia akan mengalami masalah karena terlalu sering minum minuman beralkohol.Untuk beberapa saat Rainero berdiri di dekat westafel, setelah mual dan muntahnya selesai dia berjalan menuju ke pancuran air sembari melepaskan pakaiannya dan meletakannya di lantai.Air dingin membuat kepala Rainero menjadi lebih segar. Kedua tangannya yang terkepal menempel ke dinding.Rainero membiarkan dirinya tetap di bawah air lebih lama. Pria itu merasa bahwa emosi di dalam tubuhnya perlu diredam.Usai mandi Rainero segera mengenakan setelan kerjanya yang berwarna abu-abu perak. Pria itu memakai jam tangan mahal yang dirancang khusus hanya untuknya.Dia pergi ke ruang makan un
Hati Cassalyn benar-benar campur aduk saat ini, dia merasa bahwa ciuman Rainero terlalu menyakitkan untuknya.Wanita itu telah berhenti menangis sejak dia masih kecil. Air mata adalah tanda kelemahan, dan dia bukanlah wanita yang lemah dan rapuh. Bahkan ketika ibunya memukulinya dengan sangat kejam, dia tidak meneteskan air mata sedikit pun.Namun, saat ini air matanya jatuh tanpa bisa dia kendalikan. Dia marah, sakit hati dan putus asa. Dia merasa seperti harga dirinya tercabik-cabik sekarang. Apakah Rainero berpikir bahwa dia adalah wanita yang bisa dengan mudahnya dicium seperti ini?Saat Rainero merasakan air mata Cassalyn, pria itu segera melepaskan ciumannya. Dia melihat Cassalyn benar-benar menangis. Hatinya segera kesakitan. Rasa bersalah mulai menyerap ke dalam hatinya. Apakah tindakannya telah membuat Cassalyn sangat terluka?Selama dia bersama dengan Cassalyn dia tidak pernah melihat Cassalyn menangis. Bahkan dengan kata-katanya yang tajam dan perlakuan kasarnya Cassalyn ti
Rainero dan Raphine membuat pengumuman yang mengejutkan bahwa keduanya akan menikah satu bulan lagi.Keduanya memang seharusnya menikah di bulan ini, tapi karena kecelakaan yang menimpa Raphine, Rainero mengundurkan pernikahan itu. Dan setelah Raphine mengetahui tentang pernikahannya dengan Cassalyn, dia memutuskan untuk menikah dengan Raphine setelah kontraknya dengan Cassalyn berakhir.Sekarang Rainero tidak lagi memiliki ikatan dengan Cassalyn, jadi tidak ada penghalang baginya untuk menikah dengan Raphine."Rainero, apakah keputusanmu sudah kau pikirkan baik-baik?" Reiga tidak ingin Rainero menyesali keputusannya. Selain itu dia merasa tidak rela Rainero menikah dengan Raphine."Ya.""Rainero, aku berpikir kau lebih cocok dengan Cassalyn daripada Raphine." Reiga mengeluarkan pendapatnya."Aku telah berjanji pada Raphine untuk menikahinya sejak lama, Reiga. Selain itu aku tidak ingin menyakiti Raphine lebih banyak lagi. Jika aku bersama Raphine, maka ayah dan ibunya mungkin akan me
Hari pernikahan Rainero dan Raphine semakin dekat, tapi suasana hati Rainero tidak begitu baik. Pria itu bahkan tidak merasa bahagia sama sekali seolah-olah pernikahan itu bukan yang dia inginkan sama sekali.Dia dan Raphine telah memilih tema acara pesta pernikahan mereka, tapi Rainero tampak tidak begitu berminat. Dia hanya membiarkan Raphine yang menentukannya sendiri.Tidak hanya tema acara pesta, dia juga membiarkan Raphine menentukan hal lainnya. Dia hanya akan pergi dan menemani Raphine.Rainero baru selesai dari urusan persiapan pernikahannya pada malam hari. Pria itu tidak tinggal di apartemen Raphine melainkan pergi ke klub malam untuk minum."Apakah ini wajah pria yang akan menikah dengan wanita impiannya?" Altan duduk di sebelah Rainero begitu juga dengan Reiga.Rainero mengabaikan kata-kata Altan. Pria itu hanya mengarahkan cangkir ke bibirnya lalu kemudian menelan cairan yang sudah berpindah ke mulutnya."Rainero, kau masih memiliki waktu jika kau ingin membatalkan perni
Cassalyn tidak menyadari kata-katanya mengingatkan Rainero tentang Red Fox, wanita itu segera memasang infus untuk Rainero setelah dia membantu mengganti pakaian Rainero. "Malam ini mau tidak mau kau harus tinggal di sini.""Baik." Rainero menurut begitu saja.Setelah Cassalyn selesai melakukan pemeriksaan terhadap Rainero. Cassalyn membuatkan sup yang bagus untuk mengurangi efek mengkonsumsi alkohol berlebih."Habiskan ini." Cassalyn menyerahkan mangkuk yang dia bawa.Rainero mengubah posisinya menjadi duduk. Dia menerima mangkuk dari Cassalyn dan menghabiskan isinya tanpa protes."Tidurlah.""Apakah kau akan meninggalkan kamar ini?""Tidak.""Baiklah, selamat malam, Cassalyn." Rainero kembali membaringkan tubuhnya lalu menutup matanya.Cassalyn memandangi Rainero. Dia menutupi tubuh Rainero dengan selimut. Cassalyn tidak tidur di ranjang bersama Rainero, dia memilih untuk tidur di sofa. Wanita itu mengantuk, dia akhirnya terlelap.Rainero membuka matanya, pria itu terbangun. Dia mel
Alonso saat ini sedang berjaga-jaga, pria itu telah memerintahkan orang-orangnya untuk memeriksa semua pelayan dan tamu undangan yang datang ke acara pernikahan Raphine dan Rainero.Di dalam aula yang disulap menjadi seperti di negeri dongeng. Saat ini para tamu undangan sudah mengisi tempat mereka masing-masing.Hingga acara akan dimulai tidak ada satu pun tamu undangan atau pelayan serta pekerja lain yang mencurigakan. Semuanya sesuai dengan data yang dimiliki oleh Alonso.Cassalyn datang pada menit-menit terakhir acara akan dimulai. Wanita itu memiliki undangan. Dia tahu bahwa Raphine sengaja mengundangnya untuk memperlihatkan kemenangannya.Cassalyn ingin melihat, apakah hari ini adalah hari kemenangan Raphine atau hari kehancurannya.Undangan Cassalyn diperiksa, setelah itu dia dibiarkan masuk ke dalam. Kaki Cassalyn menginjak karpet merah yang terbentang di dalam aula. Semua mata kini tertuju padanya.Adalah kesalahan Raphine mengundang Cassalyn, di mana pun wanita itu berada di
Aula pesta saat ini dipenuhi oleh kegelisahan dan tanda tanya. Apakah pernikahan akan tetap berjalan? Haruskah mereka tetap menunggu atau meninggalkan tempat itu?Jika Rainero tidak kembali ke aula, acara pernikahan hari ini akan diingat sepanjang masa, di mana pengantin pria pergi dan tidak kembali lagi.Para tamu undangan kini menatap Raphine dengan berbagai jenis tatapan. Ada yang mengasihani, ada yang diam-diam bahagia, dan ada yang yang tidak begitu peduli.Dihadapkan dengan tatapan para tamu yang tampak tidak menyenangkan, Raphine merasa sangat tertekan. Dia sangat ingin melarikan diri sekarang. Dia merasa sangat dipermalukan. Dia membenci tatapan iba orang lain. Dia lebih membenci ketika melihat ada kebahagiaan di mata para tamu karena dia ditinggalkan di hari pernikahanya.Ke mana sebenarnya Rainero pergi? Kenapa pria itu belum juga kembali padahal sudah hampir setengah jam dia pergi.Setiap detik bagi Raphine sama seperti hukuman mati. Dadanya sesak, hatinya gelisah, tubuhnya
Kondisi Rainero sudah mabuk berat, Altan dan Reiga tidak bisa menghentikan Rainero sama sekali. Sekarang keduanya menatap Rainero sembari menghela napas kasar. Jika Rainero terus seperti ini setiap hari maka Rainero pasti akan menjadi pecandu alkohol."Ayo bawa dia ke kediamannya." Altan tidak akan mengantar Rainero pada Raphine. Pria itu semakin tidak menyukai Raphine karena Raphine adalah wanita yang sangat licik."Aku akan menghubungi Cassalyn terlebih dahulu." Reiga tidak tahu apakah Cassalyn akan peduli terhadap Rainero atau tidak, tapi dia mencoba untuk menghubungi Cassalyn dengan harapan Cassalyn akan merawat Rainero malam ini.Reiga menghubungi Cassalyn menggunakan ponsel Rainero. Setelah dua kali dia memanggil Cassalyn, panggilan itu akhirnya dijawab."Untuk apa kau menghubungiku, Tuan Rainero?" Suara Cassalyn terdengar dingin dan acuh tak acuh."Ini Reiga. Saat ini Rainero sedang mabuk berat. Apakah kau bisa menjemput Rainero?""Tuan Reiga, Anda pasti salah menghubungi orang
Hari ini adalah hari pernikahan Altan dan Charyne, hampir seluruh orang-orang kelas atas ada di pesta meriah itu.Seperti Daniella dan Siegren, Altan dan Charyne tidak peduli pada apa yang orang lain katakan tentang mereka. Ada yang beranggapan hubungan mereka tidak pantas, tapi keduanya menutup telinga mereka. Lagi pula mereka tidak memiliki hubungan darah. Tidak ada larangan mereka bersama.Daniella dan Siegren hadir di pesta itu dengan membawa Quinn bersama mereka. Selain Daniella, tiga sahabat Daniella yang lain juga hadir di sana.Mereka semua duduk di meja yang berdekatan. Seperti Daniella dan Siegren, ketiga temannya juga membawa anak-anak mereka bersama mereka.Perkumpulan mereka yang biasanya hanya berempat saja kini menjadi sangat ramai karena suami dan anak-anak mereka juga ada di sana.Selain itu siklus pertemanan mereka menjadi lebih luas. Ada sahabat-sahabat Siegren yang juga menjadi bagian dari pertemanan mereka.Dari tempat duduknya, Daniella bisa melihat seperti apa w
Waktu berlalu dengan cepat, hari ini merupakan hari pernikahan Siegren dan Daniella. Awalnya Daniella inign menunda pernikahannya dengan Siegren karena kondisi Siegren yang masih belum kembali seperti semula.Namun, Siegren menolak. Dia ingin rencana pernikahannya dengan Daniella berjalan sesuai dengan rencana mereka.Sekarang Siegren mengenakan setelan jas hitam, pria itu terlihat tampan seperti biasanya.Daniella melangkah bersama dengan ayahnya. Wanita itu mengenakan gaun pengantin berwarna putih yang membuatnya tampak seperti putri dari negeri dongeng.Siegren meraih tangan Daniella, mereka kemudian berjalan bersama menuju ke pelaminan.Acara pernikahan itu dihadiri oleh orang-orang terdekat Siegren dan Daniella. Mereka semua menjadi saksi ikatan suci di antara keduanya.Daniella sangat terharu, dia pikir menikah dengan Siegren adalah sesuatu yang mustahil, tapi sekarang hal itu menjadi kenyataan. Tidak pernah ada yang tahu seperti apa takdir akan berjalan.Pesta meriah itu berjal
Daniella memeriksa ponsel Matthew, wanita itu mendengkus dingin. Dia menemukan nama Mielle di panggilan masuk pria itu. Mielle benar-benar berdarah dingin.Daniella menghubungi Mielle. Setelah beberapa detik panggilan itu dijawab."Aku sudah mendapatkan kabar tentang berita kematian Siegren. Kau melakukan pekerjaanmu dengan baik, Matthew. Mari bertemu besok, kita harus merayakan kematian Siegren." Suara Mielle terdengar bahagia. Sekali lagi wanita itu bersuka cita. Dia bahkan ingin membuat sebuah perayaan atas kematian Siegren.Darah Daniella mendidih. Mielle benar-benar mengerikan. Untuk membalas rasa sakit yang dia rasakan, Mielle tidak segan untuk membunuh Siegren.Daniella mengeluarkan pisau lipat yang dia bawa bersamanya sebagai persiapan. Wanita itu memberi isyarat pada Matthew untuk menjawab.Karena Matthew tampak enggan menjawab, Daniella menusukan pisaunya ke telapak tangan Matthew.Cassalyn membekap mulut Matthew, meredam lolongan sakit Matthew."Bicara!" Daniella bersuara p
Operasi lanjutan untuk Siegren telah dilaksanakan. Daniella dan keluarganya menunggu di luar ruang operasi dengan penuh harap.Daniella mempercayakan semuanya pada Cassalyn. Dia tahu bahwa sahabatnya pasti akan melakukan yang terbaik.Waktu berlalu, entah sudah berapa jam Cassalyn di dalam, Daniella tidak menghitungnya lagi. Dia hanya terus melihat ke lampu ruang operasi, dia berharap lampu tersebut segera mati.Penantian Daniella akhirnya selesai. Cassalyn keluar dari ruang operasi. Sahabatnya itu mengatakan bahwa operasi berjalan lancar, tapi dia tidak bisa memastikan kapan tepatnya Siegren akan bangun.Daniella merasa sangat lega, yang terpenting baginya adalah nyawa Siegren terselamatkan."Terima kasih, Cassalyn. Aku berutang padamu." Daniella tidak tahu harus mengatakan apa lagi."Ella, jangan berterima kasih. Aku adalah seorang dokter, dan menyelamatkan Siegren adalah bagian dari pekerjaanku." Cassalyn membalas dengan hangat."Kau pasti sangat lelah setelah operasi berjam-jam, a
Siegren menarik Daniella ke dalam pelukannya. Pria itu sedikit tidak rela meninggalkan wanitanya, tapi dia harus pergi untuk masalah bisnis."Aku akan segera kembali." Siegren bersuara lembut."Baik. Kabari aku jika kau sudah sampai.""Aku akan melakukannya.""Sudah saatnya pergi. Cepat." Daniella tersenyum manis.Siegren mencium bibir Daniella selama beberapa detik lalu kemudian melepaskannya. "Aku akan sangat merindukanmu.""Aku juga."Siegren akhirnya melepaskan Daniella. "Aku pergi.""Ya. Sampai jumpa lagi dan hati-hati di jalan.""Sampai jumpa, Sayang."Detik berikutnya Siegren berbalik dan pergi. Pria itu berbalik sekali, dia melihat Daniella melambaikan tangan padanya.Siegren tersenyum menawan. Dia juga melambaikan tangannya. Tiga hari akan segera berlalu, dia akan bertemu kembali dengan Daniella.Saat Siegren sudah masuk ke dalam pesawat, Daniella meninggalkan bandara. Dia merasa hampa setelahnya, sebenarnya dia ingin menahan Siegren, tapi dia sadar bahwa dia harus mendukung
"Seleramu sangat unik, Charyne. Ada begitu banyak pria muda, tapi kau malah memilih bersama dengan pria tua dan sudah memiliki anak." Seorang wanita muda mengejek Charyne.Saat ini mereka sedang berada di sebuah restoran. Wanita yang bicara dengan Charyne adalah salah satu wanita yang iri dengan Charyne karena semua yang dimiliki oleh Charyne.Selain itu Charyne adalah saingannya di kampus. Charyne dinobatkan sebagai wanita paling cantik di kampus mereka.Ada begitu banyak laki-laki yang mengejar Charyne, dan itu membuatnya sangat iri.Charyne menatap Jesse acuh tak acuh. "Tutup mulutmu jika kau tidak mengetahui apapun, Jesse.""Apakah yang aku katakan tadi salah? Kau memang memiliki selera yang seperti itu. Kau menyukai pamanmu sendiri. Selama ini kau pasti sudah memikirkan hal-hal kotor mengenai pamanmu. Bahkan ketika pamanmu memiliki anak dengan wanita lain kau masih menginginkannya. Kau sangat menyedihkan." Jesse menatap Charyne meremehkan."Paman Charyne tidak memiliki anak denga
Hari-hari berlalu setelah pesta perayaan ulang tahun perusahaan Siegren. Saat ini Daniella dan Siegren sedang mempersiapkan pernikahan mereka yang akan diadakan dalam dua bulan lagi.Siegren ingin memberikan pesta pernikahan yang terbaik untuk Daniella, oleh sebab itu dia turun tangan sendiri untuk mengurus persiapan tersebut.Rencana pernikahan tersebut telah tersebar hampir ke seluruh orang-orang dari kalangan atas. Meski masih ada begitu banyak yang mengkritik Siegren dan Daniella, nyatanya itu tidak mengubah apapun.Jika hari-hari terasa menyenangkan bagi Daniella dan Siegren yang mempersiapkan pernikahan mereka, maka hal yang sebaliknya terjadi pada Mielle.Wanita itu melampiaskan kemarahannya pada balet. Dia menari dan terus menari seperti tidak ada hari esok. Di masa lalu dia lebih memilih untuk mengejar karirnya daripada menikah dengan Siegren, jika saja dahulu dia tidak mengejar karirnya mungkin ceritanya akan berbeda.Akal sehat Mielle berkata seperti itu, tapi keegoisannya
Satu bulan berlalu dengan cepat. Perayaan ulang tahun perusahaan Siegren telah tiba. Para tamu mulai berdatangan.Daniella dan Siegren berjalan di karpet merah. Di belakang mereka orangtua mereka mengikuti.Gaun yang dikenakan oleh Daniella saat ini tidak dirancang khusus untuk Daniella, tapi ketika Siegren melihat gaun terbaru dari sebuah rumah mode ternama dia menyukainya. Kebetulan gaun itu juga merupakan gaun pasangan ibu dan anak.Siegren mengenakan setelan jas hitam yang serasi dengan gaun yang dikenakan oleh Daniella dan Quinn.Beberapa tamu undangan melihat ke arah keluarga Shine yang baru saja datang. Mereka tampak seolah tidak terjadi apapun sebelumnya. Seolah Siegren belum keluar dari keluarga Shine.Pemikiran lain muncul di benak mereka, apakah mungkin Daniella dan Siegren menjalani hubungan spesial lain sehingga keduanya bisa hadir bersama. Dan jika itu benar, maka hubungan mereka pasti telah direstui oleh Richard dan Jasmine mengingat mereka datang bersama.Cameron yang
Di kediaman orangtuanya, Daniella telah menerima kiriman yang telah diatur oleh Royce sebelumnya.Wanita itu segera menghubungi Siegren. "Sayang, aku telah menerima gaun dan perhiasan darimu, apakah kita akan pergi ke acara tertentu dalam waktu dekat ini?""Aku akan membawamu dan Quinn ke sebuah acara penting yang akan diadakan dalam satu bulan lagi. Kau akan tahu acara apa itu nanti."Daniella mengerutkan keningnya. Acara itu masih satu bulan lagi, tapi Siegren sudah menyiapkan gaun untuknya dan Quinn sekarang. Dia penasaran sepenting apa acara tersebut."Baiklah kalau begitu. Apakah kau sudah makan siang?"Siegren melihat ke jam di tangannya. Dia hampir saja melewatkan pekerjaannya."Ayo makan siang denganku.""Baik.""Aku akan menjemputmu sekarang.""Ya, hati-hati di jalan.""Ya, Sayangku."Panggilan itu terputus. Daniella segera mengganti pakaiannya dan bersiap untuk makan siang bersama Siegren.Siegren datang lima belas menit kemudian. Setelah menyapa ayah dan ibunya, Siegren per