Share

52

Penulis: Gleoriud
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-18 11:19:42

Grace merenggangkan badannya dari kenyamanan pelukan Rudolf, mencoba menyelam ke mata laki-laki yang memiliki jabatan sebagai suami sekaligus bodyguardnya. Hanya kebingungan dan tanda tanya yang tak terucap tergambar dari bola mata biru keabu-abuan itu. Sejenak Grace merasa kecewa, apa dirinya saja yang terlalu berlebihan dan membawa perasaan. Karena setelah diamati, laki-laki itu tak membalas pelukannya, dia tak juga menolak, tapi lebih tepat dikatakan bingung.

"Apa kau memang begini?"

Grace mencoba menggali isi hati Rudolf. Sejenak kening laki-laki itu berkerut.

"Saya tak mengerti."

Grace mengambil nafas sejenak, lalu mencoba menyentuh dadanya. Kinerja jantung yang tak biasa, untuk menuntaskan rasa penasarannya, Grace melabuhkan telapak tangannya pada dada liat berotot milik Rudofl.

Grace kembali merasa hatinya kecewa, detak itu terasa normal, biasa saja, malah dikatakan tak ada bedanya. Berbeda dengannya yang seperti selesai mengangkat beban berat.

Grace tersenyum pahit. Lalu menj
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Suami Sementara   53

    Pria yang berdiri di pojok itu hanya bisa mengamati dua orang yang tengah berdebat. Memperdebatkan dirinya tanpa merasa risih dan hormat. Terlebih wanita cantik yang sudah siap di depan kamera dengan dress yang melekat sempurna di tubuhnya."Yang benar saja, Alexander Tidak datang. Aku tak mungkin melanjutkan sesi foto ini." Wanita cantik itu melirik sinis pada laki-laki muda yang sudah siap dengan penampilannya. Sang lawan bicara, yang merupakan fotografer hari ini, mencoba memberi alasan."Ini tak bisa ditunda Grace. Fotomu harus sudah berada di sampul majalah besok pagi. Menunggu Alex sangat tidak mungkin. Laki-laki itu mendapatkan kecelakaan, dan tidak tau pasti kapan bisa pulih."Wanita yang ternyata Grace mengusap keningnya."Aku tak biasa bekerja sama dengan model amatir. Kau tau sepak terjangku selama ini, memasangkan orang baru denganku hanya akan membuat pamorku menjadi turun." Grace membalas sengit "Aku tak punya pilihan lain, dia memang baru lolos audisi, tapi dia cukup

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-18
  • Suami Sementara   54

    Grace mondar-mandir di luar ruangan operasi. Suasana hatinya saat ini begitu kalut. Sudah dua jam, dokter belum keluar menyampaikan kabar berkaitan dengan kondisi Rudolf. Yang Grace ingat, laki-laki itu kehilangan darah cukup banyak, sedikit saja mereka terlambat, nyawa Rudolf tak akan selamat. Semua terjadi begitu saja, pertemuan itu, tembakan dan rubuhnya Rudolf karena menyelamatkan nyawanya. Semua itu tak pernah diprediksikan sama sekali. Jika saja laki-laki itu tidak membalikkan posisi, maka Grace lah yang akan berada di ruang operasi malam ini. Laki-laki itu berbuat tak terduga, menjadikan punggungan sebagai santapan peluru demi melindunginya.Beberapa menit kemudian, Timmy datang dengan beberapa orang di belakangnya, laki-laki itu memeluk Grace dan mengungkapkan rasa khawatirnya."Beb, maaf aku baru datang. Dia pasti akan baik-baik saja. Polisi sudah bekerja dengan pihak hotel dengan memeriksa CCTV untuk menangkap Jonathan. Besok pagi, polisi juga akan melakukan investigasi de

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-29
  • Suami Sementara   55

    Grace terjaga dari tidurnya saat dia merasa udara kamar perawatan semakin dingin, wanita itu bangkit mencari remote AC dan menekan tombol plus supaya udara sedikit meningkat. Dia duduk kembali di samping Rudolf, mata sayunya menatap wajah tenang yang masih belum bangun bahkan di hari ke tiga setelah operasi pengangkatan peluru dilakukan.Seperti biasa, Grace melabuhkan kecupan di pipi laki-laki itu. Sebuah kebiasaan akhir-akhir ini yang mulai ditekuninya, menggenggam tangan Rudolf yang masih terpasang selang infus. Sambil sesekali mengamati cairan infus yang menetes dengan teratur.Grace membelai rambut pendek Rudolf, merasakan tekstur lembut di jemarinya. Sungguh! Dia benar-benar memerankan peran seorang istri yang baik dan setia selama tiga hari ini, sebuah sikap yang tak pernah terpikirkan sebelumnya. Dia sendiri tak menyangka bisa melakukan itu pada Rudolf."Kapan kau akan bangun, hmmm? Kau tau? Aku sangat kerepotan menghadapi wartawan yang mengerubungiku bagaikan lebah beberapa h

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-29
  • Suami Sementara   56

    Publish ulangCanggung dan asing. Grace tak mengerti dengan dirinya sendiri. Entah kenapa semuanya jadi serba salah. Grace tak bisa menelaah rasa asing yang baru pertama dirasakannya saat ini.Rudolf sudah kembali berbaring, dia melihat Grace yang masih asik dengan kebungkamannya."Apa anda baik-baik saja, Nona? Anda terlihat tidak seperti biasanya."Grace memandang Rudolf sekilas. Kemudian kembali pada botol minuman air mineral yang berada di genggamannya."Aku sedikit lelah dan kurang tidur. Selebihnya aku baik-baik saja." Grace memaksakan senyum."Terimakasih anda telah menemani saya.""Tidak," sahut Grace. "Aku yang seharusnya berterima kasih padamu. Kalau bukan karenamu, maka aku lah yang akan berbaring di sana."Rudolf tersenyum sekilas. Dan Grace malah mengutuk jantungnya yang berdesir kembali. "Saya sudah berjanji akan melindungi anda. Dan saya sudah membuktikannya bukan?"Grace mengangguk. Bolehkah dia berharap Rudolf melindunginya bukan hanya karena dia adalah pengawal seti

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-29
  • Suami Sementara   57

    Rudolf masuk ke dalam kamarnya, membuka lagi buku referensi pengolahan tanaman organik yang belum selesai dibacanya. Apa lagi yang bisa dilakukannya selama terkurung di apartemen milik Grace. Kalau biasanya wanita itu lalu lalang, sekarang lebih betah berada di dalam kamar.Susah untuk fokus walaupun Rudolf sudah memusatkan perhatiannya seutuhnya. Terbayang kembali wajah bergairah Grace dan tindakan tak terduganya. Mata sayu yang menuntut balas, serta jemari lentik yang mulai berani merambat.Rudolf mengenal wanita itu luar dalam. Wanita itu penuh kejutan dan tak bisa ditebak. Sikap dan pendiriannya gampang berubah ubah. Setelah cukup lama menghindari dan mendiamkannya, tiba tiba dia muncul dengan ekspresi tak terduga.Keanehan sudah dirasakan oleh Rudolf selama beberapa hari ini. Semburat merah jambu yang merona jika mereka terpaksa berpapasan. Tapi Rudolf tak mau ambil pusing, yang terpenting baginya saat ini adalah Jonathan tertangkap dan urusannya selesai dengan wanita itu. Rudol

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-29
  • Suami Sementara   58

    Mata terpejam itu terbuka perlahan. Menyerngit tidak nyaman, Grace mencoba mengembalikan kesadaran di tengah sakit kepala yang mendera. Dia meringis memijit kepalanya yang terasa mau pecah. Setelah memaksakan bangkit walau agak terhuyun, dia mulai menyadari ada yang aneh pada dirinya. Pagi ini perutnya masih bergejolak mual, serta bercampur dengan rasa lapar. Dia tak ingat, kapan dia makan terakhir kalinya. Karena semalaman dia sibuk meratapi nasibnya yang tak pernah beruntung.Hal terakhir yang diingatnya adalah pertengkaran dengan Rudolf, aksi mengurung diri dilanjutkan dengan mengacaukan isi kamar. Grace mengingat kembali, gaun malam bewarna merah pekat dan sebotol anggur yang diminum sampai tandas, betul. Terakhir kali yang dipakainya adalah gaun merah pekat.Kesadarannya mulai kembali, Grace kemudian melebarkan mata saat menyingkirkan selimut dari tubuhnya.Gaun ini, adalah gaun yang masih baru dan belum pernah dipakai, yang pasti bukan gaun merah pekat yang dipakainya semalam.

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-29
  • Suami Sementara   59

    Apa yang menyebalkan bagi Grace? setelah dia tidak tidur semalaman memikirkan kemesraan berujung hubungan suami istri bersama Rudolf yang gagal kemaren pagi, dan pagi ini dia malah mendapati laki-laki itu berwajah tenang seperti tak pernah terjadi apa-apa pada mereka. Laki-laki itu menatapnya sekilas, kemudian kembali menekuni koran di hadapannya. Harapan Grace setidaknya dia merasa sedikit terpengaruh padanya, tapi mungkin itu hanya tinggal harapan yang takkan terkabulkan.Grace mengikat rambutnya asal, membasahi tenggorokannya yang terasa kering. Lalu duduk di depan laki laki itu. Dua puluh empat jam mereka tak bertemu, sepanjang hari kemaren Grace menghabiskan waktu di tempat tidur karena nyeri haid yang melanda. Mereka baru bertemu kembali pagi ini, setelah Grace tak mampu meredam rindunya.Rudolf tampak tak terganggu sedikitpun, dia tengah seperti biasa, datar dan dingin. Grace merasa, laki- laki itu beribu kali lebih tampan pagi ini, rambut rapi yang ditata dengan gel, kemeja y

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-29
  • Suami Sementara   60

    Wanita itu menatap nanar ke luar jendela apartemennya. Di bawah sana, segerombolan wartawan tampak bertahan berdiri menunggu sang narasumber untuk memberikan keterangan dan klarifikasi.Sudah tiga hari berturut-turut, dimulai dari pagi-pagi sekali, bahkan ini sudah jam lima sore, para pemburu berita bertahan di depan Apartemennya.Selama tiga hari itu juga Grace tak keluar rumah, Grace tak keluar dari kamarnya. Hari ini saja, dia bahkan tidak mandi dan tidak makan.Otaknya terasa melambat dan berhenti bekerja. Dia sendiri tak tau mana yang harus dipikirkan terlebih dahulu. Semua ini, terlalu mengejutkan, pamor yang diraih susah payah selama ini, hancur dalam sekejap mata.Grace mematikan handphonenya yang meraung tak henti-henti sejak tadi pagi. Sempat dia menyalakan televisi, namun dia semakin pusing, setiap acara televisi memberitakan tentang dirinya. Malah kebanyakan ada ditambah-tambahi, atau menyerempet pada hal-hal lain yang tak ada hubungannya dengan video itu.Dunia hiburan me

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-29

Bab terbaru

  • Suami Sementara   67. Ending

    Satu bulan kemudianTidak terhitung jam yang telah berlalu, sepanjang satu bulan ini komunikasi Rudolf dan Grace berjalan lancar. Namun satu hal yang belum juga terucap dari mulut pria kaku itu, kata cinta dan kata rindu.Grace bangun memijit kepalanya. Beberapa hari ini dia merasa tidak sehat. Pusing dan mual mendera setiap saat, dia merasa lelah padahal Tidak melakukan apa-apa di rumah maminya.Grace menyeret kakinya ke kamar mandi, memuntahkan cairan dari mulutnya. Sang mami muncul, wanita yang masih cantik itu, sebenarnya sudah menaruh curiga pada kondisi Grace. Sebagai orang tua yang sudah dua kali mengandung, dia yakin anaknya itu sedang hamil muda."Mual lagi?" Mami Grace duduk di atas ranjang, memperhatikan wajah pucat Grace. Beberapa hari ini Grace lebih banyak menghabiskan waktu di tempat tidur."Iya, semakin menjadi." Grace mengikat rambutnya asal. Dia meneguk paksa air putih yang terletak di atas nakas."Sudah berapa lama kamu telat, Grace?"Grace terdiam, dia tidak tau p

  • Suami Sementara   66

    "Aku akan pulang saat kau merindukanku dan menyatakan cinta padaku." Kalimat itu terngiang-ngiang di telinga Rudolf bahkan setelah seminggu berlalu. Apa maksud dari perkataan Grace, dia bukan laki-laki yang berpengalaman dalam merayu wanita, apa lagi sampai berbohong supaya tujuannya tercapai.Rudolf kembali membuka pintu kamar utama yang dihuni Grace selama ini, menghirup sisa aroma Grace yang tertinggal. Baju-baju Grace masih terlipat dalam lemari serta beberapa alat-alat pribadinya seperti charger handphone dan alat kosmetik.Jika dilihat dari barangnya yang tertinggal, sepertinya Grace tak berniat pergi lama, dia hanya membawa baju yang melekat di badannya serta tas kecil. Tapi kenapa wanita itu belum juga pulang?Mengatakan cinta dan mengatakan rindu? Rudolf memang senang dengan keberadaan Grace akhir-akhir ini, jika bersama wanita itu, dia lebih bersemangat, lebih betah di rumah. Padahal dulu, jika mendapatkan cuti, dia begitu bersyukur tak bertemu dengan wanita itu.Sekarang a

  • Suami Sementara   65

    Wanita itu, masih secantik yang dia ingat. Entah sudah beberapa tahun berlalu, yang jelas sudah lama sekali. Apakah Grace mendapat pelukan? Ah, tidak. Wanita di depannya persis seperti dirinya, keras dan tak pandai mengekspresikan kasih sayang."Bagaimana kabarmu?" Mami Grace berkata datar. Tapi mata tajamnya mampu membuat detak jantung Grace berdetak cepat. Rasanya sungguh emosional, bagaimanapun hubungan ibu dan anak takkan terlepas dari kasih sayang."Mami pasti tau, apa yang menimpaku akhir-akhir ini.""Ya, semua media, bahkan di negara ini, memberitakan tentangmu.""Apa mami juga malu?" Bibir Grace bergetar."Kalau aku malu, mungkin kau takkan berada di sini saat ini." Datar, tanpa ekspresi, khas mami Grace."Aku tak seburuk itu.""Mami tau. Kau tak perlu menjelaskan. Yang jelas, itulah alasannya kami melarangmu selama ini, bukan karena kami tak menyayangimu, dunia hiburan penuh intrik, sesaat kau merasa beruntung, tapi setelah itu kau akan merasa merugi selamanya."Grace terdiam

  • Suami Sementara   64

    Setelah kemesraan itu, apakah mereka tidur di kamar yang sama? Tidak, mereka tetap tidur di kamar terpisah. Yang membuat Grace sebal, bagaimana bisa Rudolf kembali menjadi biasa saja setelah berulangkali mereka bermesraan. Laki-laki itu tak ada romantisnya sama sekali. Padahal Grace sudah merendahkan harga dirinya sebagai wanita penggoda. Lama-lama dia bisa menjadi wanita penggoda sungguhan.Saat ini, apa yang dilakukannya? Berdiri seperti orang bodoh dengan dua cup mie instan di depan kamar Rudolf yang tertutup. Ini sama sekali bukan dirinya. Tapi bagaimana lagi, sedetik saja tak melihat mantan pengawalnya itu, membaut Grace disiksa rindu berat."Aku memang sudah tidak waras." Grace menggerutu sendiri, tapi tangan mulusnya mengetok pintu kayu di depannya.Pintu perlahan terbuka, cengiran bodoh Grace disambut dengan wajah datar Rudolf.Tak hilang akal, Grace menyodorkan cup mie instan ke arah laki-laki itu."Aku yakin kau belum makan malam." Tanpa menunggu persetujuan, Grace menerobos

  • Suami Sementara   63

    Grace tak kehilangan akal, sambil menyelam minum air, wanita seperti Grace memiliki kemampuan akting yang luar biasa, antara pura-pura dan sebenarnya sulit untuk dibedakan. Padahal tidak sesakit itu, mungkin kakinya hanya keseleo biasa buktinya tak lagi sakit saat dipijakkan, tapi kapan lagi membuat dia bisa menempel dengan suami kakunya itu. Keseleo saja mendapat hadiah digendong. Grace berusaha menahan tawa dalam hati."Ya ampun, itu sakit sekali." Grace pura-pura meringis, saat jari besar Rudolf menyentuh pergelangan kakinya."Tahan sedikit nona." Rudolf menunjukkan wajah prihatin. Dia pun memijat dengan hati-hati, takut menyakiti kaki jenjang itu."Ini sakit sekali." Grace kembali mengeluarkan akting andalannya. Namun dia kurang teliti, yang dipijat Rudolf kaki sebelah kanan, tapi yang diraba Grace malah kaki sebelah kiri. Hampir saja Grace mengumpat dirinya yang hampir ketahuan."Kaki kiri anda terkilir juga nona?" Rudolf menyentuh pergelangan kaki sebelah kiri Grace. Wajahnya s

  • Suami Sementara   62

    Jika cinta yang menyusup tanpa bicara, dan hasrat yang berkobar tak terduga, dua insan yang terlena dan tak tau bagaimana cara berhenti , hanya bisa pasrah menikmati kenikmatan duniawi yang akan merubah kehidupan mereka untuk ke depannya. Grace yang jatuh cinta, Rudolf yang terlena, lalu apalagi alasan untuk menghentikan kemesraan yang dianjurkan bagi pasangan sah seperti mereka.Grace yang tak pernah menyangka akan mendapatkan perlakukan spesial dari sang suami, bersyukur dalam hati, Rudolf tak berniat berhenti. Mereka mengayuh kemesraan bersama, berlomba dengan detak jantung yang serasa ingin meledak di dada.Untuk ke dua kalinya, mereka menyatu, mengesahkan hubungan suami istri, memberi dan menerima. Tak memikirkan waktu, tak memikirkan status sosial, yang ada hanya suara sensual yang menggema di kamar kecil mereka.*****Grace menggeliat tak nyaman, sinar matahari masuk menyilaukan melewati ventilasi udara yang tak tertutup.Sejenak Grace membangun kesadarannya, kemudian dengan pi

  • Suami Sementara   61

    Grace mengedarkan pandangan pada rumah sederhana itu. Terdapat ruang tamu berukuran enam kali lima meter, dua kamar dengan kamar utama lebih besar ukurannya. Satu ruang makan dan dapur kecil, minimalis sekali. Luas bangunan tak lebih dari seukuran ruang tamu apartemen Grace.Satu yang dituju Grace, kamar utama. Terdapat tempat tidur dari kayu dan kasur kapuk. Sebuah lemari dua pintu dan meja kecil, serta jendela yang langsung menghadap ke persawahan."Aku mau kamar yang ini,"kata Grace sambil menggeret kopernya dan mencoba duduk di ranjang yang akan menjadi miliknya beberapa hari. Agak keras, mungkin karena kasur itu tidak dijemur dan sudah lama tidak dipakai. Namun kondisi rumah masih bisa dikatakan baru, sekitar enam tahunan setelah selesai dibangun.Rudolf tak menolak. Dia hanya mengangguk setuju."Mana kamar mandinya?" Grace mencoba mencari pintu yang menghubungkan ke kamar mandi di kamar itu, tapi tak terlihat sama sekali."Kamar mandi cuma satu, Nona. Dan itu pun berada di dekat

  • Suami Sementara   60

    Wanita itu menatap nanar ke luar jendela apartemennya. Di bawah sana, segerombolan wartawan tampak bertahan berdiri menunggu sang narasumber untuk memberikan keterangan dan klarifikasi.Sudah tiga hari berturut-turut, dimulai dari pagi-pagi sekali, bahkan ini sudah jam lima sore, para pemburu berita bertahan di depan Apartemennya.Selama tiga hari itu juga Grace tak keluar rumah, Grace tak keluar dari kamarnya. Hari ini saja, dia bahkan tidak mandi dan tidak makan.Otaknya terasa melambat dan berhenti bekerja. Dia sendiri tak tau mana yang harus dipikirkan terlebih dahulu. Semua ini, terlalu mengejutkan, pamor yang diraih susah payah selama ini, hancur dalam sekejap mata.Grace mematikan handphonenya yang meraung tak henti-henti sejak tadi pagi. Sempat dia menyalakan televisi, namun dia semakin pusing, setiap acara televisi memberitakan tentang dirinya. Malah kebanyakan ada ditambah-tambahi, atau menyerempet pada hal-hal lain yang tak ada hubungannya dengan video itu.Dunia hiburan me

  • Suami Sementara   59

    Apa yang menyebalkan bagi Grace? setelah dia tidak tidur semalaman memikirkan kemesraan berujung hubungan suami istri bersama Rudolf yang gagal kemaren pagi, dan pagi ini dia malah mendapati laki-laki itu berwajah tenang seperti tak pernah terjadi apa-apa pada mereka. Laki-laki itu menatapnya sekilas, kemudian kembali menekuni koran di hadapannya. Harapan Grace setidaknya dia merasa sedikit terpengaruh padanya, tapi mungkin itu hanya tinggal harapan yang takkan terkabulkan.Grace mengikat rambutnya asal, membasahi tenggorokannya yang terasa kering. Lalu duduk di depan laki laki itu. Dua puluh empat jam mereka tak bertemu, sepanjang hari kemaren Grace menghabiskan waktu di tempat tidur karena nyeri haid yang melanda. Mereka baru bertemu kembali pagi ini, setelah Grace tak mampu meredam rindunya.Rudolf tampak tak terganggu sedikitpun, dia tengah seperti biasa, datar dan dingin. Grace merasa, laki- laki itu beribu kali lebih tampan pagi ini, rambut rapi yang ditata dengan gel, kemeja y

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status