Share

Act of Service

Penulis: UmiLovi
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-21 18:39:31

"Aku masih ingin di sini, Ivan. Bolehkah jika kita tidak kembali ke Jeju?"

Gerakan tangan Ivan yang tengah melipat selimut tebal sontak terhenti. Ia memperhatikan mimik wajah Adena yang nampak sendu memandangi ponselnya.

"Apa anda takut Tuan Dean akan marah?" tebak Ivan seraya melanjutkan kegiatannya.

Dengan tak bersemangat, Adena menggelengkan kepalanya. "Bukan itu. Aku hanya tidak siap bertemu Harvey."

Setelah Ivan menyelesaikan beberesnya, ia lantas mendekat ke ranjang dan duduk di samping Adena.

"Anda harus menyelesaikan apa yang sudah anda mulai, Nona." Ivan memandangi wajah cantik majikannya, mungkin ini akan menjadi kesempatan terakhir untuknya menikmati paras sempurna Adena.

"Aku tahu. Tapi aku takut, Ivan. Tidak bisakah kita tetap di sini saja? Aku janji, aku tidak akan merepotkanmu, Ivan! Aku akan jadi gadis yang penurut," rengek Dena memohon. "Bawa aku pergi yang jauh, Ivan. Aku tidak mau kembali ke Jeju."

"Apakah anda siap hidup serba kekurangan? Apakah anda siap kel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suami Rentalku Ternyata Tuan Muda Kaya   Yes, I will!!

    Sejak makan malam di restoran hotel dua hari yang lalu, Harvey sempat menaruh curiga pada sikap Ivan yang sangat overprotektif pada Adena. Sebagai asisten Sean, harusnya Ivan lebih mementingkan Sean dibanding Dena. Nyatanya, sikap dan cara pria itu menatap Adena, entah mengapa membuat Harvey bertanya-tanya. Dan, setelah dengan lancangnya Ivan menawarkan diri untuk menggendong Adena hingga ke puncak, pertanyaan-pertanyaan Harvey seolah mendapat jawaban. Padahal, jelas-jelas Harvey bisa melakukan hal itu, akan tetapi Ivan malah merendahkan dirinya dengan tak menghargai status Harvey sebagai kekasih Adena. "Saya akan menggendong anda sampai ke puncak." Ivan sudah sepenuhnya berjongkok dan berada di tengah-tengah Adena dan Harvey. Sebelum kemudian Harvey menarik lengan asisten kurang ajar itu dan melayangkan bogem mentah tepat di rahang kanannya. Sontak Ivan pun terjengkang dengan bibir berdarah. "Apa kau buta? Ada aku di sini dan kau dengan lancangnya menawarkan diri untuk menggendo

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-21
  • Suami Rentalku Ternyata Tuan Muda Kaya   Karyawan Emas Nona Adena

    Dalam perjalanan kembali ke Indonesia. Semua orang yang berada di pesawat membawa kenangan yang indah selama di berlibur Korea. Sean dan Rhein, untuk pertama kalinya berpelesir ke luar negeri sebagai pasangan yang sesungguhnya. Adena dan Harvey, juga untuk pertama kalinya liburan berdua. Hanya Ivan yang memiliki kenangan buruk, bahkan mungkin tak layak untuk dikenang. Selama di pesawat, semua penumpang tidur dengan lelap karena perjalanan berlangsung di malam hari. Adena masih belum mengabari Sean dan Rhein terkait lamaran Harvey yang sudah ia terima. Cincin bertahtakan permata tersemat di jari manis Adena sejak Harvey melamarnya. Sementara semua telah terlelap dengan pasangan masing-masing, Ivan justru gelisah dan berkali-kali terbangun dari tidurnya. Ia sengaja duduk di kursi yang jauh dari Harvey dan Adena karena tak ingin terganggu oleh kemesraan mereka berdua. Untuk menutupi bibirnya yang masih bengkak dan luka, Ivan mengenakan masker sejak cek out dari hotel. Ia beralasan se

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-22
  • Suami Rentalku Ternyata Tuan Muda Kaya   Tamu Mengejutkan

    "Sean, bangun. Kita harus berangkat ke kantor!" Suara lembut Rhein membuat Sean membuka matanya dengan sangat terpaksa. Kelopak matanya yang terasa berat, juga rasa kantuk yang masih tak tertahankan, membuat Sean memejamkan matanya kembali. "Berangkatlah dulu, Rhein. Aku masih ngantuk!" putus sembari Sean menarik selimutnya hingga menutupi kepala. "Baiklah. Kalau begitu aku berangkat duluan, ya? Jangan lupa sarapan sebelum pergi. Aku sudah membuatkan telur omelet untukmu di meja!" pamit Rhein sembari membuka selimut suaminya secara paksa dan mengecup mesra keningnya. Sean hanya berdeham menanggapi kecerewetan istrinya. Jet lag membuatnya susah mengatur kembali jadwal tidur. Padahal seharusnya tidurnya sudah sangat cukup mengingat selama di pesawat, Sean lebih banyak menghabiskan waktunya dengan tidur."Hati-hati, Rhein!" pesan Sean dengan suaranya yang masih serak dan lemas. Di bawah, Rhein disambut oleh Ivan yang telah menunggunya untuk berangkat ke kantor. Beberapa kardus oleh-

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-22
  • Suami Rentalku Ternyata Tuan Muda Kaya   Aku Tidak Butuh Seorang Papi!

    Sejak sosok yang ia panggil sebagai Papi itu pergi, hidup Rhein tak pernah lagi sama. Senyuman dan tawa sang mami yang selalu Rhein lihat setiap pagi, tak pernah lagi muncul. Ada sesuatu yang tak Rhein pahami kala itu, untuk anak kecil seusianya.Di saat anak-anak lain pergi jalan-jalan bersama orang tuanya di kala weekend, Rhein malah sibuk dengan segala macam les yang ia tekuni. Ketika teman-temannya bisa naik sepeda karena setiap sore dibimbing oleh ayahnya, Rhein mencoba belajar naik sepeda seorang sendiri, terjatuh dan mengobati luka di lututnya seorang diri. Setiap ulang tahunnya tiba, Rhein selalu berharap papinya datang dan tinggal bersama seperti dulu. Nyatanya, diusia 15 tahun Rhein baru sadar, papi yang ia tunggu tak akan pernah kembali karena telah memiliki keluarga baru di London. Dan, sekarang setelah semuanya berlalu puluhan tahun, pria itu tiba-tiba kembali dan meminta Rhein memanggilnya sebagai papi. Masih pantaskah dia disebut demikian setelah mencampakkan anak dan

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-23
  • Suami Rentalku Ternyata Tuan Muda Kaya   Si Kerdil Ivan

    "Halo." "Ivan, di mana kau? Kenapa lama sekali!" Suara yang terdengar sangat jengkel itu membuat Ivan tersenyum kecil. "Masih di rumah orang tua Nona Rhein. Tunggulah sebentar lagi, Nona." "Tidak mau! Kalau kau tidak datang dalam waktu setengah jam, aku akan berangkat sendiri!" potong Adena ketus sebelum kemudian memutuskan sambungan telepon mereka. Sambil tersenyum samar, Ivan memasukkan ponselnya ke saku celana. Ia lantas memberanikan diri mengetuk pintu rumah Rhein untuk berpamitan. Beruntung Rhein mengijinkan Ivan untuk pergi, jadi dia segera menjemput Dena dan menemani majikannya yang satu lagi. Di dalam mobil yang melaju santai, Adena yang biasanya selalu duduk di kursi depan jika Ivan yang menyetir, kini memilih untuk duduk di kursi belakang. Meskipun merasa janggal, akan tetapi Ivan berusaha untuk tak mempermasalahkan hal itu, ia harus terbiasa diperlakukan sebagai mana mestinya. Tiba di restoran di mana Ivan telah mengatur pertemuan dengan pihak EO, Dena lebih dulu ke

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-23
  • Suami Rentalku Ternyata Tuan Muda Kaya   Mr. Clayton

    Tidur nyenyak Sean terganggu ketika ponselnya tiada berhenti bergetar di meja nakas. Dengan sangat terpaksa, ia pun berguling ke pinggiran ranjang dan meraba gawai miliknya di meja. Saat benda pipih yang masih bergetar itu tertangkap oleh tangannya, Sean pun membaca nama yang muncul di layar dengan pandangan yang masih mengabur. Tak ada nama yang muncul, hanya sebaris nomor asing yang belum tersimpan. Tak berniat untuk mengangkat telepon dari orang asing, Sean pun melempar ponselnya ke sisi ranjang yang kosong. Pandangannya lantas tertuju pada jam di dinding, sudah jam 11 siang. Baiknya ia bersiap-siap ke kantor karena ada banyak tugas yang harus ia selesaikan. Karena Ivan tak bisa lagi mengawalnya 24 jam, terpaksa Sean harus membiasakan diri melakukan segalanya seorang diri. Meskipun terkadang Ivan masih mengatur jadwal hariannya, akan tetapi Sean tetap merasa ada yang kurang tanpa asistennya itu. Tiba di kantor pusat Valier Corp. Hal yang pertama kali Sean lakukan adalah mendeng

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25
  • Suami Rentalku Ternyata Tuan Muda Kaya   Yang Kau Sembunyikan Dariku

    Setiba di rumah Veronica, Sean disambut dengan hangat oleh mama mertuanya. Sekian lama tak mengobrol, membuat keduanya tak sadar jika malam semakin larut. Tak ada pembahasan tentang Clayton, padahal itulah yang Sean tunggu sedari tadi. Veronica dan Rhein seakan merahasiakan kedatangan pria itu dari Sean.Hingga pasutri itu sampai di penthouse, Rhein masih bungkam dan tak sekalipun membicarakan tentang pertemuan antara dia dan pria itu. Namun, dari sorot pandangan Rhein yang terkadang kosong, Sean yakin bila istrinya itu menyimpan sesuatu di dalam hatinya. "Kamu belum tidur?" Rhein memperhatikan Sean yang masih termenung menatap langit-langit kamar mereka berdua. Jarum jam sudah menunjuk angka 12 malam, akan tetapi Sean belum mengantuk. Mungkin karena seharian tadi ia sudah cukup tidur. "Belum mengantuk." Sean menyahut singkat sembari memutar tubuhnya menghadap ke sisi Rhein. "Apakah harimu menyenangkan hari ini?" tanyanya mencoba memancing. Bola mata Rhein sontak terlihat bergera

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25
  • Suami Rentalku Ternyata Tuan Muda Kaya   Cita-Cita Masa Kecil

    Rhein tahu dengan sangat jelas bila Ivan berdusta ketika mengakui perasaannya untuk Adena. Dari sorot matanya yang mendadak mendung kala mengucapkan kata 'Tidak', Rhein yakin seyakin yakinnya bila Ivan telah jatuh hati pada adik iparnya itu. Asisten suaminya itu langsung pergi setelah menurunkan Rhein di kantor. Ia kembali menuju Mansion untuk menjemput majikannya yang manja.Sementara itu, Rhein baru saja sampai di ruangannya ketika ponselnya berdering di dalam tas. Membaca sebaris nama yang muncul di layar membuat senyumnya merekah lebar. "Halo, Ralp! I miss you!!" ..Kembali ke Mansion, Adena langsung masuk ke dalam mobil setelah Ivan tiba. Kebiasaannya telah berubah, Dena kini terlihat lebih nyaman duduk di kursi belakang. "Kita langsung ke butik desainer langgananku, Ivan," titah Adena sembari tak lepas memandangi ponselnya. Ivan mengangguk samar, ia sempat melirik Adena sekilas dari kaca spion sebelum kemudian melaju pergi. Tiba di butik, tadinya Ivan ingin menunggu di

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25

Bab terbaru

  • Suami Rentalku Ternyata Tuan Muda Kaya   Mi Dena, Mi Amor

    Tiga hari pasca dirawat di rumah sakit, akhirnya Ivan diperbolehkan pulang dengan mengantongi sekeranjang obat-obatan dan vitamin. Dokter meminta Ivan untuk tidak memforsir tubuhnya, atau ia akan berakhir di rumah sakit lagi. Saat ini, Ivan tengah bersantai di kamar khusus yang ia tempati di resort paradiso. Sebastian Louis mengultimatum putranya untuk menghentikan aktifitasnya selama seminggu ini, alhasil Ivan yang terbiasa dengan berbagai kesibukan mulai merasa bosan. Hari ini, Sean dan keluarga besar Chevalier akan kembali ke Indonesia. Karena kesehatannya belum pulih, terpaksa Ivan mengantar kepergian mantan majikannya itu sampai di lobi. Hanya Adena yang tetap tinggal di Playa del Carmen. Dokter masih belum memperbolehkan ia terbang terlalu lama selama sebulanan ini. "Kau sudah makan?" Adena menoleh pada Ivan yang berdiri di sampingnya dan mengawasinya dengan serius. "Dokter bilang kau tak boleh telat makan!" Sambil tertawa, Ivan lantas merengkuh bahu Adena dan mengecup kening

  • Suami Rentalku Ternyata Tuan Muda Kaya   Kembali Padamu

    Tidak ada rasa sakit yang lebih perih selain melihat orang yang kita sayangi terbujur lemah tak sadarkan diri. Di dalam ambulans yang membawa tubuh Adena menuju rumah sakit, Ivan menangis penuh penyesalan. Mobil ambulans yang melaju dengan kecepatan maksimum, serasa seperti siput bagi Ivan yang tak sabar untuk segera sampai di rumah sakit. "Tadi dia memaksaku untuk menceritakan tentang kisahnya bersama Harvey. Aku menunjukkan beberapa bukti yang aku miliki, dan tiba-tiba dia mengerang kesakitan lalu pingsan seperti sekarang," sesal Sean sembari mengawasi Adena yang masih terpejam. Rasa takut yang Ivan rasakan saat ini lebih besar dari apapun. Ia trauma melihat Adena terbujur kaku seperti ini, butuh waktu berbulan-bulan bagi Ivan untuk bangkit. Dan setelah gadis itu terbangun, permasalahan yang sama kembali muncul. "Cepatlah, Pak!" teriak Ivan pada sopir yang mengemudikan ambulan di depannya. "Kita harus cepat sampai!"Suara sirine yang silih berganti dengan teriakan-teriakan Ivan,

  • Suami Rentalku Ternyata Tuan Muda Kaya   Tunjukkan Jalan Pulang

    "Apa!?""Nona Adena baru saja terbang menuju Cancun, Tuan."Ivan menghembuskan napasnya geram. Ia meremas kertas kontrak yang baru saja ia tandatangani dan melempar kertas itu ke sembarang arah. "Brengsek!" pekiknya murka dengan bola mata melotot. "Siapkan pesawat, Gonz! Aku harus lebih dulu sampai sebelum dia landing." "Baik, Tuan." Laporan mengejutkan yang baru saja ia dengar dari Gonzales telah menghancurkan hari penuh semangat yang Ivan jalani. Tadinya, ia sudah merasa tenang ketika anak buah Gonzales melaporkan jika Adena sedang makan siang. Dan satu jam berikutnya, kabar lain datang dan menyatakan bila Adena telah terbang menuju Cancun bersama sang ayah, Sebastian Louis.Berulangkali Ivan mencoba menghubungi nomor ayahnya, tapi nihil dan tak sekalipun diangkat. Ivan tak habis pikir, apa yang hendak dilakukan oleh ayahnya terhadap Adena? Dengan kecepatan penuh, mobil yang Ivan tumpangi tiba di bandara Alberto Acuña Ongay. Ia bergegas terbang menuju bandara Cancun untuk menyus

  • Suami Rentalku Ternyata Tuan Muda Kaya   Kisah Kita Sama

    Adena terhempas oleh gelombang kesedihan yang menghantamnya ketika ia mendapati kenyataan yang mengerikan, Ivan adalah pembunuh tunangannya. Dunianya runtuh. Luka di hatinya semakin dalam, bercampur dengan kekecewaan dan amarah. Air matanya tak henti mengalir selepas Ivan keluar dari kamarnya. Meskipun Adena tak bisa mengingat apapun tentang masa lalunya, akan tetapi rasa sakit yang ia rasakan malam ini sungguh teramat perih. Siapa pria yang pernah menjadi tunangannya? Mengapa pria itu terbunuh? Benarkah yang dikatakan Ivan jika pria itu telah berniat jahat pada keluarganya? Siapa yang harus Adena percayai dalam situasi seperti ini? Benak Adena berkecamuk oleh ribuan pertanyaan yang ia sendiri tak tahu jawabannya. Terjebak di mansion ini seakan membawanya ke dalam pusaran teka-teki penuh misteri. Terlalu lelah menangis, akhirnya Adena terlelap menjelang dini hari. Ia tak tahu jika beberapa blok ruangan dari kamarnya, Ivan masih terjaga dan tak bisa memejamkan mata sedetikpun. Mu

  • Suami Rentalku Ternyata Tuan Muda Kaya   Kau Pembunuh!

    "Anda belum tidur, Tuan?" Suara berat yang berasal dari seseorang yang berada belakang tubuhnya, membuat Ivan menoleh dengan malas. Seperti biasa, Gonzales akan selalu memeriksa seluruh bagian ruang sebelum ia beristirahat di kamarnya sendiri. Pintu kamar Ivan yang tak tertutup dengan sempurna lantas membuat Gonzales penasaran, dan dugaannya benar, majikannya ternyata masih terjaga. "Aku tidak bisa tidur, Gonz." "Lagi? Tapi Anda bahkan hampir kolaps tadi siang!" keluh Gonzales cemas. "Istirahatlah, Tuan. Bukankah seharusnya tidur anda bisa lebih nyenyak setelah nona Adena sehat kembali seperti sekarang?" Ivan tersenyum kecut mendengar penuturan tangan kanannya itu. Ia menghirup udara hangat hingga memenuhi rongga dadanya lantas mengembuskan karbon dioksida itu dengan berat. "Justru setelah Adena terbangun dari komanya, aku jadi semakin takut kehilangan dia, Gonz. Dia bisa saja membenciku seandainya terbangun dengan ingatan yang masih utuh tentang status kami dulu.""Tuan, jangan

  • Suami Rentalku Ternyata Tuan Muda Kaya   Dejavu

    Sorotan matahari sore menyinari pasir putih, menciptakan kilauan emas di pantai. Dalam kehangatan sore yang syahdu, Ivan mengayuh sepedanya untuk menjelajahi keindahan alam bersama Adena. Angin sepoi-sepoi laut menyentuh kulit mereka, membuat perjalanan mereka semakin romantis. Mereka melintasi tepi pantai yang sepi, dengan ombak yang menggulung lembut di sebelah mereka. Suara burung camar menyambut mereka dengan nyanyian ceria. Saat matahari mulai turun di langit, Ivan semakin mengayuh sepedanya dengan kencang. Ia harus tiba tepat waktu, ia harus menikmati sunset di tempat itu. Merasakan laju sepeda yang semakin cepat, Adena lantas mencengkeram T-shirt Ivan dengan panik. Ia berulang kali memekik takut ketika roda, yang bergesekan dengan pasir, beberapa kali tenggelam dan membuat sepeda mereka hampir tergelincir. "Sedikit lagi, Nona. Kita akan sampai!" teriak Ivan girang diantara hembusan napasnya yang mulai tak terkontrol. Ivan sempat lupa bila beberapa jam yang lalu, ia hampir p

  • Suami Rentalku Ternyata Tuan Muda Kaya   Menciptakan Momen Indah yang Baru

    Mengingat masa lalu yang menyakitkan, seakan membuka lembaran luka terdalam dalam dirinya. Kembali ke kenangan pahit itu, perasaan rasa sakit dan penyesalan, terasa menghantui. Detik-detik yang penuh dengan kehampaan dan penyesalan melintas dalam ingatan, menghasilkan ketidaknyamanan yang mendalam. Ivan tahu, ia akan tiba di momen ini. Saat di mana Adena akan bertanya banyak hal tentang masa lalunya dan masa lalu mereka berdua. Namun, Ivan tak ingin merusak hari-harinya ke depan jika ia menjelaskan kenangan pahit itu sekarang, sudah pasti Adena akan marah, bahkan mungkin membencinya jika ia menceritakan masa lalu mereka sekarang. "Saya berjanji akan menceritakannya nanti setelah kita kembali ke Playa del Carmen. Untuk beberapa hari ke depan, bisakah kita memulai lembaran baru untuk menciptakan kenangan yang indah di masa depan?" Kening Adena berkerut semakin dalam, memulai lembaran baru? Siapa sebenarnya Sebastian Ivanders ini!? "Saya berjanji, Nona. Saya akan menceritakan semua

  • Suami Rentalku Ternyata Tuan Muda Kaya   Berlibur Bersama

    Selama makan malam berlangsung, Ivan lebih banyak menyimak percakapan dan gurauan antara ketiga mantan majikannya. Hanya sesekali saja Ivan menimpali ketika Sean bertanya tentang resort atau hal-hal yang belum ia ketahui tentang Meksiko. Bukan tanpa alasan Ivan lebih banyak diam, ia justru sedang berusaha mengisi ruang kosong di dalam hatinya dengan keceriaan Adena. Melihat gadis yang ia sukai itu tersenyum, tertawa bahkan sesekali mendebat Sean, adalah momen yang sudah sangat lama Ivan rindukan. Masa itu seolah kembali, masa di mana Ivan setiap pagi melihat Adena mengomel dan bertengkar dengan Sean sebelum berangkat sekolah ketika mereka masih tinggal di Paris dulu kala. "Ivan, apa jadwalmu besok padat?" tanya Sean setelah mengusap bibirnya dengan selembar kain. Semua mata otomatis tertuju pada Ivan dan membuatnya gelagapan, entah mengapa ia masih merasa minder meskipun kini statusnya bukan lagi pekerja di keluarga Chevalier. "Besok siang saya harus terbang kembali ke Campeche un

  • Suami Rentalku Ternyata Tuan Muda Kaya   Pedekate

    Setelah melalui hari yang cukup melelahkan dan penuh kejutan, bertemu dengan pria yang dulu pernah menjadi majikannya seakan menjadi obat penyemangat bagi Ivan. Ia mendatangi resort yang ditempati oleh Sean dan Rhein. Seolah ingin melepas rindu dan beban berat yang selama ini ia tanggung, Ivan bahkan menangis sesenggukan ketika Sean memeluknya dengan sangat erat. Diantara rasa haru dan bahagia, Ivan lebih banyak bersyukur karena kini mantan majikannya yang manja dan troublemaker tersebut telah terbangun dari komanya."Mengapa anda tidak bilang jika sudah datang sejak kemarin, Tuan?" keluh Ivan memprotes. Keduanya saat ini tengah duduk bersantai di cafe Paradiso, sementara Rhein dan Levan kembali beristirahat di resort. "Aku ingin memberikan kejutan padamu, Ivan. Aku sangat bangga dan salut bisa melihatmu sehebat ini sekarang!" puji Sean berbinar dan mengangkat gelas coctail-nya ke arah Ivan.Sambil tersipu malu, Ivan ikut menyatukan gelasnya dan meminum segelas coctail itu hingga

DMCA.com Protection Status