Beranda / CEO / Suami Rahasia Sang Bintang / 70. Membawa Keajaiban

Share

70. Membawa Keajaiban

Penulis: ISMI
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

***

Maximilian duduk di kursinya dengan mata lelah, tubuhnya terasa berat seperti baru saja menanggung beban dunia. Ia sengaja menarik diri dari segala keramaian, ingin fokus sepenuhnya pada pekerjaannya yang menumpuk. Setelah berminggu-minggu terlibat dalam proyek besar, ia hampir mencapai garis akhir. Tapi rasa penat yang tak tertahankan membuatnya sejenak ingin melupakan segalanya, hingga laporan dari Bryan tiba di mejanya.

Ia membuka berkas-berkas itu dengan cepat, tidak ingin berlama-lama. Namun saat matanya jatuh pada artikel yang ditulis tentang Anastasia, napasnya seakan terhenti. Artikel itu penuh dengan tuduhan keji dan foto Anastasia bersama Leon Hale di sebuah hotel. Darahnya mendidih, rahangnya mengeras, dan jemarinya menegang. Perasaannya campur aduk antara marah dan bingung.

Maximilian langsung meraih ponselnya dan mengecek pesan-pesan yang masuk. Ada beberapa dari Lyra, manajer Anastasia, bahkan salah satunya disertai foto Anastasia yang tampak bersedih. Lyra menulis,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
ISMI
Update walau terlambat :)
goodnovel comment avatar
Andika
gak up ya kak?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Suami Rahasia Sang Bintang    71. Tidak Peduli

    ***Anastasia menatap ponselnya lagi, dan ia tersenyum karena ada pesan masuk dari pria itu. “Max... “[Ana, maafkan aku. Aku terlambat membalas pesan karena dua hari terakhir ini aku tidak menyentuh ponselku sama sekali. Aku percaya padamu, dan tidak akan percaya dengan gosip murahan itu. Besok kamu pulang, kan? Aku menunggumu dan jika tidak lelah, aku akan mengajakmu ke pantai lagi. Kebetulan bossku tidak ada. Aku merindukanmu.]Senyuman perlahan mengembang di wajah Anastasia. Hati yang sebelumnya penuh kegelisahan kini mulai tenang. Pesan singkat dari Max membuatnya merasa lebih lega. Ia memandangi layar ponsel, membaca pesan itu berulang kali, seolah-olah mencoba meresapi setiap kata."Max...," gumamnya lagi sambil tersenyum. Perasaan hangat menyelimuti hatinya. Setelah segala drama dan fitnah yang beredar, Max tetap berada di sisinya. Itu lebih dari cukup. Dengan perasaan yang kini jauh lebih baik, Anastasia mematikan lampu kamar hotel dan akhirnya tidur dengan perasaan yang luar

  • Suami Rahasia Sang Bintang    72. Aku Mencintaimu

    ***Setelah selesai mandi dan mengganti pakaian, Anastasia keluar dari kamar mandi dengan rambut yang masih sedikit basah. Ia berjalan menuju ruang tamu dan menemukan Maximilian berdiri di dekat jendela, memandang ke luar. Tanpa berpikir panjang, Anastasia menghampirinya dan dengan polosnya langsung memeluk pria itu dari belakang.Maximilian tertegun sesaat, tapi kemudian senyum kecil muncul di wajahnya. Hatinya menghangat. Anastasia jarang menunjukkan kasih sayang dengan cara ini, dan dia tak menyangka pelukan itu akan begitu menenangkan. Ia menutup matanya, menikmati momen tersebut, merasakan kehangatan tubuh Anastasia yang menyatu dengan dirinya."Bagaimana perasaanmu saat ini?" tanya Maximilian dengan lembut, suaranya dalam tapi penuh perhatian.Anastasia menghela napas ringan, memejamkan mata sejenak dalam pelukan itu sebelum menjawab, "Aku agak sedih... Tapi saat aku ingat ada kamu, dan orang-orang yang tulus mendukungku, perasaan itu berubah jadi bahagia."Maximilian tersenyum

  • Suami Rahasia Sang Bintang    73. Setelah Malam Pertama

    "Malam ini, kau adalah milikku—sepenuhnya. Tubuhmu akan bergetar di bawah kuasaku, setiap tarikan napasmu hanyalah untukku. Serahkan dirimu tanpa ragu, dan aku akan menempatkan seluruh dunia di kakimu."-MAXIMILIAN KINGSLEY -***Pagi itu, sinar matahari yang lembut mulai merayap masuk melalui jendela kamar. Anastasia terbangun perlahan, kelopak matanya terasa berat. Saat ia mulai sadar, tubuhnya terasa pegal di setiap bagian. Ada rasa nyeri di inti tubuhnya yang jelas menandakan apa yang telah terjadi malam sebelumnya. Ia menggerakkan tubuhnya perlahan, dan wajahnya langsung memerah ketika kenangan tentang malam itu kembali memenuhi pikirannya. Semalam adalah malam pertamanya bersama Maximilian.Ia menoleh ke samping, dan di sana Maximilian sudah terjaga, menatapnya dengan senyum lembut. Tatapan pria itu begitu dalam, penuh dengan kehangatan dan perasaan yang tak terucapkan. Anastasia merasakan jantungnya berdegup lebih cepat, bukan karena rasa malu semata, tapi juga karena kesadaran

  • Suami Rahasia Sang Bintang    74. Kembalinya Wanita di Masa Lalu

    ***Maximilian duduk di kantornya, tangannya bergerak cekatan di atas keyboard, menyelesaikan pekerjaan terakhir untuk hari itu. Hari ini mood-nya sedang sangat bagus, mungkin yang terbaik sejak lama. Pikirannya tak henti-hentinya kembali pada malam yang baru saja ia lalui—malam di mana Anastasia akhirnya menyerahkan segalanya kepadanya. Sentuhan lembutnya, setiap desah napas yang keluar dari bibirnya, membuat Maximilian tergila-gila. Sesuatu di dalam dirinya berubah, seolah dunia yang selama ini abu-abu kini berubah menjadi penuh warna.Ia menarik napas dalam, mencoba fokus kembali pada pekerjaannya. Namun, bayangan Anastasia terus mengganggu pikirannya. Dengan senyum tipis di bibirnya, ia meraih ponselnya dan mengetik pesan pada Bryan. Pesan itu singkat, namun penuh makna:"Bocorkan kejahatan keluarga Hale. Jangan lupa, foto Leon bersama wanita beristri di klub itu. Biarkan semuanya keluar ke publik. Aku ingin mereka merasakan apa yang sudah mereka lakukan pada Anastasia. Balasan me

  • Suami Rahasia Sang Bintang    75. Itu Hanya Masa Lalu

    ***“Renata... ““Ah, ternyata kamu masih bisa menyebut namaku,” ucap Renata dengan senyumnya.Renata melangkah lebih dekat, sorot matanya yang mempesona seolah ingin meraih perhatian Maximilian dengan setiap gerakan. Dengan lembut, tangannya terulur, hendak memeluk pria di hadapannya. Namun, sebelum dia bisa menyentuhnya, Maximilian menggelengkan kepalanya dengan tegas dan mundur selangkah."Aku masih belum bisa sembarangan bersentuhan dengan wanita asing," ucap Maximilian datar, senyum tipis terukir di wajahnya, namun matanya tetap tajam.Renata terpaku sejenak, senyum di wajahnya perlahan memudar, tergantikan dengan keterkejutan. Namun, secepat itu juga, dia menutupi rasa terkejutnya dengan senyum samar yang nyaris seperti seringai."Ah, aku kira kau sudah sembuh, Max," Renata berkata pelan, matanya memerhatikan tiap detail dari pria di hadapannya. "Ternyata kamu masih alergi."Maximilian hanya mengangguk pelan, menjaga sikap tenang dan tertutup. "Lebih baik kita ke bawah sekarang.

  • Suami Rahasia Sang Bintang    76. Kau adalah Rumahku

    ***Makan malam di kediaman keluarga Kingsley selalu meriah. Gelak tawa dan percakapan dari kedua keluarga memenuhi ruang makan besar itu. Semua orang tampak menikmati suasana hangat, kecuali satu orang: Maximilian. Ia duduk di ujung meja, sesekali tersenyum, tetapi pikirannya melayang jauh. Kebisingan itu mulai membuatnya gelisah. Tanpa berkata apa-apa, ia berdiri, menyusuri ruangan dengan tenang, lalu pamit."Maaf, aku perlu istirahat sebentar," katanya kepada orang-orang di sekitarnya, termasuk ibunya, Selene, yang meliriknya dengan tatapan penuh tanya namun tidak menahannya.Renata menatapnya dengan kecewa, tapi ia tidak bisa menahannya.Maximilian berjalan melewati lorong besar rumah itu, menuju ruang perpustakaan keluarga Kingsley—tempat di mana ia bisa menenangkan pikirannya. Ia selalu merasa nyaman di sana, di antara deretan buku-buku tebal yang telah berusia puluhan tahun. Memasuki ruangan itu, ia menghela napas panjang dan membiarkan keheningan menyelimuti dirinya. Dia berdi

  • Suami Rahasia Sang Bintang    77. Percaya pada Janjimu

    ***Anastasia menatap pantulan dirinya di depan cermin dengan perasaan campur aduk. Ia menggigit bibirnya pelan, memeriksa tanda-tanda kemerahan yang tersebar di leher dan bahunya. Jejak-jejak itu adalah bukti nyata dari semalam—Maximilian tidak pernah setengah-setengah dalam menunjukkan perasaannya. Semalam pria itu benar-benar tidak terkendali, dan sekarang, Anastasia menghela napas panjang, memikirkan bagaimana caranya menyembunyikan semua itu.Hari ini, ia punya jadwal penting ke studio rekaman, dan jejak kemerahan di lehernya sangat terlihat jelas. Musim panas di New York sedang mencapai puncaknya, dan menggunakan syal untuk menutupi leher jelas bukan pilihan. Anastasia mendesah lagi, kali ini sedikit lebih keras.Dari balik pintu kamar mandi, Maximilian keluar dengan handuk melilit pinggangnya. "Kenapa kamu terus saja bercermin, Ana?" tanyanya sambil menatap Anastasia dengan senyum di bibirnya.Anastasia menatap Maximilian dengan kesal, "Bukankah aku sudah bilang kalau hari ini

  • Suami Rahasia Sang Bintang    78. Mendapatkan Hatinya Kembali

    ***Anastasia melangkah keluar dari ruang rekaman dengan senyum yang tak bisa disembunyikan. Suasana di studio terasa begitu ringan setelah sesi rekaman yang berjalan sempurna. Lagu-lagunya berhasil direkam dalam satu kali take saja, sesuatu yang sangat jarang terjadi. Para staf di studio memberinya tepuk tangan dan pujian."Anastasia, luar biasa! Kamu benar-benar tampil sempurna hari ini," puji salah satu teknisi suara sambil tersenyum lebar."Terima kasih," Anastasia menjawab dengan suara ceria. Rasanya seperti beban yang besar telah terangkat dari pundaknya.Lyra, berdiri di samping Anastasia, ikut tersenyum bangga. Namun, matanya menyipit, memperhatikan sesuatu yang membuatnya heran."Eh, Ana..." Lyra tiba-tiba bicara dengan raut wajah penasaran. "Kenapa ada tanda merah di lehermu?"Sontak semua orang yang berada di studio menoleh ke arah Anastasia. Suasana yang tadinya penuh tawa mendadak senyap, dan semua mata kini tertuju pada leher Anastasia.Anastasia membelalak, tangannya se

Bab terbaru

  • Suami Rahasia Sang Bintang    140. TAMAT (Tidak Ada Kata Akhir)

    ***Langit cerah menaungi villa pribadi keluarga Kingsley, dihiasi dengan alunan lembut musik klasik yang mengiringi para tamu undangan menuju taman yang telah disulap menjadi tempat upacara pernikahan megah. Anastasia berdiri di balik tirai putih, mengenakan gaun pernikahan yang memukau. Gaun itu dirancang khusus oleh Celine Idzes, penuh detail renda yang elegan, dengan ekor panjang yang membuatnya tampak seperti seorang ratu.Rhett berdiri di sampingnya, mengenakan setelan jas hitam yang rapi. Tangannya menggenggam lengan Anastasia dengan lembut, matanya berkaca-kaca."Papa tidak pernah menyangka akan memiliki kesempatan ini," ucap Rhett pelan, suaranya bergetar.Anastasia menatap ayahnya dengan senyuman hangat. "Aku bahagia Papa di sini. Aku tidak bisa membayangkan orang lain yang mendampingiku selain Papa."Rhett mengangguk, menahan air mata yang hampir jatuh. Ia menatap Anastasia dengan bangga. "Kamu sangat cantik hari ini, Nak. Maximilian adalah pria paling beruntung di dunia."

  • Suami Rahasia Sang Bintang    139. Detik ini dn dan Seterusnya

    ***Di ruang rapat eksekutif Kingsley Group, suasana mencekam. Robert Brown, pria paruh baya dengan jasnya yang kini tampak kusut, berlutut di lantai marmer hitam yang dingin. Wajahnya penuh dengan keringat dingin, sementara tangannya gemetar menahan rasa takut."Maximilian... Aku memohon padamu," ucap Robert, suaranya bergetar. "Lepaskan kami. Aku berjanji tidak akan mengusik keluarga Kingsley lagi. Aku... Aku bersumpah."Di kursi utama, Maximilian duduk dengan tenang. Sosoknya yang tegap dan aura dinginnya membuat semua yang berada di ruangan itu enggan bernapas terlalu keras. Ia menyandarkan tubuhnya ke kursi kulit hitam, kedua tangan saling bertaut di depan dada. Senyum kecil muncul di bibirnya, senyum yang penuh arti dan tak memberi celah untuk harapan."Berjanji, ya?" Maximilian akhirnya berbicara, suaranya rendah namun tajam. "Paman akan bersembunyi ke luar negeri, kan? Dan itu di Sydney. Apa aku salah menebak?"Mata Robert membelalak, bibirnya terbuka tanpa suara. Tubuhnya ter

  • Suami Rahasia Sang Bintang    138. Tuhan Mengirimkan Bahagia Lewat Senyummu

    ***Di kamar utama kediaman keluarga Kingsley, suasana yang awalnya tenang berubah menjadi percakapan hangat. Anastasia duduk di atas ranjang dengan wajah sedikit pucat, namun senyumnya tetap menghiasi wajahnya. Di sisinya, Maximilian terus memegang tangannya, memberikan kehangatan dan perhatian penuh.Steven sedang memeriksa kondisi Anastasia dengan stetoskop di tangannya. Wajahnya serius, namun ada senyum kecil yang tersembunyi di sana. Setelah selesai, dia berdiri dan melipat tangannya di dada sambil menatap Selene dan Shayne, kedua orang tua Maximilian."Paman, Bibi..." Steven memulai, senyumnya semakin lebar. "Sebentar lagi kalian akan menjadi grandma dan grandpa. Kediaman ini pasti akan jauh lebih ramai."Kalimat itu langsung membuat ruangan menjadi hening. Selene membuka mulutnya, nyaris tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Shayne, yang tadinya hanya duduk diam, langsung menegakkan tubuhnya. Namun, reaksi yang paling mencolok datang dari Maximilian."Apa yang kau

  • Suami Rahasia Sang Bintang    137. Takdir Semanis ini

    ***Malam itu, berita tentang Anastasia yang secara resmi diakui sebagai menantu keluarga Kingsley mengguncang dunia. Para undangan di acara resmi keluarga Kingsley tercengang. Kilatan kamera memenuhi ruangan saat Maximilian dengan tenang berdiri di samping Anastasia, memperkenalkannya sebagai istri dan menantu keluarga Kingsley.Di berbagai media sosial, foto-foto mesra keduanya mulai beredar luas. Foto-foto itu menangkap momen romantis Maximilian dan Anastasia, memperlihatkan bagaimana pria itu menggenggam erat tangan istrinya, seolah tak ingin ada yang mengganggunya. Ada foto ketika Maximilian menatap Anastasia penuh kelembutan, sebuah pemandangan yang membuat publik terkagum-kagum.Di sebuah akun penggemar, seorang netizen menulis, “Siapa yang sangka Anastasia menikah dengan Maximilian Kingsley? Mereka terlihat sempurna bersama!”Komentar-komentar positif membanjiri setiap unggahan tentang mereka, memuji betapa serasi pasangan ini. Netizen tak henti-hentinya membicarakan betapa be

  • Suami Rahasia Sang Bintang    136. Dia adalah Hati dan Denyut Nadiku

    ***Wajah Renata terlihat pucat dengan air mata yang mengalir di pipinya. Di tengah pesta ulang tahun Kingsley Group yang mewah, kegaduhan ini menarik perhatian para tamu. Robert, ayahnya, menghampiri Renata dengan wajah penuh kekhawatiran. Dia menunduk, membangunkan putrinya dengan lembut."Sayang, apa kamu baik-baik saja?" tanya Robert dengan suara cemas.Renata mengangguk lemah, terisak dengan air mata yang mengalir semakin deras. Pemandangan putrinya yang terlihat tersakiti itu membuat Robert memalingkan tatapan marah ke arah Anastasia, yang berdiri tidak jauh dari mereka. Semua tamu mulai berbisik-bisik, seolah mereka setuju dengan kebencian yang tampak di mata Robert.Dengan nada dingin dan tajam, Robert menatap Anastasia penuh hinaan. "Kenapa ada wanita rendahan sepertimu di sini?" katanya, suaranya dipenuhi kemarahan yang tak tersembunyi. "Bagaimana kau bisa datang ke pesta ini? Apa kau merayu seseorang dengan tubuhmu agar bisa datang ke acara sebesar ini?"Tawa merendahkan lan

  • Suami Rahasia Sang Bintang    135. Dia Pria Terhormat

    ***Lampu-lampu kristal di ballroom megah Kingsley Tower berpendar, menciptakan kilauan indah di setiap sudut ruangan. Para tamu undangan yang mengenakan busana glamor berkumpul, menikmati pesta ulang tahun perusahaan Kingsley Group yang ke-75. Namun, malam ini, bukan hanya perayaan yang menjadi pusat perhatian—rumor tentang penerus Kingsley Group yang akan diumumkan secara resmi malam ini telah menjadi buah bibir semua orang. Apalagi sang penerus itu selalu menjadi rahasia karena keberadaannya sangat misterius, bahkan tidak ada media satupun yang mengetahui dimana keberadaan sang pewaris ituDi tengah dentingan gelas-gelas wine dan alunan musik jazz, suara pembawa acara menggema, memecah keheningan ballroom."Ladies and gentlemen, mari kita sambut penerus Kingsley Group, Maximilian Kingsley!"Begitu nama itu disebutkan, sorak-sorai kecil terdengar dari para tamu, dan kamera-kamera media langsung diarahkan ke panggung. Seorang pria berpostur tinggi, berbalut setelan jas hitam sempurna

  • Suami Rahasia Sang Bintang    134. Tetaplah di Sisiku

    ***Suara benda-benda pecah bergema di dalam kamar Renata. Vas, cermin kecil, bahkan bingkai foto dilempar begitu saja hingga hancur berserakan di lantai. Wajah Renata memerah penuh amarah, napasnya memburu, dan matanya penuh kebencian. Kegagalan rencananya untuk menculik Anastasia benar-benar membuatnya berang."Mereka tak becus!" teriak Renata sambil menendang sisa-sisa kaca di lantai. "Sialan! Orang rendah macam itu berani menolak uangku?" Suaranya menggema dengan kemarahan yang seolah tak kunjung reda.Di tengah-tengah kekesalannya, ia meraih laci meja riasnya dengan kasar, membuka sebuah kotak kecil dan mengeluarkan sebuah botol kecil berisi pil berwarna putih. Renata menatap obat itu dengan tatapan yang penuh tekad."Kalau aku tidak bisa menculiknya, maka aku akan melakukan cara lain," gumamnya sambil menyeringai tipis. "Aku akan tidur dengan Max... dan dengan ini," ia mengangkat pil itu, "aku akan menjadi istrinya."Namun, sebelum Renata bisa melanjutkan monolognya, pintu kamar

  • Suami Rahasia Sang Bintang    133. Ruang Maaf

    ***Rhett duduk di sebuah kafe mewah di sudut kota, menatap kosong ke arah cangkir kopi yang ada di depannya. Hatinya bergejolak, tak tenang, seakan ada beban yang tak bisa ia lepaskan dari pundaknya. Hari ini, ia akan bertemu dengan pria yang berhasil merebut hati putrinya—Maximilian Kingsley, seorang pria yang terkenal dingin namun disegani banyak orang.Suara langkah tegas terdengar mendekat, dan Rhett mendongak. Di depannya berdiri seorang pria tinggi dengan tatapan tenang namun tajam. Itu Maximilian, pria yang telah menjadi suami Anastasia. Rhett berdiri, menyambut Maximilian dengan anggukan kepala yang sopan.“Tuan Rhett,” Maximilian memulai, suaranya rendah namun penuh wibawa. Ia mengulurkan tangan. “Senang akhirnya bisa bertemu dengan Anda.”Rhett menyambut uluran tangan itu. “Begitu juga dengan saya, Tuan muda Kingsley.” Ia mencoba tersenyum, walau hatinya diliputi perasaan campur aduk.Maximilian duduk di hadapannya, matanya lurus menatap Rhett. Meskipun banyak yang mengenal

  • Suami Rahasia Sang Bintang    132. Rasa Bersalah adalah Hukuman

    ***Anastasia menggenggam dokumen yang diberikan Maximilian dengan tangan gemetar. Hatinya terasa berat, bercampur amarah dan rasa sakit. Mata Anastasia memburam, air mata perlahan mengalir tanpa bisa ia bendung lagi."Kakek dan nenekku sendiri… Mereka yang menyebabkan kecelakaan itu? Kenapa… kenapa mereka tega?" ucapnya terisak, suaranya pecah di tengah kalimat. "Pantas saja… Saat aku datang ke keluarga Noire, mereka semua membenciku. Apalagi Kakek dan Nenek… Sejak awal, keadaanku dianggap tak terlihat. Bahkan aku selalu dikucilkan.”Maximilian hanya bisa menghela napas panjang, tatapannya penuh keprihatinan. "Ana… Semua ini karena ayahmu. Ayahmu memutuskan menikah dengan Aria dengan syarat bahwa kamu bisa diterima dalam keluarga Noire," jawabnya pelan.Anastasia mengernyitkan kening, seolah tak percaya pada apa yang ia dengar. "Papa? Tapi kenapa Papa begitu ingin aku masuk ke dalam keluarga Noire? Bukankah dia selalu menunjukkan kalau dia membenciku? Selalu dingin dan acuh bahkan di

DMCA.com Protection Status