Share

Apa yang Terjadi?

Penulis: Ririichan13
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Varo pun mengucapkan kalimat ijab itu dengan tenang dan tegas.

Setelah mengucapkan itu, pandangan Varo pun lalu beralih pada Tasya yang dari tadi nampak memandang nya.

Namun, saat Varo mengarahkan pandangannya, Tasya pun segera memalingkan wajahnya ke arah samping.

Varo pun hanya tersenyum sekilas karenanya dan kembali melanjutkan proses itu.

Setelah melafalkan doa, kini tibalah pemberkasan. Beruntung, tak ada masalah saat melakukan pemberkasan itu meskipun nama mempelai prianya berganti.

Setelah melakukan pemberkasan, kini tiba saat keduanya pun menyematkan kedua cincin mereka.

Dengan perasaan yang berdebar, Varo pun menggapai lengan kanan Tasya dan mulai memasukkan cincin itu ke jari manisnya. Tasya pun melakukan hal yang serupa, memakaikan cincin di jari manis Varo dan kemudian menyalami lengan lelakinya itu.

"Makasih, Mas," ucap Tasya sambil tersenyum tulus dan hanya dibalas sebuah kecupan hangat di pucuk kepala Tasya.

Mendapat perlakuan seperti itu, sungguh membuat wajah Tasya nampak sedikit merona karenanya.

Setelah acara jab kabul selesai, kini mulailah beralih ke acara selanjutnya ala adat sunda.

Dimulai dari acara nyawer beras dan uang koin, lalu diteruskan dengan sungkeman kepada kedua orangtua mempelai.

Di prosesi sungkeman ini, ada sedikit yang berbeda diantara mereka. Dimana Varo yang saat itu statusnya yatim piatu, jadi ia pun sungkem kepada Oom dan juga Tantenya. Sedangkan Tasya, ibundanya sudah lama meninggal, dan proses sungkeman itu dilakukan kepada Pak Ega dan juga Kakaknya, Revan. Acara ini pun di warnai sedikit haru.

Setelah proses sungkeman kelar, dilanjutkan acara injak telur dan berakhir dengan saling menyuap ayam bekakak.

Semua rangkaian acara pun dilakukan dengan penuh suka cita oleh Varo dan juga Tasya. Seakan mereka lupa bahwa saat itu Varo hanyalah peran pengganti dari Bagas.

Setelah rangkaian acara adat itu selesai, barulah tamu undangan satu persatu di persilahkan untuk menyalami kedua mempelai itu untuk memberikan ucapan selamat menempuh hidup baru kepada keduanya.

Namun, tak hanya ucapan itu yang keluar dari mulut para tamu. Beberapa kata maaf pun terucap dari beberapa orang, terutama ibu-ibu yang dulu menghinanya di acara rewang itu.

"Mbak Tasya, maafin ucapan ibu kemarin ya, rupanya, meskipun cuma penyanyi cafe tapi cuannya banyak yah. Pantes aja kalau nekat selingkuh," ucap Ibu itu dengan sedikit meledek.

Tasya pun menyalami tangan wanita itu dengan sedikit meremasnya seolah ia kesal akan perkataan ibu yang tadi menghinanya itu.

Setelah Ibu itu turun dari atas pelaminan, Varo pun mengambil tangan Tasya dan langsung membelai dengan lembut.

"Apa karena orang itu kemarin minta mahar yang sama kek Bagas?" tanya Varo memastikan dan mendapat anggukan dari Tasya.

"Eh tapi, yang ada malah berkali-kali lipatnya. Puas aku sekarang bikin dia diem. Eh tapi tetep aja dia bikin aku kesel lag," gerutu Tasya kepada sang suami.

Varo pun hanya diam saja sambil menggelengkan kepalanya pelan.

Tak lama, Bagas dan Kesya pun mulai bergerak menuju atas pelaminan. Saat Tasya melihat itu, perasaannya tiba-tiba menjadi kalut dan sedikit kacau.

"Sans, jangan sedih, tunjukkan wajah bahagiamu," bisik Varo lembut di telinga Tasya.

Sungguh hal itu mampu membuat bulu kuduk Tasya nampak sedikit meremang dan membuat wajahnya merona.

"Diabetes aku lama-lama liat muka mu merah mulu," gerutu Varo dan hanya mendapat kekehan dari Tasya saja.

Saat Bagas tiba di atas pelaminan, Tasya dan Varo pun segera berdiri menyambut mereka. Keduanya pun nampak salaman dan hanya tersenyum saja. Tak ada percakapan diantara keduanya, seakan mereka semua tak saling kenal satu sama lain.

Setelah turun dari atas pelaminan, nampak Keysa yang sedikit merenggut kesal kepada suaminya itu.

"Heran, bukannya Varo itu cuma penyanyi cafe? Kok bisa, dia ngasih mahar segede itu buat Tasya?" tanya Keysa sedikit penasaran kepada sang suami.

Bagas pun hanya menggeleng pelan tanda tak paham.

"Duh, kalau tau kek gitu, mending kemaren aku godain Varo aja dibanding godain kamu," gerutu Keysa kembali.

"Apa maksud kamu bilang begitu?!" seru Bagas sedikit kesal karena tingkah istrinya itu.

"Pikir aja sendiri!" seru Keysa balik setelah itu berjalan dengan langkah yang sedikit menghentak karena menahan kekesalan yang ada.

Tasya dan Varo pun nampak memperhatikan tingkah kedua orang itu dari atas pelaminan dan keduanya pun langsung terkekeh geli.

"Mampus! Rasain tuh, emang enak,"ucap Tasya sambil terkekeh geli.

"Keknya seneng banget dia liat besti-nya menderita," sindir Varo sambil bersidekap dada.

"Dih, mana ada bestie rebut calon suami orang? Bestai iya," gerutu Tasya kesal.

Varo pun tak menanggapi ucapan Tasya dan hanya terkekeh saja dan menggelengkan kepalanya pelan.

Tasya pun kembali tersenyum apalagi saat menyambut beberapa teman dari tempat mereka bekerja itu.

"Cie selamat ya, Var, akhirnya kesampean juga nikah sama bidadarinya," ucap salah satu teman musik Varo.

Mendengar ucapan itu, sontak Varo pun menginjak kaki temannya itu hingga mengaduh kesakitan.

"Makannya disana ya, jangan banyak-banyak ntar abis haha," ledek Varo kepada teman-temannya itu sambil tersenyum.

Tak lama, mereka pun segera pergi meninggalkan pelaminan dan menuju tempat prasmanan yang ada.

Tasya pun menatap tajam ke arah Varo, seolah bertanya apa maksud perkataan temannya tadi namun Varo malah membuang mukanya ke sembarang arah.

Tak lama, terdengar sayup-sayup seorang ibu yang menghampiri Pak Ega dan memberitahu soal makanan yang ada disana.

Varo pun hanya mengernyitkan dahinya saja seolah mengerti ada sesuatu yang tak beres di sana.

"Sya, bikin acara sampe jam berapa?" tanya Varo kepada sang istri.

"Jam 4-an, Mas. Tapi gimana ya, temen-temen sekolah ku belum pada datang. Mereka datangnya pada malam semua, dan aku rasa juga beberapa makanan udah abis," jawab Tasya dengan sedikit sayu dan bingung.

Hening pun kembali melanda mereka berdua. Keduanya pun nampak tenggelam dalam pikirannya masing-masing.

Hingga akhirnya, lamunan mereka pun sedikit buyar saat melihat Revan yang lewat dihadapan mereka berdua.

Varo pun seakan menemukan sebuah ide dan segera meninggalkan pelaminan dan menghampiri Revan.

"Mas," panggil Tasya kepada Varo namun tak digubris sama sekali.

Dari atas pelaminan, Tasya jelas melihat Varo dan Revan yang sedang berbicara cukup serius setelah itu mereka berdua pergi entah kemana.

Selang 15 menit kemudian, barulah Varo kembali lagi kesana disusul oleh MUA yang tadi meriasnya.

"Teh, nanti kita ganti baju lagi jam 5an ya," ucap MUA itu yang sontak membuat Tasya sedikit bingung.

"Gi -- gimana maksudnya, Teh? Bukannya cuma sampai jam 4 doang saya pesannya? Dan ini udah mau kelar kan?" tanya Tasya bingung dan mendapat gelengan dari Sang MUA.

"Awalnya iya, Teh, tapi tadi A Revan udah perpanjang sampai malem jam 8, jadi nanti kita ganti baju lagi ya jam 5," ucap MUA itu.

Setelah itu, Sang MUA pun segera pergi dari atas pelaminan itu, meninggalkan sejuta tanya di dalam benak Tasya.

"Mas?" tanya Tasya kepada Varo penuh selidik.

"Apa?" jawab Varo singkat.

Ingin rasanya Tasya bertanya lebih jauh, namun saat melihat raut wajah Varo langsung di urungkannya.

Rasa penasaran Tasya pun semakin besar kala ada beberapa orang yang datang dengan seragam sebuah resto dan langsung masuk ke dalam rumahnya.

"Kok aku kepo ya, ada apa?" tanya Tasya sambil memegangi kepalanya.

Tasya pun nampak memperhatikan sang suami yang ada disampingnya itu dan hanya mengangguk ke arah orang berseragam restoran itu.

Setelah sepersekian detik ia pun akhirnya bisa memahami, bahwa itu pasti adalah kelakuan dari sang suami.

Tasya pun tersenyum lalu menarik wajah Varo ke dekatnya dan ...

Cup!

"Eh?"

Bab terkait

  • Suami Penggantiku Ternyata Tuan Muda    Malam Pertama?

    Tasya mengecup pelan pipi Varo, namun hanya sebentar saja, setelah itu ia memalingkan wajahnya ke sembarang arah sambil menahan rasa malu yang sedikit mendera.Varo yang mendapat serangan tiba-tiba itu, menjadi terkekeh sendiri dan tak kuat jadinya jika tak meledek sang istri.“Cie, ada yang udah gak sabar nih nunggu nanti malem,”ledek Varo kepada istrinya.“Apaan sih, Mas,” gerutu Tasya sambil menutup wajahnya dengan tangan yang lantas membuat keduanya tertawa geli karenanya.Tak terasa, waktu pun berlalu dan malam pun mulai menyapa. Acara di malam hari nampak lebih meriah dibanding dengan siang hari tadi, karena ada banyak teman Tasya yang baru hadir disana.Tak hanya itu, teman-teman musik Varo pun banyak yang hadir kembali meskipun tadi mereka sudah kesana. Hal itu, karena atas permintaan Varo agar acaranya tetap ramai.Acara itu pun akhirnya berakhir pukul 21.00 WIB. Sangat jauh di luar perkiraan Tasya yang hanya akan berakhir sebelum jam 18.00 WIB.Selama itu pula tak henti-hent

  • Suami Penggantiku Ternyata Tuan Muda    Perdebatan di Pagi Hari

    "Ngeselin banget sih, main tinggal tidur aja tuh orang," gerutu Tasya kesal saat melihat Varo yang sudah terlelap di kasurnya itu."Haish, aku belum ngantuk, tapi ya udahlah." Tasya pun akhirnya memilih untuk segera tidur meskipun saat itu ia belum benar - benar mengantuk.Setelah beberapa saat, akhirnya Tasya pun bisa memejamkan matanya dan menyusul Varo menuju alam mimpinya.Pagi pun mulai menyapa, sekitar pukul 06.00, Tasya mulai membuka matanya dengan perlahan dan merasa ada sesuatu yang melingkar di area perutnya. Ia merasa seperti sedang di peluk oleh seseorang dari belakang dan benar saja setelah ia mulai tersadar ternyata lengan Varo sudah melingkar sempurna disana."Aaarggh!" seru Tasya setengah berteriak."Varo lepasin gak!" seru Tasya kembali sambil menyingkirkan lengan Varo dengan sedikit kasarTasya pun segera bangkit dari tidurnya dan mengguncangkan tubuh lelaki yang ada disampingnya itu.Karena guncangan yang cukup keras, perlahan Varo pun membuka matanya dan terbangun.

  • Suami Penggantiku Ternyata Tuan Muda    Tasya, Ada apa?

    Varo nampak mengaduh kesakitan saat kakinya di injak oleh Tasya."Maafin ucapan Mas Varo, Kak," ucap Tasya merasa bersalah dan hanya mendapat senyuman dari Sang kaka ipar."Santai aja, Sya, wajar kok, Varo kan baru masuk ke keluarga kita, dan aku gak marah. Aku emang belum di kasih kepercayaan sampe sekarang meskipun kita udah 5 tahun nikah, mungkin karena emang sakit aku juga," ucap Keysa dengan lirih."Kakak sakit? Sakit apa?" tanya Varo sedikit penasaran."Kanker sumsum tulang belakang, dan sekarang lagi proses kemoterapi. Aku udah nyuruh Revan buat cari istri baru biar dia bisa punya anak tapi gak mau," jawab Key sambil tersenyum.Namun, jawaban dari Key malah membuat raut wajah Revan sedikit masam."Kamu tuh ngomong apa sih, sampe kapan pun aku gak akan pernah ya nyari istri baru lagi. Gak punya anak gak masalah, yang penting aku cuma mau menua sama kamu," ucap Revan dan hanya mendapat senyuman saja dari Key."Bucin banget kamu, Mas sama aku haha," kekeh Key sambil tersenyum.Sen

  • Suami Penggantiku Ternyata Tuan Muda    Siapa Sebenarnya Varo?

    Kedua lelaki yang ada di depannya itu nampak menghembuskan napasnya dengan kasar.Mereka pun lalu mengeluarkan sebuah kertas dan memberikannya kepada Varo."Coba Bapak lihat disini saja," ucap lelaki itu.Varo pun lalu mengambil dan memeriksa kertas yang diberikan oleh lelaki itu dengan seksama. Ternyata, kertas itu adalah sebuah nota hutang atas nama dirinya dengan nominal tiga puluh juta rupiah."Ti -- tiga puluh juta," lirih Tasya sambil memelototkan matanya saat melihat tagihan itu.Tagihan itu pun persis seperti mahar yang kemarin diberikan oleh Varo kepada dirinya."Tu -- tunggu sebentar, saya akan ambil uangnya," ucap Tasya setengah tergagap yang mampu membuat Varo sedikit terkejut.Tasya pun segera melepaskan lengan Varo dan hendak beranjak menuju rumahnya. Namun, baru saja hendak berbalik, lengannya kembali di cekal oleh Varo."Ambilin hp saya, tolong," pinta Varo."Ta -- tapi ...," ucap Tasya tergagap dan mendapat gelengan dari Varo."Ambilin cepet!" titah Varo sedikit mena

  • Suami Penggantiku Ternyata Tuan Muda    Ide Gila Bagas

    "Mas?" tanya Tasya lirih."Masuk yuk, udah kelar urusannya kok," ucap Varo mengalihkan pembicaraannya dan segera menggandeng lengan wanitanya itu untuk masuk ke dalam kamar mereka.Untuk sesaat keduanya nampak hening, tak ada percakapan satu sama lain. Keduanya nampak sibuk dengan hpnya masing - masing sehingga makin lama membuat Tasya sedikit jengah."Mas, mau nanya sesuatu boleh?" tanya Tasya penasaran."Apa?" tanya Varo balik sambil mengubah posisi duduknya berhadapan dengan sang istri."Mas itu sebenarnya kerja apa? Terus kok Pak Daren kek rada sungkan gitu ke kamu?" tanya Tasya sedikit ingin tahu.Varo pun hanya tersenyum lalu membelai lembut pipi Tasya."Untuk sementara, jangan mau tau dulu ya. Nanti, kalau udah waktunya, aku juga bakal bilang kok siapa aku," ucap Varo sambil tersenyum."Tapi, Mas ---,"Belum sempat Tasya menyelesaikan ucapannya, bibirnya sudah lebih dulu di kunci oleh bibir Varo.Awalnya, Tasya nampak berontak, namun lama - lama ia pun nampak pasrah. Apalagi,

  • Suami Penggantiku Ternyata Tuan Muda    Kemarahan Varo

    Tasya benar - benar bingung harus bagaimana. Akhirnya, ia pun memilih untuk masuk kembali ke kamarnya dan sedikit merenungkan langkah apa yang akan ia ambil. Hingga tak terasa, sore pun mulai menjelma. Sekitar pukul 16.00 WIB, rumah Tasya kembali di ketuk oleh seseorang dan ternyata dia adalah Pak Daren. "Sore, Mbak, ini kunci mobilnya Mas Bagas, saya titip sini ya sesuai permintaan Mas Varo," ucap Pak Daren ramah. "Oh iya, Pak, baik. Terus, Mas Varonya kemana ya, Pak?" tanya Tasya dan mendapat gelengan dari Pak Daren. "Ya udah deh, makasih ya, Pak," ucap Tasya kembali dan mendapat anggukan dari Pak Daren. Setelah itu, Pak Daren pun segera pamit untuk pulang, sementara Tasya masih bingung mau diapakan kunci mobil ini. "Ya Allah, aku masih ada perasaan sama Mas Bagas, tapi aku juga gak mungkin nyakitin Mas Varo. Aku harus gimana?" tanya Tasya penuh kebimbangan. Tasya pun memilih untuk kembali masuk ke kamarnya setelah sebelumnya menaruh kunci mobil Bagas di atas meja riasn

  • Suami Penggantiku Ternyata Tuan Muda    Kejujuran Varo

    "Mas Varo, maafin Tasya," lirih Tasya menyesali perbuatannya sambil menghapus air matanya dengan kasar.Setelah itu, Tasya pun segera menaruh hpnya dan mengambil cardigan untuk menutup bajunya dan setelah itu, barulah ia keluar dari kamarnya."Astagfirullah, Kakak!" seru Tasya kaget karena didepan kamarnya sudah ada Keyla yang membawa segelas kopi dan pisang goreng di atas nampan."Sya, temuin suamimu di depan gih. Ini udah Kakak buatin kopi sama pisang goreng sekalian buat Mas mu tadi," ucap Keyla ramah dan mendapat anggukan dari Tasya."Makasih ya, Kak. Aku juga tadinya mau bikin Mas Varo kopi, eh udah dibikinin duluan ternyata, jadi enak kan he," ucap Tasya sambil terkekeh.Tasya pun segera mengambil nampan itu dan membawanya ke depan rumahnya. Ternyata, Varo sedang duduk disana sambil menghisap rokoknya dengan wajah yang sulit di artikan."Kopi, Mas," lirih Tasya pelan seraya menaruh nampan itu di atas meja samping kursinya.Tasya pun langsung duduk di kursi sebelahnya sambil teru

  • Suami Penggantiku Ternyata Tuan Muda    Unboxing

    "Arghh ...,"Lenguhan panjang pun keluar dari mulut keduanya dan tak lama tubuh Varo pun ambruk di atas tubuh Sang Istri.Sambil mengumpulkan sisa tenaga yang ada, perlahan Varo pun segera menggeser tubuhnya kesamping dan kembali terengah."Andai tau seenak ini," lirih Tasya pelan sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.Mendengar ucapan Tasya, seketika tenaga Varo yang sempat hilang pun seakan kembali lagi. Ia pun langsung memeluk wanitanya itu yang sepertinya masih kelelahan."Enak banget, Yang, makasih ya," ucap Varo sambil mengecup kening sang istri."Hu'um, Mas, tapi ini aku ngilu banget rasanya ya," ucap Tasya sambil memegang area intimnya."Wajar sayang, namanya juga baru pertama di unboxing," lirih Varo pelan sambil mengecup pipi sang istri dan mendapat anggukan dari sang istri.Tak lama ...Krucuk."Haha, ada yang laper rupanya," kekeh Tasya tertawa geli saat mendengar suara perut Varo yang berbunyi."Haha iya, Yang. Laper aku, apalagi abis dikerjain sama istri aku," u

Bab terbaru

  • Suami Penggantiku Ternyata Tuan Muda    Season 2 - Revan 8

    "Mbaknya tau lampu ayam yang kuning itu gak?" tanya Key dan mendapat anggukan dari mereka berdua."Lampu ayam itu nanti taruh ditengahnya, Mbak. Posisinya pasin sama perut si dedek. Terus, nanti pas tidur, matanya dikasih penutup mata biar gak silau. Lampunya nyalahin aja jangan dimatiin," jelas Key."Lah, bisa begitu, Mbak?" tanya lelaki itu sedikit tak percaya."Iya. Keponakan saya kebetulan pas lahir kadar bilirubinnya sedikit tinggi dan disuru inkubator terus jadi pake itu. Saya juga tau itu dari anak tetangga yang lahir prematur, Mbak," jawab Key sambil tersenyum."Berarti, emang udah pernah nyoba ya, Mba? Terus hasilnya gimana?" tanya lelaki itu kembali."Alhamdulillah normal semua. Pas kontrol minggu depannya udah normal semua, jadi lampu ayamnya langsung di lepas," jawab Key dan mendapat anggukan dari orang itu.Kedua orang itu pun lalu mengucapkan terimakasih kepada Key karena sudah dibantu.Tak lama setelah itu, Revan pun kembali ke kamar dan mereka pun bersiap untuk pulang.

  • Suami Penggantiku Ternyata Tuan Muda    Season 2 - Revan 7

    Revan hanya terkekeh lalu menggelengkan kepalanya pelan. Sementara Key nampak tertawa geli setelah melihatnya."Ciee, ketemu pembacanya Mas Gerry tuh, Mas," ledek Key sambil terkekeh geli."Jadi beneran, Masnya itu Coco Nut?" tanya wanita itu kembali dan langsung mendapat anggukan dari Revan."Wah, seneng banget ketemu penulis aslinya. Bisa dong, minta tanda tangannya," ucap wanita itu kembali."Waduh, jangan lah, Bu. Malu saya," ucap Revan sambil menggelengkan kepalanya pelan."Haha gak apa-apa, Mas. Padahal, saya udah baca ceritanya di aplikasi hijau, tapi tetep pingin baca bukunya juga," ucap wanita itu kembali sambil tersenyum."Masya Allah, makasih ya, Bu, udah mau baca. Terimakasih udah mau beli bukunya juga, soalnya dari sana saya bisa punya uang lebih," ucap Revan merasa bersyukur dan mendapat anggukan dari wanita itu."Iya, Mas, sama-sama. Semangat berkaryanya ya, Mas," ucap wanita itu kembali.***Malam pun mulai menyapa, keadaan Key pun sudah membaik dan diperbolehkan untuk

  • Suami Penggantiku Ternyata Tuan Muda    Season 2- Revan 6

    "Abang!" seru Tasya dan Varo secara serempak.Namun, Revan hanya menggendikkan bahunya saja dan segera berlalu menuju mobilnya.Ia pun memilih untuk segera kembali ke rumah sakit karena takut sang istri kenapa - napa.Setibanya di rumah sakit, nampak Key yang masih terlelap. Revan pun membelai lembut pucuk kepala sang istri dan menciumnya perlahan.Key sama sekali tak bergeming, mungkin ia sedikit lelah jadi Revan membiarkannya saja untuk tidur.Revan pun memilih untuk membuka tabnya dan mulai mengetik. Namun, hanya sebentar, karena orang di seberangnya memanggil dirinya."Sibuk, Mas?" tanya pria itu ramah."Ndak, Pak," jawab Revan ramah lalu segera meletakkan tabnya di atas nakas.Revan pun segera mengalihkan pandangannya kepada pasien di samping sang bapak yang masih terlelap sama seperti Key."Siapa yang sakit, Pak?" tanya Revan ramah."Istri saya, Mas, abis keguguran," jawab pria itu sendu.Revan nampak mengernyitkan dahinya saat melihat pasien itu. Istrinya? Tapi kenapa terlihat

  • Suami Penggantiku Ternyata Tuan Muda    Season 2 - Revan 5

    "Saya kenapa, Dok?" tanya Key sedikit panik sambil tangannya mengeratkan pegangannya kepada Revan.Revan pun menggeleng pelan sambil melihat layar itu dengan seksama."Seperti ada dua, Dok," jawab Revan cepat dan mendapat anggukan dari sang dokter."Benar, Pak. Sepertinya ada dua, tapi nanti kita pastikan lagi setelah 12 minggu ya, Pak. Karena disini belum terlalu jelas, mungkin karena usia kandungannya masih 8 minggu," jelas Dokter Farel yang langsung membuat Key begitu terkejut."Be -- berarti, apa kemungkinan saya hamil kembar, Dok?" tanya Key memastikan dan mendapat anggukan dari sang dokter.Key pun lalu menutup mulutnya dan lagi, air matanya mulai kembali turun."Ya Allah, kembar, Mas, kembar," lirih Key sambil sedikit tersenyum.Revan hanya mengangguk karena ia pun tak tau harus bilang apa. Ia benar - benar bahagia dengan kabar yang ia dengar saat ini."Selamat ya, Pak, Bu. Nanti, kita pastiin lagi 4 minggu lagi yah. Sekarang, waktunya kita dengar denyut jantungnya si dedek ya,

  • Suami Penggantiku Ternyata Tuan Muda    Season 2 - Revan 4

    Setelah semua berkas selesai diurus, keduanya pun kini segera pindah menuju ruang inap.Revan memilih ruang rawat kelas 2 agar mereka ada temannya. Biasanya jika kelas 2 terdiri 4 bed sehingga ada teman mengobrol. Dan benar saja, disana sudah ada 2 orang lainnya yang mungkin sudah terlelap.Sesampainya disana, Revan pun kembali membelai lembut pucuk kepala Key yang sedang rebahan itu dan mengecupnya beberapa kali."Ya Allah, aku masih gak percaya dengan semuanya," lirih Revan pelan.Air matanya kembali keluar tanpa di komando, entah mengapa dirinya menjadi sedikit cengeng saat mengetahui sang istri hamil.Key pun tersenyum lembut dan segera menghapus air mata sang suami."Rejeki anak itu,.gak ada yang tau, Mas. Mungkin, ini balas untuk kita, karena udah belajar ngerawat Yudha, jadi kita dikasih mainan sendiri. Jangan nangis lagi ya, Mas, cengeng banget kamu," lirih Key lembut dan mendapat anggukan dari Revan.Revan pun terdiam sebentar lalu menarik kursinya agar ia bisa duduk tepat di

  • Suami Penggantiku Ternyata Tuan Muda    Season 2 - Revan 3

    "Mas," lirih Key pelan sambil membuka matanya.Kepalanya terasa sedikit berat dan juga pusing. Apalagi, ditambah cahaya yang begitu menyilaukan saat dirinya membuka mata.Revan yang saat itu duduk disebelahnya pun segera mengalihkan pandangan ke sang istri dan segera bangkit dari duduknya lalu mencium kening sang istri."Mas disini, Dek. Alhamdulillah, akhirnya kamu sadar juga," ucap Revan lembut dan mendapat anggukan dari Key."Apa aku dirumah sakit lagi kah?" tanya Key pelan dan mendapat anggukan dari Revan.Key pun menghembuskan napasnya berat, selalu saja seperti ini. Padahal, ia sudah dinyatakan sembuh dari kanker yang di deritanya, tapi tetap saja, ia kadang masih harus keluar rumah sakit jika kelelahan dan pingsan."Maafin adek, Mas. Adek selalu aja ngerepotin kamu, Mas," lirih Key sendu dan mendapat gelengan dari Revan."Kamu gak pernah sekalipun ngerepotin Mas, Dek. Mas malah bersyukur kalau kamu selalu ngegantungin hidupmu sama Mas. Jangan pikirin yang aneh - aneh lagi ya,"

  • Suami Penggantiku Ternyata Tuan Muda    Season 2- Revan 2

    "Ta -- Tasya," panggil Key terbata.Ia pun mengangguk lalu mengelap ingusnya yang keluar dari hidungnya hingga ke pipinya."Iuhh, jorok banget sih, Neng," ucap Key sedikit jijik.Ucapan Key pun ternyata langsung membuat Tasya kembali menangis dan anak yang berada di gendongannya ikut menangis juga."Eh, udah Neng, kamu ngapain nangis juga, haduh," ucap Key sedikit panik.Tanpa berpikir dua kali, Key pun segera mengambil sang bayi lalu menimang - nimangnya agar diam.Sementara Tasya, ia pun segera duduk di kursi meja makan sambil masih sesegukan."Yu -- Yudha rewel aja semaleman. A -- aku bingung harus ngapain, dia gak mau nen, gak mau tidur, maunya di gendong terus. Mana, Mas Varo juga gak mau gantian. A -- aku capek, Kak, aku ngantuk, huaaa," ucap Tasya kembali sambil terus merengek."Astagfirullah," ucap Key sambil menggelengkan kepalanya pelan.Key pun terus menimang sampai Yudha akhirnya tertidur, saat hendak keluar dari dapur, Revan pun muncul dari arah pintu."Kebetulan. Bawa Yu

  • Suami Penggantiku Ternyata Tuan Muda    Season 2 - Revan 1

    "Mas, liat deh, cantik gak? Dia temen sekolah aku pas SMA. Udah jadi janda setahun lalu, sama udah punya anak satu," ucap Key sambil menyerahkan hpnya kepada sang suami.Revan pun segera mengambil hp itu dan melihatnya. Ternyata, sang istri menunjukkan foto seorang wanita bersama seorang anak laki-laki berumur sekitar 3 tahun."Gimana, Mas? Suka gak?" tanya Key kembali.Revan tak menjawab, hanya langsung menaruh hp itu diatas nakas samping tempat tidurnya. Dan langsung memeluk tubuh sang istri."Udah, cukup, Dek! Berapa kali aku bilang, aku gak akan mau nikah lagi, aku cuma pingin hidup sama kamu," ucap Revan lembut namun penuh penekanan."Tapi, Mas, aku bukan perempuan sempurna. Nyatanya, sampe usia pernikahan kita yang ke 7 pun, aku gak bisa kasih kamu anak, Mas, " lirih Key sambil mencoba menahan air matanya.Revan menggeleng pelan lalu menghapus air mata sang istri. Pasti akan selalu seperti ini, Key akan terus memaksanya untuk menikah lagi dengan wanita pilihannya. Namun, tetap

  • Suami Penggantiku Ternyata Tuan Muda    Bab 68 ( Ending Season 1)

    "Kenapa pingin nostalgia, Dek?" tanya Varo penasaran."Entah, Mas. Pingin aja, apalagi dulu kita kan gak sempet pacaran," jawab Tasya sambil tersenyum.Varo pun hanya mengangguk lalu segera menarik tubuh sang istri kedalam pelukannya."Kadang, aku ngerasa, bahwa ini tuh kek mimpi, Dek," ucap Varo sendu."Mimpi?" tanya Tasya penasaran.Tasya pun keluar dari pelukan sang suami sambil memegang erat lengannya."Iya. Aku gak percaya bahwa sekarang, kamu adalah istri aku. Ibu dari anak - anakku kelak," ucap Varo.Tasya pun membelai lembut wajah sang suami dan tersenyum. Sementara Varo langsung mengambil lengan sang istri dan mengecupnya sebentar."Dulu, aku cuma bisa ngagumin kamu aja, Dek. Setiap aku manggung, selalu liat kamu, merhatiin kamu. Kadang, aku selalu bawain lagu - lagu untuk kamu. Hanya aja, dulu kamu gak peka. Kamu lah alasan untuk aku tetap bertahan disini, Dek," ucap Varo lembut."Terlepas dari kamu adalah titipan dari Damar atau bukan. Aku bener - bener sayang sama kamu. Ak

DMCA.com Protection Status