Share

Chapter 40 - Permainan Kejujuran

“Mungkin aku akan memaafkan, tapi rasa kecewa itu pasti ada, Mas. Apalagi aku tidak suka dibohongi. Rasanya tuh sakit kalau kita enggak dipercaya gitu,” jawab Kaira dengan nada lirih penuh hati-hati.

Suasana ruangan yang dingin akibat AC, kini terasa sangat panas akibat pertanyaan yang dilontarkan oleh Dipta. Entah mengapa Kaira merasakan jika pertanyaan itu seperti nyata.

“Apa kamu masih tetap bertahan?” lanjut Dipta menanyakan lagi kepada Kaira karena belum dijawab tuntas oleh wanita itu.

Kaira menarik napas dalam sebelum mengembuskan perlahan-lahan. Wajahnya tampak berpikir keras yang membuat Dipta tak sabar menunggu jawaban istrinya.

Kaira menggelengkan kepalanya pelan, napas Dipta mendadak tercekat. Dasi yang menempel terasa mencekik lehernya.

“Kenapa?” tanya Dipta dengan suara parau nyaris tak terdengar. Sebelah tangannya sibuk melonggarkan dasi yang terpasang rapi di lehernya.

“Mas Dipta pasti udah lihat sendiri kenapa aku enggak mau berhubungan dengan keluarga kaya raya. Aku p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status