Share

Kencan

Author: anggikartika93
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Mentari pagi menyapa dengan sinarnya masuk melalui celah-celah jendela kaca ketika Ryana membuka gorden jendelanya. Tadi Ryana dan Hasfi sholat subuh berjamaah dan dilanjutkan dengan mengaji Al-Qur'an.

Malam pertama pengantin mereka sudah mereka lalui walau hanya tidur bersama. Di pagi yang cerah ini, Ryana sudah memantapkan hatinya untuk menerima Hasfi sebagai suaminya dan belajar mencintai pemuda itu.

"Aku bantu Ibu di dapur dulu ya," kata Ryana kepada pria yang baru saja menjadi suaminya itu.

Hasfi yang mengecek ponselnya pun menoleh ke arah Ryana dan menganggukkan kepalanya. Hari ini ia izin tidak masuk kuliah karena akan mengantarkan istrinya membeli cincin dan seserahan seperti janjinya tadi malam. Padahal ada dua mata kuliah hari ini. Sedangkan Ryana karena izin cuti menikah, ia libur seminggu ke depan. Sekalian hari ini mereka juga mau mampir ke KUA setempat untuk menyerahkan berkas dan dokumen nikah mereka.

Ryana berjalan menuju dapur. Di sana Ibunya sudah selesai memasak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Suami Pengganti   Penyerahan cinta

    Hasfi dan Ryana kini berada di parkiran. Hasfi tadi juga sempat merapikan rambutnya yang lepek karena pakai helm dengan berkaca di spion sepeda motornya. Sepeda motor milik Hasfi sudah berumur tiga tahun. Namun karena ia apik merawat barang miliknya, sepeda motornya masih terlihat seperti baru. "Kita enggak belinya di pasar aja, Bang? Beli di sini apa enggak mahal tuh," jawab Ryana ragu. Ingin rasanya Ryana putar balik. Dari tadi ia manut saja ketika pria itu mengajaknya ke Mall ini. "Lho, ngapain kita beli di pasar, Mbak? Kan kita sudah sampai sini. Ayo, kira buruan masuk." "Tapi, Bang..." "Tapi kenapa, Mbak Sayang?" "Aku hanya takut kalau uangmu habis karena membelanjakan aku di sini." Ryana akhirnya mengatakan kekhawatirannya. Pemuda itu tersenyum kepada istrinya. Lesung pipit yang ada di pipi pria itu menambah manis wajahnya. Membuat Ryana meleleh ketika memandang wajah suaminya itu. Hasfi sudah menduga kalau Ryana pasti akan berkata begitu. "Enggak papa, Mbak. Insya Allah,

  • Suami Pengganti   Dua hati menjadi satu

    Malam ini penyatuan tubuh dua insan melebur jadi satu dalam ikatan pernikahan yang sah. Lelaki mana yang tahan ketika digoda oleh istrinya. Hasfi yang tergoda dan terkesima ketika melihat istrinya sedang berbaring di ranjang dengan pose yang menggoda. Lingerie merah yang dipakai Ryana sukses membuat Hasfi ingin segera merasakan setiap inci bagian tubuh istrinya. Inilah malam yang ditunggu-tunggu bagi pasangan pengantin. Akhirnya mereka bercumbu mesra, terbuai dalam indahnya kemesraan yang sah secara agama maupun negara. Tanpa rasa takut dan bersalah. Bukankah hubungan intim itu lebih nikmat ketika dilakukan dalam ikatan pernikahan yang sah? Kalau ada yang bilang hubungan intim lebih nikmat ketika sudah sah menikah. Lain halnya kalau kita cicipi sebelum nikah, maka keberkahan dalam rumah tangga tentu saja akan menguap dan hilang. "Terima kasih, Sayang," bisik Hasfi ketika mereka sudah mengakhiri sesi kenikmatan bersama dengan istrinya. Pemuda itu kemudian mengecup kening sang istri

  • Suami Pengganti   Utang

    Dendam yang bersarang di hati Aldi terhadap Ezra semakin menjadi-jadi. Bagaimana tidak marah dan kesal? Kekasih hatinya kini telah sah bersanding dengan pria lain yang jauh segalanya lebih baik daripada dirinya. "Awas lo, Ezra! Gue akan bikin perhitungan sama lo," gerutu Aldi kesal. Aldi mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan tinggi ke rumah sahabatnya itu. Dia tidak mempedulikan lagi jalanan dan tindakannya itu bakal membahayakan orang-orang di sekitarnya. Yang ada di dalam pikirannya adalah membuat perhitungan pada Ezra yang sudah menghancurkan kehidupannya dan membuatnya gagal bersanding dengan gadis yang dicintainya. Tak butuh waktu lama, Aldi sudah sampai di rumah Ezra. Rumah sederhana tipe KPR itu nampak sepi seperti tidak ada kehidupan di dalamnya. Dari luar rumah ini memang nampak sederhana. Namun fasilitas di dalamnya jangan ditanya. Bisa dibilang lumayan lengkap. Ada AC, kulkas, TV, dispenser, dan mesin cuci. Ezra memang tinggal sendiri. Orangtuanya jauh di luar kot

  • Suami Pengganti   Keresahan Bu Erin

    Hidup memang terkadang penuh dengan kejutan. Kita tidak bisa memilih skenario apa yang sudah Tuhan tuliskan dalam kehidupan kita. Sebagai seorang insan yang beriman, tugas kita hanya menjalani apa yang sudah dituliskan olehNya. * * Pak Riza mengangkat sebelah alisnya. Heran. Namun beberapa detik kemudian dia tertawa mendengar jawaban yang dilontarkan Hasfi. Pak Riza yang usianya sudah tiga puluhan, ternyata menganggap jawaban Hasfi sebagai sebuah lelucon saja. "Pede amat kamu jadi orang. Enggak mikir apa kalau menikah itu berat. Kamu harus bertanggung jawab dengan perempuan yang kamu nikahi. Memberikan uang nafkah bulanan. Kamu aja masih mahasiswa, dapat uang dari mana?" tanya Pak Riza dengan ketus.Hasfi hanya tersenyum menanggapi dosennya yang sinis. Memang benar kalau dari kacamata orang awam, Hasfi masih mahasiswa. Tetapi siapa yang menyangka kalau dirinya sudah mempunyai gaji selama setahun lebih ini. Walaupun jumlahnya terkadang tidak tetap, namun Hasfi bangga dirinya bisa be

  • Suami Pengganti   Janji setia

    Namanya hidup ada saja ujiannya. Apalagi dua insan yang sudah memutuskan untuk berumah tangga, pasti ada saja badai yang menghantam. Namun sebisa mungkin dua insan ini saling menguatkan, berpegangan satu sama lain ketika angin topan yang menghantam badai rumah tangga yang mulai menerpa. Begitu pula dengan apa yang dialami Ryana dan Hasfi. Walaupun usia pernikahan mereka masih terlalu dini untuk merasakan pahitnya menjalani rumah tangga. Namun mereka harus sadar bahwa di dunia ini tidak ada rumah tangga yang tidak ada ujian di dalamnya. Siapa yang lolos dari ujian rumah tangga hidupnya akan bahagia. Begitu juga sebaliknya. Ryana dan Hasfi terkejut bukan main. Apalagi Ryana, ia sudah memasak buat keluarganya dan menyisakan di mangkok khusus buat dirinya dan Hasfi. Namun kini dua mangkok yang berisi lauk dan sayur itu juga ikutan ludes. Ryana merasa bersalah pada suaminya. Padahal dia tadi masak banyak untuk seluruh keluarganya. Namun kini malah habis tak tak bersisa. Hanya ada sepoto

  • Suami Pengganti   Keanehan

    Dua sejoli yang sedang merasakan nikmatnya kehangatan dalam dua buah mangkok mie itu begitu terkejut ketika ada seseorang yang mereka kenal ada di hadapan mereka berdua. Suapan mereka terhenti karena melihat Ezra yang kebetulan juga sedang mampir ke Warmindo ini. Ezra yang terpaksa berteduh karena hujan yang semakin deras malah membasahi bajunya. Hari ini pemuda itu mengendarai sepeda motor ke kafenya. Perut Ezra terasa lapar, apalagi ketika mencium aroma mie instan yang sedang dimasak begitu menguar menusuk indera penciumannya. Baik Ezra dan Ryana sama-sama terperanjat. Mereka tidak menyangka akan bertemu di tempat ini tanpa sengaja. Ditambah mata Ezra juga terbelalak, ia tidak menyangka kalau Ryana kemari dengan seorang pria muda. Memang jauh lebih muda daripada usia mereka. "Ry, Ryana?" celetuk Erza terkejut ketika melihat Ryana bersama pria lain. Ia mengira dengan batalnya pernikahan Ryana dengan Aldi, otomatis Ryana menjadi sendiri alias jomblo.Ryana yang sebenarnya juga terk

  • Suami Pengganti   Tidak suka

    Pak Iman merasa ada yang tidak beres dengan istrinya. Apalagi ketika istrinya berkata bahwa akan ada teman Ryana. Tetapi sampai mereka bertiga berangkat, tidak ada tanda-tanda teman putrinya itu akan datang. "Emang kenapa sih, Bu? Kok tiba-tiba temen Mbak Ryana mau datang?" tanya Rayyan dengan mulut penuh pentol bakso. "Enggak tau juga sih. Yah, palingan temen-temennya mau datang memberikan kado. Kan kemarin pas acara nikahan Ryana ada yang enggak datang," jawab Bu Erin dengan cepat memberikan alasan agar suaminya tidak bertanya lagi. "Hmmm, gitu," balas Pak Iman tidak mau ikut campur terlalu jauh. Namun hatinya tetap bertanya-tanya. Kenapa sikap istrinya berubah drastis. Seperti bukan Bu Erin yang ia kenal dulu. Apalagi semenjak Ryana menikah dengan Hasfi, Bu Erin semakin lama semakin menampakkan ketidaksukaannya. Sebenarnya jika bisa memilih, Bu Erin lebih menyukai Aldi ketimbang Hasfi. Namun Aldi sudah mencoreng semuanya, meletakkan kotoran di wajah mereka. Kalau sudah begini

  • Suami Pengganti   Cibiran

    Ryana terdiam mendengar kalimat yang baru saja diucapkan suaminya. Memang benar kejanggalan demi kejanggalan yang diucapkan oleh ibunya, kini semakin lama semakin nampak.Begitu repot sang ibu menyembunyikan makanan yang baru Ryana masak di lemari agar tidak dimakan Hasfi. Padahal Hasfi dan Ryana juga tidak masalah seandainya makanan tersebut dimakan oleh mereka bertiga. Toh, uang Hasfi juga cukup bahkan sangat cukup kalau hanya untuk membeli makanan di luar. "Sudahlah, Sayang. Kamu enggak sedih lagi. Aku enggak masalah kok. Makanya aku ngajak kamu ngontrak," balas Hasfi mencoba menghibur istrinya yang sedang murung memikirkan orangtuanya yang sedang bertengkar. Ryana mengangguk pelan. Sebagai seorang istri memang seharusnya ia patuh kepada suami. Apalagi suaminya selalu mengajaknya pada kebaikan. Hasfi tau kalau hati Ryana sedang gundah gulana. Ia pun mencoba menenangkan hatinya. Apalagi hari ini ini Ryana tidak bisa menghindar dari Ibu dan Bapaknya karena akan ada rapat di sekola

Latest chapter

  • Suami Pengganti   Trauma mendalam

    Pedih bagai tersayat-sayat yang dirasakan oleh Bu Hasna. Pak Alfian serasa kembali mengoyak luka lamanya yang perlahan sudah mulai sembuh. Padahal sebelumnya Bu Hasna berharap tidak akan pernah bertemu dengan mantan suaminya. Memang hanya sekali saja ia bertemu dengan suaminya setelah resmi palu perceraian itu terjadi. Ya, waktu itu ketika Hasfi dan dirinya melihat Pak Alfian membelikan mainan untuk ketiga anak tirinya. "Hasna! Tunggu, Hasna! Aku mohon jangan pergi," pekik Pak Alfian sambil mengejar Bu Hasna yang berjalan meninggalkannya. Lia merasa situasi saat ini sedang tidak kondusif. Namun dirinya tidak bisa berbuat apa-apa. Tidak mungkin ia meninggalkan Tantenya dalam situasi sulit seperti ini. Ia pun bisa merasakan apa yang dirasakan oleh Bu Hasna. Ya, menjadi single parent bagi seorang Bu Hasna bukanlah hal yang mudah. Walau ia hanya punya anak tunggal. Bukan berarti ia bisa dengan mudah menjalani semua ini.Bu Hasna terus melajukan jalannya. Begitu juga Lia yang berada di

  • Suami Pengganti   Hati yang terkoyak

    Ya, malam ini Hasfi tidak bisa tertidur. Pikirannya berkelana kemana-mana. Terutama pikirannya tertuju pada masa lalunya yang kelam. Hidup beranjak dewasa tanpa didampingi dan mendapat kasih sayang dari sang ayah memanglah berat buat Hasfi. Tetapi sang ibunda terus menguatkannya dan memberikan semangat. Bahwa hidup akan terus berjalan, dengan atau tanpa ayah di sisinya. Mulanya Hasfi meratapi nasibnya. Nasibnya memang berbeda dengan anak-anak di sekitarnya. Perlahan ia mencoba menerima. Waktu bermainnya otomatis berkurang karena harus membantu ibunya mencari uang. 'Ya Allah, begitu pelik rasanya kehidupanku di masa lampau. Tidak menyangka kalau kehidupanku saat ini berubah total. Yang asalnya tidak punya apa-apa, sekarang malah berlebih. Alhamdulillah ya Allah. Terima kasih atas semua karunia yang Engkau berikan,' gumam Hasfi dalam hati. Pria muda itu melirik istrinya yang tertidur di sebelahnya. Wajah ayu Ryana terlihat teduh. Tak salah memang sejak lama ia mengagumi sosok Ryana. Y

  • Suami Pengganti   Terlalu cepat

    Ryana sebenarnya senang saja karena akan pindah dari kontrakan ini. Apalagi kata Hasfi rumah yang akan mereka tinggali itu adalah rumah milik Ayahnya. Hanya saja mereka baru beberapa hari pindah ke rumah ini, masa baru pindah lagi? Ibarat kata, rasa lelah karena pindahan belum sepenuhnya hilang. Ryana terdiam beberapa menit. Begitu pun Hasfi. Makanan yang tadi dibawakan Hasfi dari rumah Ayahnya juga tidak ada mereka sentuh. Hasfi masih agak kenyang. Begitu pula dengan Ryana yang tadi siang makan di sekolah. Sampai-sampai Hasfi melupakan rasa sakitnya akibat jatuh dari sepeda motornya."Besok kamu pijat refleksi aja, Bang. Mana habis jatuh gitu," celetuk Ryana memecah keheningan di antara mereka. "Ah, iya. Boleh juga, Yang. Kamu juga ikut pijat ya, nemenin aku," balas Hasfi langsung menyetujui. "Oke. Ya sudah. Kita pindah aja lagi, Bang. Tapi jangan besok juga. Kan aku mesti ngajar, kamu juga harus kuliah. Belum lagi malam hari kita kudu pijat. Hari Minggu nanti aja kalo mau pindaha

  • Suami Pengganti   Terungkap jelas

    "Kalau begitu Hasfi pulang dulu, Yah," kata Hasfi ingin berpamitan kepada Ayahnya. Ia merasa tidak ada lagi hal yang perlu dibicarakan kepada Ayahnya. "Lho kok pulang sekarang? Apa kaki dan tanganmu udah enggak sakit lagi? Biar Agus dan Budi aja nanti yang nganterin kamu pulang," jawab Pak Alfian terkejut karena Hasfi ingin pulang. Agus dan Budi adalah supir dan ART di rumah Pak Alfian. "Tapi Hasfi belum membuat video konten untuk pekerjaan, Yah." "Oh gitu ya sudah tidak apa-apa. Tunggu sebentar." Pak Alfian membuka tas kerjanya. Ia mengeluarkan uang sejumlah sepuluh juta dari dompet besarnya, lalu memberikan uang itu kepada putra sulungnya itu."Ini uang yang Ayah janjikan tadi. Terimalah. Anggap saja sebagai ganti bayar uang sewa dan hadiah pernikahanmu. Oh iya, nanti kalau sudah tiga bulan di kontrakan. Kamu sebaiknya pindah ke rumah Ayah. Cukup dekat dari sini. Hanya berbeda blok saja. Kalau rencanamu ingin membangun rumah, sebaiknya diurungkan saja rencanamu. Lebih baik uang

  • Suami Pengganti   Setegar karang di lautan

    Hasfi kecewa dengan sikap sang Ayah yang tidak mempercayainya. Di sisi lain ia bahagia dan bersyukur karena Tuhan sudah mempertemukan kembali dirinya dengan ayah kandungnya sendiri. Dari kata-kata Pak Alfian memang sudah terdengar jelas bagi siapa saja yang mendengarnya seperti sedang meremehkan anaknya sendiri. Padahal kualitas Hasfi jauh sekali di atas anak-anak Tania yang ia rawat bertahun-tahun. Tetapi mental mereka mental kerupuk. Tidak tahan banting. Jauh berbeda dengan Hasfi yang mentalnya sudah kuat, tidak lapuk karena badai kehidupan yang menghantam. "Apa tujuan kalau Hasfi berbohong dengan Ayah? Adakah Hasfi terlihat sebagai anak yang pembohong? Untuk apa juga Hasfi sombong berkata kepada Ayah kalau penghasilan Hasfi memang adanya begitu. Hasfi hanya ingin membuktikan kepada Ayah. Kalau anak yang dulu Ayah telantarkan demi wanita lain, malah lebih sukses dengan kaki dan tangan sendiri. Oh, tentunya juga dengan bimbingan dan kasih sayang Ibu yang tidak kenal lelah mendidik

  • Suami Pengganti   Maksud Pak Alfian

    Pak Alfian malah semakin tertawa dengan pertanyaan Hasfi. Ya, ia baru tau Hasfi pernah menyambangi rumahnya ketika SMP dari Satpam Komplek. Itupun ketika sebulan sesudah kejadian. Waktu itu memang istri keduanya sedang hamil. Pak Alfian memarahi istrinya yang tidak memberitahukan kalau anaknya kemari. Tania pun berbohong dan berkata kalau Hasfi kemari karena ingin minta uang. Tania juga bilang ia langsung saja memberikan uang yang diminta Hasfi. Padahal Hasfi tidak ada menerima uang sepeser pun dari Ibu tirinya itu. Sebagai seorang suami yang baik. Pak Alfian percaya saja dengan kata-kata istrinya. Tentu saja Tania berusaha merayu dan menangis tersedu-sedu dengan air mata buayanya. Pria itu lama-lama luluh juga dengan tangisan istrinya. "Sudah Ayah usir dari rumah ini. Ketiga anak itu memang anak Tania. Sekalian juga Ayah usir, biarkan saja mereka ikut Mamanya," jawab Pak Alfian dengan santai."Bu-bukankah waktu Hasfi kemari, Bu Tania sedang mengandung?" tanya Hasfi dengan suara be

  • Suami Pengganti   Rumah Ayah

    Hasfi dan pria tua itu saling bertatapan mata. Pria tua itu merasa sangat mengenal Hasfi. Begitu juga dengan Hasfi. Mereka berdua terkejut dan terperangah melihat satu sama lain. "A-ayah," gumam Hasfi lirih ketika menoleh ke pria itu. Kata-kata yang baru saja diucapkan Hasfi itu meluncur begitu saja, seolah tanpa ia sadari.Begitupun dengan pria tua itu. Sejak pertama kali pria tua itu sudah curiga kalau yang ia lihat itu adalah anaknya. Belasan tahun ia tidak melihat putranya. Ketika dulu ditinggalkan, Hasfi masih duduk di bangku SD. Kini Hasfi sudah tumbuh menjadi laki-laki dewasa yang berwajah tampan dan gagah. Tetapi garis wajah Hasfi tetap diingat oleh si pria itu. Hubungan darah sampai bagaimana pun tetaplah kental dan tidak akan pernah terputus sampai kapanpun. Begitu juga dengan Hasfi dan Pak Alfian. Keduanya saling mengenal. Hasfi juga tidak bisa menghindar. "Iya, Nak. Kamu Hasfi kan? Alhamdulillah, kamu masih ingat Ayah." Pak Alfian terharu. Matanya berkaca-kaca.Hasfi se

  • Suami Pengganti   Hasfi harus kuat

    Hasfi mengira keadaan akan baik-baik saja setelah dia pindah dari rumah mertuanya. Ia bahkan sempat berpesan kepada Pak Iman agar jangan memberi tau siapa pun dimana alamat rumah kontrakannya. Namun ia sendiri juga tak menyangka kalau ibu mertuanya akan nekat kemari. Tetapi ia yakin kalau yang memberikan alamat rumah kontrakannya pasti Bapak mertuanya itu. Hasfi mencoba untuk bersikap tenang. Baginya sudah biasa dan bahkan makanan sehari-hari dicibir hanya mahasiswa namun berani menikahi seorang gadis adalah hal yang biasa ia terima. Sekarang ia sudah terbiasa menikmati cibiran tersebut. Justru dengan cibiran tersebut bisa menjadi cambukan agar kehidupannya lebih baik. Hasfi tersenyum. Begitulah jawaban yang akan ia berikan kepada lontaran hinaan yang ditujukan pada dirinya. Terang saja hal tersebut malah membuat Bu Erin makin berang. "Ditanyain orangtua kok malah senyum-senyum? Emangnya kamu senang ya aku bilang pengangguran. Emang dasarnya kayaknya kamu pengangguran deh. Bohong

  • Suami Pengganti   Cibiran Bu Erin

    Begitu lah kehidupan. Kadang kita dihadapkan dengan orang-orang yang menghalangi jalan kita. Namun sebisa mungkin tetaplah kita teguh pada pendirian kira. Jangan sampai larut terhadap arus orang-orang yang tidak menyukai kita. * * Ezra terkejut bukan main karena bertemu dengan Ryana di sini. Sungguh ini adalah pertemuan yang tidak ia sangka sama sekali. "Lho jadi kalian saling kenal?" tanya Lia kebingungan. "Enggak kok. Ya, maksudnya cuma kenal gitu doang," jawab Ezra dengan cepat berkelit. Ryana tersenyum tipis. Ia mengajak Hasfi masuk. Ia paham maksudnya Lia tidak ingin diganggu oleh kehadiran mereka. "Ya Allah. Syukurlah kamu pulang, Lia. Tadi Hasfi menghubungi kamu, katanya nomor kamu enggak aktif. Kamu kemana aja sih?" celetuk Bu Hasna yang langsung memecah ketegangan di antara mereka. "Ma-maaf, Tante. Habisnya Lia tadi sibuk jalan sama temen. Maaf ya, kita tadi ada urusan penting," jawab Lia mencoba berkelit. "Oh iya, enggak papa. Suruh temannya masuk. Udah magrib, engga

DMCA.com Protection Status