Share

104). Sampanye

***

"Aish!"

Rafly yang sejak tadi terlentang di kasur sambil memandangi langit-langit kamar akhirnya beringsut ketika rasa kantuk yang dia tunggu-tunggu tak kunjung datang.

Seperti hewan liar yang menurut pada pawangnya, Rafly memang langsung pergi ke kamar setelah memutuskan sambungan video call dengan Clarissa.

Berniat untuk tidur cepat agar kondisinya besok membaik, kedua matanya tak mendukung. Hampir setengah jam otaknya mendistraksi semua bagian tubuh untuk istirahat, kedua pupil mata Rafly terus membantah dengan terus terbuka tanpa mau menutup.

Sepuluh menit memaksa menutup mata, rasa kantuk justru hilang entah ke mana dan tentu saja semua itu membuat Rafly frustasi.

"Adara," desis Rafly. "Kalau aja kamu enggak nikah sama Danendra, semuanya enggak akan kaya gini. Aku sama kamu sekarang pasti udah bahagia."

"Ginanjar. Pria tua itu memang sepertinya sengaja memanfaatkan momen kecelakaanku untuk menikahkan Adara dengan pria lain."

"Aish, Danendra bangsat! Perebut!"

Usai marah-marah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Chacha Unyil
si Felicia bukan sih yang datang
goodnovel comment avatar
Chacha Unyil
Rafly gila .........
goodnovel comment avatar
Chacha Unyil
wah bulan tobat malah kobam
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status