Yoona dan Sarah hanya terkekeh melihat Alandra senora itu. Tapi Dion memang terlihat sangat berbeda.
"Kalau Yoona klepek-klepek sama Dia, gak mungkin Yoona nikah sama aku sekarang. Karena Yoona memang jodoh aku, apapun yang terjadi di masa lalu itu nggak akan mengubah apapun!" tegas pria bermata hazel pada Alandra. Siapa lagi kalau bukan tuan rumahnya, Dante Hernando Guillermo.
"Cik, iya tau. Gue nggak nyangka kalau Mr Dante sebucin ini!" ujar Alandra dengan wajah merengut, merasa prihatin pada Yoona yang pasti akan sangat direpotkan oleh mantan duda ini.
"Loh, Bang. Angga-nya mana?" tanya Dion saat melihat Dante hanya masuk seorang diri, karena tadi mereka datang bertiga.
Dante berjalan ke arah sofa dan duduk dengan gayanya yang elegan. "Di luar, lagi terima telpon."
"Lo gak berubah ya Al, tetep cantik. Kalau dulu gue nggak ngefans sama kakak ipar gue. Gue pasti jatuh cinta sama lo, pasti gue juga langsung patah hati, soalnya kan Lo sama Sha
"Hai guys! liat ini apa yang kami bawa." ujar Sarah penuh bangga dengan barang jajahannya sehingga Dion tidak dapat melanjutkan ucapannya.Alandra mengedarkan berbagai minuman kaleng kepada dua pria tampan yang duduk di sofa dan sisanya dia bawa kemeja balkon."Tumben kulkas lo lengkap?" tanya Sarah dengan mulut penuh potongan buah segar."Mommy kemarin yang isi, sama Dante. Lo tau gue lah," jawab Yoona masih dengan nada acuh."Ya, selain kopi dan junk food … yang lain nggak ada," timpal Alandra sambil meneguk colanya."Sejak kapan Lo suka minuman itu, Al? Bisanya Lo paling anti!" tanya Yoona dengan alis terangkat, sedikit bingung dengan Alandra yang kini mau minum diet soda."Sejak hari ini, dan hari-hari berikutnya.""Wow! Bukan karena dicampakkan Shaan, kan?!" taya Dante yang langsung dapat delikan tajam dari Yoona.Yoona langsung berdiri menghampiri suaminya, berdiri dengan tangan di pinggang. "Bisa jelasin leb
"Bener banget tuh Al, kalau mereka udah menyatu atau mungkin mereka udah nikah siri tanpa sepengetahuan Lo, Lo harus blacklist dia," ujar Sarah semakin mendukung ucapan Anggara."Gue belum ketok palu. Nanti akan ada sidang selanjutnya setelah semua bukti terkumpul dan akurat pastinya. Terdakwa juga pasti punya alasan dan alibi atas semua kejahatannya bukan? Hanya mata hukum yang tahu kejahatannya itu terencana atau hanya spontanitas yang terjadi di lokasi! Sidang ditutup dan pembahasan selesai." ujar Alandra dengan tegas menutup pembahasan akan kasus dalam romansa kehidupannya."Tapi, Al—"Dering ponsel Sarah menghentikan ucapan wanita itu yang hendak mengatakan prosesnya akan kebungkaman Alandra."Ahhh ini siap lagi?!"Saat Sarah hendak menjawab panggilan, sambungan sudah terputus dan digantikan dengan notifikasi pesan masuk."Aduh Al, Lo pulang naik taksi gak apa-apa, 'kan? Gue harus jemput mertua gue di tempat adik ipar!" ujar
Dia benar-benar berharap Yoona bisa mengampuninya kali ini. Setelah itu dalamnya hatinya Dante berjanji tidak akan merahasiakan apapun lagi pada Istrinya, seburuk apapun resiko yang harus dia tanggung.Di dalam toilet Yoona mendesah lega setelah hajat yang berhasil dikeluarkan dan itu menjadi pahlawannya tanpa terduga di titik terakhirnya."Kamu pasti bisa Yoona," teguhnya meyakini diri sendiri.Yoona tahu Dante benar-benar sudah mencintainya, dan dia yakin itu. Tapi, Yoona tahu Yoora selicik apa untuk mendapatkan suaminya kembali."Bertahanlah, sayang … sebentar lagi setelah rintangan yang satu ini berhasil aku lalui," monolog Yoona dalam toilet.*Dante terlihat sangat uring-uringan di kantor, padahal ada banyak pekerjaan. Tapi, Yoona benar-benar mengacuhkannya. Wanita itu benar-benar menjaga jarak, lebih parahnya memberi pembatas dengan bantal di antara mereka.Dante masih ingat dengan jelas
Di tempat lain, di jam makan siang. Yoona dan kedua temanya sedang tertawa terbahak-bahak membicarakan tingkah Dante yang begitu frustasi."Gue pikir lo udah maafin dia, Na!" tanya Alandra gemas melihat pasangan suami istri ini yang begitu saling mencintai tapi menahan diri begitu kuat."Gak semudah itu Al, Dante memang harus mendapat hukuman. Dia punya banyak waktu untuk jelasin ke gue bahwa dia pernah ada hubungan sama Yoora." ujar Yoona acuh tapi langsung dapat teriakan histeris dari kedua sahabatnya."Yoora!" teriak keduanya memastikan dan langsung dapat anggukan kepala dari Yoona.Sarah memelototkan matanya, tidak menyangka bahwa Yoora kembaran dari Yoona adalah mantan kekasih dari Dante."Ini sebuah kebetulan apa emang udah direncanain sihh?" tanya Sarah geram.Bagaimana Sarah tidak marah, dia sendiri sangat tahu seperti apa sifat dan watak dari Yoora. Membayangkan Dante pernah menjadi kekasih wanita itu benar-benar tidak p
Yoona mengerang sambil menyerahkan eskrimnya pada Dante. "Aku memang tersiksa Dante, ini sangat panas!"Yoona menyerah dan benar-benar sudah tidak tahan, dia langsung bergegas menuju kamarnya untuk mengguyur tubuhnya dibawa shower dengan air dingin tidak peduli jika ini sudah malam.Dante menyeringai puas melihat apa yang dia tanam mulai bereaksi. Dengan langkah lebar Dante menemui istrinya dan langsung masuk ke dalam kamar mandi, berdiri tepat di belakang Yoona.Nafas pria itu bagai uap hangat dikala musim salju. Berhembus sampai menusuk hingga tulang sumsumnya."Perlu bantuan, Honey …."Yoona tahu ini semua pasti ulah suaminya, dengan sengaja mencetak sesuatu di dalam coklat beku."Ya, Dante … aku mohon," lirihnya.Tidak peduli dengan resikonya Yoona langsung menarik tengkuk Dante dan melumat habis bibir pria itu dengan begitu kasar. Sampai pria itu mengerang karena Yoona menggigit bibir bawahnya sebagai hu
Ucapan Alandra terputus karena seorang MC telah memanggil mereka untuk berkumpul di kursi yang sudah mereka susun agar tidak berjauhan dan dapat mulai rapat pagi itu.Semua orang merapat ke tempat yang sudah ditentukan oleh MC. Alandra dan Elsa mencari kursi yang nyaman untuk mereka. Di sana sudah ada dua pasang Kaka dan kakak ipar Yoona, tapi mereka belum melihat pasangan pengantin yang akan memulai semua ritualnya."Halo Kak Noval, Kak Anna, apa kabar?" tanya Alandra menjabat tangan mereka, begitupun dengan Elsa."Baik Al, El dan di mana Sarah, tadi kayaknya ada?" tanya Malik sambil celingukan."Diatas kayaknya Kak Noval," jawab Elsa sambil menunjuk ke lantai atas."Ohh iya, itu mereka turun." ujar Malik sambil menunjuk Sarah dan suaminya, Yoona dan Dante."Kamu nggak nanya aku, Al?" Ejek Demian."No need, yang ada hari gue bisa buruk kalau nanya loh!" dengus Alandra ya memang tidak suka pada pria itu lebih tepatnya pada dua pasanga
Anggara melipat bibir ke dalam agar tidak tertawa terbahak-bahak dan merasa puas dengan apa yang diucapkan oleh Dante.Para penari sudah beberapa langkah lagi, mereka mulai bersiap-siap untuk melakukan peranan menyambut kedatangan para penari dan mempelai wanita. Keenam pria lain mulai berlutut dengan bunga yang menggantung di udara, siap diberikan kepada pasangan wanita masing-masing. Pengantin pria juga melakukan hal yang sama hanya saja tidak berlutut seperti pengiring pengantin laki-laki.Yoona menerima uluran bunga dari suaminya dan langsung melingkarkan tangannya pada lengan pria itu. Dirinya benar-benar terpesona melihat senyum Dante, pria itu memang paling bisa jantungnya berhenti berdetak.Dengan langkah yang sangat pelan Dante membantu Yoona untuk naik pelaminan, mengabaikan tatap Demian dan Yoora. Dalam hati Dante ingin mengatakan bahwa saat ini hanya ada istrinya yang bertahan dan menguasai isi hatinya yang luas. Dirinya berharap Yoora dapat mengerti
Di ruang ganti.Yoona yang sangat kelemahan hanya menyandarkan kepalanya pada bahu Dante. Dia sama sekali enggan bergabung dengan keluarga. Yoona masih belum siap jika harus bertemu pandang dengan Sulis.Menjadi seorang anak yatim piatu memang menyedihkan, tapi lebih menyedihkan lagi ketika orang yang kita anggap sebagai orang tua kita kini benar-benar menjadi orang asing, tidak memiliki hubungan darah sama sekali. Yoona masih tidak sanggup untuk menemui mereka.Hasan dari jauh hanya bisa menatap putrinya dengan prihatin, dirinya tidak bisa melakukan apapun sebagai seorang ayah. Bagi Hasan, Yoona adalah putrinya, benihnya, walau dunia tidak mengakuinya, tapi Hasan akan dengan tegas mengatakan bahwa Yoona adalah putrinya. Bukan anak yang dipungut dari rumah sakit.Di ruang ganti lainya."Jadi fiksi ya, 'jeng, besok kita kumpul di sini jam 8 pagi, dan acara akan kita mulai jam 11. Anak-anak berangkat dari sini jam 5 sore ke bandara. Pokoknya se