Home / Romansa / Suami Mutualisme / Bab 16 Sentuhan Dante

Share

Bab 16 Sentuhan Dante

Author: Buenda Vania
last update Last Updated: 2021-06-14 09:15:00

Persetan dengan Dante yang begitu dekat dengan dirinya. Dengan cepat Yoona membuka telapak tangannya dengan mata yang membulat sempurna karena Dante benar-benar sangat dekat dengan wajahnya.

Iris Yoona beradu pandang dengan netra Dante yang berwarna hazel, sangat indah. Hampir saja Yoona tenggelam di sana saat Dante semakin mendekatkan wajahnya. Dengan cepat Yoona mengalihkan pandangannya ke arah lain, tapi sialnya iris Yoona jatuh pada bibir Dante yang berwarna pink alami. Yoona terus memandangi bibir itu, sementar otaknya berusaha keras agar tidak menyesapan bibir indah yang terus saja menggodanya hingga ke titik paling rapuh.

Yoona berusaha mengendalikan dirinya, tapi tubuhnya berkata lain, dadanya sedikit terangkat seolah menyambut Dante. Dengan kuat Yoona melawan pikiran sendiri yang sudah mulai gila dan hilang fokus. Yoona menahan tangannya yang ia sendiri tidak tahu entah sejak kapan sudah berada tepat di dada bidang Dante yang keras. Yoona mendorong tubuh Dan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Suami Mutualisme   Bab 17 Kecemasan Hasan dan Sulis

    Sementara di kediaman Malik Sidiki suasana sangat mencekam karena beberapa saat yang lalu Hasan mendapat kabar dari Barack Merchant bahwa Yoona tidak masuk kerja karena kelelahan setelah menyelenggarakan pesta pernikahan. Hasan berkali-kali menghubungi ponsel Yona, tetapi ponsel milik Putri bungsunya itu tidak aktif. Sulis sendiri semakin cemas dan ada sedikit rasa bersalah karena kemarin telah memaksa Yoona untuk segera menikah sehingga ia melewati prosesi pernikahan putri yang ia sendiri tidak tahu seperti apa pilihan putrinya itu. "Ini semua gara-gara bunda, Yah. Bunda yang selalu mendesak Yoona untuk segera menikah sehingga dia senekat ini!" ujar Sulis menutup wajahnya dengan telapak tangan yang ia sandarkan di atas meja makan. "Ini semua juga salah Ayah, Bun. Bunda tentang saja kita akan ke rumahnya setelah tahu Yoona ada di mana." Hasan mendekati Sulis dan mengelus punggung istrinya yang kini malah menangis sesenggukan. Kabar yang mereka

    Last Updated : 2021-06-15
  • Suami Mutualisme   Bab 18 Wanita Aneh

    Yoona mengambil tasnya tanpa mengganti pakaian. Setelah barangnya sudah ia bawa semua, Yoona bergegas turun ke bawah takut kalau di tinggal oleh Dante. Saat dibawah ia melihat Ainun dengan tangan penuh paper bag dan mereka pun bertemu pandang. "Yoona, Kamu mau kemana dengan tas itu? Sini ikut Mommy. Mom punya sesuatu untuk kamu." ucap Ainun yang melihat Yoona sudah mengenakan tasnya. Yoona menghampiri Ainun dimana wanita itu sudah mulai membongkar semua belanjanya yang sangat banyak. "Lihatlah, ini semua sangat cocok untuk Kamu." Ainun meletakkan beberapa potong pakaian di pangkuan Yoona saat Yoona sudah duduk di sampingnya. "Mom, ini semua untukku? tapi ini terlalu banyak dan pakaiannya sangat minim bahan." Yoona melihat satu persatu pakaian yang dibelikan oleh ibu mertuanya. "Itu bukan gayanya Mom, Yoona lebih suka memakai pakaian kasual dibandingkan feminim." timpal Dante yang baru saja memasuki ruang keluarga dengan Dorian. "Lagi pula Kami

    Last Updated : 2021-06-15
  • Suami Mutualisme   Bab 19 Yoona Si Pembangkang

    "Sejak kapan Ayah dan Bunda datang?" tanya Yoona bersikap seolah tidak tahu apapun. Tapi Sulis dan Hasan tahu putrinya sedang memainkan peran menjadi anak lugu. Sulis dan Hasan memalingkan wajah ke arah dimana Yoona datang. "Mana yang kamu bilang Suamimu itu, Yoona?" tanya Sulis tanpa basa-basi lagi. 'Bunda memang paling sulit untuk dihindari, bagaimana ini. Bunda lebih pintar dari pada detektif handal soal apapun,' pikir yoona di dalam benaknya yang penuh dengan ide gila. "Apa maksud Bunda? Yoona gak ngerti apa yang bunda bicarakan ...," ucap Yoona tanpa berani menatap keduanya. "Apa Kamu sedang membuat ulah, Yoona? Kenapa mereka bilang bahwa Kamu sudah menikah. Dan siapa pria itu, Yoona?!" Sulis bangun dari duduknya dan berjalan ke arah dimana Yoona berdiri yang tak jauh dari pembatas antara ruang tamu dan ruang tengah di mana kini mereka berada. Hasan menahan pergelangan tangan isterinya yang hendak menghampiri Yoona berdiri, "Bun ... kita

    Last Updated : 2021-06-16
  • Suami Mutualisme   Bab 20 Gak hamil kan Lo?

    Siang itu Yoona dan Sarah bergegas menuju lift karena Alendra sudah menunggu mereka di resepsionis. "Kapan, Yoona?" tanya Sarah saat menunggu lift dari arah atas. "Apanya?" tanya balik Yoona masih terlihat sama seperti tadi pagi. "Pernikahannya? Apa di Bandung saat weekend kemarin?" tanyanya lagi memastikan benar tidaknya info yang dia dengar. "Tidak ... bukan—" Pintu lift terbuka. Di dalam sana ada Mr Merchant dan asistennya Pak Rangga pria tampan tapi garang. Beberapa karyawan yang lain sudah mulai masuk ke dalam lift menyisakan Yoona dan Sarah yang sepertinya enggan untuk masuk. "Apa kalian hanya akan diam saja?" tanya Rangga dengan nada yang tidak bersahabat. "Tidak, Pak. Silahkan lebih dulu. Kami lewati tangga saja, sepertinya dompet saya tertinggal." jawab Yoona yang sudah menggenggam tangan Sarah hendak masuk lagi ke dalam ruangannya. "Apa kamu menghindari saya, Yoona?" tanya Mr Merchant membuat semua yang ada di

    Last Updated : 2021-06-17
  • Suami Mutualisme   Bab 21 Tukang Sampah yang Mabuk

    Dante tiba di rumahnya dengan tampang sedikit kusut. Kasus yang dialami oleh sahabatnya tidak semudah yang mereka pikirkan. Banyak oknum-oknum yang memanfaatkan kasus sahabatnya sebagai ladang mencari simpati publik. Sepanjang hari ini ia begitu sibuk sehingga melupakan pekerjaannya yang juga membutuhkan perhatiannya. Dante memarkir mobilnya di jalanan, ia sengaja tidak menaruhnya di garasi agar ketika esok pagi ia bisa langsung pergi tanpa harus di buat susah untuk mengeluarkan mobilnya lagi. Saat ia hendak melangkahkan kakinya ke arah rumahnya, Dante melihat kilatan cahaya dari sebuah gantungan kunci yang masih bergelayut menancap pada lubangnya dengan pintu yang sedikit terbuka. Dante memutuskan untuk masuk tanpa mengetuk lagi. Ia bisa melihat rumah masih dalam keadaan gelap. Hanya pantulan lampu dari arah dapur saja yang sepertinya selalu diberikan menyala oleh Yoona. Masih dengan tanpa suara Dante masuk dalam rumah. Ia melihat Yoona hanya berdiam

    Last Updated : 2021-06-21
  • Suami Mutualisme   Bab 22 Apa Kamu Menggodaku Mr Dante?

    Dante sendiri sempat merasa geram hingga akhirnya ia lupa. Benar-benar lupa akan isi daftar larangan yang diminta oleh Yoona soal pernikahan mereka yang harus dirahasiakan bahkan dari RT setempat. Dante memasuki rumahnya dari arah dapur dan memutuskan untuk mandi sebelum Yoona datang yang menurut prediksinya akan membutuhkan waktu lama. Sementara di rumah Yoona suasana sangat heboh setelah kepergian Dante dari pintu dapur. "Oh my God, oh my God ... kenpa si Yoona begitu bodoh dengan perjanjian itu!" pekik Elsa memutar-mutar tubuh Alandra. "Yah, gue liat. Tapi apa Yoona kita itu gadis yang normal! Terakhir kali Yoona memutuskan untuk memberikan hatinya pada pria tampan, yang ada hatinya di buang di tengah jalan tepat sebelum acara siraman." ujar Alandra mengangkat dan mengambil potongan roti yang sudah keluar dari toaster dan mulai memberi Butter. "Kamu benar. Tapi sepertinya kali ini Yoona akan menyesali keputusannya untuk tidak tidur dengan pria itu,

    Last Updated : 2021-06-22
  • Suami Mutualisme   Bab 23 Merasakan Ranjang Hangatku

    Yoona sedikit membuka kakinya melipat kedua tangannya di bawah dada membuat dua gundukan indah itu sedikit menyembul sempurna. "Hah! Aku menggodamu? Yang benar saja. Jangan bermimpi!" Yoona menerobos masuk ke dalam rumah tanpa permisi, dia mengedarkan pandangan. Dapur itu sungguh terlihat sempurna untuk ukuran laki-laki single. Menurut Yoona sangat layak disebut rumah jika dibandingkan dengan rumahnya sendiri. "Sepertinya dapur ini tidak seperti ini saat aku berkunjung pada pemilik sebelumnya. Rumah ini terlihat seperti rumah dibandingkan dengan rumahku yang seperti—" "Kandang babi!" Timpal Dante masih dengan tampang menyebalkan. "Kamu bilang rumahku seperti apa?" pekik Yona tidak terima jika rumahnya disamakan dengan kandang babi. "Apa aku harus menjelaskannya lebih terperinci?" tanya Dante sambil berjalan menuju lemari pendingin mengeluarkan susu lalu langsung meneguknya dari dalam botol. 'Sial Kenapa dia malah benar-benar menggodaku

    Last Updated : 2021-06-23
  • Suami Mutualisme   Bab 24 Kegagalan Yoona

    "Ya ampun Yoona! Kalo Kamu bilang akan menikah dengan Dante Guillermo, Bunda pasti akan langsung setuju!" Yoona benar-benar tidak percaya bagaimana ibunya bisa tahu nama lengkap suaminya. "Ta-tapi Bunda. Bunda, kan mau menikahkan Yoona dengan Mr Merchant," dalih Yoona ditengah kebingungannya. "Ayo, masuk!" Sulis berjalan masuk kedalam rumah sambil mulutnya terus berkomentar. "Tante gak mau tahunya Dante, nanti malam mommy dan Daddy-mu suruh kemari. Atau kalian juga tidak memberitahukannya kepada Ainun dan Dorian?" Sulis mendudukkan tubuhnya di sofa ruang tamu masih dengan wajah kesal dan kecewanya. Yoona kecewa benar-benar kecewa rencana yang dianggap sempurna malah menjadi berantakan. "Bagaimana, Bunda tahu nama Ayah dan ibunya Dante?" tanaya Yoona tidak percaya dengan kegagalannya. Sulis mendengus kearah Yona, "Cik, Kamu itu anak kemarin sore Yoona. Jadi jangan harap bisa membohongi Bunda. Dan dalam satu minggu ini kalian har

    Last Updated : 2021-06-24

Latest chapter

  • Suami Mutualisme   Bab 147 I Love You Yoona Guillermo

    Anita membeku, menghentikan langkahnya dan berputar dengan cepat ke hadapan tiga orang yang sedang duduk santai di ruang tengah.Pengakuan Dante baru saja mampu membuat jantungnya berhenti berdetak lalu kembali memompa sangat kuat. 'Apa maksud Dante?'"Maksudnya gimana? Dia—" kini Dimas melihat ke arah Anita yang wajahnya semakin pucat dan tubuhnya gemetar hebat. Namun, tatapannya menusuk Dante dengan tajam.Yoona membekap mulutnya. Wajahnya tak kalah pucat dengan Anita. Jadi Priyanka—benarkah dia bukan anak Dante? Tapi suaminya memperlakukan anak itu seperti darah dagingnya sendiri. Yoona sama sekali tidak menyangka akan hal ini. Apa mommy Ainun tahu?"Ya? Dia wanita yang kamu cari. Yang sudah mencuri benihmu diam-diam dan melahirkannya."  Apa? ( …. ) Yoona dan Dimas melihat kearah Anita, lalu berpaling pada DanteDengan sisa tenaga yang masih bersemayam di tubuhnya, Anita menghampiri Dante dan mengkonfirmas

  • Suami Mutualisme   Bab 146

    "Kamu siap untuk malam ini Yoona?" tanya Dante saat masuk kedalam kamar dan melihat Yoona duduk dengan santai di sofa.Dante tahu Yoona melihat dan mendengar apa yang diinginkan oleh putrinya. Yoona tersenyum lebar, bengun dari duduknya dan mengitari Dante. Telunjuk wanita itu menusuk tubuh pria itu sedang tangan satunya bersembunyi di balik tubuhnya sendiri."Kamu ingin aku berperan menjadi istri yang pencemburu atau ibu tiri yang jahat?" Merasakan jarak sedekat ini dengan sentuhan jemari Yoona membuat tubuh pria itu memanas. Jika saja ia punya banyak waktu saat ini juga pasti sudah langsung membopong tubuh Yoona dan menenggelamkannya di ranjang. Tapi sial, Anita dan anaknya sedang bermain drama yang menarik, yang tidak bisa ia lewatkan begitu saja.Tidak tahan lagi akan ulah istri yang terus berputar dan saat telunjuk wanita itu menyentuh titik sensitifnya, Dante langsung menggenggam jemari Yoona dan menarik tubuh wanita itu hingga be

  • Suami Mutualisme   Bab 145 I Want You To Sleep With Us

    Ini pertama kalinya ia melayani Dante. Selama menikah dengan pria itu tidak satu kali pun Dante mau makan di meja yang sama walau dengan desakan Ainun."Nanti saja. Aku mau menyuapi putriku dulu?" Ini jelas penolakan.Akan tetapi Anita dan Priyanka tidak melihat hal itu. Mereka terlalu bahagia karena bisa makan bersama setelah sekian lama.Priyanka makan dengan lahap. Sementara Anita terus menatap Dante penuh minat. Bagaimana pria itu dengan piawainya mengurus putrinya, lengannya yang berotot dapat menggendong tubuhnya yang ramping, memeluknya erat. Ah, imajinasinya pun mulai berkelana jauh dimana Dante memanjakan dirinya dengan penuh cinta. "Dad," panggil gadis itu penuh harap. Suara Priyanka juga mampu membangunkan Anita dari lamunannya."Ya, honey. Mau tambah sesuatu?" Dante menghentikan suapannya, menatap putrinya dan menunggu apa yang ingin dikatakan gadis itu dengan sabar.Priyanka menunduk, rasa takut mulai menyelimutinya, tapi ia harus mengatakannya segera sebelum Daddy-nya

  • Suami Mutualisme   Bab 144 Aku Percaya Padamu

    Dokter itu segera meraih tangan Sulis dan membimbing agar wanita itu duduk."Bunda tidak sengaja terkena pisau Dok. Ini semua salah saya. Saya mencoba—Yoora hendak turun dari ranjang, tapi segera ditahan oleh suster. "Anda di sini saja, biar kami yang obati luka beliau.""Tapi bunda saya?" Yoora benar-benar cemas pada luka tangan Sulis."Tidak apa-apa, sayang ini sudah ditangani dokter tadi." Sulis meyakinkan. Sulis dan dokter di hadapannya saling pandang, memberi isyarat agar dokter yang adalah sahabatnya mau bekerja sama dengannya. Sekali ini lagi.Sebelum Sulis masuk ke ruang perawatan Yoora, wanita itu lebih dulu menemui dokter yang adalah sahabatnya saat masih SMA dulu. Sulis yang tahu temennya juga praktek di rumah sakit yang sama meminta bantuan padanya untuk drama yang mereka mainkan sekarang. "Saya sudah ke klinik dokter, ini sudah ditangani dengan baik," ujar Sulis sambil sesekali melihat ke arah p

  • Suami Mutualisme   Bab 143 Alandara Hamil

    Brak!Keduanya tersentak. Tubuh Yoona dengan sorot kesal terlihat jelas. Wanita itu melangkah lebar semakin masuk kedalam toilet dan berhenti tepat di hadapan Alandara yang masih diam mematung.Yoona langsung merengkuh tubuh sahabatnya. Memeluknya erat dengan elusan lembut di punggung wanita itu.Sedangkan Sarah masih kaget dengan kedatangan Yoona dan gebrakkan kuat tangannya pada daun pintu. Pandangan Sarah hanya mengikuti langkah Yoona hingga wanita itu berhenti tepat di depannya, dimana Alandara berdiri dengan tubuh gemetar."Lo gak usah khawatir. Gue bakalan minta bang Dante buat nyeret laki-laki itu ke hadapan Lo, Al?""Hah? Tapi—" Sarah kehilangan kata-katanya. Yoona kan baru datang bagaimana bisa Yoona tahu bahwa Alandara saat ini tengah mengandung dan menjanjikan Alandara bahwa Dante akan menyeret Anggara?Yoona melepaskan pelukannya, menghapus air mata yang sudah banyak keluar. "Semua bakalan baik-bai

  • Suami Mutualisme   Bab 142 Bagaimana Keadaan Yoora?

    "Kita sama-sama bodoh. Padahal kita bisa seperti ini diam-diam, kan?" Sulis berusaha tersenyum walaupun hatinya sakit.Sulis meminta Yoona untuk duduk, meletakkan paper bag berwarna coklat muda diatas meja.Yoona melongok sedikit melihat isi dalam tas itu, yang terlihat hanya beberapa bungkus plastik putih dengan stempel alamat sebuah apotek. "Bunda bawa apa? Dari mana?" Yoona kembali mendorong paper bag dan kembali fokus pada bundanya yang enggan menjawab pertanyaannya.Sulis memang mengabaikan pertanyaan putrinya, wanita itu malah bertanya apa yang mau dimakan Yoona."Apa aja, Bun. Aku, kan pemakan segalanya." Yoona menjawab dengan sedikit cengiran."Sup iga sapi kayaknya enak di sini." Yoona mengangguk setuju. Menu iga sapi memang menjadi bintangnya di cafe itu.Selama menunggu makanan datang. Sulis bertanya berbagai hal. Apa yang dilakukan Yoona, seperti apa Dante dan apa Yoona bahagia dengan pernikahannya. Sulis ju

  • Suami Mutualisme   Bab 141 Lo Hamil Al?

    "Ba-baik …. Mom." Mata gadis itu berkaca-kaca.Dia Mommy-ku. Apa dia ibu yang melahirkanku? Kenapa begitu kasar?Selalu pertanyaan ini yang berulang-ulang hadir dalam hati gadis kriwil itu.Obsesi ibunya sudah ditanam bahkan sejak ia masih dalam kandungan. Keinginan ibunya sendirilah yang membuat ia selama ini jauh dari ayahnya.'Aku harus bisa membujuk Daddy agar mau bersama Mommy lagi.' Harap Priyanka yang entah bisa terkabul atau tidak.Dulu sebelum ada Yoona, Daddy bahkan tidak mau duduk bertiga dengannya dan Anita. Daddy-nya selalu mengajak seseorang. Entah itu pria atau wanita. Sekarang Daddy-nya sudah menikah dan terlihat bahagia, apa bisa kembali pada Mommy-nya? Rasanya sangat sulit.Tapi, Priyanka akan mencobanya.*Di kantor.Pagi itu Yoona terlihat sangat gelisah. Bukan memikirkan Anita dan anaknya yang akan mengancam pernikahan mereka. Yoona yakin, Dante tidak akan pernah kemb

  • Suami Mutualisme   Bab 140 Drama Ibu dan Anak

    "Pinka cantik, cucu Oma … selamat pagi sayang," sapa Ainun saat melihat cucunya yang berwajah murung menuruni tangga. "Kenapa sayang?"Gadis kriwil itu menuruni tangga tanpa minat dan memeluk neneknya setelah tiba di undukkan terakhir."I'm looking for my father. Grandma knows where he is?" Ainun merasakan tubuh gadis itu sedikit bergetar. Tanpa kata Ainun mengelus punggung gadis itu. Semua resah hanya mampu ia curahkan dalam hati, 'Kenapa cengeng sekali? Apa merasa tersaingi oleh Yoona?'Akhirnya Ainun hanya mampu menggiring tubuh cucunya dalam dekapan menuju meja makan dan menunjukkan keberadaan putranya dengan tubuh yang sedikit membungkuk."Daddy-mu sudah lama menunggu. Tapi cucu Oma tidurnya sangat pulas. Sana ke Daddy-mu!"Mendengar suara Ainun, seluruh penghuni meja makan menoleh. Dante bahkan berdiri dan mendekati putrinya.Pria itu membungkuk dan mencubit hidung putrinya yang sedikit bersembunyi di perut neneknya."Looking for me, Hem …?" Yang ditanya hanya diam dengan wajah

  • Suami Mutualisme   Bab 139 Jauhkan Dia Dari Wanita itu

    Dengan tangannya yang panjang Dante meraih ponsel istrinya dan menyerahkannya pada Yoona tanpa melepaskan penyatuan mereka. "Jangan bergerak dan bicara perlahan dengan Bunda." Dante menarik dirinya dengan sangat hati-hati. Meninggalkan Yoona agar leluasa bicara dengan ibunya.Sepanjang jalan menuju kamar mandi, Dante terus berpikir kabar apa yang ingin disampaikan oleh Sulis. Sulis memang selalu tidak sabaran, akan tetapi untuk menelpon tengah malam begini rasanya sangat tidak mungkin. Pasti ada sesuatu yang sangat penting.Dante mengguyur tubuhnya dengan air dingin. Ia tahu percintaan mereka tidak bisa di lakukan lagi melihat Yoona yang sudah sangat kelelahan.Satu Minggu menahan hasrat untuk tidak menyentuh Yoona sangat menyiksanya. Dua pelepasan rasanya masih belum cukup menuntaskan dahaganya.Namun, yang tidak pria sadari mungkin saja percintaan mereka malam ini akan menjadi yang terakhir untuk selamanya."Ya, Bunda?" Yoona berusaha mengontrol suaranya yang serak, bukan karena

DMCA.com Protection Status