Home / Romansa / Suami Mutualisme / Bab 106 Mooie Vrouw (wanita cantik)

Share

Bab 106 Mooie Vrouw (wanita cantik)

Author: Buenda Vania
last update Huling Na-update: 2021-11-08 21:31:25

"Yoona! Apa kamu di dalam sana?" teriak Dante memandang daun pintu kamar mandi.

Pria itu mulai panik setelah tidak mendapatkan Istrinya dimanapun. 

Seharusnya Yoona memberitahu dirinya jika ingin mampir ke suatu tempat, bukan? Tapi tidak, Yoona malah pergi begitu saja tanpa kabar sampai sekarang.

"Dad!" teriak Priyanka dari dak.

Berharap putrinya menemukan keberadaan istrinya, Dante langsung langkah lebar menuju dimana Priyanka berada.

"Apa kamu menemukan ibumu, Sweety?" tanya Dante sambil mengedarkan pandangannya, tapi dia tidak menemukan Yoona.

"No, Dad. Aku tidak melihat dia dimanapun," jawab Priyanka acuh.

Gadis kecil itu begitu asyik membuka semua belanjaannya seolah bukan hal besar mereka telah kehilangan wanita yang beberapa saat lalu pergi bersama.

"Ahh! Sebenarnya kamu pergi kemana, sihh?!" tanya Dante geram.

Priyanka melirik ayahnya sekilas, ada rasa senang mendengar wanita yang mengganggu ayahnya pergi da

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

  • Suami Mutualisme   Bab 107 Si Gempal dan Si Kurus

    Bagaimana ini, jika dirinya mati disini apa Dante akan menemukan jasanya? Yoona berpikir keras bagaimana cara membebaskan diri dari Si kurus dengan pisau lipatnya. Tubuh Yoona terus mundur ke belakang menghindari Si kurus yang sudah mulai mengayunkan pisaunya tepat pada arah dadanya. Yoona terus menggeleng, mencoba bernegosiasi. "Lepaskan aku, aku akan memberikan berapapun yang kamu mau! Tapi tolong, menjauhlah dan buang pisau itu!" pinta Yoona dengan begitu mengiba. Dia tidak tahu apa ini saatnya untuk pergi? Dia menyesal, seharusnya dia memberitahu Dante bahwa dia juga mencintai pria itu, walaupun nantinya dia yang akan terluka. "Bagaimana jika aku menginginkan tubuhmu, Manis?" Si kurus terus mendekat kearah Yoona. Sorot matanya terlihat begitu mematikan. Yoona mundur selangkah demi selangkah hingga sesuatu yang keras dan berbau menyengat menyentuh punggung belakangnya. Untuk sesaat Yoona b

    Huling Na-update : 2021-11-10
  • Suami Mutualisme   Bab 108 Apa Aku Sebuah Ancaman?

    Kilatan amarah dan penuh rasa kecewa memenuhi pupil mata pria itu. Dante menghempaskan tubuh Yoona pada sofa tunggal."Apa kamu tidak memikirkanku, saat mengejar para preman itu, Yoona! Bagaimana—aggrrhh… sial!" Dante memukulkan tinjunya pada dinding kabin.Rasa takut dan kecewa sudah memenuhi dirinya. Apapun bisa terjadi, dan Dante kehilangan Yoona-nya … dia jelas tidak ingin itu terjadi.Dante menghembuskan napas panjang, berjongkok di hadapan Yoona dan menggenggam kedua tangan wanita itu yang terasa begitu dingin."Jangan pernah melakukan hal bodoh seperti itu lagi, aku bisa gila hanya dengan memikirkannya, Yoona! Satu menit saat menunggumu hampir membuatku mati!"Air mata membanjiri pipi Yoona dengan sedikit isakan kecil yang tertahan dari bibirnya yang terkatup rapat. Yoona tahu betapa suaminya sangat mengkhawatirkan keselamatannya. Dia juga tahu Dante begitu mencintainya.Yoona berkata sambil terisak, "Aku tid

    Huling Na-update : 2021-11-11
  • Suami Mutualisme   Bab 109 Menjadi Ibu Terbaik

    Dante hampir saja mengeluarkan seluruh dua bola matanya mendengar permintaan Yoona."Apa kamu mau membunuhku! Mana bisa melakukannya tanpa penyatuan. Itu hanya akan membuatku panas dingin, Yoona!"Yoona memainkan kerah jaket Dante dengan wajah menggoda, "Ya sudah kalau tidak mau. Padahal aku baru saja mau memuaskan Mr Happy."Dante tercengang. Tetasan dari surga baru saja mengenai wajahnya."Apa kamu yakin akan memuaskan Mr Happy?" tanya Dante mematikan.Pikiran pria itu sudah menerawang jauh sampai ke puncak paling tinggi. Dia tidak tahu mana yang akan memuaskan Mr Happy, tangan atau bibir tipis Istrinya."Ya," jawab Yoona cepat, "tapi kan kamu sudah menolaknya." tegas Yoona sudah menjauhkan tangan dari leher pria itu dan mulai bangun dari duduknya.Akan tetapi, Dante dengan cepat menahan pinggang istrinya dan mengikis jarak di antara mereka. Dante mengangkat tubuh Yoona dan mendudukkan di atas pangkuan.Dante tidak ingin meny

    Huling Na-update : 2021-11-12
  • Suami Mutualisme   Bab 110 Tante Cantik

    Yoona memasang wajah datar, masih tidak percaya dengan perubahan sikap yang begitu mendadak."Baiklah, tapi aku harus mandi. Aku akan menyusul kalian," ujar Yoona masih terlihat enggan.Dalam hati Yoona terus berkata, mungkin putri Dante mulai menerima kehadirannya, atau Daddynya yang telah berhasil membujuk anak itu setelah dia pergi begitu saja meninggalkan toko kemarin sore.Apapun itu, Yoona berharap dia dan Priyanka dapat hidup rukun, paling tidak untuk alasan yang sama, yaitu Dante.Setelah membersihkan diri Yoona menghampiri keduanya yang begitu asik menikmati pemandangan indah di pagi hari yang begitu cerah.Pulau-pulau tampak kecil, seperti sebuah tumpukan lumut besar dari kejauhan."Kemarilah, Sayang … aku sudah membuatkan susu jahe untukmu." Dante menunjuk cangkir yang masih mengepul.Aroma susu dan jahe begitu kenal terhirup yang terbawa oleh angin, dan membuat Yoona tidak sabar untuk segera mencic

    Huling Na-update : 2021-11-14
  • Suami Mutualisme   Bab 111 Pizza dan Akademi Dolphin

    "Harus fresh, yah?" tanya Dante ragu, dan berharap Yoona mengubah keputusannya."Ya, menurutku tidak sulit mencari restoran seperti itu di negara penuh destinasi wisata seperti di sini," ujarnya mematahkan harapan Dante.Dante sedikit berfikir. Mungkin apa yang dikatakan oleh Istrinya ada benarnya. Seharusnya tidak sulit mencari restoran seperti itu yang menyajikan makan flash. Walau banyak pizza beku yang sengaja mereka buat agar menghemat waktu"Baiklah, aku akan mencari rekomendasi terbaik," ucap Dante akhirnya.Dante menghubungi seseorang dan menanyakan tempat yang bagus untuk mereka singgahi dan membuat perut kenyang."Aku punya dua tempat yang bagus yang akan kita kunjungi hari ini dan untuk besok kita akan memutuskannya nanti." Infonya memberitahu Yoona dan putrinya.Dante mengajak Yoona dan Priyanka ke sebuah restoran Amerika yang lumayan terkenal di Pater Euwensweg z/n Willemstad, Danny's Restaurant.Sesuai janjinya pad

    Huling Na-update : 2021-11-16
  • Suami Mutualisme   Bab 112 Aku tidak Ingin Seperti Anak lumba-lumba.

    Dante menggendong putrinya dengan lengan satunya menggandeng tangan Yoona. Dari jauh sudah ada fotografer yang membidik mereka.Melihat ada kameramen, Dante tidak ingin membuang kesempatan. Mereka kembali banyak mengambil foto keluarga kecil yang bahagia, walau ternyata putrinya menyimpan luka di dada."Priyanka, ayo berganti pakaian." Yoona langsung mengambil gadis itu dalam gendongan Dante dan membiarkan suaminya mengganti pakaiannya sendiri.Yoona mulai melepaskan seluruh pakaian gadis itu dan menggantinya dengan baju renang, mengikat rambut yang keriting dengan rapi dan memberikannya sunblock.Priyanka melihat ketulusan wanita dihadapannya. Yoona benar-benar teliti mengurus keperluannya, walau terlihat acuh tapi wanita ini memenuhi semua yang dia butuhkan."Tante apa kamu mencintai Daddyku, seperti mommy mencintai Daddy?" tanya Priyanka sungguh-sungguh.Yoona menatap gadis kecil itu dengan serius."Aku tidak tahu seperti apa

    Huling Na-update : 2021-11-17
  • Suami Mutualisme   Bab 113 Mr Menyebalkan

    Guncangan yacht membuat langkah Priyanka goyang. Tubuhnya sedikit condong kedepan dengan kaki yang tidak bisa dikendalikan. Apalagi teriakan Dante membuatnya hilang fokus.Tubuh kecil Priyanka terpental sampai keluar yacht. Yoona yang hendak menyentuh lengan gadis itu hanya dapat menyentuh ujung jamarinya."Priyanka!" teriak Yoona saat tubuh gadis itu melayang di hadapannya. Wajahnya sudah sangat pucat.Byurr! Tubuh kecil itu masuk kedalam air dan tidak kembali mengapung. Tanpa pikir panjang Yoona langsung terjun kedalam air dan mencari keberadaan Priyanka.Dante melakukan hal yang sama. Saat kakinya menyentuh lantai, dia langsung menceburkan diri dan menyelamatkan putrinya.Di dalam air. Yoona tidak dapat melihat apapun. Dia terus mengedarkan pandangannya dengan napas yang hampir habis.Dimana anak itu? Bayangannya sama sekali tidak dapat dilihat. Laut ini sangat gelap, tapi ada sedikit cahaya dari atas.Dante melihat Yoona ham

    Huling Na-update : 2021-11-18
  • Suami Mutualisme   Bab 114 Tenggelamnya Yoona

    Dari kejauhan para tim medis yang dipanggil oleh Dante melihat sebuah pergerakan dalam riak air dengan penerangan cahaya remang.Salah satu dari mereka bahkan melihat dua tangan yang berusaha menggapai. Dengan cahaya dari lampu boat, pria itu memeriksa sesuatu yang mencurigakan.Mereka tercengang saat melihat tubuh yang semakin terbenam."Ada yang tenggelam!" ujar pengemudi boat.Dia langsung mematikan perahu motornya dan menyelam hanya dengan pelampung yang melekat ditubuh."Cepat telpon rumah sakit terdekat dan siapkan ambulan," ujar dokter yang seharusnya memeriksa Priyanka.Salah satu diantara mereka melakukan apa yang diperintahkan.Si pengemudi terus berenang ke dasar lautan. Berusaha menggapai tubuh yang semakin terperosok ke dalam. Saat menggapainya, pria itu langsung membawa ke permukaan dengan satu tangan terus mengepak dan mengayun."Cepat buntu!" ujar dokter saat melihat si pengemudi berhasil membawa tubuh ses

    Huling Na-update : 2021-11-19

Pinakabagong kabanata

  • Suami Mutualisme   Bab 147 I Love You Yoona Guillermo

    Anita membeku, menghentikan langkahnya dan berputar dengan cepat ke hadapan tiga orang yang sedang duduk santai di ruang tengah.Pengakuan Dante baru saja mampu membuat jantungnya berhenti berdetak lalu kembali memompa sangat kuat. 'Apa maksud Dante?'"Maksudnya gimana? Dia—" kini Dimas melihat ke arah Anita yang wajahnya semakin pucat dan tubuhnya gemetar hebat. Namun, tatapannya menusuk Dante dengan tajam.Yoona membekap mulutnya. Wajahnya tak kalah pucat dengan Anita. Jadi Priyanka—benarkah dia bukan anak Dante? Tapi suaminya memperlakukan anak itu seperti darah dagingnya sendiri. Yoona sama sekali tidak menyangka akan hal ini. Apa mommy Ainun tahu?"Ya? Dia wanita yang kamu cari. Yang sudah mencuri benihmu diam-diam dan melahirkannya."  Apa? ( …. ) Yoona dan Dimas melihat kearah Anita, lalu berpaling pada DanteDengan sisa tenaga yang masih bersemayam di tubuhnya, Anita menghampiri Dante dan mengkonfirmas

  • Suami Mutualisme   Bab 146

    "Kamu siap untuk malam ini Yoona?" tanya Dante saat masuk kedalam kamar dan melihat Yoona duduk dengan santai di sofa.Dante tahu Yoona melihat dan mendengar apa yang diinginkan oleh putrinya. Yoona tersenyum lebar, bengun dari duduknya dan mengitari Dante. Telunjuk wanita itu menusuk tubuh pria itu sedang tangan satunya bersembunyi di balik tubuhnya sendiri."Kamu ingin aku berperan menjadi istri yang pencemburu atau ibu tiri yang jahat?" Merasakan jarak sedekat ini dengan sentuhan jemari Yoona membuat tubuh pria itu memanas. Jika saja ia punya banyak waktu saat ini juga pasti sudah langsung membopong tubuh Yoona dan menenggelamkannya di ranjang. Tapi sial, Anita dan anaknya sedang bermain drama yang menarik, yang tidak bisa ia lewatkan begitu saja.Tidak tahan lagi akan ulah istri yang terus berputar dan saat telunjuk wanita itu menyentuh titik sensitifnya, Dante langsung menggenggam jemari Yoona dan menarik tubuh wanita itu hingga be

  • Suami Mutualisme   Bab 145 I Want You To Sleep With Us

    Ini pertama kalinya ia melayani Dante. Selama menikah dengan pria itu tidak satu kali pun Dante mau makan di meja yang sama walau dengan desakan Ainun."Nanti saja. Aku mau menyuapi putriku dulu?" Ini jelas penolakan.Akan tetapi Anita dan Priyanka tidak melihat hal itu. Mereka terlalu bahagia karena bisa makan bersama setelah sekian lama.Priyanka makan dengan lahap. Sementara Anita terus menatap Dante penuh minat. Bagaimana pria itu dengan piawainya mengurus putrinya, lengannya yang berotot dapat menggendong tubuhnya yang ramping, memeluknya erat. Ah, imajinasinya pun mulai berkelana jauh dimana Dante memanjakan dirinya dengan penuh cinta. "Dad," panggil gadis itu penuh harap. Suara Priyanka juga mampu membangunkan Anita dari lamunannya."Ya, honey. Mau tambah sesuatu?" Dante menghentikan suapannya, menatap putrinya dan menunggu apa yang ingin dikatakan gadis itu dengan sabar.Priyanka menunduk, rasa takut mulai menyelimutinya, tapi ia harus mengatakannya segera sebelum Daddy-nya

  • Suami Mutualisme   Bab 144 Aku Percaya Padamu

    Dokter itu segera meraih tangan Sulis dan membimbing agar wanita itu duduk."Bunda tidak sengaja terkena pisau Dok. Ini semua salah saya. Saya mencoba—Yoora hendak turun dari ranjang, tapi segera ditahan oleh suster. "Anda di sini saja, biar kami yang obati luka beliau.""Tapi bunda saya?" Yoora benar-benar cemas pada luka tangan Sulis."Tidak apa-apa, sayang ini sudah ditangani dokter tadi." Sulis meyakinkan. Sulis dan dokter di hadapannya saling pandang, memberi isyarat agar dokter yang adalah sahabatnya mau bekerja sama dengannya. Sekali ini lagi.Sebelum Sulis masuk ke ruang perawatan Yoora, wanita itu lebih dulu menemui dokter yang adalah sahabatnya saat masih SMA dulu. Sulis yang tahu temennya juga praktek di rumah sakit yang sama meminta bantuan padanya untuk drama yang mereka mainkan sekarang. "Saya sudah ke klinik dokter, ini sudah ditangani dengan baik," ujar Sulis sambil sesekali melihat ke arah p

  • Suami Mutualisme   Bab 143 Alandara Hamil

    Brak!Keduanya tersentak. Tubuh Yoona dengan sorot kesal terlihat jelas. Wanita itu melangkah lebar semakin masuk kedalam toilet dan berhenti tepat di hadapan Alandara yang masih diam mematung.Yoona langsung merengkuh tubuh sahabatnya. Memeluknya erat dengan elusan lembut di punggung wanita itu.Sedangkan Sarah masih kaget dengan kedatangan Yoona dan gebrakkan kuat tangannya pada daun pintu. Pandangan Sarah hanya mengikuti langkah Yoona hingga wanita itu berhenti tepat di depannya, dimana Alandara berdiri dengan tubuh gemetar."Lo gak usah khawatir. Gue bakalan minta bang Dante buat nyeret laki-laki itu ke hadapan Lo, Al?""Hah? Tapi—" Sarah kehilangan kata-katanya. Yoona kan baru datang bagaimana bisa Yoona tahu bahwa Alandara saat ini tengah mengandung dan menjanjikan Alandara bahwa Dante akan menyeret Anggara?Yoona melepaskan pelukannya, menghapus air mata yang sudah banyak keluar. "Semua bakalan baik-bai

  • Suami Mutualisme   Bab 142 Bagaimana Keadaan Yoora?

    "Kita sama-sama bodoh. Padahal kita bisa seperti ini diam-diam, kan?" Sulis berusaha tersenyum walaupun hatinya sakit.Sulis meminta Yoona untuk duduk, meletakkan paper bag berwarna coklat muda diatas meja.Yoona melongok sedikit melihat isi dalam tas itu, yang terlihat hanya beberapa bungkus plastik putih dengan stempel alamat sebuah apotek. "Bunda bawa apa? Dari mana?" Yoona kembali mendorong paper bag dan kembali fokus pada bundanya yang enggan menjawab pertanyaannya.Sulis memang mengabaikan pertanyaan putrinya, wanita itu malah bertanya apa yang mau dimakan Yoona."Apa aja, Bun. Aku, kan pemakan segalanya." Yoona menjawab dengan sedikit cengiran."Sup iga sapi kayaknya enak di sini." Yoona mengangguk setuju. Menu iga sapi memang menjadi bintangnya di cafe itu.Selama menunggu makanan datang. Sulis bertanya berbagai hal. Apa yang dilakukan Yoona, seperti apa Dante dan apa Yoona bahagia dengan pernikahannya. Sulis ju

  • Suami Mutualisme   Bab 141 Lo Hamil Al?

    "Ba-baik …. Mom." Mata gadis itu berkaca-kaca.Dia Mommy-ku. Apa dia ibu yang melahirkanku? Kenapa begitu kasar?Selalu pertanyaan ini yang berulang-ulang hadir dalam hati gadis kriwil itu.Obsesi ibunya sudah ditanam bahkan sejak ia masih dalam kandungan. Keinginan ibunya sendirilah yang membuat ia selama ini jauh dari ayahnya.'Aku harus bisa membujuk Daddy agar mau bersama Mommy lagi.' Harap Priyanka yang entah bisa terkabul atau tidak.Dulu sebelum ada Yoona, Daddy bahkan tidak mau duduk bertiga dengannya dan Anita. Daddy-nya selalu mengajak seseorang. Entah itu pria atau wanita. Sekarang Daddy-nya sudah menikah dan terlihat bahagia, apa bisa kembali pada Mommy-nya? Rasanya sangat sulit.Tapi, Priyanka akan mencobanya.*Di kantor.Pagi itu Yoona terlihat sangat gelisah. Bukan memikirkan Anita dan anaknya yang akan mengancam pernikahan mereka. Yoona yakin, Dante tidak akan pernah kemb

  • Suami Mutualisme   Bab 140 Drama Ibu dan Anak

    "Pinka cantik, cucu Oma … selamat pagi sayang," sapa Ainun saat melihat cucunya yang berwajah murung menuruni tangga. "Kenapa sayang?"Gadis kriwil itu menuruni tangga tanpa minat dan memeluk neneknya setelah tiba di undukkan terakhir."I'm looking for my father. Grandma knows where he is?" Ainun merasakan tubuh gadis itu sedikit bergetar. Tanpa kata Ainun mengelus punggung gadis itu. Semua resah hanya mampu ia curahkan dalam hati, 'Kenapa cengeng sekali? Apa merasa tersaingi oleh Yoona?'Akhirnya Ainun hanya mampu menggiring tubuh cucunya dalam dekapan menuju meja makan dan menunjukkan keberadaan putranya dengan tubuh yang sedikit membungkuk."Daddy-mu sudah lama menunggu. Tapi cucu Oma tidurnya sangat pulas. Sana ke Daddy-mu!"Mendengar suara Ainun, seluruh penghuni meja makan menoleh. Dante bahkan berdiri dan mendekati putrinya.Pria itu membungkuk dan mencubit hidung putrinya yang sedikit bersembunyi di perut neneknya."Looking for me, Hem …?" Yang ditanya hanya diam dengan wajah

  • Suami Mutualisme   Bab 139 Jauhkan Dia Dari Wanita itu

    Dengan tangannya yang panjang Dante meraih ponsel istrinya dan menyerahkannya pada Yoona tanpa melepaskan penyatuan mereka. "Jangan bergerak dan bicara perlahan dengan Bunda." Dante menarik dirinya dengan sangat hati-hati. Meninggalkan Yoona agar leluasa bicara dengan ibunya.Sepanjang jalan menuju kamar mandi, Dante terus berpikir kabar apa yang ingin disampaikan oleh Sulis. Sulis memang selalu tidak sabaran, akan tetapi untuk menelpon tengah malam begini rasanya sangat tidak mungkin. Pasti ada sesuatu yang sangat penting.Dante mengguyur tubuhnya dengan air dingin. Ia tahu percintaan mereka tidak bisa di lakukan lagi melihat Yoona yang sudah sangat kelelahan.Satu Minggu menahan hasrat untuk tidak menyentuh Yoona sangat menyiksanya. Dua pelepasan rasanya masih belum cukup menuntaskan dahaganya.Namun, yang tidak pria sadari mungkin saja percintaan mereka malam ini akan menjadi yang terakhir untuk selamanya."Ya, Bunda?" Yoona berusaha mengontrol suaranya yang serak, bukan karena

DMCA.com Protection Status