Share

Bab 140

Penulis: Nainamira
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-09 15:14:16

"Oh ya? Benarkah kalian ke mari dalam rangka berkunjung atau silaturahim? Setahuku kalian datang ke sini karena anak kesayangan kalian ini sedang menghadapi kasus kekerasan? Kalau anak perempuan kesayangan anda ini tidak berkasus dengan ibu angkat saya, mana mungkin anda akan berkunjung ke rumah saya," jawab Nadin ambil berlalu ke kamarnya untuk menukar baju.

Setelah menukar baju, Nadin bergegas ke dapur dan menyiapkan lima gelas minuman. Biar bagaimanapun ayahnya adalah tamu. Dari semua tamu yang hadir, Nadin masih menaruh hormat pada ayahnya.

Minuman sudah terhidang di atas meja, sepertinya pembahasan mereka cukup serius dan menguras emosi. Nadin baru tahu jika pria di samping Bu Nuraini adalah Ahmad Subekti, pengacaranya. Tetapi Nadin juga mengira jika pria itu adalah putra kandung Bu Nuraini.

Nadin tidak bisa acuh dengan pria itu manakala Bu Nuraini pernah mengatakan jika dia ingin menjodohkannya dengan putranya ini. Maka Nadin pun memperhatikan bagaimana gesture, tutur kata da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 141

    "Lain kali beritahu saya kalau mau pergi-pergi, saya kuatir kalau ada apa-apa dengan kandunganmu."Perkataan Riswan sukses membuat semua orang menatap Nadin dan perutnya, Suhendri bahkan melangkah ke arah putrinya dan meminta penjelasan dengan tatapan matanya yang tajam.Nadin hanya menyeringai menatap Riswan dengan kesal, kenapa lelaki itu senang sekali mengumumkan kehamilannya di depan orang yang tidak tepat, selamat ya, Pak. Anda sukses membuat saya tidak berkutik."Jadi kamu hamil?" tanya Suhendri dengan nada mengintimidasi.Nadin hanya mengangguk dengan ekspresi datar."Hamil anak siapa?" tanya Suhendri dengan tatapan nyalang.Nadin akhirnya menoleh dan membalas tatapan tajam ayahnya itu, dia juga tak kalah tajam menatap lelaki tua itu."Anak siapa?!" bentak Suhendri lagi.Riswan yang melihat itu langsung beringsut menuju ke arah Nadin dan meraih tangan wanita itu dan melindungi di belakangnya."Kenapa anda membentaknya?" tanya Riswan dengan aura berwibawa.Suhendri yang melihat

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-09
  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 142

    Zaki buru-buru menyelesaikan semua tugasnya hari ini, benar-benar banyak sekali dokumen yang harus dia periksa padahal dia hanya sekitar lima hari tidak masuk kantor. Selain harus memeriksa dokumen internal dan kontrak klien, dia juga harus melihat dan memeriksa konten terbaru yang baru saja dikerjakan tim pengembang. Sebagian pekerjaannya padahal sudah di handle oleh Fahmi, namun karena tidak tidak memiliki sekertaris, pekerjaannya juga menjadi tidak teratur dan banyak yang terbengkalai. "Projects ini harus selesai besok, Bos. Sudah kau periksa isi kontraknya?" tanya Fahmi mengambil sebuah dokumen yang cukup tebal. "Aish, shiit! Kenapa bukan kau saja yang memeriksa? Dari tadi aku belum istirahat! Ini sudah hampir jam empat sore. Aku harus menjemput Nadin," keluh lelaki itu sambil membanting pena di meja. "Memangnya kau sudah janjian kalau mau menjemput Nadin?" "Aku tidak perlu janjian, aku akan memberinya surprise. Kata satpam di sana, Nadin selalu pulang jam empat sore." "In

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-09
  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 143

    "Ini, Ma. Mantan suami Nadin." "Mantan suami kamu?" Otomatis Nuraini penasaran, siapa sih mantan suami wanita baik ini? Mantan suami bodoh yang katanya mencampakkan wanita secantik dan sebaik Nadin ini. Nuraini bergegas menuju ke arah Nadin, wanita itu melesak ke arah pintu untuk melihat seperti apa mantan suami anak angkatnya ini. "Selamat malam, Tante ...," sapa Zaki ketika melihat wanita paruh baya menghampiri mereka dengan senyum ramah. Hening Tiba-tiba suasana di sekitar membeku, terasa dingin dan horor. Senyum di wajah Zaki memudar, parcel buah di tangan Fahmi tiba-tiba terjatuh. Dengan gugup lelaki itu kembali mengambil parcel itu dan memeluknya erat untuk meredakan kegugupannya. Ketiga orang itu terlihat shock. Wajah Zaki memucat seperti melihat hantu di depannya, matanya bahkan terbelalak, mulutnya menganga. Hal yang sama terjadi pada Nuraini, mata wanita itu tak kalah melotot. Apa ini? Siapa yang dibilang mantan suami Nadin? Apa lelaki yang sudah dikenalnya luar da

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-10
  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 144

    "Hmm, bagaimana? Enak makannya, ya?" Nuraini bertanya dengan senyum yang Nadin anggap sangat manis, tetapi tatapan mata yang tertuju pada Zaki begitu tajam. Mungkin jika tatapan itu adalah samurai, mungkin kedua pemuda itu sudah habis dibabat oleh tapapan itu. "Eh ... Iya ... Iya, enak ...," jawab Zaki gugup. "Kalau enak, kalian habiskan nasi dan lauk ini!" perintah Nuraini sambil menyodorkan nasi yang baru dia ambil dari Magicom. "Semua ini? Ini kebanyakan, M .. Bu ...," ujar Zaki sambil menatap nasi itu dengan nanar. "Saya lihat kamu sangat kelaparan, jadi ... Ayo habiskan makanan ini. Kasihan Nadin sudah capek-capek masak lauknya dan saya capek masak nasinya," ujar Nuraini sambil tersenyum manis ke hadapan dua pemuda itu. Tetapi bagi keduanya, senyum manis yang diperlihatkan oleh wanita paruh baya ini malah terasa begitu horor, Zaki bahkan membayangkan tokoh aktris horor Indonesia, Suzanna kala melihat senyum dan tatapan mata ibunya. "Ayo ... Ayo, Fahmi ... Bantu ngabisin!"

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-10
  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 145

    "Kamu mau bengong terus begitu? Cepat itu piring belum dicuci dari tadi! Nyuci piring saja gak bisa," Nuraini masih saja bicara ketus dan memarahi Zaki atas kesalahan sepele yang dia lakukan. Yang jelas itu hanya alasan Nuraini saja, dia tentu saja hanya mencari-cari cara agar emosinya tersalurkan. Bagaimana gak emosi coba? Ternyata si laki-laki yang menyakiti anak angkat kesayangannya adalah si anak bajingan ini, yang nota bene adalah anak kandungnya sendiri. Nuraini merasa tertampar, malu dan marah! "Cepat! Kok malah, bengong?" teriak Nuraini sekali lagi melihat Zaki masih juga bengong dengan muka pucat. "Ouh, sebentar! Sebentar! Aku ke toilet dulu!" ujar mantan suami Nadin itu sambil memegangi perutnya. Duuutttt! Sontak saja suara gas beracun keluar dari lubang angin Zaki, lelaki itu langsung tunggang langgang masuk kamar mandi. Tak bisa menahan tawa, sontak tawa Nadin pecah menggema di seisi ruangan dapur. Fahmi yang melihat itu hanya tersenyum malu-malu, menahan tawa. Sed

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-10
  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 146

    Pagi menjelang, Nadin sudah berangkat kerja dengan motornya, kini hanya ada Nuraini di rumah. Ini wanita paruh baya ini te lihat kuyu, bagaimana tidak, semalam dia tidak tidur dengan nyenyak. Situasi yang mengejutkan tadi malam benar-benar membuatnya kepikiran. Bagaimana bisa, suami zholim Nadin itu adalah anaknya sendiri?Sebenarnya ada perasaan senang ternyata anaknya memilih perempuan seperti Nadin menjadi istrinya, cuma banyak rasa sedih dan kecewanya, kenapa anaknya menikah secara diam-diam tanpa mengabarkannya, yang lebih mengecewakan adalah kenapa pernikahan yang masih seumur jagung itu sudah diakhiri oleh putranya di saat istrinya tengah mengandung pula. Rasa jengkel dan marah memenuhi dada Nuraini, dia sungguh kecewa, mau ditaruh di mana mukanya jika berhadapan dengan Nadin, kalau pria brengsek itu ternyata putranya sendiri. Huuwaaaa .... Nuraini melampiaskan kecewanya dengan menangis kencang pagi ini. Biarlah, toh tidak ada yang tahu juga, kalau dia menangis. "Kenapa m

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-11
  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 147

    Zaki sedang memeriksa berkas proposal proyek CCTV mall. Tim pengembang telah menemukan metode terbaru CCTV mini yang bisa langsung terhubung dengan ponsel dan komputer monitor dengan sistem pencarian yang lebih mudah. Mall di kota ini sangat tertarik dengan produk tersebut, tim pengembang bahkan sudah membuat aplikasi untuk menyimpan data CCTV agar bisa tersimpan lama tanpa mengganggu memory hp atau komputer. Mall tersebut memiliki banyak tempat dan lokasi untuk pemasangan di tempat tersembunyi atau ditempat umum. Sehingga mall bermaksud ingin membeli produk sepenuhnya, walaupun aplikasi tersebut pada awalnya akan digunakan untuk pengguna umum. Zaki datang terlambat ke kantor, biasanya jam delapan dia sudah datang ke kantor tapi hari ini dia baru sampai jam sembilan, karena perutnya dari semalam terasa mulas, pagi ini setelah Zaki membeli obat pereda nyeri dia baru bisa beraktivitas. Padahal rencananya dia pagi ini ingin menyambangi Nadin sebelum kerja, kalau demikian kondisinya,

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-11
  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 148

    "Oh, aku tahu! Kau pasti menceraikanmu Nadin karena cinta pertamamu kembali, iya? Sebegitu cintanya kamu sama cewek matre dan penghianat itu, ya? Bagus ... Bagus banget!" ujar Nuraini dengan tatapan sinis. Zaki hanya gelagapan mendengar tuduhan ibunya itu, mau bagaimanapun dia selalu meyakinkan Nuraini untuk menerima Dewi dulu, bahkan kedua ibu dan anak itu bertengkar gara-gara itu. "Jadi kau membuang Nadin demi perempuan seperti Dewi? Janda gatel yang sudah punya satu anak?" Nuraini tak berhenti menyerang Zaki hingga lelaki itu terpojok. Dulu mungkin bisa jadi situasinya seperti itu, tetapi setelah mengetahui kebusukan Dewi yang menipunya selama delapan tahun ini, mendengar nama Dewi saja sudah membuatnya jijik, apalagi dituduh-tuduh memiliki hubungan spesial dengan perempuan laknat itu. "Ma, Zaki tidak mempunyai hubungan apa-apa dengan Dewi! Apalagi Zaki tahu kalau Dewi itu ternyata penipu. Dia sudah menipu Zaki selama ini. Asal mama tahu, bukan Dewi yang menyelamatkan Zaki del

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-12

Bab terbaru

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Ekstra part 2

    Extra part 2Pagi yang sama, kenapa kebahagiaan rasanya menguap dalam kehidupannya. Paska cerai dengan Chika, dalam waktu dua bulan Adam langsung dijodohkan oleh ibunya dengan wanita dari kampungnya, dulu perempuan itu adalah murid ibunya yang sangat pintar dan cantik. Tetapi pernikahan itu bagai kutukan bagi Adam, dia sama sekali tidak merasa bahagia. Ayuni, istrinya memang sangat cantik, dia juga berprofesi seorang bidan, sudah pegawai negeri pula. Bertugas di rumah sakit di kota yang sama dengan Adam sekarang, hanya saja kehidupan Adam terasa begitu hambar. Ayuni tidak bisa masak seenak masakan Nadin, wanita itu juga perhitungan dengan uangnya, setiap gaji Adam diperhitungkan dengan seksama tanpa mau uangnya dipakai untuk kebutuhan rumah tangga. Ayuni beranggapan, uang istri hanya untuk untuk istri, sedangkan yang suami sepenuhnya uang istri. Ayuni beralasan jika penghasilannya habis dipakai untuk kebutuhan ibu dan adik-adiknya di kampung, hal itu sebenarnya tidak dimasalahkan ole

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Ektra part 1

    Extra partKeesokan harinya Nuraini, Andini, Arif beserta Bik Sumi dan Mang Karta mengantar Fahmi belanja untuk hantaran dan seserahan untuk melamar Nabila.Sedang Nadin dan Zaki dilarang ikut, mereka menghabiskan waktu dengan putri kecil mereka, tak menyia-nyiakan waktu yang telah hilang selama ini.Para orang tua itu begitu semangat mengantar Fahmi belanja, pasalnya bagi mereka berlima, momen menyiapkan pernikahan putra mereka tidak akan terjadi lagi. Zaki dan Nadin sudah menikah tanpa sepengetahuan mereka, jadi mereka tidak bisa menyalurkan hasrat mengental putra dan putri mereka ke pelaminan.Nuraini pernah mengusulkan agar Zaki dan Nadin mengadakan resepsi, tetapi tetap ditolak oleh keduanya, pasalnya pernikahan mereka sudah setahun lebih, mereka mengatakan bahwa resepsi itu sudah terasa basi.Sepulang mereka masih tetap heboh, berbagai barang mereka kemas sendiri, terutama bik Sumi yang memang punya keahlian mengemas hantaran, dia juga punya usaha catering serta tenda dan dekora

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 181

    Bab 181"Apa? Maksud Papa Arif apa? Apa maksudnya ini?!!" Nadin sedikit berteriak mengatakan semua ini."Nadin, Sayang ... Slowly! Tenang, Sayang ... Tenang, nanti Mas ceritakan sama kamu, Sayang. Tetapi syaratnya kamu harus tenang jangan emosi?" ujar Zaki menenangkan."Jangan nanti! Aku minta sekarang juga kamu ceritakan, Mas."Semua orang terdiam, Zaki juga tidak bisa mengatakan apapun, tiba-tiba tenggorokan nya tercekat, seolah-olah ada yang menyumbatnya."Sebaiknya kita masuk ke rumah dulu. Ayo, Sayang ... Kamu pasti lelah. Kita masuk rumah dulu, ya?" ujar Andini dengan lemah lembut sambil mengusap punggung putrinya."Bik Sumi, tolong buatin mereka minuman segar, ya? Mereka pasti lelah diperjalanan.""Baik, Mbak Andin.""Mbak Nura, mari masuk dulu, Mbak ... Fahmi, ayo ... Ayo, Zak, ajak ibu dan istrimu masuk ke rumah dulu," ujar Andini dengan perkataan yang lembut.Nadin hanya bisa mengikuti ibunya yang sudah mengajak masuk ke rumah. Dengan perlahan dia duduk di sofa ruang keluarga

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 180

    Bab 180"Wow, apakah Bisa Sumi punya bayi? Ya Allah, Alhamdulillah kalau Bi Sumi akhirnya punya anak setelah dua puluh tahun lebih menikah belum diberi buah hati, aku sangat senang!" ujar Nadin dengan wajah sumringah."Nadin!" Biar Sumi langsung memeluk Nadin setelah berlari menyongsongnya. "Bibi! Apa kabar, Bi?" Seru Nadin dengan suasana mengharukan."Baik, Sayang. Bagaimana keadaanmu? Bibi sangat kuatir mendengar kamu ditembak, Nadin. Bibi ingin menjengukmu ke kota provinsi, tetapi Mamang kamu itu, malah darah tingginya kambuh, dia juga terpaksa dirawat, sampai sekarang masih minum obat dari dokter." "Oh ya? Kasihan Mang Karta! Tapi kelihatannya sudah sehat ya, Bi?" Nadin memperhatikan lelaki paruh baya yang tengah menimang-nimang bayi kecil di kedua tangannya."Bibi ... Itu bay____""NADIN! NADIN! NADIIIN!!" Belum juga Nadin menyelesaikan kalimatnya, dari arah pintu namanya dipanggil dengan suara keras menggelar. Seorang wanita berjilbab maroon senada dengan gamisnya berlari ke

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 179

    Bab 179Jam empat sore mereka baru sampai di gerbang kabupaten, suasana pegunungan yang sejuk dan dingin sudah terasa menusuk kulit, Nadin langsung mengenakan switer-nya agar tidak kedinginan, Nuraini bahkan memakai jaket berbulu agar lebih hangat, sedangkan Zaki yang memang memakai kaos panjang masih bisa menahan hawa dingin, Fahmi mengecilkan AC mobil agar hawa dingin di dalam mobil berkurang, lelaki ini sudah mengenakan jaket Levis dari rumah, jadi tidak begitu merasakan udara sore yang menggigit. "Ini masih lama?" tanya Nuraini dengan nada penasaran. "Masih satu jam lagi sampai ke kampung Nadin," jawab Zaki. "Alamnya sangat indah, sebaiknya kamu pikirin untuk membuat resort di sini, potensinya sangat bagus, Zak," ujar Nuraini lagi. "Kalau itu nanti bicarakan dengan om Arif, aku mau fokus mengembangkan Z-Teknologi saja," jawab Zaki dengan malas-malasan. "Itu tenang saja, Bu. Nanti pembangunan resort-nya memakai jasa Adiguna konstruksi saja, langsung saya ACC nanti," jawab Fahm

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 178

    Bab 178Berita penangkapan dan penggrebekan tempat judi ilegal dan aplikasi judi online diberitakan secara nasional. Pemiliknya ternyata orang yang sama, Mustofa Kemal. Seorang pria tua berusia enam puluh tujuh tahun. Polisi bergerak cepat setelah Riswan membuat laporan. Bukan main-main, koneksi Riswan ternyata seorang jenderal kepolisian bintang tiga di Humas mabes polri. Jenderal tersebut memiliki hutang Budi yang cukup besar pada Riswan, baru kali ini Riswan meminta tolong padanya, jadi bagaimana mungkin dia tidak melakukannya dengan tuntas. Bahkan antek-antek Mustofa juga ikut ditangkap,. Salah satunya orang kepolisian juga yang menjadi pelindungnya selama ini. Tak lupa juga Respatih dan Farhan ikut juga ditahan. Tidak main-main ancaman hukuman berlapis akan dikenakan, karena mereka juga terlibat human trafficking dan prostitusi.Zaki yang mendengar berita itu dari siaran langsung di layar televisi di kantornya tersenyum lega. Biarlah dia tidak bisa memenjarakan mereka atas kas

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 177

    Bab 177Situasinya memang tidak terduga. Riswan rupanya gerak cepat untuk membuat pergerakan Mustofa terhenti. Menurut sumber informasi, Mustofa memiliki jaringan mafia yang cukup ganas, bisa membunuh tanpa tersentuh oleh hukum dan Riswan yakin, dalang pembunuhan Rafiq adalah kakak kandungnya sendiri yaitu Mustofa. Dengan persetujuan Nuraini, maka biro travel milik wanita itu juga segera diambil alih oleh Riswan. Semua pegawai bahkan di-rolling, sehingga menejemen berubah besar-besaran, Ahmad segera ditunjuk Riswan untuk menjadi direktur utama, sedangkan Willi di tempatkan di daerah Indonesia timur. Mustofa yang mengetahui hal tersebut sangat marah, dia tidak menyangka jika Nuraini menjual perusahaannya dan pindah ke provinsi selatan bersama putranya. "Bukankah usaha mereka itu berkembang pesat? Kenapa mereka jual," keluh Mustofa. "Menurut informasi yang saya dapatkan, usaha itu dulu sempat bangkrut, dan mereka mendapat suntikan dana yang tidak sedikit untuk bangkit lagi, mer

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 176

    Bab 176Sudah dua Minggu Riswan dan Ahmad mencari bukti dan cara menjerat Mustofa, tetapi bukti dan saksi tidak bisa dihadirkan. Bahkan Faisal yang sudah dijebloskan ke dalam penjara saja hanya mengakui bahwa dia adalah dalang perampokan rumah Zaki, motifnya iri karena Zaki lebih sukses. Dia tidak satu katapun melibatkan ayahnya dan juga saudara-saudaranya. Zaki yang merasa lelah menghadapi semuanya, hanya menyerahkan semuanya pada pengacaranya dan tim investigasi dari kepolisian yang dipimpin oleh komandan Rusdi. Zaki hanya fokus menemani istrinya yang terguncang, semua diurus oleh Fahmi. Fahmi yang bekerja keras di sini, sementara perkerjaan kantor diurus oleh Riko. Zaki menyerahkan sepenuhnya pada Riko sebagai ketua tim pengembang yang baru, sementara Pak Hadi menempati jabatan general manajer, sedang pak Anwar masih di posisi manajer HRD.Pagi itu Riswan dan Ahmad berkunjung ke rumah Zaki, sudah dua Minggu Riswan tidak bertemu Nuraini, rasanya sangat rindu sekali. Wanita itu jug

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 175

    Bab 175Hari ini Nadin kembali ke kediaman Zaki, sudah sebulan dia dirawat di rumah sakit dan sekarang sudah dinyatakan sembuh. Nuraini, Shintia dan Nabila ikut menjemputnya, tak lupa Fahmi dan Zaki juga ikut menjemput, sedang Riswan yang masih di luar kota hanya bisa menelponnya saja. "Jadi kapan lelaki itu mau menikahi Mama?" tanya Zaki dengan penasaran, pasalnya ibunya itu sudah bicara dengan begitu mesra di telpon, membuat anak lelakinya itu merasa jengah."Insyaallah nanti, kalau persoalan kita sudah selesai.""Kalau selesainya setahun lagi, dua tahun lagi, atau gak selesai-selesai gimana? Mama dan om Riswan gak bilah-bilah, gitu? Dosa, Ma. Terlalu lama menjalin hubungan gak jelas begitu." Zaki mencebikan bibirnya ke arah ibunya, harusnya sebagai orang tua mereka itu lebih tau mana itu dosa mana itu pahala. "Jadi Mama harus bagaimana?" tanya Nuraini dengan sangsi, dia sebenarnya masih belum yakin menikah dengan lelaki itu.Hingga suatu hari Riswan pernah menanyakan kenapa dia b

DMCA.com Protection Status