Satu menit. Sepuluh menit. Satu jam!Sudah atu jam Richard menunggu. Tetapi gerbang kediaman Jordan Bosley masih cukup sunyi. Security yang mengantar Julius tak kunjung kembali. Pengawal yang telah berjanji untuk menyampaikan pesannya pada Jordan Bosley juga tak segera menemuinya lagi.Sementara itu, langit sore hari yang tadinya masih cukup cerah, perlahan-lahan meredup. Bukan karena beranjak senja tetapi karena memang mendung telah datang. Richard mengumpat ketika mendung itu menumpahkan air hujan dengan kapasitas besar.“Sial! Kenapa mereka tak ada yang kembali?!”Richard mondari mandir di depan gerbang besar dengan tubuh diguyur hujan deras. Tak ada tempat berteduh selain berlindung di bawah pohon-pohon besar di sisi jalan. Tapi, karena berteduh di bawah pohon rindang justru bisa memancing bahaya, Richard memilih untuk membiarkan tubuhnya digugur hujan.Satu jam! Satu setengah jam! Dua Jam!Richard mulai merasa ada yang tak beres. Ia berpikir jangan-jangan pengawal yang menerima u
Julius masih berada di ruang tengah bersama Jordan Bosley ketika Richard baru memasuki mansion bagian depan. Ternyata, nyaris sama seperti Richard, Julius diminta oleh keluarganya untuk berkonsultasi atau bahkan membeli koleksi benda antik berharga Jordan Bosley untuk bisa dihadiahkan dalam acara anniversary Crown Castle Group.Karena telah berdiskusi selama kurang lebih dua jam, Julius memutuskan untuk berpamitan. Lagi pula, ia tak mau berada dalam ruangan yang sama dengan Richard. Sebelum Julius pamit pulang, ia dengan gugup mengingatkan kembali sesuatu hal kepada Jordan Bosley.“Tuan Bosley, sepertinya Richard sudah hampir tiba di sini. Sesuai dengan jawaban Bellatrix, Richard kemungkinan ke sini dengan maksud yang sama dengan aku. Kuharap Tuan Bosley bersedia memenuhi tawaranku yang tadi.” Julius bergumam ramah, berharap teman dari ayahnya tersebut akan memberi anggukan kepala.Jordan Bosley tersenyum tipis lalu bertanya. “Jadi kau benar-benar yakin bahwa Richard datang ke mari un
Setelah usai makan malam, Jordan Bosley membawa Richard ke ruang koleksi benda antik miliknya. Jordan Bosley baru saja menerima kiriman lima puluh unit benda kuno dari koleganya. Setelah tiba di ruang koleksi, Richard melihat benda-benda lusuh dengan nuansa kuno kuat yang sedang menunggu untuk dia amati keasliannya.“Nah, Richard, gunakan kemampuanmu untuk menilai keaslian mereka. Pengamatanmu tak pernah mengecewakanku!” Jordan Bosley mempersilakan Richard untuk mulai meneliti. Sepertinya pria itu sedang ingin memanfaatkan Richard sebelum nantinya akan menjebak Richard demi kepentingannya bersama Julius.Butuh waktu sekitar tiga jam lebih bagi Richard untuk menilai keaslian dari lima puluh unit benda-benda antik yang disodorkan Jordan Bosley kepadanya. Dari lima puluh unit itu, Richard hanya memilih Sembilan benda antik yang menurutnya memiliki karakteristik sebagai benda kuno asli. Sebelas di antaranya merupakan benda kuno asli yang rusak dan dimodifikasi untuk menjadi kembali utuh.
“Patung Sphinx dari Pavlopetri? Ini luar biasa! Tapi, bukankah benda ini seharusnya berasal dari Alexandria?”Richard bergumam setengah tak percaya saat melihat wujud patung bergaya mesir kuno yang ditunjukkan oleh Jordan Bosley kepadanya. Sejenak, Jordan Boslay ingin bertepuk tangan menanggapi bakat luar biasa dari Richard. Jordan Boslay bahkan belum mengenalkan patung tersebut tetapi Richard sudah menebak dengan akurasi tinggi.Richard bisa menyebut nama Pavlopetri sebab terdapat papan nama ‘Pavlopetri’ di bagian depan sisi ruang patung itu berada. Yang artinya, benda-benda di ruang itu merupakan temuan dari kota bawah laut, Pavlopetri. Salah satu kota yang berada di bawah laut lepas pantai Laconia, Yunani.“Ya, kudengar, ini adalah Sphinx dari Alexandria yang entah bagaimana, ditemukan oleh pemburu di di Pavlopetri.” Jordan Bosley memberi penjelasan kepada Richard. “Temuan benda-benda dari peradaban yang tenggelam selalu menarik bagi kolektor seni. Tak terkecuali artefak satu ini.
Setelah sesi minum teh bersama, malam itu juga Richard keluar dari mansion Jordan Boslay dengan membawa artefak kuno yang telah ia beli. Untuk alasan keamanan, Jordan Boslay meminta pengawalnya untuk membungkus benda itu. Lebih-lebih, karena artefak tersebut nantinya akan dihadiahkan saat acara Anniversary Crown Castle Group, Jordan Boslay meminya beberapa pelayan wanita untuk membubuhi hiasan pada bungkusan artefak agar keluarga Richard nantinya tak perlu repot-repot menghiasnya lagi.Richard merasa beruntung karena memiliki kenalan pria baik hati seperti Jordan Boslay. Ia sama sekali tak menaruh curiga jika pengawal Boslay telah memasukkan artefak palsu ke dalam bingkisan yang diberikan kepadanya. Sebagaimana Jordan Boslay tak pernah berbuat curang kepadanya, Richard menaruh kepercayaan 100% kepada pria itu tanpa sempat berpikir bahwa Boslay telah mengkhianatinya.Sepuluh menit setelah Richard keluar dari mansion Jordan Boslay, Taxi yang ia pesan telah tiba. Karena ia sedang membawa
Perayaan Anniversary Crown Castle Group tinggal tiga hari lagi. Dengan menggunakan uang tabungannya, Daisy berencana untuk membelikan Richard pakaian yang layak untuk dipakai dalam acara anniversary Crown Castle Group. Hari itu, selepas pulang dari kantor, Daisy buru-buru mendatangi Richard dan mengajak suaminya untuk pergi.“Richard, aku tak ingin orang-orang merendahkanmu lagi dalam acara Anniversary Crown Castle Group. Jadi, ikut aku sekarang karena kita harus membeli pakaian yang layak untuk kau kenakan.”Richard menggaruk kepalanya yang tak gatal, mengingat Richard sudah tak memiliki sisa tabungan, ia merasa bersalah jika harus membebankan semuanya pada Daisy. “Daisy, bukankah keuanganmu sedang buruk? Kau tak perlu membelikan apapun untukku. Aku akan meminjam jas milik ayahmu saja.”Satu tangan Daisy nyaris menjitak kepala Richard. Kalau saja Daisy tak segera ingat bahwa suaminya memiliki lingkaran pertemanan yang luar biasa, Daisy mungkin sudah mendaratkan pukulan di kepala Rich
Pukul delapan malam, mobil Aston Martin milik Daisy telah terparkir rapi di depan Aphrodite Clothing. Sebagai toko dengan reputasi yang cukup mentereng, Aphrodite Clothing memang hanya menawarkan produk-produk berkualitas dan berkelas. Hal itu juga sebanding dengan harga mahal yang dibandrol untuk setiap produknya.“Selamat datang di Aphrodite Clothing. Memberi pelayanan terbaik adalah motto kami dalam bekerja.” Seorang pramuniaga cantik menyapa Daisy dan Richard. “Apa yang sedang Tuan dan Nyonya cari? Saya akan mengantar dan melayani kalian berdua.”Daisy mengarahkan telapak tangannya ke tubuh Richard. “Kami ingin mencari Jas Pria untuk acara formal, menurutmu, jenis apa yang paling cocok untuknya?”Sekilas, pramuniaga tersebut mengamati tubuh Richard dengan seksama. Dengan penuh keyakinan, pramuniaga itu menganggukkan kepala. “Jas model Slim Fit Suit sepertinya sangat cocok untuk Tuan. Anda memiliki tubuh atletis dengan berat badan yang cukup ideal.”Daisy dan Richard lantas dibawa
Setelah beberapa menit melihat-lihat, Richard dan Daisy merasa ada yang tidak beres dengan pengunjung lain dan juga pramuniaga lain yang mengamati semua pergerakan Richard. Sesekali, para pengunjung tampak saling berbisik setelah mencuri-curi pandang ke arah Daisy dan Richard.“Nona, apakah ada yang salah dengan kami? Mengapa semua orang tampak seperti mengamati seluruh gerak-gerik kami?” Daisy bertanya pada pramuniaga yang mendampinginya, tetapi, pramuniaga itu merasa tak ada yang aneh dan semua hal berjalan dengan apa adanya.“Jadi, mana yang akan anda beli?”“Berapa batas maksimal pakaian yang bisa dibawa ke Fitting Room? Sepertinya ada dua setelan yang menarik perhatianku.” Richard menunjuk dua Jas model Slim Fit Suit, satu berwarna hitam dan satu lagi berwarna navy.“Maaf, Tuan. Anda tak bisa membawa pakaian satu pun ke dalam fitting room. Terkecuali jika anda sudah membayarnya, anda bebas mencoba.”Ucapan pramuniaga membuat Daisy terheran-heran. Ia lantas bertanya dengan sedikit