Aston Martin DBX keluaran terbaru yang dikendarai Richard telah memasuki kompleks perumahan mewah keluarga Miller. Di saat yang sama, Richard mengumpat pelan karena ia terlupa membeli makanan di restoran Drive Thru. Richard lantas meminta izin untuk keluar lagi sementara ia menurunkan Daisy di depan gerbang kediaman keluarga Miller.“Hanya lima belas menit, aku akan bergegas kembali.” Richard menurunkan kaca mobil setelah Daisy turun dari mobil, sedetik setelahnya Aston Martin DBX melaju kencang meninggalkan Daisy sendirian.Daisy membalikkan badan lalu berjalan mendekati gerbang rumah besar yang dijaga security. Security yang melihat kedatangan Daisy segera membuka gerbang dengan tergopoh-gopoh.“Nona Daisy, mengapa anda datang tanpa membawa mobil? Apakah yang digosipkan Nona Clair benar bahwa mobil anda ringsek di wilayah Fort Regan Avenue?”Daisy mendongakkan kepala memandangi mata security yang berada jauh lebih tinggi darinya. “Clair mengetahui jika mobilku ringsek? Tepatnya di F
“Clair, kau benar-benar berpikir jika mobil itu milik Jose?” Daisy bertanya sedikit penasaran, bukankah itu artinya mobil baru milik Daisy diakui sebagai barang yang layak? Daisy merasa tak sabar menanti Richard turun dari Aston Martin DBX dan melihat bagaimana respon Clair setelahnya. “Daisy! Memangnya siapa lagi kalau bukan Jose? Kau berharap mobil itu dikendarai suamimu? Oh, jika demikian sepertinya aku perlu mengguyur kepalamu dengan air es!” Clair melipat dua tangan di dada, ia memandang Daisy seolah sedang melihat pengemis yang menyedihkan. “Daisy, lihat… Mobil itu sudah memasuki pekarangan. Siapkan mentalmu, ingat, jangan iri dengan lelakiku!” Daisy nyaris tersedak ketika mendengar kelakar dari Clair, tetapi ia mencoba untuk tak menanggapi. Aston Martin DBX yang dikendarai Richard pun mulai memasuki pekarangan rumah. Alih-alih memarkir ke parkiran khusus tami, mobil itu justru melaju lebih dalam dan sepertinya bergerak ke arah garasi keluarga Daisy. Clair terkejut. Perempuan
“Aku berkata jujur! Aku bisa membuktikannya pada kalian berdua!” Daisy tak terima. “Richard, katakan pada mereka bahwa kau benar-benar membelikanku mobil baru hari ini!”Richard terbatuk sementara Clair dan Jose kian tertawa hingga air mata mereka nyaris menetes. Menyaksikan istrinya dirundung kekesalan, Richard menengahi.“Daisy, tak ada kewajiban bagi kita untuk membuat mereka percaya. Bukankah mereka percaya atau tidak percaya, itu tak berpengaruh dengan kenyataan.”“Oh, sial! Kalian berdua benar-benar jago membual ternyata!” Jose bergumam di tengah tawanya yang masih meledak-ledak. “Nah, ini biar kulihatkan sederet kado mewah yang kupersembahkan untuk Clair.”Jose mengangkat beberapa bingkisan ke atas meja lalu menyerahkannya pada Clair. Mata Clair berbinar-binar menyaksikan tiga buah bingkisan bertengger di atas meja.“Dua dari New York, satu lagi dari toko perhiasan terkenal di depan kompleks perumahan ini. Bukalah, kado dari orang sepertiku tak akan pernah mengecewakan perempua
Clair, Jose, dan Daisy sama-sama memicingkan matanya ke arah kotak perhiasan yang dikeluarkan Richard. Di bagian atas kotak itu, sebentuk emboss tulisan Mademoiselle tengah terpampang begitu elegan. Yang itu artinya, seharusnya perhiasan yang berada di dalam kotak itu juga merupakan perhiasan keluaran Mademoiselle.Clair menelan ludah, tak begitu memahami apa yang baru saja dilakukan oleh Richard. Sementara itu, jantung Jose nyaris terasa rontok sebab Jose masih ingat dengan penampakan kalung termewah dan termahal di Mademoiselle.“Daisy, asal kau tahu saja, kalung yang dimaksud Jose sebagai kalung terbaik di Mademoiselle adalah kalung yang berada di genggamanku ini. Aku membelinya untuk istriku, untuk dirimu.” Richard menyerahkan kalung emas putih beraksen mewah kepada Daisy. Daisy menelan ludah, belum bisa percaya sepenuhnya pada ucapan Richard.“A ha ha ha! Richard, lawakanmu benar-benar menghiburku! Ah, di mana letak toko bajakan yang bisa mengeluarkan imitasi dari brand Mademoise
Richard berdiri dan menoleh pada Daisy. “Daisy, mungkin Lucy yang datang ke sini. Bukankah Lucy berjanji akan segera menyelesaikan kelengkapan surat mobil barumu? Sebaiknya kita tak membuat Lucy menunggu lama, ayo…”Saat itu, rasa panas di hati Clair kian menggila setelah mendengar Richard berbicara menyoal surat kelengkapan mobil baru.Bukankah itu artinya Daisy benar-benar membeli mobil baru dari Peach Blossom?Bukankah seharusnya Daisy tak mampu membeli di tempat itu mengingat dia bersama Bellatrix tak mendaftarkan Daisy menjadi member Peach Blossom?Bukankah Peach Blossom Show Room menerapkan syarat yang terlampau berat jika ada customer non member yang ingin membeli mobil di sana?TIDAK MUNGKIN!!!Clair nyaris gila. Ia tak terima jika nasib Daisy lebih mujur dari pada nasib dirinya.“Tunggu!” Clair berteriak menghentikan Richard dan Daisy yang hendak beranjak pergi.“Iya?” Daisy mengerutkan kening. “Kau ingin ikut?”“Daisy, aku tahu di mana batas kemampuan suamimu! Pria miskin se
Berita Daisy memiliki mobil keluaran terbaru telah menyebar di keluarga Miller. Bukannya memberi selamat, keluarga dari Bellatrix dan Clair justru menakut-nakuti orang tua Daisy secara terus menerus.“Harris, aku yakin menantu payah itu sudah mencuci otak Daisy. Dugaanku, Daisy bisa mendapatkan mobil baru dari Peach Blossom karena telah menggadaikan aset kalian atas bantuan Richard!” Nancy, ibu dari Bellatrix tak henti-hentinya menakut-nakuti ayah Daisy sejak sesi makan malam dimulai.Harris hanya menghela napas dalam. Satu sisi ia senang karena putrinya memiliki mobil baru tetapi di sisi lain, ia juga khawatir jangan-jangan Richard menggunakan cara curang untuk mendapatkan mobil itu.“Daisy, kau yakin suamimu tak menggunakan cara kotor?” Harris menginterogasi Daisy.“Ayah…” Daisy ingin membela diri tetapi Hillary, ibunya, menekan pundak Daisy dan menyela.“Sayang, biarkan saja. Jika kita mendapati suami Daisy bermain kotor, kita memiliki hak untuk mengajukan perceraian pada ayah.”Ma
Rock sedang bersenang-senang dengan para gadis ketika salah satu pengawal di rumahnya memberi tahu tentang kedatangan seorang pria yang mengaku bernama Richard. Rock yang bertelanjang dada, lekas-lekas menyambar pakaiannya dan meminta para gadis untuk pergi. Pria itu lantas berjalan cepat keluar rumah besarnya untuk menemui Richard. “Tuan Muda…” Rock membungkuk tetapi ia segera ingat pesan Richard. “Maksudku, Richard, apakah ada keperluan mendesak?” Richard menggeleng. “Kau tak ingin mempersilakanku masuk ke rumah barumu?” Richard bertanya santai. Rock dengan gugup meminta maaf lalu mengajak Richard masuk ke dalam. Ketika telah berada di ruang tamu rumah baru Rock, Richard meraih selembar kertas yang berisi data diri seseorang. Mata Richard memicing mengarah pada sosok pria yang fotonya terpampang di kertas tersebut. “Rudolf” Richard bertanya. Rock mengangguk. “Ya, Tuan Muda. Pria itu yang telah mengirim Black Triad untuk menangkap anda. Saya sudah mengirim anak buah untuk melumpu
Keesokan harinya, Richard telah tiba di Distrik Boston, wilayah bagian barat kota Roxburgh yang merupakan tempat tinggal keluarga Bosley. Setelah turun dari kereta bawah tanah, Richard memesan Taxi karena ia tak ingin menunda waktu untuk bertemu dengan Jordan Bosley, mantan majikannya yang merupakan kolektor benda antik.Hal yang sangat tak diduga oleh Richard adalah, ia bertemu dengan pria yang tak asing dalam ingatannya ketika Richard baru saja tiba di depan gerbang rumah Jordan Bosley. Pria itu juga baru saja turun dari Taxi yang ia tumpangi. Seingat Richard, pria itu adalah Julius, sepupu dari Luis Jung yang tempo hari pernah memerintah Richard untuk menjilat kloset.Julius sama terkejutnya dengan Richard. Seringai lebar segera tampak di bibir Julius, mengisyaratkan jika Julius memiliki niat tak baik pada Richard.“Hei! Kebetulan macam apa ini?” Julius berjalan menghampiri Richard sembari bertepuk tangan dengan tatapan sinis.‘Gara-gara dirimu, Luis menderita luka fisik dan batin!