“Ha ha ha, ya, menantumu memang bodoh dan tak berguna, Daren! Sungguh nasibmu amat sangat sial! Untung aku memiliki menantu yang berguna!” Harris seolah tak mau bersimpati pada Daren, ia membuat hati Daren semakin panas.Sama seperti Daren, Freddy juga merasakan dadanya membara, apalagi setelah Richard menatapnya dengan pandangan merendahkan.“Ayah! Ingatlah bahwa ini semua gara-gara ayah! Kau yang memulai semua ini, jika bukan karena kau yang selalu saja mengejek Richard sebagai menantu miskin, aku tak mungkin membuat janji seperti tadi! Ayah sendiri yang terus menerus merendahkan Richard sehingga aku mengira Richard juga melarat seperti tudingan ayah! Jelas ini salahmu!”“Menantu kurang ajar! Berani-beraninya kau membentak mertuamu, heh! Baiklah, akan kuhancurkan mobil Range Rover Velar ini! Ingat, kau yang menanggung cicilannya! Menantu sialan! Mobil sialan! Bajingan semuanya!”Daren yang kalap lantas menghantamkan tongkat pemukul ke kaca mobil Range Rover Velar. Tak hanya sekali,
Ketika dalam perjalanan menuju ke Crown Castle Building, Harris terlihat beberapa kali melirik ke arah Richard yang sedang mengemudi. Ada banyak pertanyaan yang menggelayut di kepala Harris dan membuatnya bimbang, pertanyaan mana dulu yang hendak ia utarakan.Yang pertama adalah, mengapa Richard rela dirinya dihajar dan dipermalukan oleh preman-preman dari Silver Moon Restaurant saat Harris disandera.Yang kedua, bagaimana bisa Richard memiliki relasi dengan sosok pemilik mobil semewah Rolls Royce Sweptail, lebih-lebih sosok itu bersedia meminjamkan mobil mewah itu pada Richard.Yang ketiga dan yang paling membuat Harris penasaran adalah, seperti apa latar belakang keluarga menantunya itu.Dan, sebenarya masih ada beberapa lagi deret pertanyaan yang timbul dan tenggelam di kepala Harris. Richard yang menyadari ekspresi bimbang di wajah ayah mertuanya lantas memelankan laju kendaraan dan memberi satu senyuman kecil kepada Harris.“Ayah, jika ada sesuatu yang ingin kau sampaikan, kataka
Di lantai tertinggi gedung megah Crown Castle Group, puluhan tamu undangan dari keluarga-keluarga terhormat di kota Roxburgh sudah mulai berdatangan. Tamu-tamu undangan itu bergerombol sesuai dengan lingkaran relasi mereka. Kelompok keluarga yang paling kaya akan membentuk satu kerumunan lalu saling membicarakan kesuksesan-kesuksesan yang telah mereka raih dalam waktu tertentu.Keluarga kaya di tingkat menengah juga akan berkumpul sesuai dengan kasta mereka. Tak jauh berbeda dengan kelompok keluarga papan atas, kelompok keluarga menengah juga berkumpul dan saling memamerkan koleksi-koleksi mewah yang mereka kenakan di hari itu. Tak jarang, satu orang akan mengejek dan menjatuhkan orang lain demi meningkatkan harga diri mereka di mata kelompok.Bisa dikatakan, semua tamu undangan tampak berlomba-lomba untuk terlihat menjadi paling kaya karena dengan begitu, mereka merasa memiliki hak untuk merendahkan orang lain.Ketika ada dua tamu wanita memasuki aula, semua orang melirik ke arah dua
Pria tua itu adalah Albert Shawn, pemilik Crown Castle Group yang disegani seluruh perkumpulan konglomerat di kota Roxburgh. Albert Shawn berjalan menggunakan tongkat emas berkepala elang, mendongakkan pandangannya sedikit ke atas untuk memberi kesan bahwa meski usianya sudah senja, dominasinya dan kekuasaannya di kota Roxburgh masihlah cukup tinggi.Semua tamu undangan membungkuk memberi hormat, tak terkecuali Daisy dan Hillary.“Zoe, apa kau sudah memastikan bahwa mereka membawa barang rongsokan lagi untukku kali ini?” Albert Shawn mendongakkan dagu ke arah Daisy dan Hillary lalu melempar pandangan pada Zoe Taylor.Zoe Taylor mengangguk cepat. “Bisa dipastikan mereka membawa kado yang tak berguna, Tuan Shawn. Sebelum anda dibuat murka oleh kado tak berharga mereka, lebih baik anda mengusirnya dari sini sekarang.”Albert Shawn belum menganggukkan kepala. Sejenak, pria tua itu mengamati pakaian yang dikenakan Daisy dan Haillary, menilai berapa harga dari semua yang menempel di tubuh D
Albert Shawn mencengkeram tongkat keemasannya ketika menyaksikan Richard Forger sedang berjalan lurus menuju ke arah dirinya. Meski suhu ruangan di aula itu tergolong dingin dan sejuk, pelipis Albert Shawn mengeluarkan bulir-bulir keringat sebesar biji jagung. Yang lebih buruk lagi adalah, Albert Shawn merasakan saluran pernapasannya menyempit, membuat dadanya sesak dan kepalanya pusing karena kekurangan oksigen.‘Apakah serangan ini berasal dari aura pemuda itu? Tidak mungkin! Sepertinya aku menilainya terlalu tinggi! Keadaanku ini pasti karena kesehatanku memang sedang kurang baik!’Berkali-kali Albert Shawn meyakinkan dirinya bahwa sensasi menggigil yang ia rasakan saat melihat Richard Forger adalah karena kesehatannya yang sedang buruk. Mengakui bahwa dirinya ketakutan akibat kharisma yang keluar dari tubuh seorang cleaning service merupakan hal yang sangat memalukan.Tap… Tap… Tap…Langkah kaki Richard menggema di telinga Albert Shawn. Saat suara langkah kaki itu terhenti, Albert
“Ti… Tidak… Tidak ada yang kuusir. Shawn tidak mungkin mengusir tamu yang sudah diundang. Is… Istrimu hanya salah paham. Ya, salah paham…” Albert Shawn mengumpati dirinya sendiri setelah mengucapkan kalimat seperti itu. Jika dipikir-pikir, bukankah ia terlihat ketakutan di bawah dominasi seorang pembantu kasta rendah?Tapi, apa boleh buat, sensasi menggigil yang dirasakan oleh Albert Shawn benar-benar tak tertahankan. Jika ia membentak Richard, ia khawatir ia akan kencing di celana sebagai akibat dari sensasi ketakutan yang telah memuncak hingga ke ubun-ubun.“Begitukah?” Richard mengerutkan kening. Ketika Richard melihat Albert Shawn menganggukkan kepala beberapa kali, Richard menghela napas lega. Setidaknya, saat itu semua tamu undangan telah menyaksikan sendiri bahwa Albert Shawn tidak mengusir istrinya.“Syukurlah, Tuan Shawn. Karena jika anda mengusir Daisy, anda akan kehilangan kesempatan berharga untuk memiliki benda berharga yang sudah dipersiapkan oleh keluarga kami.”Ketika
Seseorang yang baru saja mencibir keluarga Daisy adalah Julius Maxwell, sepupu jauh dari Luis Jung. Itu adalah untuk ketiga kalinya Richard bertemu dengan Julius. Yang pertama adalah ketika Richard bekerja di kantor Luis Jung di Westfield Corporation. Yang kedua adalah saat Richard mendatangi rumah Jordan Boslay untuk mencari benda antik. Dan yang ketiga adalah malam itu. Ternyata, Julius Maxwell juga masuk dalam jajaran tamu kehormatan di acara tersebut.“Richard, sebelum kau mempermalukan keluarga istrimu, kuperingatkan untuk keluar dari acara ini! Memangnya, hadiah apa yang bisa dipersembahkan oleh pembantu rendahan sepertimu?” Julius Maxwell mengeraskan suaranya agar ada banyak tamu undangan yang mendengar. Mendengar bahwa Richard adalah seseorang dari kasta sosial rendah.“Julius, asal kau tahu saja suamiku sudah mempersiapkan kado istimewa untuk Tuan Shawn! Aku yakin kau akan gigit jari setelah melihat apa yang disiapkan oleh Richard!” Daisy menjawab ketus demi membela suaminya.
Harris dan Hillary tampak ingin menyembunyikan wajah mereka sebab beberapa tamu undangan mulai menggunjing betapa tak bergunanya menantu mereka. Sementara itu, Daisy yang tak terima atas ucapan sepupunya, ia sudah ingin melayangkan tamparan ke pipi Bellatrix tetapi Richard menahan Daisy.“Daisy, kita tak punya kewajiban untuk berada di sini. Ayo kita ke VVIP Room, sepertinya Bellatrix merasa sangat iri karena kita diangkat menjadi tamu kehormatan oleh Tuan Shawn. Lihat, pipi sepupumu merah karena menahan iri, sungguh, kasihan sekali!” Richard terlihat memberi senyuman mengejek pada Bellatrix, lantas kembali menarik siku Daisy untuk diajak ke VVIP Room.“Sepupu sialan! Kau baru saja menertawakanku?! Richard, kau akan menyesali perbuatanmu ini! Aku akan membuatmu membayar mahal untuk penghinaan ini!” Bellatrix berteriak tak terima.Richard melepaskan pegangan tangannya dari siku Daisy, ia lantas berjalan mendekati Bellatrix. Setelah berada cukup dekat, Richard masih tetap mendekatkan tu