Ketika Richard telah keluar dari bangunan Silver Moon Restaurant, Richard menemukan ada dua pria asing yang berjalan mendekat. Setelah berada cukup dekat, dua pria itu membungkuk hormat lalu menyerahkan plakat tanda pengenal kepada Richard.Tangan kanan Richard meraih tanda pengenal itu selagi tangan kirinya memegangi tubuh Harris yang ia sampirkan ke pundak kiri. Dalam keremangan, Richard membaca tanda pengenal dua pria yang menghampirinya itu.“Anggota sindikat Black Triad?” Richard mengerutkan dahi.Dua pria itu mengangguk lantas memberi penjelasan. “Mengingat Black Triad sekarang beraliansi dengan Tuan Xebec, maka, kami memiliki kewajiban untuk menjaga atasan dari Tuan Xebec yaitu anda.”Salah seorang lagi menimpali. “Ya, Tuan. Kami menunggu anda dari sini karena kami pikir anda sedang melakukan pertemuan penting di dalam Silver Moon Restaurant. Kami tak menduga jika anda keluar dalam keadaan seperti ini. Jika anda belum membereskan orang-orang yang telah mencelakai anda, serahkan
Dua pria dari sindikat Black Triad membawa Richard ke sebuah apartemen mewah yang khusus disiapkan untuk menyambut Richard. Awalnya, Richard menolak karena yang ia butuhkan sebenarnya hanyalah sebuah kamar mandi, ruang ganti dan pakaian yang baru. Richard tak menduga jika Black Triad akan memperlakukannya sebaik itu. Karena tak mau mengecewakan pihak yang sudah menyambutnya, Richard setuju untuk bermalam di sebuah apartemen mewah di kota Roxburgh.Ketika telah tiba di apartemen, Black Triad telah menyiapkan dua kamar untuk Richard dan Harris tetapi Richard menolak.“Tuan Forger, apakah anda yakin hanya membutuhkan satu kamar?”Richard mengangguk lalu menunjuk ke tubuh Harris yang terkulai lemah. “Lihat, ayah mertuaku sedang kurang sehat. Aku akan menjaganya di ruanganku.”“Baiklah, jika demikian, kami akan pergi ke luar untuk membelikan pakaian ganti dan obat-obat yang anda minta. Jika masih ada yang Tuan Forger butuhkan, anda bisa menghubungi kami. Kami berdua sudah ditugaskan untuk
Dua anggota Black Triad menganggap ucapan Richard sebagai guraua semata. Mana mungkin sosok dengan latar belakang luar biasa seperti Richard bersedia untuk mengendarai mobil sembarangan? Bisa dipastikan mereka akan kelabakan dalam mempersiapkan kendaraan yang dianggap layak untuk Richard Forger.“Ya, anda benar, Tuan Forger. Kami akan mempersiapkan mobil yang bisa dikendarai ke acara Crown Castle Group Company. Selamat malam dan sebentar lagi kami akan mengirim pesanan anda.”Richard Forger lalu memasuki ruangan yang disewakan untuknya. Pertama-tama, Richard menidurkan Harris di atas sofa. Sembari menunggu pakaian gantinya dikirim, Richard membersihkan tubuhnya yang dipenuhi bau menyengat.Ketika Richard masih sedang bersantai di dalam kamar mandi, Harris yang pingsan kini perlahan-lahan telah siuman. Ketika matanya terbuka perlahan-lahan, Harris menyaksikan ragam furniture mewah di tempatnya berada.Harris terkejut seraya menggeleng-gelengkan kepala tak percaya. Dengan jemari tangan
Esok harinya, Richard dikejutkan dengan kedatangan dua utusan Sindikat Black Triad yang mengantarkan kunci mobil kepada Richard. Saat itu, Richard turun ke Lobby utama untuk mengambil kunci mobil sebab ia tak ingin ayah mertuanya tahu bahwa ia memiliki relasi dengan sindikat berbahaya. Ketika Richard sudah bertemu dengan utusan Black Triad, seketika ia terkejut dengan apa yang mereka bawa.Yang membuat Richard kaget adalah, dia tak menyangka jika mobil yang disipakan Black Triad adalah Rolls-Royce Sweptail!Itu adalah mobil dengan harga fantastis yang bisa membuat semua orang segan dan hormat pada penggunanya. Jika Richard mengendarai mobil tersebut ke acara Crown Castle Group Anniversary, bisa jadi orang lain akan mengira bahwa Richard adalah tamu paling agung yang diundang dari luar negeri.“Rolls-Royce Sweptail, kalian yakin dengan hal ini?” Richard bertanya penasaran, harga dari Rolls-Royce Sweptail masih teramat tinggi hingga ia tak yakin ada orang atau pihak yang rela meminjamka
Saat itu, Richard nyaris terbatuk. Ia mulai memahami mengapa Harris buru-buru ingin pergi dari apartemen.“Ayah… Apakah ini teman ayah yang sedang apes mendapat menantu miskin dan tak berguna?!” Terdengar suara lain dari arah belakang. Itu adalah Freddy yang merupakan menantu dari Daren Cowell. Freddy berjalan dengan langkah arogan ketika matanya menatap sinis ke arah Richard.“Oh, Freddy! Kau benar sekali. Ini adalah Harris, teman lama ayah, sementara ini…” Daren menatap Richard sedikit jijik. “Ini pastilah menantu Harris yang tak berguna itu!”Harris dan Richard hanya tersenyum tipis menanggapi ucapan Daren Cowell.“Ah, karena aku baru saja memenangkan proyek bernilai jutaan dollar, bagaimana kalau aku mentraktir mereka, Ayah? Lihat, kupikir mereka pasti tak pernah merasakan makanan mewah di puncak lantai apartemen ini!”“Tentu saja, menantuku! Oh, kudengar menantu temanku ini hanyalah seorang Cleaning Service! Jika kita mengajaknya makan makanan mewah, aku yakin ia akan mengenangny
Dalam perjalanan menuju parkiran mobil, Daren terlihat membuka ponsel lalu menjalankan sebuah aplikasi simulasi perhitungan gaji. Ketika melihat angka-angka yang tertera di layar ponsel, Daren Cowell tertawa riang.“Harris, mengingat menantumu hanya seorang cleaning service, menurut simulasi aplikasi ini, Richard baru akan bisa membelikanmu mobil yang bagus setelah ia bekerja selama lima puluh tahun. Ha ha ha, masalahnya, aku tak yakin kau masih hidup atau sudah mati saat itu tiba!”“Daren, sudah kukatakan berulang kali bahwa menantumu memang hebat dan menantuku hanya seorang pegawai kasta rendah. Kau tak perlu mengulang-ulanginya berkali-kali karena aku toh tak akan lupa tentang hal itu,” oceh Harris seraya menggosok dua daun telinganya yang panas akibat cemoohan Daren yang tak kunjung berakhir.Daren tak mau berhenti mencemooh Richard bahkan hingga mereka telah tiba di parkiran mobil. Mengingat Freddy memang merupakan menantu muda yang sukses, Harris tak bisa berkutik ketika menantu
“Richard!” Harris memelototi Richard lalu mengalihkan pandangan pada Daren, segera, Harris mengubah ekspresi marahnya menjadi sebentuk wajah yang ramah. “Daren, kita terus saja ke Blok A-5. Jangan pedulikan ucapan menantuku.”Saat itu, Harris, Daren, Richard, dan Freddy telah tiba di deret awal Blok E-5. Mata Harris tampak berkilauan memandangi deretan mobil mewah yang tertata rapi di Blok A-5.“WOW! Rolls-Royce Sweptail!” Daren memekik girang saat matanya menemukan mobil Rolls-Royce Sweptail tengah terpakir tepat bersebelahan dengan mobilnya.“Ayah! Aku tak menyangka ada tamu agung di apartemen ini! Ah, sial! Siapa yang membawa Rolls-Royce Sweptail di sini? Ia pasti memiliki latar belakang luar biasa!”Seperti Daren dan Freddy, mata Harris juga berkilauan memandangi kemewahan Rolls-Royce Sweptail yang terpampang di depan mata. Hanya saja, karena Rolls-Royce Sweptail adalah jenis mobil yang mustahil ia miliki, Harris tak bertindak heboh layaknya Freddy dan Daren yang saat itu berlari
“Harris, bukankah menantumu menunjukkan tanda-tanda penyakit gila? Lihat, dia baru saja mengucapkan kalimat seolah-olah dia pemilik dari mobil Rolls-Royce Sweptail ini!” Siku Daren menyenggol lengan Harris sembari tatapan matanya tertuju pada Richard dan Harris secara bergantian. “Harris, sial sekali nasibmu memiliki menantu seperti dia! Lihatlah Freddy, dia baru beberapa bulan menjadi menantuku dan dia sudah membelikanku mobil baru!”Harris melemparkan senyum getir menanggapi ejekan Daren. Semakin lama Harris berada di dekat Daren, semakin telinganya akan terasa panas dan panas sehingga Haris pada akhirnya meminta Richard untuk mengajaknya lekas pergi dari tempat itu.“Daren, Freddy, kita berpisah di sini saja,” tutur Harris tergesa-gesa sembari berkedip kepada Richard seperti sedang memerintahkan Richard untuk berpamitan juga kepada Daren dan Freddy.Richard mengangguk.“Tuan Daren, Freddy, minggir dari mobil Rolls-Royce Sweptail ini karena aku akan segera pergi ke acara Crown Castl
Ketika Richard dan Daisy tiba di kota Roxburgh, semua sosok-sosok penting di kota besar itu datang ke bandara demi menyambut kedatangan mereka. Para tokoh penting di kota Roxburgh menunduk memberi hormat, membuat orang-orang awam keheranan dan menerka-nerka sehebat apa latar belakang sosok yang baru saja turun dari pesawat. Daisy merangkul siku Richard, menyatakan betapa bahagianya dia berada di sisi suaminya. Ketika mereka tiba di mansion mewah mereka, Daisy dan Richard menemukan ada tumpukan hadiah yang membanjiri halaman depan rumah mereka. Richard segera menghubungi Wendy Adams, meminta gadis itu untuk membagi-bagikan tumpukan hadiah kepada orang-orang yang membutuhkan. Saat semuanya telah beres, Daisy berujar kepada sang suami sembari membanting tubuhnya ke atas ranjang, “Akhirnya semua selesai juga… Ah… Aku ingin beristiraat.” Richard melirik Daisy lalu tersenyum nakal, “Siapa bilang kau boleh beristirahat?” “Eh?” Daisy menelan ludah saat Richard tiba-tiba telah mendekat ke
Richard dan Daisy telah tiba di ruang pesta beberapa puluh menit sebelum acara dimulai. Karena belum banyak tamu yang datang, Daisy tak begitu menduga jika pesta malam itu akan dihadiri oleh puluhan kepala negara dan ratusan konglomerat dunia.Ketika sedang menikmati anggur dan kudapan-kudapan kecil, mata Richard menangkap pemandangan yang mengejutkan. Ia melihat ada dua sosok perempuan yang sedang bertingkah norak. Richard nyaris tersedak, tetapi bibirnya menyunggingkan senyum jahat, untuk pertama kalinya, Richard merasa tindakan ayahnya cukup berguna.Melihat kedua perempuan itu kini sedang berjalan menuju ke arahnya, Richard segera berbisik kepada Daisy. “Aku ingin ke toilet, nikmatilah semua yang ingin kau nikmati.”Richard pergi begitu saja sementara Daisy tak begitu memedulikan kepergian suaminya sebab pandangannya tertuju pada sekelompok orang yang tengah duduk di meja bundar yang sama.‘Bukankah wajah-wajah mereka tak asing?’ Daisy membatin. Keningnya berkerut saat mencoba mem
Hari masih pagi ketika Richard turun dari mobil dan berjalan menuju ke halaman kastil mendiang ibunya. Saat tiba di halaman kastil, bibir Richard refleks membentuk sebuah senyuman saat ia melihat Daisy sedang mengajari Alexander King menanam bunga.Ketika Daisy melihat kedangan sang suami, wajahnya berbinar-binar gembira. Tangan Daisy melambai-lambai lalu mengajak Richard untuk turut menanam bunga.“Tidak, terima kasih. Itu bukan gayaku,” sahut Richard merespon ajakan Daisy. “Aku akan masuk ke dalam, selesaikan saja kegiatanmu,” imbuh Richard seraya berjalan ke arah kastil. Sudah lama sekali ia tak berkunjung ke kediaman mendiang ibunya.“Menantuku, ayah akan pulang. Temuilah suamimu. Dan, jangan lupa sampaikan padanya tentang acara makan malam kecil-kecilan yang akan kuadakan nanti malam.” Alexander King melepas sarung tangan yang ia kenakan lalu berpamitan untuk kembali pulang ke kastil utama.Daisy mengerutkan dahi karena ada satu poin penting yang membuatnya terkejut. “Ayah belum
Kastil Manoko… Terlepas dari insiden penyerangan Richard kepada Alexander King, proses pemakaman Hazelle King tetap berlangsung dengan khidmat. Daun-daun pohon maple yang berjatuhan menjadi pelengkap prosesi pemakaman Hazelle pada senja hari itu. Satu demi satu para pengiring telah pergi hingga menyisakan dua orang saja yang masih berada di area pemakaman keluarga Naga Langit. Mereka adalah Richard Forger dan Alexander King. Mulanya, Alexander King terlihat ingin meninggalkan makam terlebih dahulu, namun, ucapan Richard menahan langkahnya. “Apa tujuanmu memilihku menjadi pewaris tahta Naga Langit?” tanya Richard tanpa menoleh ke belakang ke arah sang ayah. Alexander King diam mematung, keduanya kini saling memunggungi satu sama lain. Karena Alexander King tak memberi jawaban, Richard bergumam lagi. “Kau meremehkan putra sulungmu, Pak Tua. Hazelle jauh lebih pantas menjadi penerus Naga Langit. Harus kuakui, keputusanmu benar-benar bodoh!” Alexander King tersenyum tipis. “Kau benar
Suara ledakan keras yang baru saja terdengar di telinga Daisy memang bersumber dari kastil utama Naga Langit. Lebih tepatnya, di halaman depan kastil.Tak hanya mendengar satu kali, Daisy dan Rock mendengar ada ledakan yang bertubi-tubi. Meski demikian, Rock sama sekali tak melakukan apa-apa selain membiarkan hal itu terjadi, sebab ia sudah bisa menebak apa yang sedang terjadi di halaman kastil Naga Langit.!!Tubuh Alexander King terhempas menabrak dinding kastil Naga Langit, menciptakan kerusakan parah pada dinding yang terhantam tubuhnya. Karena kekuatan yang menghempaskan tubuhnya begitu kuat, timbul ledakan keras setiap kali tubuh Alexander King menghantam dinding kastil.Bebatuan dan debu-debu menghambur ke udara. Kehancuran demi kehancuran terus terjadi seiring dengan terhempasnya tubuh Alexander King berkali-kali.Tak ada yang berani mengambil sikap atas apa yang menimpa Alexander King, sebab pria itu memang meminta semua pasukannya untuk tak melakukan apa-apa.“Hazelle tewas
Tak hanya mengevakuasi para anggota Red Skull yang nyaris tenggelam ke laut, pasukan Tom Haley juga menemukan Rock yang berada dalam keadaan terikat di salah satu kapal milik Red Skull. Begitu Rock bebas, ia bergerak cepat menghubungi Alexander King yang berada di Manoko, mengabarkan tentang rencana kedatangan Richard dan Daisy ke sana.“Aku sudah tahu. Termasuk, kematian Hazelle, aku juga sudah mengetahuinya.”Itu adalah kalimat yang diucapkan oleh Alexander King saat Rock berhasil menghubunginya. Saat itu, Alexander King menutup telepon Rock lalu melanjutkan menyesap teh hijau sembari menatap langit hitam di balkon kamarnya.Satu demi satu keluarga yang ia cintai telah mati. Hanya menyisakan Richard seorang, tetapi Richard justru memutuskan untuk keluar dari silsilah keluarga Alexander King.“Lucu sekali…” gumam Alexander King seperti sedang menertawai kehidupannya sendiri. Terlepas dari itu semua, ia cukup menikmati keheningan malam itu sembari menanti kedatangan jasad putra kandun
Perlahan-lahan, matahari tenggelam mengiringi kematian Hazelle King. Dalam suasana berkabung, Richard mengirim telepati kepada pasukan Red Skull dan meminta mereka untuk bergegas menjauh dari pulau Sangorufu. Tak lama lagi, bom dipulau itu akan mengeluarkan gelombang kejut yang cukup besar.Beberapa detik sebelum ledakan besar terjadi di pulau Sangorufu, beberapa kapal pasukan Red Skull telah berhasil membuat jarak aman dari ledakan, termasuk kapal Richard yang sedari awal telah digerakkan oleh kekuatan Richard untuk menjauh dari pulau Sangorufu.Namun, beberapa kapal lain mengalami nasib buruk karena gagal membuat jarak aman dan akhirnya terdampak ledakan besar. Penumpang-penumpang kapal itu menjerit lalu berjatuhan ke laut. Puing-puing kapal yang terbakar berserakan di atas permukaan laut, membuat para korban yang jatuh semakin kesulitan untuk menyelamatkan diri.Beruntung, tak lama berselang datanglah tim evakuasi yang dipimpin oleh Tom Haley.Tom Haley yang mendapat laporan adanya
Tanpa diduga oleh siapa pun, terdengar suara letusan tembakan dari arah kapal tempat Richard mengistirahatkan Hazelle dan Daisy. Kekhawatiran Richard kian membesar ketika ia mendengar jeritan Daisy mengiringi suara tembakan itu.Mengingat, suara tembakan tak pernah menjadi pertanda baik bagi siapa pun, Richard melesatkan tubuhnya ke kapal tempat Daisy dan Hazelle berada.Benar saja, ketika Richard telah tiba di dek kapal, ia melihat Daisy dan Hazelle bersimbah darah. Jantung Richard seperti berhenti berdetak saat ia melihat lubang merah menganga di dada Hazelle King.Meski Hazelle menampakkan senyum damai, Richard menghambur menghampiri Hazelle yang terkulai di atas dek kapal.“Hazelle mencoba untuk melindungiku, Richard… Dia terluka karena aku… Ini salahku…” Daisy menundukkan kepala hingga kepalanya nyaris menyentuh lantai kapal. Tangisan Daisy pecah sebagaimana ia merasa bersalah terhadap Hazelle dan Richard.“Daisy…” Hazelle menggelengkan kepala menatap adik iparnya, seolah memberi
Jack Moriarty merasa nyawanya tak mungkin terselamatkan. Ketika ia tahu kematian sudah datang semakin dekat, beberapa waktu lalu dia akhirnya membuat kesepakatan dengan Richard. Jack Moriarty bersedia membantu Richard semampu dirinya, sebagai timbal balik, Jack meminta Richard untuk menyelamatkan Kelly dan janin yang ada di dalam perut Kelly, kekasih Jack.Richard setuju, dan begitulah, keduanya lantas saling bekerja sama untuk menemukan solusi terbaik menyelamatkan orang-orang yang mereka sayangi.‘Jack, cepat katakan apa yang ingin kau katakan!’ Richard tak sabar untuk mendengar pesan telepati dari Jack. Hanya saja, bukannya mendengar pesan dari Jack, Richard justru dikejutkan oleh suara lain.“Richard Forger…!”Hammer Moriarty telah terbebas dari kelumpuhan. Wajahnya berseri-seri saat melihat betapa ambisiusnya Richard yang ingin menyelamatkan Hazelle King. “Hei, bukankah ada obrolan kita yang terputus? Kau lupa?”Richard menoleh ke arah Hammer Moriarty dengan dahi berkerut.“Forge