Share

Bab 169

Butuh waktu lebih dari lima belas menit sebelum akhirnya Rowena benar-benar menghabiskan isi baskom itu. Penampilan Rowena telah kacau balau. Ia menjambak rambutnya sendiri berkali-kali demi menahan sensasi terkutuk di mulutnya.

Beberapa kali, ia juga mencakar wajah, paha, dan bagian-bagian tubuhnya yang lain hingga berdarah demi membuat sensor otaknya merespon rasa sakit itu dan teralihkan sejenak dari cita rasa pahit dari kotorannya sendiri.

Sayangnya, sekuat apapun Rowena menjambak rambut dan sekeras apapun ia mencakar tubuhnya sendiri, penderitaan di lihdah, hidung, perut, dan otak Rowena tak berkurang sedikit pun. Tak terhitung entah berapa puluh atau berapa ratus kali ia memuntahkan isi perutnya tetapi Richard memberi perintah untuk tetap melahapnya kembali.

“Sekarang… Sekarang aku sudah bebas bukan?!” Rowena tergeletak di lantai dengan keadaan lemas dan terus menerus merasa mual dan ingin muntah. “Akhirnya, aku bebas…”

Richard tersenyum kecil. “Aku berubah pikiran,” ucapnya sin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status